Anda di halaman 1dari 21

Unfamiliar Terms

Ischemia : defisiensi (kekurangan) darah pada suatu bagian, biasanya akibat konstriksi
fungsional atau obstruksi (penyumbatan) pembuluh darah
Hemisfer : setiap struktur berpasangan pembentuk massa otak manusia (belahan otak : sinistra
dan dextra)

Fisiologi

Sistem saraf tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) dan susunan saraf tepi (SST)
atau perifer.

SSP : otak dan medula spinalis

SST terdiri atas :


1. divisi aferen (sensorik) : mengirim impuls saraf dari reseptor sensorik menuju SSP.
Bertindak sebagai input impuls saraf

2. divisi eferen (motorik) : mengirim impuls saraf dari SSP menuju organ-organ
efektor. Bertindak sebagai output impuls saraf

Sistem saraf eferen dibagi atas :

1. Sistem saraf somatik : serat-serat neuron motorik yang mensyarafi otot


rangka (bersifat volunteer). Bekerja menurut kehendak dan kemauan kita.

2. Sistem saraf otonom : serat-serat neuron motorik yang mensyarafi otot


polos, jantung, dan kelenjar (bersifat involunteer). Bekerja tidak menurut
kehendak dan kemauan kita. Terdiri atas :

1. Sistem saraf simpatetik (torakolumbar) : saraf-saraf yang keluar pada


daerah torakal, dan lumbar vertebra. Serat saraf yang keluar tidak
langsung berhubungan dengan efektor, namun membentuk sinapsis
dengan ganglion. Serat praganglion lebih pendek dibanding
pascaganglion. Neotransmitter berupa norepinefrin. Bekerja pada
kelenjar-kelenjar

2. Sistem saraf parasimpatetik (kraniosakral) : saraf-saraf yang keluar


pada daerah kranial dan sakral vertebra. Ganglion dekat dengan organ
efektor, serat praganglion lebih panjang dibanding pascaganglion.
Neotransmitter berupa asetilkolin. Bekerja pada otot jantung, polos, tidak
pada kelenjar. Contoh : saraf vagus, saraf spinal

Keduanya dapat bekerja pada organ efektor yang sama tetapi


pengaruhnya berlawanan

3 kelas fungsional neuron

1. Neuron aferen : input


Ujung perifer memiliki reseptor sensorik
Badan sel tidak mengandung dendrit
Badan sel terletak dekat dengan medula spinalis (SSP)
Akson perifer panjang : serat aferen : impuls dari reseptor ke badan sel
Akson sentral pendek : dari badan sel ke medula spinalis : menyalurkan sinyal
perifer (SST)

2. Neuron eferen : output


Badan-badan sel saraf berada di susunan saraf pusat (SSP)
Mempengaruhi output ke organ efektor
Serat saraf meninggalkan SSP menuju organ efektor
Akson : serat eferen : impuls dari badan sel ke organ efektor

3. Antarneuron (interneuron)
Neuron berada di SSP
Kategori neuron terbanyak
Dua peran utama antarneuron :

1. Terletak diantara neuron aferen dan eferen, penting dalam integrasi


respon perifer dan informasi perifer. Contoh : neuron aferen
menyampaikan impuls saraf ketika menyentuh benda panas, antarneuron
memberi sinyal kepada neuron eferen untuk menyarafi otot tangan untuk
menjauh dari sumber panas.

2. Interkoneksi antara antarneuron


Berperan dalam fenomena abstrak kejiwaan : pikiran, emosi, ingatan,
kreativitas

Neuroglia : sel glia


Jaringan ikat SSP : membantu menunjang neuron secara fisik dan metabolik,
mempertahankan komposisi lingkungan ekstraseluler yang mengelilingi neuron.

Terdapat 4 tipe sel glia : astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependim
Melakukan komunikasi dengan neuron dan antar sel glia yang lainnya melalui
sinyal kimiawi

1. Astrosit : sel bintang


Sel glia terbanyak
Menyatukan neuron-neuron dalam hub.yang benar
Pembentukan sawar darah-otak : pembatas selektif antara darah dan
otak
Perbaikan cedera otak
Berperan dalam aktivitas neurotransmitter
Menyerap kelebihan K+ yang membantu mempertahankan konsentrasi
ion CES otak yang tepat
Pembentukan dan transmisi sinaps

2. Oligodendrosit
Membentuk selubung mielin akson SSP
Memiliki juluran panjang yang membungkus neuron (seperti dadar
gulung)

3. Mikroglia
Sel pertahanan imun SSP
Berasal dari jar.sumsum tulang yang sama dengan yang menghasilkan
monosif sebagai fagosit
Mengeluarkan faktor pertumbuhan saraf
Ketika terjadi kerusakan SSP, mikroglia menarik cabang-cabangnya,
membulat, mobile, menyingkirkan benda asing perusak
Pertahanan otak sebagai fagosit

4. Ependim
Melapisi bagian dalam rongga otak (ventrikel) dan medula spinalis
Membentuk cairan serebrospinal
Sel punca neuron : membentuk neuron dan sel glia baru (prekursor)
Memiliki silia
Gerakan sel ependim mengalirkan cairan serebrospinal ke seluruh
ventrikel

Sel glia memiliki kemampuan regenerasi : pembelahan diri, tetapi neuron


tidak. Kebanyakan tumor, disebabkan karena aktivitas sel glia

4 hal yang membantu melindungi SSP


1. Kranium membungkus otak, dan kolumna vertebralis membungkus medula
spinalis
2. Meninges (membran protektif dan nutritif)
3. Cairan serebrospinal (CSS) tempat mengapungnya otak
4. Sawar darah-otak : membatasi akses bahan dari darah ke jaringan otak

3 membran meninges
Terdiri atas lapisan terluar hingga kedalam : duramater, arakhnoid, dan pia mater

1. Duramater
Struktur inelastik kuat. Terdiri dari 2 lapisan yaitu sinus dural (rongga
berisi darah) dan sinus venosus (rongga lebih besar, darah vena dari otak
mengalir ke sinus ini kembali ke jantung). Cairan serebrospinal juga
masuk kembali ke darah dari salah satu sinus ini

2. Arakhnoid mater
Lapisan halus kaya pembuluh darah
Ruang antara akahnoid dan pia mater : subarakhnoid (terisi CSS)
Penonjolan jaringan arakhnoid : vili arakhnoid, menembus celah-celah
dura

3. Pia mater
Struktur paling rapuh/lembut
Memiliki banyak pembuluh darah
Melekat erat di permukaan otak dan medula spinalis

Mekanisme Jalannya Impuls Saraf


Terbagi menjadi 2 yaitu, melalui membran plasma dan sinapsis

1. Melalui Membran Plasma


Membran plasma sel saraf bersifat semipermeabel
Protein secara aktif mentranspor ion-ion tertentu dari sisi membran ke sisi yang
lain
Dilihat dari beda tegangan/potensial listrik antara cairan di dalam dan di luar
akson
Akson merupakan membran pembuluh yang berisi sitoplasma (aksoplasma)

Prosesnya :
1. Potensial istirahat. Akson dalam keadaan istirahat dan tidak
menghantarkan impuls, sitoplasma di dalam membran plasma
bermuatan lebih negatif (-65 mV). Jumlah Na+ lebih banyak di luar
akson, K+ lebih banyak di dalam akson.

2. Terjadi polarisasi, yaitu perbedaan potensial listrik (muatan) antara di


dalam dan luar membran plasma akson, disebebkan perbedaan
penyebaran ion di kedua sisi membran

3. Potensial aksi. Ketika membran plasma akson dirangsang (menerima


impuls), maka permeabilitas membran terhadap ion Na+ meningkat. Na+
mudah masuk ke dalam akson melalui membran sehingga muatan
dalam membran plasma akson menjadi lebih positif (+40 mV). Perubahan
potensial listrik dari negatif menjadi positif : depolarisasi

4. Saluran K+ terbuka, K+ bergerak keluar membran plasma akson.


Potensial aksi berubah dari +40 mV menjadi -65 mV kembali
(repolarisasi).

Potensial aksi tersebut berjalan sepanjang akson. Itulah yang disebut


impuls saraf
Perbedaan muatan antar kedua sisi membran plasma akson, disebabkan
karena adanya pompa Natrium-kalium, suatu mekanisme transpor aktif
terfasilitasi oleh protein untuk memompa Na+ keluar dan K+ kedalam

2. Melalui Sinapsis

Neurotransmitter spesifik terhadap reseptor membran sel saraf pascasinapsis

Neuromodulator memiliki efek mirip seperti neurotransmitter, mempengaruhi aksi


potensial yang terjadi saat penghantaran impuls. Obat-obatan berupa
neuromodulator

Ujung dari akson terdapat bonggol akson yang berisi kantung-kantung


sinapsis yang menyimpan dan melepaskan neurotransmitter.

Ketika terjadi sinapsis antara satu neuron dengan neuron yang lain, impuls yang
sudah mencapai bonggol akson membuka gerbang Ca2+ dan akan
merangsang membran sel saraf prasinapsis melebur dengan kantung
sinapsis, sehingga melepaskan neurotransmitter dan masuk ke celah sinapsis.
Selanjutnya neurotransmitter berdifusi masuk ke dalam membran sel saraf
pascasinapsis dengan bantuan protein khusus.
Setelah impuls saraf masuk ke dalam membran sel saraf pascasinapsis, maka
mekanisme penghantarannya sama dengan mekanisme melalui membran.

Cairan Cerebrospinal
Melindungi dan menjadi bantalan otak dari trauma mekanis
Berperan dalam pertukaran bahan antara neuron dan cairan interstisium
Dibentuk oleh pleksis khoroideus dalam rongga ventrikel otak
Mengandung lebih sedikit K+ dan lebih banyak Na+

Sawar Darah-Otak
Mengatur pertukaran antara darah dan cairan interstisium
Terdiri atas faktor anatomik dan fisiologik
Transpor menembus dinding kapiler otak di antara sel-sel pembentuk dinding dicegah
secara anatomis dan transpor menembus sel dibatasi secara fisiologis
Mencegah masuknya hormon tertentu yang bertindak sebagai neurotransmitter yang
dapat menimbulkan aktivitas saraf tak terkendali

Otak memerlukan pasokan terus-menerus oksigen dan glukosa. Otak tidak dapat
menghasilkan ATP tanpa adanya oksigen. Neuroglobin merupakan protein yang
membantu mengikat oksigen di otak sehingga oksigen adekuat

Gambaran Umum Sistem Saraf Pusat

Truncus Encephali (batang otak)


Terdiri atas mesencephalon, pons, dan medulla oblongata.
Mengatur proses mempertahankan hidup (fungsi vegetatif), misalnya pernafasan,
sirkulasi, pencernaan yang dilakukan di bawah sadar (involunteer).

Serebelum
Melekat di bagian atas batang otak
Pemeliharaan posisi tubuh, koordinasi bawah sadar aktivitas motorik, keterampilan
gerakan kompleks (misalnya : menari)

Diensephalon
Terletak di atas serebelum, di dalam interior serebrum.
Terdapat hipotalamus yang berfungsi mempertahankan stabilitas lingkungan internal,
dan talamus yang berfungsi melakukan beberapa pemrosesan sensorik primitif.

Serebrum
Terdapat lapisan luar yang dinamakan korteks serebri, menutupi bagian dalam yang
mengandung nukleus basal.
Dibagi atas area-area tertentu yang menjalankan fungsi integrasi.

Korteks Serebri

Serebrum bagian terbesar otak, dibagi atas hemisfer kanan dan kiri yang disatukan oleh
korpus kalosum dan dipisahkan oleh falks serebri

Korteks serebri adalah selubung luar substansia grisea yang menutupi substansia alba
di bagian dalam
Korteks serebri terdiri atas lapisan tipis substansia grisea yang mengandung badan sel
neuron beserta dendritnya dan neuroglia.
Bagian dalam korteks serebri berupa substansia alba yang mengandung traktus serat
saraf bermielin (akson).
Traktus saraf substansia alba menyalurkan sinyal dari satu bagian korteks serebri ke
bagian lain atau antara korteks dan bagian lain SSP.

Empat pasang lobus di korteks serebri dikhususkan untuk aktivitas yang berbeda

Lobus oksipitalis : asosiasi pengelihatan, daerah pengelihatan utama.


Lobus parietal : menerima dan memproses masukan sensorik
Lobus frontalis : aktivitas motorik volunteer, kemampuan berbicara, elaborasi pikiran

Lobus parietalis dan frontalis dipisahkan oleh sulkus sentralis. Lobus parietal terletak di
sulkus postsentralis dan lobus frontalis terletak di sulkus presentralis.

Lobus parietalis melaksanakan pemrosesan somatosensorik

Somatosensorik : sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri.


Propriosepsi : kesadaran akan posisi tubuh.
Somatosensorik propriosepsi disalurkan ke korteks somatosensorik. Di depan lobus
parietal, belakang sulkus sentralis.

Korteks motorik primer terletak di lobus frontalis

Korteks motorik primer terletak di belakang lobus frontalis, depan sulkus sentralis.
Melaksanakan kontrol volunteer atas gerakan yang dihasilkan otot rangka (eksekusi
gerakan motorik akhir)

Bagian-bagian otak lain selain korteks motorik primer yang penting dalam kontrol
motorik

Daerah motorik suplementer : persiapan dalam memprogram rangkaian gerakan


kompleks (membentuk pola gerakan awal)
Korteks pramotorik : mengarahkan tubuh dan lengan ke sasaran tertentu
Korteks parietalis posterior : masuknya input sensorik dari posisi tubuh, menyalurkannya
ke korteks pramotorik

Jalannya organ efektor (otot) :


Korteks parietalis posterior menerima informasi mengenai posisi tubuh saat itu
Korteks pramotorik mengintegrasikan pesan sensorik dari korteks parietalis posterior
untuk mengarahkan gerakan otot ke sasaran
Daerah motorik suplementer membentuk pola gerakan awal menuju sasaran
Korteks motorik utama memberikan perintah gerakan final ke otot

Karena sifat plastisnya, maka otak dapat mengalami perubahan sebagai respons
terhadap beragam kebutuhan

Plastisitas : kemampuan otak berubah atau mengalami remodeling fungsional sebagai


respons terhadap kebutuhan yang berubah-ubah yang dihadapinya. Contoh : ketika
suatu bagian otak yang berkaitan dengan aktivitas tertentu mengalami kerusakan, maka
bagian-bagian lain otak dapat secara bertahap mengambilalih sebagian atau semua
fungsi bagian yang rusak.

Peran daerah broca dan daerah wernicke

Daerah primer korteks yang khusus untuk bahasa adalah daerah broca dan daerah
wernicke.

Daerah broca : motorik berbicara, dekat dengan korteks motorik utama untuk mengatur
otot-otot artikulasi. Terletak di lobus frontalis kiri

Daerah wernicke : sensorik berbicara, pemahaman bahasa lisan dan tulisan. Terletak di
korteks kiri asosiasi parietal-temporal-oksipital (girus angularis). Menerima input dari :
korteks visual di lobus oksipital (bahasa tulisan); korteks auditorius di lobus temporalis
(bahasa lisan); dan korteks somatosensorik (membaca braille)

Gangguan bahasa
Afasia karena kerusakan broca : memahami apa yang ingin dibicarakan, namun sulit
untuk mengungkapkannya dengan kata-kata (berbicara tidak jelas)
Afasia karena kerusakan wernicke : dapat berbicara dengan lancar, namun apa yang
dibicarakan tidak memiliki arti

Jalur di korteks untuk mengucapkan kata tertulis atau menyebutkan nama


Sensorik visual masuk ke korteks visual di lobus oksipitalis - informasi masuk ke girus
angularis untuk mengintegrasikan input sensorik tersebut - input sensorik masuk ke
daerah wernicke (tempat pemilihan dan rangkaian kata-kata atau pemahaman) - input
bahasa masuk ke daerah broca menerjemahkan pesan menjadi pola suara terprogram -
pola suara dikirim ke korteks motorik utama untuk menggerakan otot-otot wajah yang
sesuai untuk pola kata yang diinginkan

Daerah asosiasi berperan dalam banyak fungsi luhur

Terdapat 3 daerah asosiasi : korteks asosiasi prafrontal, korteks asosiasi parietal-


temporal-oksipital, dan korteks asosiasi limbik

Korteks asosiasi prafrontal


Terdapat di bagian depan lobus frontalis, tepat anterior dari korteks pramotorik
Perencanaan aktivitas volunteer
Pengambilan keputusan (menimbang dampak positif negatif)
Kreativitas
Sifat kepribadian
Tempat bekerjanya ingatan sementara

Korteks asosiasi parietal-temporal-oksipital


Terletak diantara pertemuan tiga lobus
Mengumpulkan dan mengintegrasikan sensasi somatik, pendengaran, pengelihatan

Korteks asosiasi limbik


Terletak di bagian paling bawah dan berbatasan dengan bagian dalam kedua lobus
temporalis
Motivasi, emosi dan ingatan
Korteks asosiasi semuanya saling berhubungan melalui berkas serat di dalam
substansia alba serebri.

Skema hubungan berbagai bagian korteks : input sensorik - daerah sensorik utama
(korteks somatosensorik, korteks visual, korteks auditorial) - daerah sensorik yang lebih
tinggi - daerah asosiasi - daerah motorik yang lebih tinggi - korteks motorik primer -
output motorik

Korteks serebri

Korteks somatosensorik : sentuhan, tekanan, nyeri, dingin, panas


Korteks auditorial : suara, bunyi
Korteks visual : pengelihatan dari mata
Korteks parietal posterior : posisi tubuh
Daerah wernicke : input kata-kata

Korteks motorik primer : gerakan volunteer otot


Daerah motorik suplementer : blueprint gerakan otot awal
Korteks pramotorik : gerakan sasaran dari posisi tubuh
Daerah broca : pola suara terprogram

Korteks asosiasi prafrontalis


Korteks asosiasi parietal-temporal-oksipital
Korteks asosiasi limbik

Nukleus Basal, Talamus, dan Hipotalamus

Nukleus basal atau ganglia basal terdiri dari massa substansia grisea yang terbenam
jauh di dalam substansia alba serebri

Nukleus basal memiliki peran inhibitorik penting dalam kontrol motorik

Nukleus basal penting dalam :


Memberikan efek inhibitorik, menghilangkan gerakan antagonistik yang tidak diperlukan
Menghambat tonus otot di seluruh tubuh
Memilih dan mempertahankan aktivitas motorik yang tidak berguna
Membantu memantau dan mengoordinasikan kontraksi lambat yang manetap, terutama
berkaitan dengan postur dan penopangan

Catatan klinis : penyakit parkinson (PP) dengan ciri : meningkatnya tonus otot atau
kekakuan otot, gerakan involunteer, tidak bermanfaat, atau tidak diinginkan

Talamus adalah stasiun pemancar sensorik dan penting dalam kontrol motorik

Di dekat nukleus basal, terdapat diensefalon, struktur garis tengah yang membentuk
dinding-dinding rongga ventrikel ketiga (tertius). Terdiri atas 2 bagian utama, yaitu
talamus dan hipotalamus

Talamus
Stasiun pemancar dan pusat integrasi sinaps untuk pemrosesan awal semua input
sensorik ke korteks
Sebagai filter yang menyaring sinyal tidak signifikan
Bersama batang otak, talamus penting dalam kemampuannya mengarahkan perhatian
ke rangsangan yang menarik (misal : orangtua dapat tidur nyenyak di tengah
kebisingan, namun terbangun ketika mendengar bayi menangis)

Hipotalamus mengatur banyak fungsi homeostatik

Hipotalamus berisi kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat-serat terkait di bawah


talamus
Mengontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, asupan makanan, sekresi hormon
hipofisis anterior, menghasilkan hormon hipofisis posterior, ikut serta dalam siklus tidur-
terjaga

Bagian tertentu dari sistem limbik dinamakan pusat penghargaan dan hukuman yaitu,
bagian limbik yang memperkuat perilaku-perilaku yang terbukti memuaskan dan
menekan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan pengalaman tak menyenangkan

Norepinefrin, dopamin, dan serotinin adalah neurotransmitter di jalur-jalur untuk emosi


dan perilaku

Norepinefrin dan dopamin termasuk golongan katekolamin


Obat psikoaktif seperti amfetamin bersifat meningkatkan aktivitas katekolamin di sinaps
yang menyebabkan peningkatan sensasi kenikmatan

Catatan klinis
Depresi : gangguan mental akibat defisiensi neurotransmitter di sistem limbik (serotinin
atau norepinefrin atau keduanya). Gejala :
Suasana hati negatif
Ketidakmampuan merasakan kesenangan
Kecendrungan bunuh diri
Prozac obat yang menghambat penyerapan kembali serotinin, sehingga efek serotinin
memanjang di sinaps

Serotinin dan norepinefrin merupakan neurotransmitter di daerah limbik yang terlibat


dalam kesenangan dan motivasi

Ingatan tersimpan dalam tahapan-tahapan

Ingatan jangka pendek : bertahan beberapa detik sampai jam


Ingatan jangka panjang : bertahan hitungan harian hingga tahunan
Konsolidasi : proses pemindahan dan fiksasi jejak ingatan jangka pendek menjadi
ingatan jangka panjang
Ingatan sementara : memungkinkan orang memadukan pikiran dalam rangkaian logis
dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan

Informasi yang diterima pada awalnya masuk ke ingatan jangka pendek, kemudian
mengalami dari dua hal, yakni dilupakan atau mengalami konsolidasi menjadi ingatan
jangka panjang melalui latihan aktif atau pengulangan.
Catatan klinis : amnesia
Penurunan daya ingat akibat waktu
Terjadi dalam 2 bentuk, yaitu amnesia retrograd : ketidakmampuan mengingat kejadian
yang baru saja berlangsung; dan amnesia anterograd : ketidakmampuan menyimpan
informasi di simpanan jangka panjang untuk diingat lagi

Sistem limbik
Girus singularis
Forniks
Talamus
Hipotalamus
Hipokampus
Amigdala

Jejak ingatan terdapat di banyak bagian otak

Tidak ada suatu pusat ingatan tunggal di otak


Neuron-neuron yang berperan dalam ingatan tersebar luas di seluruh daerah subkorteks
dan korteks otak
Bagian yang diperkirakan berperan : hipokampus, lobus temporalis medial, sistem
limbik, serebelum, korteks prafrontalis, dan korteks lainnya

Hipokampus dan ingatan deklaratif

Bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan merupakan bagian dari sistem
limbik.
Berperan dalam ingatan jangka pendek
Proses konsolidasi ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang
Hanya menyimpan ingatan jangka panjang sesaat, kemudian dipindahkan ke bagian lain
otak
Berperan aktif dalam ingatan deklaratif, yaitu mengingat kembali suatu gambaran dalam
ingatan (misal : saya melihat tugu monas tahun lalu). Bekerja sama dengan struktur
temporalis medial.
Mengingat kejadian sehari-hari dalam waktu yang memadai
Diingat dalam kondisi sadar

Catatan klinis : alzheimer


Sangat mudah lupa akan fakta-fakta yang dangat penting di kehidupan sehari-hari
Ingatan deklaratif mudah hilang

Serebelum dan ingatan prosedural

Ingatan prosedural : keterampilan motorik yang diperoleh melalui latihan berulang,


misalnya mengingat gerakan tari tertentu
Daerah korteks yang terlibat adalah sistem-sistem motorik dan sensorik spesifik yang
melakukan gerakan dimaksud
Diingat dalam kondisi tanpa upaya sadar

Korteks prafrontal dan ingatan sementara

Menahan data relevan online


Fungsi eksekutif yaitu manipulasi dan integrasi informasi untuk perencanaan, memilih
prioritas, pemecahan masalah, dan pengorganisasian aktivitas
Kepandaian seseorang ditentukan oleh kapasitas ingatan sementara orang itu untuk
menahan secara temporer dan mengaitkan berbagai data relevan

Ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang melibatkan mekanisme molekular
yang berbeda

Ingatan jangka pendek : melibatkan modifikasi transien fungsi-fungsi sinaps yang sudah
ada (perubahan jumlah neurotransmitter sinaps)
Ingatan jangka panjang : perubahan struktural dan fungsional yang relatif permanen
antara neuron yang sudah ada

Ingatan jangka pendek melibatkan perubahan transien pada aktivitas sinaps

Habituasi : penurunan responsivitas terhadap presentasi berulang suatu stimulus


indeferen, yaitu rangsangan yang tidak menghasilkan penghargaan atau hukuman.
Contoh : aplysia secara refleks menarik insangnya jika sifonnya disentuh. Siput menjadi
terbiasa jika sifonnya terus-menerus disentuh. Siput belajar mengabaikan rangsangan
dan tidak lagi menarik insangnya. (Tidak terjadi pemanjangan potensial aksi di neuron
prasinaps karena pelepasan serotinin)

Rangsangan indeferen berulang - penutupan saluran Ca2+ di neuron prasinaps -


penurunan influks Ca2+ - penurunan pengeluaran transmitter dari neuron prasinaps -
penurunan potensial di neuro eferen

Sensitisasi : peningkatan responsivitas terhadap rangsangan ringan setelah rangsangan


kuat mengganggu. Contoh : jika sifonnya dipukul. Siput akan menarik sifonnya lebih kuat
bahkan terhadap sentuhan ringan. (Terjadi pemanjangan potensial aksi di neuron
prasinaps karena pelepasan serotinin)

Rangsangan kuat atau mengganggu - pelepasan serotinin dari interneuron fasilitatif -


peningkatan AMP siklik di neuron prasinaps - penyumbatan saluran K+ di neuron
prasinaps - pemanjangan potensial aksi di neuro prasinaps - saluran Ca2+ prasinaps
terbuka lebih lama - peningkatan influks Ca2+ - peningkatan pengeluaran transmitter
dari neuron prasinaps - peningkatan potensial pascasinaps di neuron eferen -
peningkatan respons perilaku terhadap rangsangan ringan

Serebelum
Bagian otak di bawah lobus oksipitalis korteks dan melekat di punggung bagian atas
batang otak

Vestibuloserebelum : mempertahankan keseimbangan dan kontrol gerakan mata


Spinoserebelum : meningkatkan tonus otot dan mengoordinasikan gerakan volunteer
terampil
Serebroserebelum : perencanaan dan inisiasi aktivitas volunteer, penyimpanan ingatan
prosedural

Batang otak
Terdiri dari medulla oblongata, pons, dan mesencephalon
Fungsi batang otak
12 pasang nervus spinalis berada
Terkumpul kelompok neuron yang mengatur fungsi jantung dan pembuluh darah,
pernapasan, dan banyak aktivitas pencernaan
Mengatur refleks otot yang terlibat dalam kesimbangan dan postur
Formasio retikularis : menerima dan mengintegrasikan semua masukan sinaptik
sensorik yang datang
Serat ascendens yang berasal dari formasio retikularis membawa sinyal ke atas untuk
membangun dan mengaktifkan korteks serebri
Serat ascendens membentuk RAS (reticular activating system) yang mengontrol derajat
keseluruhan kewaspadaan korteks
Pusat-pusat yang mengatur tidur secara tradisional

Tidur merupakan suatu proses aktif yang terdiri dari periode berulang tidur gelombang
lambat dan paradoks

Tingkat kesadaran :
Kewaspadaan maksimal
Terjaga
Tidur
Koma

Pola EEG sewaktu tidur


Gelombang EEG semakin pelan, dengan amplitudo lebih besar (tidur gelombang
lambat). Terdiri atas 4 stadium (tidur ayam - tidur gelombang lambat) dalam waktu 30-45
menit. Setiap akhir siklus tidur gelombang lambat (sampai 4 stadium) terdapat episode
tidur paradoksal selama 10-15 menit. Orang yang memerlukan waktu tidur total lebih
singkat daripada normal lebih banyak menghabiskan waktu tidurnya dalam tidur
paradoksal dan tidur gelombang lambat stadium 4

Tidur gelombang lambat


EEG memperlihatkan gelombang lambat
Sering bergerak, tonus otot cukup
Jarang bermimpi
Memiliki empat stadium (harus melewati ini)
Stadium 3 dan 4 kadang terjadi mimpi buruk (nightmare)

Tidur paradoksal
Serupa dengan EEG pada orang sadar penuh
Tidak ada gerakan, inhibisi tonus otot mendadak
Bermimpi lebih sering
Sulit dibangunkan, tetapi bisa bangun sendiri
Gerakan mata cepat (rapid eye movement : tidur REM)

Pola dasar karakteristik mimpi


Peningkatan aktivitas di daerah-daerah pemrosesan visual tingkat tinggi dan sistem
limbik (tempat emosi), disertai penurunan aktivitas di korteks prafrontalis (tempat akal)
Memiliki muatan emosi lebih besar, sensasi waktu yang kacau, dan isi yang aneh yang
diterima begitu saja

Siklus tidur-bangun dikontrol oleh interaksi tiga sistem saraf


Sistem keterjagaan : bagian dari RAS yang berasal dari batang otak
Pusat tidur gelombang lambat (hipotalamus) : mengandung neuron tidur yang
menginduksi tidur
Pusat tidur paradoksal (batang otak) : mengandung neuron tidur REM

Konsentrasi penuh, keadaan emosi yang kuat misalnya cemas atau kegembiraan, dapat
mencegah orang tidur. Aktivitas motorik seperti bangkit dan berjalan-jalan dapat
membangunkan orang yang mengantuk

Peran adenosin sebagai faktor tidur saraf


Adenosin mata uang energi utubuh terbentuk selama keadaan terjaga oleh neuron dan
sel glia yang aktif secara metabolik
Adenosin sebagai neuromodulator dapat menghambat pusat keterjagaan
Adenosin dapat menginduksi tidur gelombang lambat, sedangkan kafein menghambat
reseptor adenosin di otak, menghilangkan pengaruh inhibitorik adenosin pada pusat
keterjagaan

Catatan klinis : narkolepsi


Serangan kantuk tak tertahankan pada siang hari yang berlangsung singkat 5-30 menit.
Tiba-tiba tidur selagi melakukan aktivitas tanpa peringatan. Individu ini langsung
mengalami tidur paradoksal tanpa melewati 4 stadium tidur gelombang lambat.
Disebabkan karena adanya disfungsi neuron-neuron yang mengeluarkan
neurotransmitter eksitatorik hipokretin atau oreksin sebagai sinyal perangsang nafsu
makan dan juga siklus tidur-bangun

Medulla Spinalis

Medula spinalis berjalan melalui kanalis vertebralis dan dihubungkan dengan nervus
spinalis

Medula spinalis dibungkus oleh kolumna vertebralis protektif sewaktu turun melalui
kanalis vertebralis. Nervus spinalis diberi nama sesuai dengan bagian dari kolumna
vertebralis tempat keluarnya

Medulla spinalis memanjang hanya setinggi vertebra lumbalis pertama atau kedua (VL1
atau VL2). Berkas tebal akar-akar saraf yang memanjang di dalam kanalis vertebralis
bawah ini disebut kauda ekuina

Substansia alba medula spinalis tersusun membentuk jaras-jaras

Substansia grisea medula spinalis membentuk suatu regio berbentuk kupu-kupu di


sebelah dalam dikelilingi oleh substansia alba di sebelah luar.
Substansia grisea : badan sel neuron, dendrit, antarneuron pendek, dan sel glia.

Substansia alba : jaras-jaras (traktus), yaitu berkas serat saraf (akson antarneuron yang
panjang) dengan fungsi serupa. Berkas-berkas tersebut berkelompok membentuk kolom
yang berjalan sepanjang medula. Terdiri atas :
Traktus ascendens : menyalurkan sinyal dari masukan aferen (medula spinalis)
ke otak
Traktus descendens : menyalurkan sinyal dari otak ke neuron eferen (medula
spinalis)

Traktus biasanya dinamai berdasarkan asal dan terminalnya.

Traktus spinoserebralis ventralis : jalur ascendens yang berasal dari medula spinalis dan
berjalan di tepi ventral medula dengan beberapa sinaps sepanjang perjalanannya
sampai berakhir di serebelum. Traktus ini membawa informasi dari reseptor regang otot
yang disalurkan ke medula spinalis oleh serat-serat aferen untuk digunakan
spinoserebelum

Traktus kortikospinalis ventralis : jalur descendens yang berasal dari regio motorik
korteks serebri kemudian turun di bagian ventral medula spinalis, serta berakhir di
medula spinalis di badan sel neuron motorik eferen yang mensarafi otot rangka.

Masing-masing kornu substansia grisea medula spinalis mengandung jenis badan sel
neuron yang berbeda

Kanalis sentralis : bagian tengah medula spinalis tempat mengalirnya CSS


Kornu posterior/dorsal : ke arah punggung, mengandung badan sel interneuron tempat
berakhirnya neuron aferen
Kornu ventral : ke arah depan, mengandung badan sel neuron motorik eferen yang
mensarafi otot rangka
Kornu lateral : mengandung badan sel neuron yang mensarafi serat saraf otonom
jantung, otot polos organ fisceral lainnya

Nervus spinalis membawa serat aferen dan eferen

Akar dorsal dan akar ventral akan menyatu menjadi nervus spinalis yang keluar dari
kolumna vertebralis. Nervus spinalis mengandung baik serat aferen dan eferen
Dermatom : setiap bagian tertentu permukaan tubuh yang disarafi oleh suatu nervus
spinalis

Traktus ascendens
Spinoserebelaris dorsalis : tidak menyebrang; sensasi otot bawah sadar, penting dalam
mengontrol tonus otot dan postur
Spinoserebelaris ventralis : menyebrang; sensasi otot bawah sadar
Spinotalamikus lateralis : menyebrang; nyeri dan suhu
Spinotalamikus ventralis : menyebrang; sentuhan
Fasikulus grasilis dan fasikulus kuneatus : sensasi otot sadar yang berkaitan dengan
kesadaran akan posisi tubuh; sentuhan, tekanan, getaran)

Traktus Descendens
Kortikospinalis lateralis : menyebrang; kontrol volunteer otot rangka
Kortikospinalis ventralis : tidak menyebrang menuruni medula spinalis, menyebrang di
bagian akhir di medula spinalis, kontrol volunteer otot rangka
Rubrospinalis : menyebrang; kontrol involunteer otot rangka yang berkaitan dengan
tonus otot dan postur
Vestibulospinalis : tidak menyebrang; kontrol involunteer tonus otot untuk
mempertahankan keseimbangan
Anatomi

Dasar-dasar Sistem Saraf Pusat

Cerebrum

Terdiri atas hemispher dextra-sinistra


Penghub. Hemisfer : corpus collosum
Pemisah : falx cerebri

Sulcus : lekukan otak


Gyrus : benjoian otak seperti usus

Setiap lobus dibatasi sulcus


Sulcus sylvii
Sulcus parietooksipitalis
Sulcus sentralis
Depan : pre
Belakang : post

Area penting otak


Area Precentralis : area motorik
Area Postcentralis : area sensoris
Area Pendengaran : inferior sulcus lateralis sylvii
Area Broca : superior sulcus lateralis sylvii : bicara motoris
Area Wernickle : pusat integrasi bahasa
Area Visual : occipital

Lobus otak
Frontalis : gerak otot, sifat, intelektual
Parietal : bicara, mengolah kata-kata, interpretasi bentuk benda, sensorik
Temporal : sensasi suara-suara
Oksipital : pengelihatan

Korteks : sebagai pusat asosiasi


Area Asosiasi kortikal
Area parietooksitotemporal
Prefrontal

Proses komunikasi
Area auditorik - wernickle - brocca

Proses melihat
Serabut saraf opticus - area visual - regio angularis - wernickle

Batang Otak
Tempat keluarnya nervus kranialis : stasiun pemancar menuju otak
Mesencephalon : 3-4
Pons : 5-8
Medula Oblongata : 9-12
Cerebelum
Koordinasi gerakan yang kompleks
Mengordinasikan gerak otot pada sisi tubuh yang sama
Motorik halus

Medula spinalis
Mengeluarkan saraf-saraf spinal atau tepi
Pusat refleks
Struktur peng. Antara sensor sampai terbaca ke otak (gyrus postsentralis)

Vaskularisasi Otak
Membentuk Circulus Willisi
Basilaris
Cerebri posterior
Communicans posterior
Carotis Interna
Carotis Ekster
Vertebralis

Arteriae yang Bekerja


Vertebralis
Basilaris
Pontis
Inferior posterior
Inferior anterior
Cerebri anterior
Cerebri media
Cerebri posterior

Arteriae duramater : meningea media cabang dari maxilaris

Ruang-ruang Meningeal
Spatium epidural
Spatium subdural
Spatium subarachnoid

Ventricular : berisi CSS : melindungi otak terhadap trauma

Terdiri atas 4 ventrikulus : berisi CSS


Ventriculus Lateralis
Ventriculus Tertius
Ventriuculus Quartus
Ventriculus Spatium subarachnoid

Produksi CSS : plexus choroidalis


Resorpsi : vili arachnoidea

Histologi

Jenis neuron di SSP


Neuron multipolar : neuron motorik dan interneuoron otak, serebelum, dan medula.
Banyak dendritnya terjulur dari badan sel dan terdapat satu cabang akson

Neuron bipolar : neuron sensorik. Terdapat satu cabang akson dan satu cabang
dendrit.

Unipolar : kedua tonjolan neuron menyatu menjadi satu tonjolan membentuk ganglion
sensorik saraf kranialis dan spinalis

Ganglion otonom : sel-selnya tersebar, inti selnya terletak di pinggir


Ganglion kardiospinal : sel-selnya berkumpul, inti selnya terletak di tengah

Medula spinalis
Anterior : motorik
Posterior : sensorik

Sawar darah-otak : endotel rapat, selektif, adanya neuroglia yang cepat merespon

Di SSP dan SST terdapat sel-sel khusus pembungkus akson, yaitu sel schwann dan
oligodendrosit yang membentuk selubung mielin. Medula spinalis dan otak
mielinnya diselubungi oleh oligodendrosit, sedangkan pada sistem saraf perifer, mielin
aksonnya diselubungi oleh sel schwann. Akson tidak bermielin tidak memiliki nodus
ranvier karena sel schwann membentuk suatu selubung kontinu

Oligodendrosit berbeda dari sel schwann, yaitu juluran sitoplasma satu oligodendrosit
dapat membungkus dan memielinasi banyak akson (banyak cabang pembentuk)

Substansia grisea (grey matter) di SSP terdiri dari neuron-neuron, dendrit-dendrit, dan
sel penunjang (neuroglia). Substansia grisea melapisi permukaan otak serebrum dan
serebellum.

Substansia alba (white matter) di SSP mengandung badan neuron, akson bermielin
dan oligondendrosit penunjang. Selubung mielin membentuk warna putih.

Potongan transversal medulla spinalis

Substantia Grisea
Kornu posterior grisea bersifat sensorik
Kornu anterior grisea bersifat motorik
Kornu lateral grisea bersifat motorik

Sel Glia

Astrosit
Terdiri atas badan sel berukuran besar, nukleus oval besar, nukleolus terpulas
gelap. Dari badan sel terdapat prosesus panjang, tipis, dan halus

Oligodendrosit
Berukuran lebih kecil dari astrosit dengan prosesua yang tipis dan pendek tanpa
banyak percabangan
1. Menjelaskan anatomi sistem saraf pusat dan perifer.

SSP otak

Duramater cranialis :
Lapisan endoteal
Lapisan meningeal

Sinus durae metris : ruang-ruang antara lapisan endosteal dan lapisan meningeal
duramater
Sinus sagittalis superior
Sinus sagittalis inferior
Sinus rectus
Sinus transversus
Sinus sigmoideus
Sinus occipitalis
Sinus cavernosus
Sinus petrosus superior
Sinus petrosus inferior
Sinus basilaris

Ruang-ruang Meningeal :
Spatium epidurale
Spatium subdurale
Spatium subarachnoideum

Otak terdiri dari :


Cerebrum
Hemispherium
Lobus frontale
Lobus parietale
Lobus temporale
Lobus oksipitale
Diencephalon
Talamus
Hipotalamus
Cerebellum
Truncus encephali
Mesencephalon
Pons
Medulla oblongata

Sistem Ventricular
First and second ventriculus : Ventriculus lateralis
Ventriculus tertius
Ventriculus quartus

Sisterna subarachnoidal utama (CSS antara arachnoidea dan piamater)


Cisterna cerebellumomedullaris
Cisterna pontis
Cisterna interpeduncularis
Cisterna superior

Vaskularisasi otak
Arteria carotis interna
Arteria vertebralis
Arteria basilaris
Arteria cerebri posterior dextra
Arteria cerebri posterior sinistra

Kutub vaskularisasi
Arteria cerebri anterior
Arteria cerebri media
Arteria cerebri posterior

Circulus arterious cerebri (willis)


Arteria cerebri posterior
Arteria cerebri anterior
Arteria communicans posterior
Arteria communicans anterior
Arteria carotis interna

Medulla Spinalis

Permukaan dorsal dan ventral medulla spinalis membentuk akar ventral (radix
anterior) dan akar dorsal (radix posterior)

Radix posterior terdapat serabut aferen (sensoris) dari kulit. Arahnya menuju sistem
saraf pusat. Badan sel serabut saraf aferen ini berada pada pembesaran radix posterior
(ganglion sensorium nervi spinalis)

Radix anterior terdapat serabut eferen (motoris) untuk otot rangka. Arahnya menjauhi
sistem saraf pusat

Kedua radix ini akan mengadakan pertemuan dan membentuk nervus spinalis.
Kemudian nervus spinalis ini akan bercabang lg menjadi ramus anterior (besar) yang
mensarafi semua otot dan kulit ekstremitas dan ramus posterior (kecil) yang mensarafi
otot-otot dan kulit punggung

Badan sel akson yang membentuk radix anterior berada dalam cornu anterius
substansia grisea medulla spinalis
Badan sel akson yang membentuk radix posterior berada diluar medulla spinalis, dalam
ganglion spinale

Vaskularisasi Medulla Spinalis


Berasal dari cabang :
A. Vertebralis
A. Intercostalis
A. Lumbalis
A. Radicularis anterior
A. Radicularis posterior
A. Radicularis magma
3 V. Spinalis anterior
3 V. Spinalis posterior

12 nervi spinalis
N. Olfactorius
N. Opticus
N. Oculomotorius
N. Trochlearis
N. Trigeminus
N. Ophthalmicus
N. Maxillaris
N. Mandibularis
N. Abducens
N. Facialis
N. Vestibulocochlearis
N. Vestibularis
N. Cochlearis
N. Glossopharyngeus
N. Vagus
N. Acessorius
N. Hypoglossus
Radix cranialis
Radix spinalis

Sirkulasi CSS
Dihasilkan plexus choroideus dalam ventriculus tertius, lateralis, dan quartus - keluar
dari sistem ventrikel otak - spatium subarachnoideum - permukaan hemispherium
cerebri - sekitar medulla spinalis - masuk aliran darah melalui vili arachnoideales

Plexus choroideus - ventriculus lateralis (sinistra dan dextra) - foramen interventricularis


(foramen monro) - ventriculus tertius - aquaductus cerebri - ventriculus quartus -
spatium subarachnoideum (melalui apertura mediana magendie dan apertura lateralis) -
diresorbsi vili arachnoideales

Refleks spinal
Medulla spinalis sebagai integrasi gerakan refleks
Terjadi secara otomatis tanpa upaya sadar
Dibagi 2 yaitu :
Refleks sederhana (dasar)
Terjadi begitu saja, tanpa dipelajari melalui latihan dan belajar. Misal : menarik
tangan ketika merasa tangannya panas
Lengkung refleks : reseptor - jalur aferen - pusat integrasi (medulla spinalis dan
batang otak) - jalur eferen - efektor
Macam refleks sederhana :
Refleks lucut
Melibatkan medulla spinalis
Reseptor - jalur aferen - medulla spinalis (antarneuron ekitatorik :
menekuknya lengan dan menjauhi sumber panas; antarneuron
inhibitatorik : mencegah tricep kontraksi; antarneuron ascendens
ke otak menyimpan memori nyeri) - jalur eferen - efektor
Refleks regang
Menyarafi otot yang sama yang mengalami peregangan. Knee
jerk refleks
Refleks ekstensor menyilang
Ekstensi tungkai kolateral menopang seluruh tubuh
Refleks terkondisi (didapat)
Refleks intuitif, melakukan suatu integrasi gerakan di bawah sadar karena latihan
dan belajar. Misal : menari, memainkan piano

Substantia grisea (grey matter)


Tersusun dari badan sel neuron beserta dendritnya, sebagian besar sel glia (neuroglia)
Tidak tersusun atas akson neuron bermielin
Sebagai pusat integrasi saraf pusat
Substantia alba (white matter)
Tersusun dari traktus serat saraf bermielin (akson)
Berdeferensiasi membentuk jaras-jaras (kabel) spinal dan kranial

Neuron multipolar : sebuah akson, banyak dendrit dari badan neuron


Neuron bipolar : sebuah akson, sebuah dendrit dari badan neuron
Neuron unipolar : sebuah akson, prosesus tunggal pendek dari badan sel bercabang menjadi
prosesus perifer ke SST (panjang) dan sentral ke SSP (pendek)

2. Menjelaskan gambaran mikroskopis sistem saraf meliputi neuron, sel glia dan
fungsinya.
3. Menjelaskan gambaran histologi sistem saraf pusat dan perifer.
4. Menjelaskan functional anatomy pada sinaps.
5. Menjelaskan neurotransmitter dan neuromodulator.
6. Menjelaskan fisiologi otak dan cairan serebrospinal,sawar darah otak, dan medulla
spinalis
7. Menjelaskan sistem saraf autonom.

Anda mungkin juga menyukai