Ischemia : defisiensi (kekurangan) darah pada suatu bagian, biasanya akibat konstriksi
fungsional atau obstruksi (penyumbatan) pembuluh darah
Hemisfer : setiap struktur berpasangan pembentuk massa otak manusia (belahan otak : sinistra
dan dextra)
Fisiologi
Sistem saraf tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) dan susunan saraf tepi (SST)
atau perifer.
2. divisi eferen (motorik) : mengirim impuls saraf dari SSP menuju organ-organ
efektor. Bertindak sebagai output impuls saraf
3. Antarneuron (interneuron)
Neuron berada di SSP
Kategori neuron terbanyak
Dua peran utama antarneuron :
Terdapat 4 tipe sel glia : astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependim
Melakukan komunikasi dengan neuron dan antar sel glia yang lainnya melalui
sinyal kimiawi
2. Oligodendrosit
Membentuk selubung mielin akson SSP
Memiliki juluran panjang yang membungkus neuron (seperti dadar
gulung)
3. Mikroglia
Sel pertahanan imun SSP
Berasal dari jar.sumsum tulang yang sama dengan yang menghasilkan
monosif sebagai fagosit
Mengeluarkan faktor pertumbuhan saraf
Ketika terjadi kerusakan SSP, mikroglia menarik cabang-cabangnya,
membulat, mobile, menyingkirkan benda asing perusak
Pertahanan otak sebagai fagosit
4. Ependim
Melapisi bagian dalam rongga otak (ventrikel) dan medula spinalis
Membentuk cairan serebrospinal
Sel punca neuron : membentuk neuron dan sel glia baru (prekursor)
Memiliki silia
Gerakan sel ependim mengalirkan cairan serebrospinal ke seluruh
ventrikel
3 membran meninges
Terdiri atas lapisan terluar hingga kedalam : duramater, arakhnoid, dan pia mater
1. Duramater
Struktur inelastik kuat. Terdiri dari 2 lapisan yaitu sinus dural (rongga
berisi darah) dan sinus venosus (rongga lebih besar, darah vena dari otak
mengalir ke sinus ini kembali ke jantung). Cairan serebrospinal juga
masuk kembali ke darah dari salah satu sinus ini
2. Arakhnoid mater
Lapisan halus kaya pembuluh darah
Ruang antara akahnoid dan pia mater : subarakhnoid (terisi CSS)
Penonjolan jaringan arakhnoid : vili arakhnoid, menembus celah-celah
dura
3. Pia mater
Struktur paling rapuh/lembut
Memiliki banyak pembuluh darah
Melekat erat di permukaan otak dan medula spinalis
Prosesnya :
1. Potensial istirahat. Akson dalam keadaan istirahat dan tidak
menghantarkan impuls, sitoplasma di dalam membran plasma
bermuatan lebih negatif (-65 mV). Jumlah Na+ lebih banyak di luar
akson, K+ lebih banyak di dalam akson.
2. Melalui Sinapsis
Ketika terjadi sinapsis antara satu neuron dengan neuron yang lain, impuls yang
sudah mencapai bonggol akson membuka gerbang Ca2+ dan akan
merangsang membran sel saraf prasinapsis melebur dengan kantung
sinapsis, sehingga melepaskan neurotransmitter dan masuk ke celah sinapsis.
Selanjutnya neurotransmitter berdifusi masuk ke dalam membran sel saraf
pascasinapsis dengan bantuan protein khusus.
Setelah impuls saraf masuk ke dalam membran sel saraf pascasinapsis, maka
mekanisme penghantarannya sama dengan mekanisme melalui membran.
Cairan Cerebrospinal
Melindungi dan menjadi bantalan otak dari trauma mekanis
Berperan dalam pertukaran bahan antara neuron dan cairan interstisium
Dibentuk oleh pleksis khoroideus dalam rongga ventrikel otak
Mengandung lebih sedikit K+ dan lebih banyak Na+
Sawar Darah-Otak
Mengatur pertukaran antara darah dan cairan interstisium
Terdiri atas faktor anatomik dan fisiologik
Transpor menembus dinding kapiler otak di antara sel-sel pembentuk dinding dicegah
secara anatomis dan transpor menembus sel dibatasi secara fisiologis
Mencegah masuknya hormon tertentu yang bertindak sebagai neurotransmitter yang
dapat menimbulkan aktivitas saraf tak terkendali
Otak memerlukan pasokan terus-menerus oksigen dan glukosa. Otak tidak dapat
menghasilkan ATP tanpa adanya oksigen. Neuroglobin merupakan protein yang
membantu mengikat oksigen di otak sehingga oksigen adekuat
Serebelum
Melekat di bagian atas batang otak
Pemeliharaan posisi tubuh, koordinasi bawah sadar aktivitas motorik, keterampilan
gerakan kompleks (misalnya : menari)
Diensephalon
Terletak di atas serebelum, di dalam interior serebrum.
Terdapat hipotalamus yang berfungsi mempertahankan stabilitas lingkungan internal,
dan talamus yang berfungsi melakukan beberapa pemrosesan sensorik primitif.
Serebrum
Terdapat lapisan luar yang dinamakan korteks serebri, menutupi bagian dalam yang
mengandung nukleus basal.
Dibagi atas area-area tertentu yang menjalankan fungsi integrasi.
Korteks Serebri
Serebrum bagian terbesar otak, dibagi atas hemisfer kanan dan kiri yang disatukan oleh
korpus kalosum dan dipisahkan oleh falks serebri
Korteks serebri adalah selubung luar substansia grisea yang menutupi substansia alba
di bagian dalam
Korteks serebri terdiri atas lapisan tipis substansia grisea yang mengandung badan sel
neuron beserta dendritnya dan neuroglia.
Bagian dalam korteks serebri berupa substansia alba yang mengandung traktus serat
saraf bermielin (akson).
Traktus saraf substansia alba menyalurkan sinyal dari satu bagian korteks serebri ke
bagian lain atau antara korteks dan bagian lain SSP.
Empat pasang lobus di korteks serebri dikhususkan untuk aktivitas yang berbeda
Lobus parietalis dan frontalis dipisahkan oleh sulkus sentralis. Lobus parietal terletak di
sulkus postsentralis dan lobus frontalis terletak di sulkus presentralis.
Korteks motorik primer terletak di belakang lobus frontalis, depan sulkus sentralis.
Melaksanakan kontrol volunteer atas gerakan yang dihasilkan otot rangka (eksekusi
gerakan motorik akhir)
Bagian-bagian otak lain selain korteks motorik primer yang penting dalam kontrol
motorik
Karena sifat plastisnya, maka otak dapat mengalami perubahan sebagai respons
terhadap beragam kebutuhan
Daerah primer korteks yang khusus untuk bahasa adalah daerah broca dan daerah
wernicke.
Daerah broca : motorik berbicara, dekat dengan korteks motorik utama untuk mengatur
otot-otot artikulasi. Terletak di lobus frontalis kiri
Daerah wernicke : sensorik berbicara, pemahaman bahasa lisan dan tulisan. Terletak di
korteks kiri asosiasi parietal-temporal-oksipital (girus angularis). Menerima input dari :
korteks visual di lobus oksipital (bahasa tulisan); korteks auditorius di lobus temporalis
(bahasa lisan); dan korteks somatosensorik (membaca braille)
Gangguan bahasa
Afasia karena kerusakan broca : memahami apa yang ingin dibicarakan, namun sulit
untuk mengungkapkannya dengan kata-kata (berbicara tidak jelas)
Afasia karena kerusakan wernicke : dapat berbicara dengan lancar, namun apa yang
dibicarakan tidak memiliki arti
Skema hubungan berbagai bagian korteks : input sensorik - daerah sensorik utama
(korteks somatosensorik, korteks visual, korteks auditorial) - daerah sensorik yang lebih
tinggi - daerah asosiasi - daerah motorik yang lebih tinggi - korteks motorik primer -
output motorik
Korteks serebri
Nukleus basal atau ganglia basal terdiri dari massa substansia grisea yang terbenam
jauh di dalam substansia alba serebri
Catatan klinis : penyakit parkinson (PP) dengan ciri : meningkatnya tonus otot atau
kekakuan otot, gerakan involunteer, tidak bermanfaat, atau tidak diinginkan
Talamus adalah stasiun pemancar sensorik dan penting dalam kontrol motorik
Di dekat nukleus basal, terdapat diensefalon, struktur garis tengah yang membentuk
dinding-dinding rongga ventrikel ketiga (tertius). Terdiri atas 2 bagian utama, yaitu
talamus dan hipotalamus
Talamus
Stasiun pemancar dan pusat integrasi sinaps untuk pemrosesan awal semua input
sensorik ke korteks
Sebagai filter yang menyaring sinyal tidak signifikan
Bersama batang otak, talamus penting dalam kemampuannya mengarahkan perhatian
ke rangsangan yang menarik (misal : orangtua dapat tidur nyenyak di tengah
kebisingan, namun terbangun ketika mendengar bayi menangis)
Bagian tertentu dari sistem limbik dinamakan pusat penghargaan dan hukuman yaitu,
bagian limbik yang memperkuat perilaku-perilaku yang terbukti memuaskan dan
menekan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan pengalaman tak menyenangkan
Catatan klinis
Depresi : gangguan mental akibat defisiensi neurotransmitter di sistem limbik (serotinin
atau norepinefrin atau keduanya). Gejala :
Suasana hati negatif
Ketidakmampuan merasakan kesenangan
Kecendrungan bunuh diri
Prozac obat yang menghambat penyerapan kembali serotinin, sehingga efek serotinin
memanjang di sinaps
Informasi yang diterima pada awalnya masuk ke ingatan jangka pendek, kemudian
mengalami dari dua hal, yakni dilupakan atau mengalami konsolidasi menjadi ingatan
jangka panjang melalui latihan aktif atau pengulangan.
Catatan klinis : amnesia
Penurunan daya ingat akibat waktu
Terjadi dalam 2 bentuk, yaitu amnesia retrograd : ketidakmampuan mengingat kejadian
yang baru saja berlangsung; dan amnesia anterograd : ketidakmampuan menyimpan
informasi di simpanan jangka panjang untuk diingat lagi
Sistem limbik
Girus singularis
Forniks
Talamus
Hipotalamus
Hipokampus
Amigdala
Bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan merupakan bagian dari sistem
limbik.
Berperan dalam ingatan jangka pendek
Proses konsolidasi ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang
Hanya menyimpan ingatan jangka panjang sesaat, kemudian dipindahkan ke bagian lain
otak
Berperan aktif dalam ingatan deklaratif, yaitu mengingat kembali suatu gambaran dalam
ingatan (misal : saya melihat tugu monas tahun lalu). Bekerja sama dengan struktur
temporalis medial.
Mengingat kejadian sehari-hari dalam waktu yang memadai
Diingat dalam kondisi sadar
Ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang melibatkan mekanisme molekular
yang berbeda
Ingatan jangka pendek : melibatkan modifikasi transien fungsi-fungsi sinaps yang sudah
ada (perubahan jumlah neurotransmitter sinaps)
Ingatan jangka panjang : perubahan struktural dan fungsional yang relatif permanen
antara neuron yang sudah ada
Serebelum
Bagian otak di bawah lobus oksipitalis korteks dan melekat di punggung bagian atas
batang otak
Batang otak
Terdiri dari medulla oblongata, pons, dan mesencephalon
Fungsi batang otak
12 pasang nervus spinalis berada
Terkumpul kelompok neuron yang mengatur fungsi jantung dan pembuluh darah,
pernapasan, dan banyak aktivitas pencernaan
Mengatur refleks otot yang terlibat dalam kesimbangan dan postur
Formasio retikularis : menerima dan mengintegrasikan semua masukan sinaptik
sensorik yang datang
Serat ascendens yang berasal dari formasio retikularis membawa sinyal ke atas untuk
membangun dan mengaktifkan korteks serebri
Serat ascendens membentuk RAS (reticular activating system) yang mengontrol derajat
keseluruhan kewaspadaan korteks
Pusat-pusat yang mengatur tidur secara tradisional
Tidur merupakan suatu proses aktif yang terdiri dari periode berulang tidur gelombang
lambat dan paradoks
Tingkat kesadaran :
Kewaspadaan maksimal
Terjaga
Tidur
Koma
Tidur paradoksal
Serupa dengan EEG pada orang sadar penuh
Tidak ada gerakan, inhibisi tonus otot mendadak
Bermimpi lebih sering
Sulit dibangunkan, tetapi bisa bangun sendiri
Gerakan mata cepat (rapid eye movement : tidur REM)
Konsentrasi penuh, keadaan emosi yang kuat misalnya cemas atau kegembiraan, dapat
mencegah orang tidur. Aktivitas motorik seperti bangkit dan berjalan-jalan dapat
membangunkan orang yang mengantuk
Medulla Spinalis
Medula spinalis berjalan melalui kanalis vertebralis dan dihubungkan dengan nervus
spinalis
Medula spinalis dibungkus oleh kolumna vertebralis protektif sewaktu turun melalui
kanalis vertebralis. Nervus spinalis diberi nama sesuai dengan bagian dari kolumna
vertebralis tempat keluarnya
Medulla spinalis memanjang hanya setinggi vertebra lumbalis pertama atau kedua (VL1
atau VL2). Berkas tebal akar-akar saraf yang memanjang di dalam kanalis vertebralis
bawah ini disebut kauda ekuina
Substansia alba : jaras-jaras (traktus), yaitu berkas serat saraf (akson antarneuron yang
panjang) dengan fungsi serupa. Berkas-berkas tersebut berkelompok membentuk kolom
yang berjalan sepanjang medula. Terdiri atas :
Traktus ascendens : menyalurkan sinyal dari masukan aferen (medula spinalis)
ke otak
Traktus descendens : menyalurkan sinyal dari otak ke neuron eferen (medula
spinalis)
Traktus spinoserebralis ventralis : jalur ascendens yang berasal dari medula spinalis dan
berjalan di tepi ventral medula dengan beberapa sinaps sepanjang perjalanannya
sampai berakhir di serebelum. Traktus ini membawa informasi dari reseptor regang otot
yang disalurkan ke medula spinalis oleh serat-serat aferen untuk digunakan
spinoserebelum
Traktus kortikospinalis ventralis : jalur descendens yang berasal dari regio motorik
korteks serebri kemudian turun di bagian ventral medula spinalis, serta berakhir di
medula spinalis di badan sel neuron motorik eferen yang mensarafi otot rangka.
Masing-masing kornu substansia grisea medula spinalis mengandung jenis badan sel
neuron yang berbeda
Akar dorsal dan akar ventral akan menyatu menjadi nervus spinalis yang keluar dari
kolumna vertebralis. Nervus spinalis mengandung baik serat aferen dan eferen
Dermatom : setiap bagian tertentu permukaan tubuh yang disarafi oleh suatu nervus
spinalis
Traktus ascendens
Spinoserebelaris dorsalis : tidak menyebrang; sensasi otot bawah sadar, penting dalam
mengontrol tonus otot dan postur
Spinoserebelaris ventralis : menyebrang; sensasi otot bawah sadar
Spinotalamikus lateralis : menyebrang; nyeri dan suhu
Spinotalamikus ventralis : menyebrang; sentuhan
Fasikulus grasilis dan fasikulus kuneatus : sensasi otot sadar yang berkaitan dengan
kesadaran akan posisi tubuh; sentuhan, tekanan, getaran)
Traktus Descendens
Kortikospinalis lateralis : menyebrang; kontrol volunteer otot rangka
Kortikospinalis ventralis : tidak menyebrang menuruni medula spinalis, menyebrang di
bagian akhir di medula spinalis, kontrol volunteer otot rangka
Rubrospinalis : menyebrang; kontrol involunteer otot rangka yang berkaitan dengan
tonus otot dan postur
Vestibulospinalis : tidak menyebrang; kontrol involunteer tonus otot untuk
mempertahankan keseimbangan
Anatomi
Cerebrum
Lobus otak
Frontalis : gerak otot, sifat, intelektual
Parietal : bicara, mengolah kata-kata, interpretasi bentuk benda, sensorik
Temporal : sensasi suara-suara
Oksipital : pengelihatan
Proses komunikasi
Area auditorik - wernickle - brocca
Proses melihat
Serabut saraf opticus - area visual - regio angularis - wernickle
Batang Otak
Tempat keluarnya nervus kranialis : stasiun pemancar menuju otak
Mesencephalon : 3-4
Pons : 5-8
Medula Oblongata : 9-12
Cerebelum
Koordinasi gerakan yang kompleks
Mengordinasikan gerak otot pada sisi tubuh yang sama
Motorik halus
Medula spinalis
Mengeluarkan saraf-saraf spinal atau tepi
Pusat refleks
Struktur peng. Antara sensor sampai terbaca ke otak (gyrus postsentralis)
Vaskularisasi Otak
Membentuk Circulus Willisi
Basilaris
Cerebri posterior
Communicans posterior
Carotis Interna
Carotis Ekster
Vertebralis
Ruang-ruang Meningeal
Spatium epidural
Spatium subdural
Spatium subarachnoid
Histologi
Neuron bipolar : neuron sensorik. Terdapat satu cabang akson dan satu cabang
dendrit.
Unipolar : kedua tonjolan neuron menyatu menjadi satu tonjolan membentuk ganglion
sensorik saraf kranialis dan spinalis
Medula spinalis
Anterior : motorik
Posterior : sensorik
Sawar darah-otak : endotel rapat, selektif, adanya neuroglia yang cepat merespon
Di SSP dan SST terdapat sel-sel khusus pembungkus akson, yaitu sel schwann dan
oligodendrosit yang membentuk selubung mielin. Medula spinalis dan otak
mielinnya diselubungi oleh oligodendrosit, sedangkan pada sistem saraf perifer, mielin
aksonnya diselubungi oleh sel schwann. Akson tidak bermielin tidak memiliki nodus
ranvier karena sel schwann membentuk suatu selubung kontinu
Oligodendrosit berbeda dari sel schwann, yaitu juluran sitoplasma satu oligodendrosit
dapat membungkus dan memielinasi banyak akson (banyak cabang pembentuk)
Substansia grisea (grey matter) di SSP terdiri dari neuron-neuron, dendrit-dendrit, dan
sel penunjang (neuroglia). Substansia grisea melapisi permukaan otak serebrum dan
serebellum.
Substansia alba (white matter) di SSP mengandung badan neuron, akson bermielin
dan oligondendrosit penunjang. Selubung mielin membentuk warna putih.
Substantia Grisea
Kornu posterior grisea bersifat sensorik
Kornu anterior grisea bersifat motorik
Kornu lateral grisea bersifat motorik
Sel Glia
Astrosit
Terdiri atas badan sel berukuran besar, nukleus oval besar, nukleolus terpulas
gelap. Dari badan sel terdapat prosesus panjang, tipis, dan halus
Oligodendrosit
Berukuran lebih kecil dari astrosit dengan prosesua yang tipis dan pendek tanpa
banyak percabangan
1. Menjelaskan anatomi sistem saraf pusat dan perifer.
SSP otak
Duramater cranialis :
Lapisan endoteal
Lapisan meningeal
Sinus durae metris : ruang-ruang antara lapisan endosteal dan lapisan meningeal
duramater
Sinus sagittalis superior
Sinus sagittalis inferior
Sinus rectus
Sinus transversus
Sinus sigmoideus
Sinus occipitalis
Sinus cavernosus
Sinus petrosus superior
Sinus petrosus inferior
Sinus basilaris
Ruang-ruang Meningeal :
Spatium epidurale
Spatium subdurale
Spatium subarachnoideum
Sistem Ventricular
First and second ventriculus : Ventriculus lateralis
Ventriculus tertius
Ventriculus quartus
Vaskularisasi otak
Arteria carotis interna
Arteria vertebralis
Arteria basilaris
Arteria cerebri posterior dextra
Arteria cerebri posterior sinistra
Kutub vaskularisasi
Arteria cerebri anterior
Arteria cerebri media
Arteria cerebri posterior
Medulla Spinalis
Permukaan dorsal dan ventral medulla spinalis membentuk akar ventral (radix
anterior) dan akar dorsal (radix posterior)
Radix posterior terdapat serabut aferen (sensoris) dari kulit. Arahnya menuju sistem
saraf pusat. Badan sel serabut saraf aferen ini berada pada pembesaran radix posterior
(ganglion sensorium nervi spinalis)
Radix anterior terdapat serabut eferen (motoris) untuk otot rangka. Arahnya menjauhi
sistem saraf pusat
Kedua radix ini akan mengadakan pertemuan dan membentuk nervus spinalis.
Kemudian nervus spinalis ini akan bercabang lg menjadi ramus anterior (besar) yang
mensarafi semua otot dan kulit ekstremitas dan ramus posterior (kecil) yang mensarafi
otot-otot dan kulit punggung
Badan sel akson yang membentuk radix anterior berada dalam cornu anterius
substansia grisea medulla spinalis
Badan sel akson yang membentuk radix posterior berada diluar medulla spinalis, dalam
ganglion spinale
12 nervi spinalis
N. Olfactorius
N. Opticus
N. Oculomotorius
N. Trochlearis
N. Trigeminus
N. Ophthalmicus
N. Maxillaris
N. Mandibularis
N. Abducens
N. Facialis
N. Vestibulocochlearis
N. Vestibularis
N. Cochlearis
N. Glossopharyngeus
N. Vagus
N. Acessorius
N. Hypoglossus
Radix cranialis
Radix spinalis
Sirkulasi CSS
Dihasilkan plexus choroideus dalam ventriculus tertius, lateralis, dan quartus - keluar
dari sistem ventrikel otak - spatium subarachnoideum - permukaan hemispherium
cerebri - sekitar medulla spinalis - masuk aliran darah melalui vili arachnoideales
Refleks spinal
Medulla spinalis sebagai integrasi gerakan refleks
Terjadi secara otomatis tanpa upaya sadar
Dibagi 2 yaitu :
Refleks sederhana (dasar)
Terjadi begitu saja, tanpa dipelajari melalui latihan dan belajar. Misal : menarik
tangan ketika merasa tangannya panas
Lengkung refleks : reseptor - jalur aferen - pusat integrasi (medulla spinalis dan
batang otak) - jalur eferen - efektor
Macam refleks sederhana :
Refleks lucut
Melibatkan medulla spinalis
Reseptor - jalur aferen - medulla spinalis (antarneuron ekitatorik :
menekuknya lengan dan menjauhi sumber panas; antarneuron
inhibitatorik : mencegah tricep kontraksi; antarneuron ascendens
ke otak menyimpan memori nyeri) - jalur eferen - efektor
Refleks regang
Menyarafi otot yang sama yang mengalami peregangan. Knee
jerk refleks
Refleks ekstensor menyilang
Ekstensi tungkai kolateral menopang seluruh tubuh
Refleks terkondisi (didapat)
Refleks intuitif, melakukan suatu integrasi gerakan di bawah sadar karena latihan
dan belajar. Misal : menari, memainkan piano
2. Menjelaskan gambaran mikroskopis sistem saraf meliputi neuron, sel glia dan
fungsinya.
3. Menjelaskan gambaran histologi sistem saraf pusat dan perifer.
4. Menjelaskan functional anatomy pada sinaps.
5. Menjelaskan neurotransmitter dan neuromodulator.
6. Menjelaskan fisiologi otak dan cairan serebrospinal,sawar darah otak, dan medulla
spinalis
7. Menjelaskan sistem saraf autonom.