Anda di halaman 1dari 98

Manajemen Kasus Saraf

Oleh:

Nursilri Meidania
Ahmad Haydar Rusdiansyah
Anindita Shaqiena
Ayu Darma Putri
Zeni Okta Wiyanti
Brigitta Olivia Sinulingga

Preceptor: dr. Alfi Rizky Medikanto, Sp. S


Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. MT
Umur : 59 tahun
Tanggal Lahir : 20/05/1962
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Durian payung
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Status : Sudah menikah
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Indonesia
No. RM : 00.67.52.xx
Anamnesis

Dilakukan alloanamnesis pada 19 Maret 2022

Keluhan Utama

Kelemahan anggota gerak kiri


Riwayat Penyakit Sekarang
1 Hari SMRS pada pukul 20.00 WIB, setelah pasien makan malam, tiba-tiba pasien mengeluh
sakit kepala hebat sampai membuat pasien pingsan. Pasien pingsan dari pukul 20.00 sampai
pukul 08.00 pagi keesokan harinya. sebangunnya dari pingsan pasien mengalami kelemahan
anggota gerak kiri sehingga tidak bisa berjalan normal dan nyeri kepala. Nyeri dirasakan
seperti terikat di kepala bagian kanan depan dengan intensitas berat dan terus menerus.
Keluhan disertai mata berair namun tidak memberat saat terkena cahaya atau suara tinggi dan
membaik saat istirahat.

Keluhan pusing, mual, muntah menyemprot, pandangan kabur, ataupun pandangan ganda,
gangguan menelan, kesemutan, baal, mulut perot, penurunan kelopak mata disangkal. Riwayat
adanya trauma, demam, kejang, dan melakukan aktivitas berat sebelum keluhan timbul juga
disangkal. Riwayat batuk pilek, infeksi saluran napas, infeksi telinga, infeksi saluran kemih,
infeksi kulit, infeksi gigi dan paparan udara dingin disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien belum mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Hipertensi (+) (tidak terkontrol)


• Stroke (+) (3 tahun yang lalu, hemiparesis dextra sudah membaik)
• Penyakit jantung disangkal
• Diabetes mellitus disangkal
• Dislipidemia disangkal
• Neoplasma disangkal
• Trauma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

• Stroke (+)  kakak kandung pasien yang pertama


• Hipertensi (+)
• Diabetes mellitus (-)
• Dislipidemia (-)
• Neoplasma (-)
• Penyakit jantung (-)
Riwayat Pribadi & Sosial Ekonomi

• Riwayat merokok 2 bungkus/hari selama 30 tahun


• Alergi makanan dan obat-obatan (-)
• Olahraga (-)
• Alkohol (-)
• Alergi (-)
Diagnosis Awal

Diagnosis klinis : kelemahan anggota gerak kiri cum nyeri


kepala akut progressive
Diagnosis topis : Hemisfer cerebri dextra
Pain generator intracranial
Diagnosis etiologis : dd Vaskular
dd Metabolik
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang •SpO2 : 99 %
• Kesadaran : GCS E4V5M6 •Skala nyeri :
(Compos Mentis) • VAS Provoked = 10
• Vas Non-Provoked = 6
• TD : 164/106 mmHg
• Suhu : 36,7 OC
• Nadi : 76 x/menit
• RR : 20 x/menit

Kepala • Telinga : Normotia, darah (-/-), sekret (-/-),


hematom (-/-)
• Bentuk/ukuran : Normocephal, laserasi (-),
memar (-) • Hidung : Napas cuping hidung (-/-), deviasi (-/-),
sekret (-/-), darah (-/-), memar (-/-)
• Rambut : Hitam, merata
• Mulut : Mukosa kering (-), pucat (-), sianosis
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera
(-), luka (-)
ikterik (-/-), pupil isokor
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum
Leher : Tampak sakit sedang
Jantung:
Kesadaran KGB
• Pembesaran : (-) : GCS E4V2M5 • I : Ictus cordis tidak terlihat
• Pembesaran tiroid : (-) : Somnolen • P : Ictus cordis tidak teraba
TD
• Peningkatan JVP : (-) : 120/60 mmHg • P : Batas jantung dalam batas normal
Suhu
• Trakea : 38,4(-)
: Letak tengah, deviasi O
C • A : BJ I dan II normal, regular, murmur (-),
• Nadi : 64 x/menit gallop (-)

RR
•Thorax : 32 x/menit
Abdomen
Paru:
• SpO2 : 98 %

• I : Gerakan dinding dada simetris, retraksi (-/-) I : Datar, distensi (-), lesi (-)

• P • A : Bising usus (+) 4x/menit


: Fremitus taktil normal, ekspansi dinding
dada simetris • P : Timpani
• P : Sonor (+/+) • P : Organomegali (-)
• A : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik

Ekstremitas:
Superior
• CRT <2 detik, edema (-/-), akral hangat (+/+)
Inferior
• CRT <2 detik, edema (-/-), akral hangat (+/+)
Status Neurologis

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : GCS E4V5M6
: Compos Mentis

Refleks batang otak


Refleks pupil : Isokor (+/+), bulat, 3mm/3mm
Refleks cahaya : Ada/ada
Refleks kornea : (+/+)
Doll’s eye phenomenon : (+)
Caloric test : Tidak dilakukan
Status Neurologis
Saraf Cranial
NI : Daya penciuman baik
N II : Tajam penglihatan, lapang penglihatan, test warna dan fundus oculi dalam batas normal
N III N IV N VI :
 Inspeksi : Ptosis (-/-), endoftalmus (-/-), eksoftalmus (-/-)
 Pupil : Isokor, posisi ditengah
 Refleks cahaya langsung (+/+)
 Refleks cahaya tidak langsung : (+/+)
 Gerakan bola mata:
Medial (+/+)
Lateral (+/+)
Superior (+/+)
Inferior (+/+)
 Refleks Pupil Akomodasi (+/+)
 Refleks Pupil Konvergensi (+/+)
 Motorik (+/+)
Status Neurologis
Saraf Cranial
NV :
 Motorik : Mengatupkan rahang, membuka mulut, protrusi dan retraksi rahang dalam batas normal
 Sensorik : raba halus, nyeri, suhu  dalam batas normal
 Refleks kornea : dalam batas normal
 Refleks masseter : dalam batas normal
N VII :
 Inspeksi : Atrofi (-), fasikulasi (-), lipatan nasolabial simetris
 Motorik : meringis, tersenyum, mengernyitkan dahi, mencembungkan pipi  dalam batas normal
 Sensorik : Tes pengecapan 2/3 anterior lidah  dalam batas normal
N VIII : tes Weber, Rinne, Schwabach  dalam batas normal
N IX & X :
 Tes pengecapan 1/3 posterior lidah  dalam batas normal
 Uvula, refleks muntah, uji menelan  dalam batas normal
N XI : M. Sternocleidomastoideus dan M. Trapezius  dalam batas normal
N XII : menjulurkan lidah ke kanan dan ke kiri, saat membuka mulut lidah berada pada dasar mulut 
dalam batas normal
Status Neurologis

Rangsang meningeal
Kaku kuduk : (-)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinzky II : (-)
Brudzinzky III: (-)
Brudzinzky IV: (-)
Kernig sign : (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
Trofi Eutrofi / Eutrofi
Eutrofi / Eutrofi

Tonus Eutonus / Eutonus


Eutonus / Eutonus

Gerak Bebas / Bebas


Bebas / Terbatas

Kekuatan otot Superior 5/4  Pronator drift (+)


Inferior 5/4

Refleks fisiologis Biceps Ka (+2) / Ki (+2) Patella Ka (+2) / Ki (+2)


Triceps Ka (+2) / Ki (+2) Achilles Ka (+2) / Ki (+2)

Refleks patologis Hoffman (-/-) Babinsky (-/-) Gordon (-/-) Schaefer (-/-)
Tromner (-/-) Chaddok (-/-) Gonda (-/-) Oppenheim (-/-)

Klonus Lutut (-/-)


Ankle (-/-)
Sistem Sensoris
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Sensibilitas
• Kesadaran : GCS E4V2M5
Proptopatik : Somnolen
•• Ekstremitas
TD superior : normal
: 120/60 mmHg
•• Ekstremitas
Suhu
inferior : normal
: 38,4 OC
• Nadi : 64 x/menit
Propiosepsi
RR
••Ekstremitas superior : 32 x/menit
: normal
•• Ekstremitas
SpO2 inferior : normal
: 98 %

Fungsi Otonom
•Miksi : Dalam batas normal
•Defekasi : Dalam batas normal
Skor Gajah Mada

Interpretasi
Stroke Perdarahan Intraserebral
Siriraj Score

Interpretasi
•S :2
•M :0
•N :1
•D : 106
•A :1
• 5+0+2+10.6-3-12

Total : 2,6
Perdarahan Supratentorial
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan
DARAH LENGKAP (18/03/2022)
Hemoglobin 14.1 13.2-17.3 g/dL
Leukosit 11.100 3.800-10.600 /μL
Eritrosit 4.2 4.4-5.9 juta/μL
Hematokrit 39 40-52 %
Trombosit 242.000 150.000 – 440.000 /μL
MCV 93 80-100 fL
MCH 34 26 – 34 Pg
MCHC 36 32-36 g/dL
HITUNG JENIS
Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 1 2-4 %
Batang 0 3–5 %
Segmen 81 50 – 70 %
Limfosit 12 25 – 40 %
Monosit 7 2-8 %
Pemeriksaan Penunjang
KIMIA DARAH

GDS 198 <140 mg/dl

Gula Darah Nacture 103 <110 mg/dl

Ureum 30 18-55 mg/dl

Kreatinin 1.13 <1.2 mg/dl

Natrium 139 135-147 mmol/l

Kalium 3,8 3,5-5,0 mmol/l

Kalsium 8,6 8,8-10,3 mg/dl

Klorida 109 95-105 mmo/l


Pemeriksaan Penunjang

CT Scan Kepala (18/03/2022)

Kesan: Intracerebral Hemorrhage


di thalamus dextra meluas ke
intraventricular disertai
ventriculomegaly
Diagnosis Akhir

• Diagnosis klinis : Hemiparese Sinistra cum Cephalgia akut


progressive
• Diagnosis topis : Thalamus Dextra
Pain generator intracranial
• Diagnosis etiologis: Vascular (Intracranial Hemorrhage)
• Diagnosis tambahan : Hipertensi cum Hiperglikemi cum Leukositosis
PROBLEM

1. Hemiparese Sinistra
2. Cephalgia akut progressive
3. Hipertensi
4. Hiperglikemi
5. Leukositosis
Tata Laksana

1. IVFD RL 20 tpm 7. PCT 2 x 500mg


2. Inj Manitol 4 x 125 ml
3. Inj Furosemide 1amp/ 8 jam
4. Inj Kalnex 3 x 500mg
5. Amlodipine 1x10 mg
6. Vit B12 3x1
Tata Laksana
- Inj Manitol 4 x 125 ml
Hemiparese Sinistra - Inj Kalnex 3 x 500mg
- Vitamin B12 2x1

Cephalgia - Paracetamol 3x500 mg

- Inj Furosemide 1amp/ 8 jam


Hipertensi - Amlodipine 1x10 mg
Prognosis

Quo ad Vitam : • Dubia ad bonam

Quo ad Sanationam : • Dubia

Quo ad Fungsionam : • Dubia ad bonam


Follow up
Tanggal Follow up Keterangan

18/03/2022 (16.00) S/ Nyeri kepala, Lemas pada anggota gerak kiri P/


O/ KU: Tampak sakit Sedang - Manitol 125 mg/6 jam
GCS: E4V5M6 (Compos mentis) - Kalnex 500 mg/8 jam
- Furosemid 1 amp/8 jam
TD: 183/111mmHg - Amlodipin 1x10 mg
HR: 72x/menit - B12 3x1
RR: 20x/menit Sp02 : 96%
Hasil lab :
T: 36,6°C - Leukosit 11.000* (naik)
Status General dbn - GDS 198* (Naik)
Status neurologis dbn
Diperiksa CT Scan
Motorik 5555 4444
+2 +2
RF:
555 333 +2 +2

A/ ICH + IVH
Follow up
Tanggal Follow up Keterangan

19/03/2022 (06.30) S/ Nyeri kepala, Lemas pada anggota gerak kiri P/


O/ KU: Tampak sakit Sedang - Manitol 125 mg/6 jam
GCS: E4V5M6 (Compos mentis) - Kalnex 500 mg/8 jam
- Furosemid 1 amp/8 jam
TD: 135/100mmHg - Amlodipin 1x10 mg
HR: 73x/menit - B12 3x1
RR: 16x/menit Sp02 : 98% - Paracetamol 500 mg 3x1
T: 36,6°C Hasil CT Scan
Status General dbn Kesan : Intracerebral hemorrhage Di
Status neurologis dbn thalamus dextra meluas ke
intraventriikular disertai
ventriculomegaly
Motorik 5555 4444
+2 +2
RF:
555 333 +2 +2

A/ ICH + IVH
Follow up
Tanggal Follow up Keterangan

20/03/2022 (06.30) S/ Nyeri kepala, Lemas pada anggota gerak kiri P/


O/ KU: Tampak sakit Sedang - Manitol 125 mg/6 jam
GCS: E4V5M6 (Compos mentis) - Kalnex 500 mg/8 jam
- Furosemid 1 amp/8 jam
TD: 172/102mmHg - Amlodipin 1x10 mg
HR: 81x/menit - B12 3x1
RR: 20x/menit Sp02 : 96% - Paracetamol 500 mg 3x1
T: 36,7°C Pemeriksaan Penunjang
Status General dbn - GDN : 103 mg/dL
Status neurologis dbn - Gd2PP : 121 mg/dL

Motorik 5555 4444


+2 +2
RF:
555 333 +2 +2

A/ ICH + IVH
Follow up
Tanggal Follow up Keterangan

21/03/2022 (06.00) S/ Nyeri kepala, Lemas pada anggota gerak kiri P/


O/ KU: Tampak sakit Sedang - Manitol 125 mg/6 jam
GCS: E4V5M6 (Compos mentis) - Furosemid 1 amp/8 jam
- Amlodipin 1x10 mg
TD: 192/104 mmHg - B12 3x1
HR: 81x/menit - Paracetamol 500 mg 3x1
RR: 20x/menit Sp02 : 96%
T: 36,7°C
Status General dbn
Status neurologis dbn

Motorik 5555 4444


+2 +2
RF:
555 333 +2 +2

A/ ICH + IVH
Follow up
Tanggal Follow up Keterangan

22/03/2022 (06.30) S/ Nyeri kepala, Lemas pada anggota gerak kiri P/


O/ KU: Tampak sakit Sedang - Manitol 125 mg/6 jam (tap off)
GCS: E4V5M6 (Compos mentis) - Furosemid 1 amp/8 jam
- Amlodipin 1x10 mg
TD: 150/100 mmHg - B12 3x1
HR: 81x/menit - Paracetamol 500 mg 3x1
RR: 20x/menit Sp02 : 96%
T: 37.0°C
Status General dbn
Status neurologis dbn

Motorik 5555 5555


+2 +2
RF:
555 444 +2 +2

A/ ICH + IVH
Follow up
Tanggal Follow up Keterangan

23/03/2022 (06.45) S/ Nyeri kepala hilang timbul P/


O/ KU: Tampak sakit sedang - Manitol 125 mg/6 jam (tap off)
GCS: E4V5M6 (Compos mentis) - Furosemid 1 amp/8 jam
- Amlodipin 1x10 mg
TD: 180/110 mmHg - B12 3x1
HR: 103x/menit - Paracetamol 500 mg 3x1
RR: 20x/menit Sp02 : 95%
T: 36.3°C
Status General dbn
Status neurologis dbn

Motorik 5555 5555


+2 +2
RF:
555 444 +2 +2

A/ ICH + IVH
Follow up
Tanggal Follow up Keterangan

24/03/2022 (06.30) S/ Nyeri kepala, Lemas pada anggota gerak kiri P/


O/ KU: Tampak sakit Sedang - Furosemid 1 amp/8 jam
GCS: E4V5M6 (Compos mentis) - Amlodipin 1x10 mg
- B12 3x1
TD: 150/110 mmHg - Paracetamol 500 mg 3x1
HR: 91x/menit
RR: 20x/menit Sp02 : 97%
T: 36.5°C
Status General dbn
Status neurologis dbn

Motorik 5555 5555


+2 +2
RF:
555 444 +2 +2

A/ ICH + IVH
TINJAUAN PUSTAKA
Stroke

Stroke merupakan suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh


fungsi neurologis (defisit neurologis fokal atau global) yang terjadi
secara mendadak, berlangsung >24 jam atau menyebabkan
kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak (iskemik
/ perdarahan)
Klasifikasi Stroke
SNH Atherotrombotik
Etiologi
SNH embolik

iskemik/Non-
hemoragik TIA

RIND
Stroke

Tahapan Klinis
Stroke in evolution
ICH
Stroke complete
Stroke Hemoragik SAH

IVH
Klasifikasi Stroke

10% ICH
32% embolic

20% small
vessel
thrombotic
7% SAH Ischemic, 80% Hemorrhagic, 20%
- thrombosis, 50% - intracerebral
31% large
vessel - embolism, 30% - subarachnoid (aneurysm)
thrombotic
Klasifikasi Stroke
Berdasarkan perjalanan klinis:

Transient Reversible
Ischemic Ischemic Stroke in
Tipe Prolonged RIND Complete
Attack Neurological Evolution
(TIA) Deficit (RIND)

Menetap, deficit Menetap, deficit


Durasi <24 jam >24 jam >24 jam neurologis tidak neurologis
progresif progresif

Sembuh Sempurna Sempurna <3 hari Sempurna <7 hari - -


Klasifikasi Stroke
Ciri khas masing-masing stroke:

Jenis Etiologi Ciri Khas

Usia tua, DM, hipertensi, rokok,


Thrombosis Saat bangun tidur dan istirahat
ATHEROSCLEROSIS

Riwayat penyakit jantung seperti Atrial Fibrilasi,


Emboli Disertai EKG yang abnormal
IHD, dan penyakit katup jantung

ICH Hipertensi maligna Aktifitas fisik, pikiran/emosi yang berat.

Bisa muncul kapan saja, aktivitas berat


SAH Aneurisma, AVM dan gangguan koagulasi
dapat menjadi pemicu
Stroke Ischemic vs Hemorrhagic
SH
Gejala SNH
ICH SAH
Defisit Fokal Berat Ringan Berat - ringan
Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Nyeri kelapa Hebat Sangat hebat Ringan
Muntah Sering Sering Ttidak ada
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering
Penurunan Kesadaran Ada Ada Tidak ada
Kaku kuduk Jarang Ada Tidak ada
Hemiparesis Sejak awal Diawal tidak ada Ering dari awal
Gangguan bicaara Ada/tidak Jarang Sering
Paresis NIII Tidak ada Bisa ada Tidak ada
Stroke Ischemic

Stroke iskemik merupakan stroke


yang terjadi akibat penyumbatan
pembuluh darah arteri maupun vena
otak (trombotik atau embolik).
Stroke Ischemic

Defisit
neurologis
Stroke Ischemic
Faktor Risiko Stroke Ischemic

Unmodified Risk Factors : Penuaan/usia tua Hipertensi

Modified / treatable risk factors


Jenis kelamin (laki-laki > Penyakit jantung, misal
perempuan) atrial fibrillation
•Ras (e.g., Afrika-Amerika) Merokok
•Diabetes mellitus TIA
•Riwayat stroke/TIA Dyslipidemia
sebelumnya Faktor aktivitas
•Riwayat stroke dalam Obesitas
keluarga
•Bruit carotis asimptomatis
Stroke Hemorrhagic

Stroke Hemorrhagic merupakan stroke


yang terjadi akibat pecahnya pembuluh
darah otak.
Stroke Hemorrhagic

 Perdarahan intraserebral terjadi


ketika arteri pada otak pecah,
membanjiri jaringan di sekitarnya
dengan darah.

 Perdarahan subarachnoid adalah


pendarahan di area antara otak dan
jaringan yang menutupinya
Etiologi

Perdarahan Intraserebral
• Hipertensi • Aneurysm

Perdarahan Subarachnoid
• Aneurysm • Malformasi arterivena
• Malformasi arterivena • Neoplasma
• Neoplasma • Vasulitis
• Antikoagulan • Idiopatik
• Trauma
• Idiopatik
Faktor Resiko

Usia Jenis Kelamin Ras


>55 tahun Pria>Wanita Kulit hitam>Kulit putih

RPD
Genetik
Riwayat stroke,Hipertensi Diabetes
Stroke, hipertensi, penyakit jantung,
melitus, Kolesterol, Merokok,
diabetets, kelainan pembuluh darah
Alkoholisme, Obesitas
Patogenesis
Hypertension

High hydrostatic pressure Spasm and atheroma

Protein leakage Brittle wall

Hyaline Arteriolosclerosis Microaneurysms

Thick hyaline areteriol wall + narrow lumen

Stifff and brittle wall

Prone to rupture
Patofisiologi

Blood vessel
Blood pool
trauma/rupture

Tissue and
surrounding Hypoxia in Damage due to Oxygen
blood vessel downstream compression insufficiency
compression tissue
Manifestasi Klinis
ICH dan IVH

Berhubungan dengan hipertensi


Mendadak terutama saat beraktivitas
Gejala peningkatan TIK serta nyeri kepala dan muntah proyektil

SAH

Gejala berupa thunderclap headache, penurunan kesadaran,


muntah, takikardi, diplopia
pemeriksaan fisik biasanya didapatkan meningeal sign
pada lumbal pungsi didapatan darah
Manifestasi Klinis Communictaing Hydrocephalus
Algoritma Gajahmada
Untuk Stroke <24jam
Skor Siriraj

Interpretasi
< -1: Stroke Iskemik
>+1: Stroke Hemorrhagic
-1 s/d +1: sulit ditentukan, dibutuhkan
pemeriksaan Ct Scan

Untuk Stroke <24jam


Stroke
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


• Faktor resiko stroke (hipertensi, • Penurunan GCS
penyakit jantung, dislipidemia, • Kelumpuhan saraf kranial
DM)
• Kelemahan motorik
• Kronologi Kejadian
• Defisit sensorik
• Onset
• Gangguan otonom
• Perkembangan tanda dan Gejala
• Gangguan neurobehavior
Cerebral Blood Flow/(CBF) & Ischemic Tresshold

Functional genomics indicate that schizophrenia may be an adult vascular-ischemic


disorder - Scientific Figure on ResearchGate. Available from:
https://www.researchgate.net/figure/Threshold-model-of-cerebral-blood-flow-
Adapted-from-Heiss63-The-red-shaded-area_fig1_281815374 [accessed 27 Mar,
2022]
Cerebral Blood Flow/(CBF) & Ischemic Tresshold

Relevance of the cerebral collateral circulation in ischaemic stroke: Time is brain, but collaterals set the pace - Scientific Figure on ResearchGate. Available from:
https://www.researchgate.net/figure/Illustration-of-the-penumbra-concept-Infarct-core-red-infarcted-tissue-Penumbra_fig2_321795321 [accessed 27 Mar, 2022]
Cerebral Blood Flow/(CBF) & Ischemic Tresshold

Fungsi Lobus

Reading into the mind’s eye: Boosting automatic visual recognition with EEG signals -
Scientific Figure on
Cerebral Blood Flow/(CBF) & Ischemic Tresshold
Circulus Willisii
Arteri yang terkena Manifestasi

A. Cerebri Anterior Monoplegi/paresis kaki kontralateral, perubahan perilaku

A. Cerebri Media Kelemahan pada wajah dan ekstremitas atas kontralateral, afasia, disartria, heminopsia

A. Cerebri Posterior Defisit penglihatan (heminopsia)

A. Vertebrobasiler Buta kortikal, diplopia, vertigo, nistagmus


Pemeriksaan Fisik Motorik

Berbahasa

Fokal Sensoris
Defisit
Neurologis
Global Vestibular

Kognitif, tingkah laku


Arteri Cerebri Media
Stroke Hemisfer Kiri (Dominan) :
• Aphasia
• Hemiparesis dekstra
• Gangguan fungsi sensoris sisi
kanan
• Gangguan lapang pandang kanan
• Gangguan gerak bola mata kanan
• Disartria
• Gangguan membaca, menulis, dan
Berhitung
Arteri Cerebri Media
Stroke Hemisfer Kanan
(Non-dominan):
• Gangguan lapang pandang kiri
• Gangguan fungsi sensoris sisi
kiri
• Hemiparesis sinistra
• Gangguan gerak bola mata kiri
• Disartria
• Disorientasi ruang
Arteri Vertebrobasilar
Stroke Sirkulasi Posterior
• Gangguan fungsi sensoris sisi
kiri
• Hemiparesis sinistra
• Gangguan gerak bola mata kiri
• Disartria
• Disorientasi ruang
Defisit Neurologis Fokal

Gangguan gerakan bola mata


ke arah horizontal

Hemiparesis sinistra
Defisit Neurologis Fokal

Disfagia
Paresis nervus VII
Vertigo, Hemisensoris
Pemeriksaan Fisik

Fokal
Defisit Penurunan Kesadaran
Neurologis
Global Nyeri Kepala

Kejang
Defisit Neurologis Global

Penurunan kesadaran
Nyeri kepala dan
muntah
Defisit Neurologis Global

Tanaka, T., & Ihara, M. (2017). Post-stroke epilepsy Neurochemistry International, 107, 219–228. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.neuint.2017.02.002
Pemeriksaan Fisik Trias Cushing Pada Peningkatan TIK
Pemeriksaan Penunjang
• CT Scan + CT Angiografi /MRI + MRA • GDS, GDP, GDPP, HbA1c
• EKG • Fungsi ginjal (ureum, kreatinin),
• Doppler Carotis
• PT & APTT
• Transcranial Doppler
• TCD Bubble Contrast & VMR • INR
• Thorax foto • Profil lipid
• Urinalisa • C-reactive protein (CRP)
• Echocardiografi (TTE/TEE) • Laju endap darah
• Pemeriksaan Neurobehavior (Fungsi
• Pemeriksaan atas indikasi (troponin /
Luhur)
CKMB), serum elektrolit, analisis hepatik
• DSA Serebral
dan pemeriksaan elektrolit.
• Hematologi rutin
Hiperakut : 0-6 jam CT Scan
Akut : 6-24 jam
Subakut : 1 hari – 2 minggu Stroke Non-Hemorrhagic
Kronis : >2 minggu

Hiperdensitas pada lesi dan


hipodensitas jaringan sekitar 
MCA dense sign Insular ribbon sign
hilangnya diferensiasi grey matter dan
white matter
CT Scan
Stroke Hemorrhagic

Hiperdensitas pada sulcus


dan cysterna basalis
Tatalaksana
Prinsip Tatalaksana Stroke Iskemik
1. Anti thrombus
2. Memperbaiki Perfusi
3. Neuroprotector
4. Perbaikan Faktor Pencetus
Antikoagulan
Trombolitik
untuk emboli
rTPA (tissue plasminogen • Heparin: resiko perdarahan
activator)
• Fase akut: < 3jam otak
• LMWH (Low-molecular- Antiplatelet
• Pemebrian IV rTPA dosis 0,9 untuk trombotik
weight heparin )
mg/kgBB - max 90 mg dalam 60 • Aspilet 160-325
• Warfarin: 10 mg/hari – selama
menit, 10% dosis total diberikan mg/hari
bolus 2-4 bulan
• Clopidogrel 75 mg
Tatalaksana

Perbaiki Sistem Perfusi


• Citicolin : 2-4 x 250 mg/IV/hr
• Dilanjutkan oral 2x500 mg-1 gram
• Piracetam : 12 gr/iv dalam 20 menit
• 4x3 gr/iv/hr dilanjutkan oral 2-4 x1200 mg
Nimodipine 30 mg/tablet

Faktor sistemik
• Kontrol Tekanan darah
• Bila tekanan darah sistolik >220 dan diastole
>120 diturunkan 15% dalam 24 jam pertama.
• GDS : 100-200 gr%
• Kontrol hiperlipidemia
Tatalaksana

Prinsip Tatalaksana Stroke Hemoragik


1. Turunkan tekanan darah
2. Kontrol TIK
3. Waspada kejang
4. Pemberian neuroprotector
5. Mencegah infeksi, decubitus, stress ulcer, obstipasi
6. Operasi
Tatalaksana
Turunkan Tekanan Darah Apabila
• Sistole >200 atau MAP >150 mmHg
• Sistole >180 dengan gejala TIK meningkat
• Sistole >180 atau MAP >130 mmHg dengan target 160/90 atau MAP 110 mmHg
• Maksimal diturunkan 25% MAP
Tatalaksana
Tindakan Umum
- Elevasi kepala 300
- Meningkatkan venous return  CBV menurun  TIK turun
- Hiperventilasi ringan
- Menyebabkan PCO2 menurun  vasokonstriksi  CBV menurun  TIK turun
- Mempertahankan tekanan perfusi otak
- CPP > 70 mmHG
- CCP = MAP-ICP

Osmoterapi atas indikasi:


Manitol 20% loading dose 1 gr/kgBB dilanjutkan 0.25 - 0.50 gr/kgBB, selama >20
menit, diulangi setiap 4 - 6 jam dengan target ≤ 310 mOsm/L bila perlu, berikan
furosemide dengan dosis inisial 1mg/kgBB i.v.
Tatalaksana Operatif

Carotid Stenting
Carotid Artery
Endarstersctomy Pembuluh Darah
Stenting (CAS)
(CEA) Intracranial
Prognosis

Quo ad Vitam : • Dubia ad bonam

Quo ad Sanationam : • Dubia ad bonam

Quo ad Fungsionam : • Dubia ad bonam


ANALISIS KASUS
Anamnesis

• 12 jam SMRS tiba tiba pasien mengeluh nyeri kepala seperti terikat
dengan intensitas hebat dan mengalami penurunan kesadaran.
• Pasien juga mengeluhkan adanya Kelemahan anggota gerak kiri.
• Disangkal adanya trauma, kejang, dan muntah berulang.
• RPD : Hipertensi (+) (tidak terkontrol)
Stroke (+) (3 tahun yang lalu, sudah membaik)
• RPK : Stroke (+)  kakak kandung pasien yang pertama
Hipertensi (+)

Keluhan Tiba-Tiba (12 jam SMRS)  Onset Akut  VITAMIND


Screening VITAMI

• Vaskular • Trauma
• Riwayat Hipertensi (+) • Riwayat trauma kepala (-)

• Infeksi • Autoimun
• Riwayat demam (-)
• Riwayat batuk pilek (-) • Riwayat autoimun (-)
• Riwayat infeksi saluran napas (-) • Riwayat alergi (-)
• Riwayat infeksi telinga (-)
• Riwayat infeksi saluran kemih (-)
• Riwayat infeksi kulit (-)
• Riwayat infeksi gigi (-)
• Metabolik
• Riwayat Diabetes Mellitus (-)
• Riwayat Dislipidemia disangkal
• Riwayat melakukan aktivitas berat sebelumnya (-)
• Riwayat tidak mau makan selama berhari hari sebelumnya (-)

• Intoksikasi
• Riwayat konsumsi obat obatan sebelum kejadian (-)
• Riwayat konsumsi makanan dari luar (-)
Pemeriksaan Fisik

• Tekanan darah : 164/106 mmHg


• Skala nyeri : VAS 10  provoked
VAS 6  non provoked
Status Neurologis

penurunan kesadaran
pemeriksaan motorik :
masalah pada lesi UMN
Kekuatan otot
Superior 5/4
Inferior 5/4
Siriraj Score
Interpretasi
•S :2
•M :0
•N :1
•D : 106 Didapatkan total 2,6 dimana:
•A :1 > +1 : Perdarahan supratentorial
• 5+0+2+10,6-3-12 < -1 : Infark serebri
-1 s/d +1: meragukan
Total : 2,6
Perdarahan Supratentorial
Skor Gajah Mada

Interpretasi
Stroke perdarahan intraserebral
Anamnesis

• Setelah makan malam tiba tiba pasien mengeluh nyeri kepala hebat
hingga membuat pasien pingsan.
• Pasien juga mengeluhkan adanya Kelemahan anggota gerak kiri.
• Disangkal adanya trauma, kejang, dan muntah berulang.

Keluhan Tiba-Tiba  Onset Akut  VITAMIND


Pemeriksaan Penunjang
Tata Laksana
• IVFD RL 20 tpm  untuk stabilisasi hemodinamik
• Inj Manitol 4x125 ml  untuk ↓ tekanan intrakranial
• Inj Furosemide 1amp/ 8 jam
 untuk menurunkan tekanan darah
• Amlodipine 1x10 mg
• Inj Kalnex 3x500mg  untuk menghentikan perdarahan
• Paracetamol 2x500 mg  untuk mengurangi rasa nyeri
• Vit B12 2x1 mg  untuk regenerasi neuron
Prognosis
Quo ad vitam
Prognosis setelah serangan stroke
• Dubia ad bonam
hemoragik sangat bervariasi
tergantung pada tingkat keparahan
Quo ad sanationam stroke dan pada kondisi premorbid
pasien, usia, dan komplikasi pasca
• Dubia stroke

Quo ad functionam
• Dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai