I. PENDAHULUAN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan
bahwa angka berhentinya atau droup out peserta KB dalam menggunakan alat
kontrasepsi masih cukup tinggi. Secara umum sekitar 27% pemakai kontrasepsi berhenti
memakai alat konrasepsinya setelah satu tahun pakai.
Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya droup out KB. Yang
pertama; pola pembinaan pasca pelayanan, kedua; akseptor menyatakan tidak berniat lagi
memakai kontrasepsi karena alasan fertilitas dan pasangan menginginkan punya anak
lagi dan yang ketiga; adalah masih cukup banyak pasangan usia subur yang tidak ber-KB
karena alasan yang berhubungan dengan alat kontrasepsi, seperti keluhan efek samping
kontrasepsi dan biaya mahal.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Untuk mengetahui tingkat kejadian droup out KB di wilayah kerja Puskesmas
Karangnunggal dan alasan PUS berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
b. Tujuan Khusus:
1. Untuk menggali lebih dalam alasan PUS berhenti menggunakan alat kontrasepsi
dan melakukan konseling agar PUS yang sudah memiliki cukup anak dapat
ber_KB kembali.
2. Memberikan pendidikan dan konseling kepada PUS agar memiliki pemahaman
yang lebih mendalam tentang berbagai alat kontrasepsi sehingga bisa mengubah
pandangan PUS tentang alat kontrasepsi dengan berbagai pandangan negative
tentang kontrasepsi yang beredar di masyarakat.
3. Mendapatkan PUS DO-KB yang ingin ber-KB kembali.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Pokok
Pendidikan dan konseling KB kepada PUS Droup Out KB dan kepada PUS lainnya
secara umum. Pelaksanaan di lakukan di rumah PUS bersangkutan yang sifatnya
interpersonal, selain itu bisa juga diikuti oleh satu atau beberapa PUS lainnya yang
ingin mendapatkan informasi yang akurat tentang alat kontrasepsi.
V. CARA PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada sasaran dengan kunjungan rumah dan konseling
interpersonal. Alat bantu yang digunakan adalah brosur KB dan juga buku Pedoman
Kesehatan Ibu dan Anak (buku Pink).
VI. SASARAN
PUS yang ada dlwilayah kerja UPT Puskesmas Karangnunggal.
2. Pelaporan
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan secara umum dilakukan setiap trisemester untuk menilai apakah
kegiatan yang sudah dilakukan bisa dilanjutkan. Jika ternyata kegiatan memberikan
hasil positif bagi peningkatan persentase angka cakupan KB untuk wilayah kerja
Puskesmas maka kegiatan dapat dilanjutkan. Jika kegiatan tidak menampakkan
perbedaan hasil yang signifikan dari sebelum hingga sesudah kegiatan dilaksanakan
mungkin perlu dilakukan inovasi pada tata cara , petugas dan metode yang
digunakan saat kegiatan .
Dadan Kusnanto, AM Kl
Penata Tk. I
NIP. 19691201 200212 1 004