Anda di halaman 1dari 13

.

Lembar Pertanyaan
1. Apa pengertian metode kanguru ?
2. Apa tujuan metode kanguru?
3. Syarat metode kanguru ?
4. Metode perawatan metode kanguru ?
5. Keuntungan metode kanguru ?
6. Cara mendemontrasikan ?

L. Lampiran Materi
1. Pengertian
Perawatan metode kanguru adalah perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru berada
dalam kantung kanguru selama diperlukan, bayi berada didalam dekapan ibu dalam posisi
tegak, kepala miring ke kiri atau kanan, sehingga bayi mendapatkan sumber panas secara
alami terus menerus langsung dari kulit ibu ke kulit bayi serta mendapatkan kehangatan udara
dalam kantung atau baju ibu yang berada dalam lingkungan bayi dengan ibu serta
memudahkan untuk memberi ASI
2. Tujuan
Tujuan dari Perawatan Model Kanguru adalah :
Kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui
konduksi dan radiasi serta bertujuan untuk
mempertahankan Neutral Thermal Environment(NTE), yaitu kisaran suhu lingkungan
sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap normal dengan metabolisme basal
minimum dan kebutuhan oksigen terkecil. Metoda ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat.
Sehingga dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi berupa
kehangatan, ASI, kasih sayang.
3. Syarat Perawatan Model Kanguru
a. Kontak badan langsung antara ibu dan bayi secara berkelanjutan
b. Pemberian ASI eksklusif
c. Mulai dilakukan dirumahsakit dan dilanjutkan dirumah
d. Bayi kecil dapat dipulangkan lebih dini
e. Setelah dirumah ,ibu perlu dukungan dan tindaklanjut yang memadai
f. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan manusiawi, namun efektif untuk
menghindari bayi prematur.
4. Metode Perawatan Model Kanguru
a. Metode kanguru adalah perawatan bayi seperti bayi kanguru berada dalam kantung kanguru
selama diperlukan, dengan bayi berada dalam dekapan ibu, sehingga mendapatkan sumber
panas alami, terus menerus langsung dari kulit ibu ke kulit bayi dan mendapatkan kehangatan
udara dalam kantung atau baju bayi pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang telah
dihangatkan lebih dahulu.
b. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala
bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala
dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
c. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu, dan bayi diletakkan
diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan
di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
d. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau kain lebar yang
elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
e. Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan,
makan dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan
meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
f. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
g. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi,
cara pamberian asi, dan kebersihan ibu dan bayi.
5. Keuntungan dari Perawatan Model Kanguru
a. Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
b. Menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernafasan bayi
c. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
d. Mengurangi strea pada ibu dan bayi
e. Mengurangi lama menangis pada bayi
f. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
g. Meningkatkan produksi asi
h. Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
i. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
j. Mempercepat kenaikan berat badan bayi.Umumnya berat bayi naik 30 gram/ hari, dengan
perawatan metode kangguru bisa naik sampai 50 gram/hari. Karena makanan yang masuk
tidak dipakai untuk menghangatkan tubuhnya dan bisa dipakai untuk menaikkan berat badan.
k. Menstabilkan denyut jantung dan pernapasan, bayi premature suka berhenti bernafas karena
otaknya belum matang, dengan perawatan metode kangguru ini ia terstimulasi terus untuk
bernapas karena mendengar napas ibunya. Begitu juga dengan denyut jantung.
l. Memperpanjang waktu tidur, karena si bayi merasa tenang dalam dekapan ibunya, otomatis
waktu tidurnya akan lebih panjang.
m. Menciptakan suasana nyaman dan mengurangi stress pada bayi
Bayi yang diberikan perawatan metode kangguru, kadar kortisol (hormon stress) nya lebih
rendah dibanding bayi yang diletakkan di inkubator. Karena di inkubator ia hanya sendiri
sedangkan dengan perawatan metode kangguru ia nyaman bersama ibunya seperti waktu
dalam kandungan.
Metode Kangguru untuk Bayi Prematur atau
Berat Lahir Rendah

Di tengah besarnya angka kematian bayi yang disebabkan oleh bayi lahir prematur (bayi lahir sebelum usia
kandungan mencapai 37 minggu) dan bayi lahir dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah, di bawah 2500
gram), muncul perawatan yang dinamakan metode kangguru untuk membantu mengurangi kejadian tersebut.
Perawatan metode kangguru sangat dianjurkan bagi bayi yang lahir prematur dan BBLR. Selain karena
praktiknya yang murah, mudah, dan bisa dilakukan di rumah, perawatan metode kangguru juga mempunyai
banyak manfaat bagi ibu dan bayi.

Asal usul perawatan metode kangguru


Seperti dikutip dari laman IDAI, perawatan metode kangguru pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez
di Bogota, Columbia pada tahun 1979. Metode ini mengadaptasi perilaku hewan kangguru terhadap bayinya
yang baru lahir. Bayi kangguru lahir sangat prematur dan kemudian disimpan dalam kantung perut ibunya untuk
mencegah bayinya mengalami kedinginan, sekaligus untuk mendapatkan susu dari ibunya.

Perilaku kangguru ini kemudian menjadi dasar metode kangguru, muncul sebagai alternatif perawatan bayi
dengan BBLR karena tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan, seperti inkubator bagi bayi
prematur. Perlu diketahui bahwa bayi lahir prematur akan ditempatkan dalam inkubator untuk menerima
perawatan lebih lanjut sebelum bisa dibawa pulang oleh keluarga.

Dengan begitu, metode kangguru ini sangat berguna bagi bayi prematur atau BBLR yang lahir di tengah fasilitas
kesehatan yang terbatas. Metode kangguru ini dapat menjadi alternatif pengganti inkubator guna menjaga
kesehatan bayi baru lahir.

Manfaat perawatan metode kangguru


Penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa perawatan metode
kangguru terbukti bisa mengurangi angka kematian bayi baru lahir di antara bayi prematur dengan berat lahir
kurang dari 2000 gram.

Perawatan metode kangguru telah terbukti efektif untuk mengontrol suhu bayi, meningkatkan pemberian ASI,
mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta membangun ikatan
antara ibu dan bayi.

Aspek penting yang didapat dari perawatan metode kangguru adalah kangaroo position, kangaroo nutrition,
dan kangaroo support.

 Kangaroo position, posisi kangguru memungkinkan kontak kulit antara ibu dan bayi, ini berguna untuk
mengontrol suhu tubuh bayi. Kulit ibu dapat memberi kehangatan pada bayi sehingga bayi terhindar dari
hipotermia. Oleh karena itu, pada saat melakukan perawatan metode kangguru, bayi hanya memakai popok dan
diletakkan langsung di dada ibu sehingga kulit bayi dan kulit ibu saling bersentuhan.
 Kangaroo nutrition, di mana ibu dapat meningkatkan pemberian ASI kepada bayi karena posisi kangguru
merupakan posisi ideal untuk menyusui. Pemberian ASI bisa dilakukan melalui isapan langsung bayi pada
payudara ibu atau dengan ASI perah (ibu yang mengeluarkan ASI dengan tangannya atau dengan bantuan
pompa ASI, kemudian baru diberikan kepada bayi). Bayi prematur membutuhkan nutrisi yang cukup dan ini
hanya bisa dipenuhi oleh ASI. ASI merupakan makanan terbaik bayi, termasuk pada bayi prematur.
 Kangaroo support, di mana bayi tidak dipisahkan dengan ibunya, merupakan bentuk dukungan secara fisik,
emosional, dan psikologis kepada ibu dan bayi.

Karena praktiknya yang mudah, ibu yang melahirkan bayi prematur juga disarankan untuk dapat tetap
melakukan perawatan metode kangguru di rumah sampai kondisi bayi benar-benar stabil.
Bagaimana cara melakukan perawatan metode
kangguru?
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode kangguru adalah posisi bayi. Tempatkan bayi di antara
payudara ibu, sehingga dada ibu dan bayi bertemu. Posisi bayi yang dekat dengan payudara ibu dapat
merangsang produksi ASI.

Kepala bayi dipalingkan pada satu sisi (kanan atau kiri) dan dengan sedikit ditengadah, ini bertujuan untuk
menjaga saluran napas bayi tetap terbuka dan juga untuk memungkinkan bayi dan ibu melakukan kontak mata.
Posisi lengan dan kaki menekuk seperti posisi katak.

Pada saat melakukan metode kangguru, biarkan bayi dalam kondisi telanjang, hanya menggunakan popok, kaus
kaki, dan topi. Ini dimaksudkan agar semakin luas kontak kulit yang terjadi antara bayi dan ibu. Bayi dimasukkan
ke dalam baju ibu dan ditempatkan tepat di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi.

Posisi bayi kemudian diamankan dengan kain pengikat atau kain panjang sehingga bayi tidak jatuh ketika ibu
berdiri. Jangan ikat kain terlalu kencang agar bayi masih memiliki cukup ruang untuk bernapas. Pernapasan ibu
ini merangsang pernapasan bayi.

Perawatan metode kangguru harus dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. Semakin lama durasi
melakukan metode kangguru, semakin baik bagi bayi. Metode kangguru yang dilakukan kurang dari 60 menit
dapat membuat bayi stres karena perubahan yang dirasakan bayi terjadi dengan cepat.

Sebaiknya lakukan metode kangguru secara terus-menerus pada bayi dengan kondisi stabil, dari pagi sampai
malam, dan hanya terputus pada saat popok bayi harus diganti, terutama jika tidak ada cara lain untuk
mengontrol suhu bayi. Ketika ibu harus meninggalkan bayinya, bayi dapat diselimuti dengan selimut hangat, atau
ayah juga dapat melakukan metode kangguru ini. Metode kangguru dilakukan sampai bayi mencapai usia
kandungan sekitar 40 minggu atau berat bayi sudah mencapai 2500 gram.
Langkah-langkah Metode Kanguru

A. Latar Belakang
Metode Kanguru atau perawatan bayi melekat, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir prematur
dan lahir dengan berat badan rendah, yang dapat dilakukan selama perawatan di rumah sakit atau pun di rumah.

Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kulit ke kulit antara ibu dan bayi baru lahir
dalam posisi seperti kanguru. Dengan metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir prematur
dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu. Sehingga memberi peluang untuk dapat
beradaptasi baik dengan dunia luar. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu
tubuh yang efektif dan lama serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada bayi prematur. Perawatan kulit ke
kulit mendorong bayi untuk mencari puting dan mengisapnya, hal ini mempererat ikatan antara ibu dan bayi serta
membantu keberhasilan pemberian ASI (Henderson, 2006)

Seorang bayi yang lahir prematur, umumnya akan diletakkan ke dalam inkobator agar suhu tubuhnya tetap
normal serta diberi bantuan oksigen untuk pernafasan. Selain inkubator suhu tubuh bayi dapat dipertahankan
kehangatannya dengan metode kanguru. Dulu metode ini dianggap hanya untuk orang miskin karena kalau orang
kaya diletakkan di inkubator, tapi berdasarkan pengalaman, hasilnya malah lebih efektif metode kanguru (Rahmi,
2008).

Negara-negara berkembang seperti di Amerika Serikat dan Kanada sangat mendukung keefektifan dan
keamanan dari perawatan kulit per kulit (seperti kanguru) untuk bayi prematur karena bayi dapat merasakan
kenikmatan kebahagiaan dan perasaan yang sangat luar biasa. Mengingat terbatasnya fasilitas pelayanan kesehatan
terutama di pedesaan, maka metode kanguru sangat dianjurkan. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
telah mengembangkan kebijakan pelayanan neonatal esensial dan metode kanguru sebagai salah satu cara dalam
penerapan kebijakan tersebut yang bertujuan untuk pencegahan bayi hipotermi (suhu badan rendah) (Widyastuti,
dkk, 2004).

B. Tujuan

a. Meningkatkan berat badan bayi prematur atau berat badan lahir rendah (BBLR)

b. Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasi oksigen

c. Memberikan kehangatan pada bayi

d. Meningkatkan durasi tidur

e. Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori

f. Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak

g. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi

h. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui

C. Indikasi

1. Bayi dengan BB kurang dari 2500 gram


2. Bayi normal

D. Kontra Indikasi

1. Bayi mengalami Asfiksia

2. Bayi mengalami Infeksi

E. Persiapan Alat& Bahan

1. Baju kanguru

2. Topi bayi

3. Popok Bayi

4. Waslap

F. Prosedur Pelaksanaan

1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan.

2. Memperkenalkan diri kepada klien .

3. Merespon terhadap reaksi klien.

4. Percaya diri.

5. Menjaga prifasi klien.

6. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan.

7. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

8. Menjelaskan manfaat metode kangguru.

9. Menjlaskan resik pemakaian baju kangguru yang kurang tepat

10. Mempersilahkan ibu untuk melepaskan baju dan BH.

11. Mengajarkan ibu membersihkan daerah dada dan perut ibu dengan menggunakan air hangat dilajutkan
mengeringkannya.

12. Mengajarkan ibu menyiapakan bayi dengan pemakaian tutup kepala, popok dan kaos kaki.

13. Mengajarkan ibu untuk memasukkan bayi kedalam kantong kangguru dengan hati-hati.

14. Menganjurkan ibu untuk memakai baju kangguru sesuai prinsip (skin to skin)

15. Mengajarkan ibu untuk memposisikan bayi dengan posisi tegak, ditengah payudara dan posisi kepala miring pada
salah satu sisi dengan kepala sedikit ekstensi.
16. Mengajarkan ibu untuk mempossisikan kaki bayi seperti posisi “katak”

17. Mengajarkan ibu untuk memonitor bayi (pernafasan, suhu, dan gerakan)

18. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui secara on demand.

19. Menganjurkan ibu untuk mengecek ketepatan pemakaian baju kangguru dan memastikan kondisi bayi dalam
keadaan aman dan nyaman.

20. Melakukan evaluasi terhadap penjelasan yang telah dilkukan


Menjaga Kehangatan Bayi Dengan Metode
Kanguru
Bayi yang baru lahir sangat membutuhkan kehangatan, agar tidak terjadi hipotermia atau bersuhu tubuh
rendah. Jika suhu tubuh bayi Anda mengalami penurunan dalam waktu yang singkat, maka akan
menyebabkan syok pada bayi. Ketika bayi Anda mengalami syok, maka bayi akan memiliki kondisi tubuh yang
tidak stabil.

Pada umumnya, bayi baru lahir akan diletakkan dalam suatu ruangan khusus dengan tujuan untuk
mendapatkan penyinaran. Namun, biasanya yang mendapatkan penyinaran hanya bayi yang mengalami
masalah. Padahal semua bayi baru lahir membutuhkan kehangatan yang ekstra, karena suhu dunia lebih
rendah daripada suhu di dalam rahim.

Nah, Anda dapat menjaga kehangatan tubuh bayi dalam beberapa cara, salah satunya yaitu dengan
cara metode kanguru. Anda mungkin pernah mendengar tentang metode kanguru. Kenapa sih disebut dengan
perawatan metode kanguru? Inilah yng perlu Anda ketahui. Metode kanguru merupakan sutu cara untuk
menghangatkan bayi yang meniru induk kanguru, yaitu dengan memasukkan ke dalam kantong.
Namun, manusia tidak memiliki kantong seperti induk kanguru. Dengan demikian banyak tenaga kesehatan
yang merekayasa bagaimana cara meniru kantong kanguru. Metode ini mengutamakan bayi dapat kontak
langsung dengan kulit si ibu, sehingga bayi mendapatkan kehangatan dari ibu. Metode ini dapat
mempertahankan suhu bayi dan mencegah bayi dari kedinginan.

Cara Perawatan Bayi Dengan Metode Kanguru


Kita tidak memiliki kantong tempat menghangatkan bayi seperti yang dimiliki oleh kanguru, maka dari itu ada
metode tersendiri untuk meniru gaya kanguru dalam menghangatkan anaknya. Berikut adalah langkah
merawat bayi dengan metode kanguru:

1. Dekap bayi yang tidak menggunakan baju agar kulit bayi bersentuhan langsung dengan yang mendekap.
Usahakan ketika Anda melakukan perawatan metode kanguru dengan keadaan tubuh yang msih bersih, agar
kulit bayi tidak terpapar keringat Anda, karena kulit bayi masih sangat sensitif.
2. Posisi bayi telungkup dada dan ketemu dada pendekap, sehingga bayi berada diantara kedua payudara. Kepala
bayi menoleh ke salah satu sisi, mata bayi dapat saling kontak dengan ibu. Sedangkan kaki bayi berposisi
seperti kaki kodok, agak tertekuk. Dengan posisi yang demikian, dapat membuat bayi menjadi benar-benar
menempel pada ibu.
3. Metode kanguru dapat dilakukan dalam posisi ibu tidur dan istirahat. Ketika ibu dalam posisi tidur, bayi akan
mudah untuk berada di atas dada ibu. Bayi akan sempurna menempel pada kulit ibu dan bayi akan merasa
aman, karena tidak khawatir akan terjatuh. Namun, jika Anda ingin melakukan metode kanguru dengan sambil
melakukan pekerjaan, juga bisa, berarti Anda harus benar-benar rapat dalam memberi perlindungan pada
bayi.
4. Pemberi perawatan dengan metode kanguru bukan hanya bisa dilakukan oleh ibu, namun bapak atau anggota
keluarga lainnya yang sudah dewasa juga dapat memberikan perawatan.
5. Ketika Anda melakukan metode kanguru, bayi dibalut dengan selendang yang Anda gunakan untuk
menggendong. Akan tetapi membalutkannya yaitu dengan cara melingkar, dari depan berputar ke
belakang dan di tali dari belakang, agar balutan rapat. Sebaiknya bayi juga Anda masukkan ke dalam
baju Anda agar lebih hangat. Lakukan metode ini pada awal-awal kelahiran bayi, agar bayi tetap
terjaga kehangatannya dan merangsang untuk dapat segera mengenal puting ibu.

6. Keuntungan Metode Kanguru Untuk Bayi


7. 1. Bayi akan menjadi hangat

8. Keuntungan yang pertama, yang didapatkan oleh bayi yaitu bayi akan mendapatkan kehangatan.
Ketika Anda memasukkan bayi ke dalam kantong, bayi akan mendapatkan kehangatan secara
langsung dari tubuh si ibu. Selain itu, bayi juga mendapatkan perlindungan dari hempasan udara luar
karena tertutupi oleh kantong buatan. Semakin lama Anda memberikan dekapan pada tubuh bayi,
maka bayi akan terus-menerus mendapatkan kehangatan.

9. 2. Bayi akan lebih sering menetek


10. Ketika Anda meletakkan bayi di atas dada, maka bayi secara langsung akan mengenali puting ibu,
dengan demikian bayi lebih mudah untuk menetek. Jika bayi Anda sudah mengenali puting, biasanya
akan lebih pintar untuk menetek. Selain itu, dengan perawatan metode kanguru bayi lebih sering
berada dekat dengan puting sehingga mudah untuk mendapatkan puting. Sebaliknya, bayi yang tidak
mau menetek bisa jadi karena mereka bingung mencari puting ibunya. Hal ini dapat terjadi
disebabkan karena bayi sejak lahir kurang mendapat rangsangan untuk mengenali puting ibu.

11. 3. Bayi akan lebih banyak tidur

12. Bayi Anda akan merasa lebih nyaman ketika memiliki suhu tubuh yang hangat. Nah, semakin sering
Anda memberikan perawatan dengan metode kanguru, maka bayi Anda juga akan semakin mudah
untuk tidur. Namun, ketika bayi tertidur Anda tetap harus mengontrol tentang pemberian ASI, jangan
biarkan bayi tidur terus menerus sehingga kekurangan ASI. Maksimal 3 jam tidur, kemudian susui
bayi setelah itu Anda boleh menidurkannya kembali.

13. 4. Bayi menjadi tidak rewel

14. Saat bayi Anda keadaan kenyang dan memiliki suhu tubuh yang hangat, maka tubuhnya akan terasa
nyaman, dengan demikian bayi Anda tidak mudah rewel. Dekapan yang Anda berikan pada bayi juga
akan memberikan sensasi tersendiri bagi si bayi. Bayi akan merasa tenang dan nyaman. Pada saat
bayi rewel, dan mendapatkan dekapan dari si ibu maka bayi akan seketika diam.

15. 5. Berat badan bayi akan naik dengan lebih cepat

16. Anda memiliki bayi yang suka menetek, mudah untuk tidur dan tidak rewel, secara tidak langsung
hal-hal tersebut dapat membuat bayi Anda mudah mengalami pertumbuhan. Selain itu, tubuh bayi
akan mengalami pertumbuhan sel secara maksimal ketika bayi merasa tenang dan dengan kondisi
tubuh yang hangat.

17. Keuntungan Perawatan Metode Kanguru Untuk Ibu


18. 1. Hubungan kasih sayang ibu dan anak lebih erat

19. Nah, Anda pasti sudah tahu logikanya, ketika bayi semakin sering berada didekapan Bunda, maka
Anda juga akan lebih sering dalam memberikan kasih sayang. Dengan demikian hubungan batin
antara Anda dengan si bayi akan lebih erat. Mungkin hal ini juga bermanfaat utnuk membangun
hubungan kasih sayang, ketika Bunda merasa jengkel dengan kelahiran si bayi, karena Bunda
memberikan dekapan pada bayi, secara otomatis Bunda juga akan timbul rasa sayang pada si bayi.

20. 2. Ibu dapat menggendong bayinya saat melakukan pekerjaan

21. Metode kanguru tidak hanya dapat dilakukan dengan posisi terlentang, namun Anda juga dapat
menggendong bayi ketika melakukan pekerjaan. Karena gendongan dengan metode kanguru tidak
menghawatirkan si bayi untuk mudah bergerak.

22. Mungkin Anda sedang ingin berjalan, melatih kekuatan otot, nah pada saat ini Anda dapat
memanfaatkannya juga untuk memberikan kehangatan pada bayi. Anda dapat menggendongnya
dengan metode kanguru. Namun, jika Anda masih belum benar-benar sehat sebaiknya tidak
melakukan metode kanguru dengan posisi berjalan atau pada saat melakukan pekerjaan.

23. Nah, Anda sudah mengetahui kan bagaimana cara menjaga kehangatan tubuh si kecil. Dengan
demikian bayi Anda tidak akan mengalami kedinginan atau hipotermia. Itulah salah satu
cara perawatan bayi baru lahir agar tetap sehat. Semoga Bermanfaat.
PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)
MENINGKATKAN PEMBERIAN ASI
27.08.2013

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar setiap bayi diberikan air susu ibu (ASI),
terutama ASI ibunya atau ibu donor, termasuk bayi prematur dan bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR).
Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir
setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun
perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan
penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, prematur dan
BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8
berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di Indonesia
berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi
berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit
ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode
perawatan ini juga terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian
ASI.

Perawatan Metode Kanguru

Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia
pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR ditengah tingginya angka BBLR dan terbatasnya
fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru yang bayinya lahir memang
sangat prematur, dan setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan sekaligus
mendapatkan makanan berupa air susu induknya.

Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator dalam perawatan BBLR,
dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi
yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi
thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia),
PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang.
PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta
meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Pada awalnya, PMK terdiri dari 3 komponen, yaitu : kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact), pemberian
ASI atau breastfeeding, dan dukungan terhadap ibu (support). Literatur terbaru menambahkan satu
komponen lagi sehingga menjadi terdiri dari 4 komponen, yaitu: kangaroo position, kangaroo nutrition,
kangaroo support and kangaroo discharge. Posisi kanguru adalah menempatkan bayi pada posisi tegakdi
dada ibunya, di antara kedua payudara ibu, tanpa busana. Bayi dibiarkan telanjang hanya mengenakan
popok, kaus kaki dan topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin. Posisi bayi
diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri,
dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi.

Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap terbuka dan memberi peluang
agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Kanguru nutrisi merupakan salah satu manfaat PMK, yaitu
meningkatkan pemberian ASI secara langsung maupun dengan pemberian ASI perah. Kangaroo support
merupakan bentuk bantuan secara fisik maupun emosi, baik dari tenaga kesehatan maupun keluarganya,
agar ibu dapat melakukan PMK untuk bayinya. Sedangkan kangaroo discharge adalah membiasakan ibu
melakukan PMK sehingga pada saat ibu pulang dengan bayi, ibu tetap dapat melakukan PMK bahkan
melanjutkannya di rumah. Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah
dan dapat digunakan apabila fasilitas untuk perawatan BBLR sangat terbatas.

Perawatan Metode Kanguru dapat dilakukan dengan dua cara:

1. PMK intermiten : Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan intensif dan
khusus di ruang rawat neonatologi, bahkan mungkin memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini,
PMK tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih
berada dalam perawatan di inkubator. PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara terus-
menerus per hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat
untuk menjalani PMK kontinu.

2. PMK kontinu : Pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat
bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum (seperti menghisap dan
menelan) bukan merupakan persyaratan utama, karena PMK sudah dapat dimulai meskipun pemberian
minumnya dengan menggunakan pipa lambung. Dengan melakukancPMK, pemberian ASI dapat lebih
mudah prosesnya sehingga meningkatkan asupan ASI.

Beberapa manfaat Perawatan Metode Kanguru

Penelitian memperlihatkan PMK bermanfaat dalam menurunkan secara bermakna jumlah neonatus atau
bayi baru lahir yang meninggal, menghindari bayi berat lahir rendah dari kedinginan (hipotermia),
menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi,
meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan bayi.

Manfaat PMK dalam menurunkan angka kematian neonatal (AKN)

Terdapat tiga penelitian dengan metodologi pengujian terkontrol secara acak yang membandingkan PMK
dengan perawatan konvensional (menggunakan inkubator). Data Cochrane menunjukkan bahwa jumlah
kematian bayi yang dilakukan PMK lebih sedikit dibandingkan bayi yang dirawat dalam inkubator.
Penelitian di Addis Abeba memperlihatkan jumlah bayi yang meninggal pada kelompok PMK sebesar 22,5
% sedangkan pada kelompok non PMK sebesar 38% (p<0,05). Dari kepustakaan di atas jelaslah terlihat
bahwa PMK bermanfaat dalam mencegah kematian neonatal. Hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut dalam
beberapa manfaat PMK lain di bawah ini.

Manfaat PMK dalam menstabilkan suhu, pernafasan dan denyut jantung bayi Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa PMK dapat menstabilkan suhu, laju pernapasan, dan laju denyut jantung bayi lebih
cepat dari bayi yang dirawat dalam inkubator. Bayi pada PMK merasa nyaman dan hangat dalam dekapan
ibu sehingga tanda vital dapat lebih cepat stabil. Penelitian oleh Yanuarso di RSCM memperlihatkan
bahwa dengan menggunakan metode kanguru, BBLR akan lebih cepat mencapai kestabilan suhu tubuh
dibanding BBLR tanpa PMK (120 menit vs. 180 menit)

Manfaat PMK dalam mengurangi infeksi

Berbagai penelitian juga telah memperlihatkan manfaat PMK dalam mengurangi kejadian infeksi pada
BBLR selama perawatan. Pada PMK, bayi terpapar oleh kuman komensal yang ada pada tubuh ibunya
sehingga ia memiliki kekebalan tubuh untuk kuman tersebut. Rao dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa jumlah BBLR yang mengalami sepsis sebesar 3,9% pada kelompok PMK dan 14,8% pada
kelompok kontrol (p=0,008). Sedangkan Agudelo dalam tulisannya menyebutkan manfaat PMK dalam
menurunkan infeksi nosokomial pada usia koreksi 41 minggu (RR 0,49, 95% CI 0,25 - 0,93). Manfaat
lainnya dengan berkurangnya infeksi pada bayi adalah bayi dapat dipulangkan lebih cepat sehingga masa
perawatan lebih singkat, dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.

Manfaat PMK dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi

Manfaat PMK lainnya adalah meningkatkan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala BBLR yang
menjalani PMK lebih tinggi secara bermakna dibandingkan BBLR yang mendapat perawatan dengan
metode konvensional. Subedi memperlihatkan bahwa kenaikan berat badan BBLR dapat mencapai 30
g/hari, sedangkan Gupta menunjukkan kenaikan berat badan yang mirip yaitu 29 g/hari. Feldman dalam
penelitiannya memperlihatkan bahwa BBLR yang dilakukan PMK memiliki nilai perkembangan yang lebih
baik secara bermakna dibandingkan BBLR dengan metode konvensional.

Manfaat PMK dalam meningkatkan keberhasilan pemberian ASI

Pada berbagai penelitian terlihat bahwa PMK sangat erat kaitannya dengan pemberian ASI. Pada PMK,
ASI dapat selalu tersedia dan sangat mudah diperoleh. Hal ini dapat dijelaskan karena bayi dengan PMK,
terlebih pada PMK kontinu, selalu berada di dekat payudara ibu, menempel dan terjadi kontak kulit ke kulit,
sehingga bayi dapat menyusu setiap kali ia inginkan. Selain itu, ibu dapat dengan mudah merasakan
tanda-tanda bahwa bayinya mulai lapar seperti adanya gerakan-gerakan pada mulut bayi, munculnya
hisapan-hisapan kecil serta adanya gerakan bayi untuk mencari puting susu ibunya. Ibu dapat menilai
kesiapan menyusu bayinya dengan memasukkan jari bersih ke dalam mulut bayi dan menilai isapan mulut
bayi. Berikan ASI saat bayi sudah terjaga dari tidurnya. Bila telah terbiasa melakukan PMK, ibu dapat
dengan mudah memberikan ASI tanpa harus mengeluarkan bayi dari baju kangurunya.

Bayi yang mendapat PMK memperoleh ASI lebih lama dibandingkan bayi yang mendapat perawatan
dengan metode konvensional. Perawatan metode kanguru juga meningkatkan ikatan (bonding) ibu dan
bayi serta ayah dan bayi secara bermakna. Posisi bayi yang mendapat PMK memudahkan ibu untuk
memberikan ASI secara langsung kepada bayinya. Selain itu, rangsangan dari sang bayi dapat
meningkatkan produksi ASI ibu, sehingga ibu akan lebih sering memberikan air susunya sesuai dengan
kebutuhan bayi.

Pada PMK, pemberian ASI dapat dilakukan dengan menyusui bayi langsung ke payudara ibu, atau dapat
pula dengan memberikan ASI perah menggunakan cangkir (cup feeding) dan dengan selang (orogastric
tube). Pemberian ASI pada bayi yang dilakukan PMK umumnya akan diteruskan di rumah saat
dipulangkan, dan lama pemberian ASI lebih panjang. PMK juga meningkatkan volume ASI yang dihasilkan
oleh ibu.

Persiapan pemberian ASI pada PMK

Bila bayi prematur atau BBLR pada awalnya tidak memungkinkan untuk mendapat minum melalui mulut
(asupan per oral), maka berikan melalui infus terlebih dahulu. Bayi dapat dirawat dalam inkubator. Segera
setelah bayi menunjukkan tanda kesiapan menyusu yang ditandai dengan menggerakkan lidah dan mulut
serta keinginan menghisap (menghisap jari atau kulit ibu), maka bantulah ibu untuk menyusui bayinya,
pada saat ini dapat dimulai PMK intermiten. Ibu dibantu untuk duduk dengan nyaman di kursi dengan bayi
dalam posisi kontak kulit ke kulit (Gambar 1). Akan menolong bila ibu memerah sedikit ASI sebelum
memulai menyusui untuk melunakkan daerah puting susu dan memudahkan bayi untuk menempel.
Walaupun bayi PMK umumnya BBLR atau prematur dimana bayi belum dapat menghisap dengan baik
danlama, tetaplah menganjurkan ibu untuk mencoba menyusui terlebih dulu, bila tidak berhasil dapat
menggunakan metode minum yang lain.

Bayi dengan usia kehamilan antara 30 - 32 minggu, pemberian minum biasanya masih memerlukan
penggunaan pipa orogastrik (Gambar 2). Ibu dapat memberikan ASI perah secara teratur melalui pipa
orogastrik. Ibu dapat melatih bayi menghisap dengan membiarkan jari tangan ibu yang bersih berada
dalam mulut bayi, saat bayi diberi ASI melalui pipa orogastrik. Selain itu, dapat dicoba pemberian melalui
gelas kecil (cup feeding) satu atau dua kali sehari terlebih dulu.

Pemberian ASI perah melalui pipa orogastrik dapat dilakukan dalam posisi kanguru. Pemberian ASI perah
dengan menggunakan gelas kecil dilakukan dengan mengeluarkan bayi dari posisi kanguru, membungkus
bayi agar terjaga kehangatannya. Setelah pemberian ASI perah selesai dilakukan, bayi dapat diletakkan
kembali dalam posisi kanguru. Bila memungkinkan, dapat dicoba pemberian ASI yang diperah dari
payudara ibu secara langsung ke dalam mulut bayi, cara ini juga dapat dilakukan pada bayi dalam posisi
kanguru. Posisikan bayi dalam posisi kanguru, dekatkan mulut bayi keputing susu ibu, tunggu sampai bayi
siap dan membuka mulut dan matanya. Keluarkan beberapa tetes ASI, biarkan bayi mencium dan menjilat
puting susu dan membuka mulutnya, tunggu sampai ia menelan ASI. Kegiatan ini dapat diulangi kembali.

Bila bayi kecil sudah mulai menghisap dengan efektif, mungkin sesekali ia akan berhenti saat menyusu
dengan jeda yang agak lama. Hal ini dapat terjadi karena bayi kecil mudah lelah, menghisap agak lemah
pada awalnya, dan memerlukan waktu istirahat yang agak lama setelah menghisap. Ibu dianjurkan untuk
tidak menarik bayi dari puting susunya terlalu cepat. Biarkan bayi menempel di dada ibu, dan biarkan ia
menghisap kembali bila sudah siap. Umumnya bayi kecil perlu menyusu lebih sering, setiap 2 hingga 3
jam. Pada awalnya, mungkin bayi tidak bangun untuk minum sehingga harus dibangunkan terlebih dahulu
agar ia mau minum.

Bayi prematur dengan usia kehamilan 34 hingga 36 minggu atau lebih, umumnya sudah dapat menyusu
langsung ke ibu. Namun sebaiknya, periksa terlebih dahulu refleks hisap bayi, bila perlu, sesekali selingi
pemberian ASI perah menggunakan gelas kecil. Pastikan bayi menghisap dalam posisi dan pelekatan
yang benar sehingga proses menyusu dapat berlangsung dengan lancar.

1. Cara memegang atau memposisikan bayi:

 Peluk kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus


 Arahkan muka bayi ke puting payudara ibu
 Ibu memeluk tubuh bayi, bayi merapat ke tubuh ibunya
 Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu
2. Cara melekatkan bayi:

 Sentuhkan puting payudara ibu ke mulut bayi


 Tunggulah sampai bayi membuka lebar mulutnya
 Segerah arahkan puting dan payudara ibu ke dalam mulut bayi

3. Tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar:

 Dagu bayi menempel ke dada ibu


 Mulut bayi terbuka lebar
 Bibir bawah bayi terposisi melipat ke luar
 Daerah areola payudara bagian atas lebih terlihat daripadaareola payudara bagian bawah
 Bayi menghisap dengan lambat dan dalam, terkadangberhenti.

Untuk memantau kecukupan asupan ASI, timbang bayi sekali sehari hingga berat badan bayi mulai
meningkat, kemudian lanjutkan menimbang 2 kali seminggu, dan selanjutnya timbang bayi sekali seminggu
sampai usia bayi mencapai cukup bulan.

Kesimpulan

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi
berat lahir rendah atau kelahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan
kulit ibu atau skin-to-skin contact dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi.
Perawatan Metode Kanguru (PMK) mempermudah pemberian ASI, sehingga meningkatkan lama dan
jumlah pemberian ASI.

Anda mungkin juga menyukai