PENDAHULUAN
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)
merupakan upaya pelayanan komprehensif di Rumah Sakit untuk
menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang
kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED) ditambah tranfusi darah, bedah Caesar
dan perawatan neonatal secara intensif, dimana kegiatan ini sangat penting
dilaksanakan mengingat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) masih sangat tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam
implementasi PONEK adalah : pengetahuan, masa kerja, kepemimpinan,
imbalan, kebijakan dan sikap.
III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
2. Tujuan khusus
Menurunkan angka kematian ibu ( AKI ) dan angka kematian bayi (AKB)
VI. SASARAN
Sasaran / target yang ingin dicapai dalam program kerja ini dalam waktu 1
(satu) tahun sejak program dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Terbentuk Tim PONEK rumah sakit selambatnya 6 bulan dari program ini
dibuat (Januari 2019)
2. 60% anggota Tim PONEK rumah sakit terlatih
3. Kinerja Tim PONEK rumah sakit terukur dengan parameter :
UGD : dalam waktu 5 menit diagnosis tegak dan mendapat
tindakan
Kamar bersalin :
Pelayanan SC cito : target < 30 menit dari assesment awal di
UGD
4. Tersedia ruang PONEK sederhana dilengkapi fasilitas dasar di UGD RSK
Bhakti Wara, selambatnya 1 tahun sejak program ini dibuat (Juli 2019)
5. 100% penerapan IMD di ruang perawatan Santa Monika RSK Bhakti
Wara
6. 100% ibu melahirkan di RSK Bhakti Wara mendapat penyuluhan IMD
dan mendapat brosur/ pamflet IMD
7. 100% ibu melahirkan mendapat edukasi untuk memberikan ASI ekslusif
8. 50% bayi BBLR ditatalaksana dengan menggunakan metode kangguru
9. Melaporkan kejadian ibu bersalin/ bayi yang meninggal
10. Ada laporan KIA bulanan yang dirangkum per tahun yang diserahkan
kepada Dinkes Kota Pangkalpinang
11. Ada MoU dengan rumah sakit rujukan, khususnya pihak swasta dan
bidan praktek mandiri
12. Audit internal maternal dan neonatal minimal setahun sekali
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN