Anda di halaman 1dari 11

ASKEP KESEHATAN SPIRITUAL

Oleh
Kelompok 1

CINTA SILVIA
HAFIFAH KARNIA PUTRI
JUSTINE NAILA
RAMLA MAHURI
RATNA YOLANDA PUTRI
RINI
REZI MAI ZIKRI
RAUL ZAKI AGUSMAN
NOVI ANGGRAINI
MARTALAINA
A. Pengertian kesehatan spiritual
Spiritualitas ádalah kesadaran diri dan kesadaran individu tentang asal , tujuan dan
nasib. Kesehatan spiritual mencakup mental yang sehat, ketenangan hati, pikiran atau
perasaan dari rasa cemas, was-was dan ketakutan yang berlebihan.

Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek :


1). Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan,
2). Menemukan arti dan tujuan hidup,
3). Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri
sendiri,
4). Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha
tinggi.
Definisi spiritual, setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman
hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu
perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri),
interpersonal (hubungan antara orang lain dengan lingkungan) dan transpersonal
(hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang
merupakan kekuatan tertinggi). Adapun unsur-unsur spiritualitas meliputi
kesehatan spiritual, kebutuhan spiritual, dan kesadaran spiritual. Dimensi spiritual
merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu kesatuan antara unsur psikologikal,
fisiologikal, atau fisik, sosiologikal dan spiritual.
B. Asuhan Keperawatan Kebutuhan
Spiritual
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dapat menunjukan kesempatan yang dimiliki perawat
dalam mendukung atau menguatkan spiritualitas klien. Pengkajian
tersebut dapat menjadi terapeutik karena pengkajian menunjukkan
tingkat perawatan dan dukungan yang diberikan.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketika meninjau pengkajian spiritual dan mengintegrasikan informasi
kedalam diagnosa keperawatan yang sesuai, perawat harus
mempertimbangkan status kesehatan klien terakhir dari perspektif
holistik, dengan spiritualitas sebagai prinsip kesatuan
3. PERENCANAAN
Dengan menetapkan rencana perawatan, tujuan ditetapkan secara individual,
dengan mempertimbangkan riwayat klien, area beresiko, dan tanda-tanda
disfungsi serta data obyektif yang relevan
4. IMPLEMENTASI
Perawat berperan sebagai komunikator bila pasien menginginkan untuk
bertemu dengan petugas rohaniawan atau bila menurut perawat memerlukan
bantuan rohaniawan dalam mengatasi masalah spiritualnya.
5. EVALUASI
Perawat mengevaluasi apakah intervensi keperawatan membantu
menguatkan spiritualitas klien. Perawat membandingkan tingkat spiritualitas
klien dengan perilaku dan kebutuhan yang tercatat dalam pengkajian
keperawatan.
Tujuan asuhan keperawatan tercapai apabila secara umum pasien mampu :
a. Mampu beristirahat dengan tenang
b. Menyatakan penerimaan keputusan moral / etika
c. Mengekspresikan rasa damai berhubungan dengan Tuhan
d. Menunjukkan hubungan yang hangat dan terbuka dengan pemuka agama
e. Mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan keberadaannya
f. Menunjukkan afek positif tanpa perasaan marah, rasa bersalah dan ansietas
g. Menunjukkan perilaku lebih positif
h. Mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan keberadaannya
C. Konsep Kesehatan Spiritual

Kesehatan spiritual atau kesejahteraan adalah “rasa keharmonisan saling


kedekatan antara diri dengan orang lain, alam dan dengan kehidupan tertinggi”.
Rasa keharmonisan ini dicapai ketika seseorang menemukan keseimbangan
antara nilai, tujuan, dan system keyakinan mereka dengan hubungan mereka di
dalam diri mereka sendiri dan orang lain.

D. Masalah Spiritual
1. Penyakit Akut
Penyakit yang mendadak, tidak diperkirakan, yang menghadapkan baik ancaman
langsung atau jangka panjang terhadap kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan
klien dapat menimbulkan distress spiritual bermakna.
2. Penyakit Kronis
Seseorang dengan penyakit kronis sering menderita gejala yang melumpuhkan
dan mengganggu kemampuan untuk melanjutkan gaya hidup normal mereka.
Kemandirian dapat sangat terancam, yang mengakibatkan ketakutan, ansietas,
kesedihan yang menyeluruh.
3. Penyakit Terminal
Penyakit terminal umumnya menyebabkan ketakutan terhadap nyeri fisik,
ketidaktahuan, kematian, dan ancaman terhadap integritas. Klien mungkin
mempunyai ketidak pastian tentang makna kematian dan dengan demikian mereka
menjadi sangat rentan terhadap distress spiritual.
4. Individuasi
Ketika seseorang menjalani hidup mereka, sering mengajukan pertanyaan untuk
menemukan dan memahami diri (mereka) sebagai hal yang berbeda tetapi juga
dalam hubungan dengan orang lain. Psikolog Carl Jung (Storr, 1983)
menggambarkan proses ini sebagai individuasi seseorang.
5. Pengalaman Mendekati Kematian

perawat mungkin menghadapi klien yang telah


mempunyai pengalaman mendekati kematian
(NDE/near death experience). NDE telah
diidentifkasikan sebagai fenomena psikologis
tentang idividu yang baik telah sangat dekat
dengan kematian secara klinis atau yag telah pulih
setelah dinyatakan mati Orang yang mengalami
NDE setelah henti jantung-paru, misalnya sering
mengatakan cerita yang sama tentang perasaan diri
mereka terbang di atas tubuh mereka dan melihat
para pemberi perawatan kesehatan melakukan
tindakan penyelamatan hidup.
E. Factor- factor yang mempengaruhi
kebutuhan spiritual

1.)Perkembangan Usia perkembangan dapat menetukan proses pemenuhan kebutuhan


spiritual, karena setiap tahap perkembangan memiliki cara mmeakini kepercayan
terhadap tuhan.
2.)Keluarga Seluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memnuhi kebutuhan
spiritual, karena keluarga memiliki ikatan emosional dan selalu berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari.
3.)Ras/Suku Memiliki keyakinan atau kepercayaan yang berbeda, sehingga proses
kebutuhan spiritual berbeda sesuai dengan keyakinan yang dimiliki
4.)Agama yang dianut Keyakinan pada agama tertentu yang dimilki oleh seseorang
dapat menetukan arti pentingnya kebutuhan spiritual
5.)Kegiatan Keagamaan Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan
keberadaan dirinya dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada penciptanya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai