Anda di halaman 1dari 11

13

Jurnal Keperawatan p-issn : 2477-1414


Volume 7, Nomor 2, Juli 2021 e-issn : 2716-0785
Hal 13-23

LITERATURE REVIEW : PENERAPAN METODE


KANGAROO MOTHER CARE (KMC) TERHADAP
KESTABILAN SUHU TUBUH
Wahyu Tri Astuti1, Nindy Suryatama2

1, 2
Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang
Telp. 085292885982/ E-mail : astuti.wahyutri@yahoo.co.id

ABSTRAK

Latar belakang : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang usia kehamilan, baik prematue atau cukup bulan. BBLR sangat rentan
terhadap hipotermia oleh karena lemak subkutan sangat tipis dan infeksi. Bayi premature atau bayi
berat lahir rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia, karena lemak subkutan sangat tipis.
Hipotermi adalah kondisi suhu tubuh dibawah normal. Adanya ketidakseimbangan panas bayi baru
lahir akan berusaha menstabilkan suhu tubuhnya terhadap faktor-faktor penyebab, dan juga disertai
tanda-tanda hipotermia, seperti bayi menggigil, aktivitas berkurang, tangisan melemah, kaki teraba
dingin. Bayi dengan berat lahir rendah harus dirawat dalam inkubator atau dapat dengan meletakkan
bayi diantara kedua payudara ibu sehingga terjadi kontak langsung kulit ibu dan kulit bayi atau yang
biasa disebut metode kangaroo mother care (KMC). Tujuan : Mengetahui efektifitas penerapan
metode KMC terhadap kestabilan suhu tubuh pada BBLR. Metode : Artikel ilmiah menggunakan
pendekatan eksploratif dengan metode dan desain literature riview ini dengan mengambil sumber-
sumber yang dilakukan pada tanggal 15 Juni sampai 25 Agustus 2020 dengan penelitian Google
Shoolar yang sesuai dengan kata kunci dan kriteria diantaranya jurnal nasional bahasa Indonesia,
terbit 10 tahun terakhir, bukan merupakan jurnal asuhan keperawatan, jurnal yang tidak dapat diakses
full text. Hasil : terdapat 255 yang diidentifikasi dan dipublikasi dari tahun 2011-2020. Dari 265
artikel 3 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yang menunjukkan bahwa penerapan
metode KMC dapat meningkatkan kestabilan suhu tubuh pada BBLR. Simpulan : Penerapan metode
KMC efektif dalam menstabilkan suhu tubuh pada BBLR dan penerapan metode KMC efektif
dilakukan dengan durasi minimal 1 jam yang diberikan secara terus-menerus.

Kata kunci : BBLR, KMC, Bayi

ABSTRACT

Background : Low Birth Weight Babies (LBW) are babies with birth weight less than 2500 grams
regardless of gestational age, either premature or at term. LBW is very susceptible to hypothermia
because the subcutaneous fat is very thin and infection. Premature babies or low birth weight babies
are very susceptible to hypothermia, because the subcutaneous fat is very thin. Hypothermia is a
condition where the body temperature is below normal. The existence of an imbalance in the heat of
the newborn will try to stabilize his body temperature against the causative factors, and is also
accompanied by signs of hypothermia, such as the baby shivering, reduced activity, weak crying, cold
feet. Babies with low birth weight must be cared for in an incubator or by placing the baby between
the mother's breasts so that there is direct contact with the mother's skin and the baby's skin or
commonly called the kangaroo mother care (KMC) method. Objective: To determine the
14
effectiveness of the application of the KMC method on the stability of body temperature in LBW.
Methods: Scientific articles use an exploratory approach with this literature review method and design
by taking sources from June 15 to August 25, 2020 with Google Shoolar research in accordance with
keywords and criteria including Indonesian national journals, published in the last 10 years , is not a
journal of nursing care, a journal that cannot be accessed full text. Results: there are 255 identified
and published from 2011-2020. Of the 265 articles, 3 articles met the inclusion and exclusion criteria,
which showed that the application of the KMC method could increase the stability of body
temperature in LBW. Conclusion: The application of the KMC method is effective in stabilizing body
temperature in LBW and the application of the KMC method is effective with a minimum duration
of 1 hour which is given continuously.

Keywords: LBW, KMC, Infant

panas bayi baru lahir akan berusaha


menstabilkan suhu tubuhnya terhadap faktor-
PENDAHULUAN
faktor penyebab, dan juga disertai tanda-tanda
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah hipotermia, seperti bayi menggigil, aktivitas
bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram berkurang, tangisan melemah, kaki teraba
tanpa memandang usia kehamilan, baik dingin. Bayi dengan berat lahir rendah harus
prematue atau cukup bulan. BBLR sangat dirawat dalam inkubator atau dapat dengan
rentan terhadap hipotermia oleh karena lemak meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu
subkutan sangat tipis dan infeksi. Angka sehingga terjadi kontak langsung kulit ibu dan
prevelansi BBLR menurut WHO (2009) kulit bayi atau yang biasa disebut metode
diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran kangaroo mother care (KMC) (Rukiyah &
didunia. Berdasarkan profil kesehatan provinsi Yulianti, 2012).
Jawa Tengah (2009) jumlah BBLR di Jawa Anderson (1991) dikutip Rahmayanti
Tengah pada tahun 2009 sebanyak 16.303 (2011), menyatakan cara lain untuk
(2,81%) meningkat bila dibandingkan tahun mempertahankan suhu tubuh normal pada bayi
2008 sebesar 11.865 (2.08%). Tahun 2009 BBLR adalah metode KMC yaitu bayi selalu
BBLR yang ditangani sebesar 99,67% dan pada didekap ibu atau orang lain dengan kontak
tahun 2008 sebesar 96,67% sedang pada tahun langsung kulit bayi, ditambahkan oleh Syamsu
2007 sebesar 92,77% (Kemenkes, 2009; WHO, (2013), bahwa perawatan metode kanguru
2009). bermanfaat dalam menstabilkan suhu tubuh
Bayi premature atau bayi berat lahir bayi, stabilitas denyut jantung dan pernafasan,
rendah sangat rentan terhadap terjadinya penggunaan kalori berkurang, kenaikan berat
hipotermia, karena lemak subkutan sangat tipis. badan bayi lebih baik, waktu tidur bayi lebih
Hipotermi adalah kondisi suhu tubuh dibawah lama, hubungan lekat bayi-ibu lebih baik
normal. Adapun suhu normal bayi adalah (bounding) dan akan mengurangi terjadinya
36,5°C–37,5°C. Adanya ketidakseimbangan infeksi pada bayi.
15
Metode KMC adalah kontak kulit dapat disimpulkan ada pengaruh metode
langsung ibu dan bayinya baik dilakukan perawatan kangguru dengan suhu tubuh BBLR
secara intermiten maupun kontinu yang dapat di ruang Perinatologi RSUD Dr. Achmad
memenuhi kebutuhan dasar bayi dengan BBLR Mochtar Bukittinggi tahun 2018. Penelitian ini
meliputi perhatian, kehangatan, kenyamanan, didukung oleh Setiyawan, dkk (2019)
dan gizi yang cukup. Keuntungan metode ini menyatakan bahwa didapatkan rata-rata suhu
juga dapat membuat tanda vital stabil, bayi tubuh bayi di ruang Perinatologi RSUD Pandan
tidak mengalami hipotermia, meningkatkan Arang Boyolali didapatkan sebelum dan setelah
durasi pemberian ASI eksklusif sehingga pelaksanaan KMC selama 1 jam hari pertama,
pemberiannya menjadi lebih mudah, memicu kedua dan ketiga adalah 36,66ºC dan 37,07ºC,
ASI agar lebih mudah keluar, dapat sehingga terdapat pengaruh KMC selama 1 jam
mendekatkan hubungan antara ibu dan bayi, terhadap suhu tubuh BBLR. Penelitian lain dari
kepercayaan diri ibu dalam mengasuh bayi Fernando, dkk (2019) menyatakan ada pengaruh
meningkat, terjalinnya perasaan kasih sayang metode kangguru terhadap suhu aksila pada
antara ibu dengan bayi, berpengaruh pada BBLR dengan p-value=0,05, dengan rerata suhu
psikologis ibu yaitu ibu merasa lebih tenang aksila kelompok metode kangguru 36,8 ±0,3
ketika bersama bayi, meningkatkan kesuksesan sedangkan rerata suhu aksila kelompok metode
ibu dalam menyusui, kenaikan berat badan dan inkubator 36,4 ±0,1.
pertumbuhan lebih cepat dan lain-lain (Depkes Tujuan pada artikel ilmiah ini adalah
RI, 2008). mengetahui Mengetahui efektifitas penerapan
Perawatan metode KMC dapat dimulai metode KMC terhadap kestabilan suhu tubuh
dan diberikan pada bayi dengan berat badan pada BBLR.
<2000 gram, tidak terdapat masalah patologis
yang menyertai, dan keadaan umum bayi stabil.
METODE
Bayi yang disertai dengan masalah patologis
Metode yang digunakan adalah studi
dan membutuhkan perawatan khusus harus
literatur yaitu serangkaian kegiatan yang
menunggu sampai keadaan bayi membaik
berkenaan dengan metode pengumpulan data
(Suradi et al, 2008).
pustaka, membaca dan mencatat, serta jenis
Hasil penelitian yang menunjang
penelitian yang digunakan adalah studi
didukung oleh Hendayani (2019) menyatakan
literatur yaitu serangkaian kegiatan yang
dari hasil uji T didapatkan nilai p-
berkenaan dengan metode pengumpulan data
value=0.0005, suhu tubuh bayi menjadi normal
pustaka, membaca dan mencatat, serta
(36,5ºC-37,5ºC) sebanyak 12 responden dari 15
mengelolah bahan penelitian. Telaah literatur
responden yang sebelum dilakukan KMC
digunakan untuk mengumpulkan data atau
berada disuhu sedang (32ºC-36,4ºC), sehingga
sumber yang berhubungan dengan penerapan
16
metode KMC terhadap kestabilan suhu tubuh dengan tujuan dan masalah dalam penelitian
pada BBLR yang didapat dari buku teks, yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel
jurnal yang diperoleh melalui internet dapat mewakili karakteristik populasi yang
maupun pustaka lainnya. telah diketahui sebelumnya (Nursalam, 2015).
Kriteria inklusinya adalah jurnal
Studi kepustakaan dilakukan bertujuan
nasional terakreditasi atau belum terakreditasi
mencari dasar pijakan/fondasi untuk
yang berkaitan dengan keefektifan penerapan
memperoleh dan membangun landasan teori,
metode KMC terhadap kestabilan suhu tubuh
kerangka berpikir, dan menentukan dugaan
pada BBLR, jurnal/publikasi penelitian terbit
sementara atau disebut hipotesis penelitian,
10 tahun terakhir yaitu tahun 2010–2021,
setelah menentukan topik penelitian dan
penelitian dilakukan dengan salah satu dari
ditetapkannya rumusan permasalahan,
berbagai desain penelitian: Quasi eksperimen.
sebelum melakukan pengumpulan data yang
diperlukan. Kriteria eksklusi artikel ini adalah jurnal
penelitian yang terkait dengan jurnal yang
Artikel ilmiah ini adalah penelitian
tidak bisa ditampilkan secara full teks, laporan
eksploratif menggunakan metode dan desain
sistematik review dan laporan asuhan
penelitian literature review dengan
keperawatan.
mengambil sumber-sumber hasil penelitian
asli tentang keefektifan metode KMC Sampel terdiri atas bagian populasi yang
terhadap kestabilan suhu tubuh pada BBLR dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian
yang telah dikaji dan dituliskan dalam bahasa melalui sampling yang memenuhi syarat
Indonesia atau bahasa Inggris. representatif yaitu dapat mewakili populasi
yang ada dan jumlahnya cukup banyak
Kegiatan literatur review dilakukan
(Nursalam, 2015). Sampel dalam artikel ini
terhitung mulai penyusunan proposal pada
adalah 3 jurnal nasional yang berkaitan
tanggal 15 Maret 2021 sampai dengan
dengan penerapan metode KMC terhadap
penyampaian laporan 25 Juni 2021. Artikel
kestabilan suhu tubuh pada BBLR.
ini merupakan penelitian studi atau telaah
literatur sehingga direncanakan dilakukan Dalam artikel literature review ini
melalui library study dan internet browsing di beberapa tahapan yang harus dilakukan
perpustakaan Akademi Keperawatan Karya sehingga hasil dari studi literatur dapat diakui
Bhakti Nusantara Magelang. kredibilitasnya. Pengumpulan data di mulai
dengan identifikasi masalah penelitian
Pengambilan sampel pada artikel ini
(research problem) melalui pengkajian
menggunakan teknik purposive sampling,
berasal dari laporan hasil-hasil penelitian.
yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan
Masalah penelitian ini adalah penerapan
cara memilih sampel di antara populasi sesuai
17
metode KMC terhadap kestabilan suhu tubuh hasil yang diukur untuk menjawab tujuan
pada BBLR. penelitian. Jurnal penelitian yang memenuhi
kriteria inklusi dikumpulkan dan dibuat
Pencarian data dalam artikel ini peneliti
ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun
melakukan pencarian data melalui website
terbit jurnal, negara penelitian, judul
portal-jurnal yang dapat diakses seperti
penelitian, metode dan ringkasan hasil atau
Google Scholar, ditemukan sekitar 255 jurnal
temuan.
sesuai dengan topik dan kata kunci yang
diteliti yaitu metode KMC dan kestabilan Memperjelas analisis maka abstrak dan
suhu tubuh, kemudian dilakukan skrining fulltext jurnal dibaca dan dicermati. Analisis
bahasa terpilih jurnal dalam Bahasa yang digunakan menggunakan analisisis
Indonesia 224 dan jurnal Bahasa Inggris 31, jurnal, kemudian dilakukan koding terhadap
kemudian dilakukan skrining tahun dari isi jurnal yang direview menggunakan
jurnal 10 tahun terakhir terdapat 162 dan kategori penerapan metode KMC terhadap
skrining jurnal lebih dari 10 tahun terakhir 62. kestabilan suhu tubuh pada BBLR dicari
Desain penelitian yang digunakan quasi persamaan dan perbedaannya. Disini
eksperiment 32, dan jurnal yang tidak dapat ringkasan jurnal kemudian dianalisis PICO
digunakan terdapat 130, dari 162 jurnal 127 (population, intervention, comparation,
jurnal dapat diakses full text dan 35 jurnal outcome) terhadap isi yang dalam tujuan
tidak dapat diakses secara full text. Pada 127 penelitian dan hasil/temuan penelitian
jurnal yang dapat diakses secara secara full sehingga dapat dilihat bagaimana penerapan
text terseleksi menjadi 103 dengan kriteria metode KMC efektif terhadap kestabilan suhu
eksklusi dan 20 jurnal dengan kriterian tubuh pada BBLR.
inklusi. Kemudian terpilih 3 jurnal yang
Literature review ini disintesis
sesuai dengan kriterian inklusi dan eksklusi
menggunakan metode naratif dengan
yang memenuhi syarat dianalisis.
mengelompokkan data hasil ekstraksi yang
Analisa data dilakukan setelah data sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk
melewati tahapan skrining sampai dengan menjawab tujuan penelitian. Jurnal penelitian
ekstraksi data maka analisa dengan yang memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan
menggabungkan semua data yang memenuhi dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama
persyaratan inklusi menggunakan teknik baik peneliti, tahun terbit jurnal, judul penelitian,
kuantitatif, kualitatif atau keduanya. metode dan ringkasan hasil atau temuan.
Literature review ini disintesis menggunakan
metode naratif dengan mengelompokkan data
hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan HASIL
18
Penelitian literature review dengan Penelusuran sumber literature review
judul “Penerapan Metode KMC Terhadap dilakukan skrining sesuai dengan kriteria
Kestabilan Suhu Tubuh Pada BBLR” telah inklusi dan eksklusi menggunakan diagram
dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Preferred Reporting Items For Systematic
September 2021. Pada bab ini akan Reviews And Meta-analyses (PRISMA) pada
menjelaskan tentang hasil pencarian atau tahapan sistematik review.
penelusuran jurnal melalui Google Scholar.
19
Fernando, dkk, (2019), populasi
PEMBAHASAN
penelitian adalah BBLR hipotermi di RSUD
Pada bagian pembahasan, peneliti
D.Rasidin dan RS Tk III.Reksodiwiryo.
menuliskan atau mengumpulkan semua
Sampel penelitian berjumlah 26 responden
penemuan yang telah dinyatakan dalam hasil
terbagi menjadi dua kelompok yang masing-
dan menghubungkannya dengan perumusan
masing terdiri dari 13 responden.
masalah serta hipotesis serta membandingkan
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
penemuan tersebut dengan penemuan lain
consecutive sampling.
menunjukkan apakah hasil tersebut
Asumsi dari ketiga penelitian dapat
memperkuat, berlawanan atau sama sekali
disimpulkan bahwa metode KMC dapat
tidak sama dengan penemuan yang lain (baru).
diberikan pada bayi dengan berat badan
1. Populasi/population dari jurnal yang
≤2000 gram, tidak ada kelainan atau penyakit
digunakan
yang menyertai, kesiapan dan keikutsertaan
Hendayani (2019), populasi
orang tua sangat mendukung dalam
penelitian adalah BBLR dengan hipotermi
keberhasilan. Hal ini seperti teori yang
di Ruang Perinatologi RSUD Dr. Achmad
disampaikan Anderson (1991) dikutip
Mochtar. Dari 196 bayi yang dirawat
Rahmayanti (2011), bahwa cara lain untuk
didapatkan 15 bayi dengan karakteristik
mempertahankan suhu tubuh normal pada
rata-rata suhu tubuh responden berada pada
bayi BBLR adalah metode KMC yaitu bayi
rentan sedang yaitu 32°C-36,4°C.
selalu didekap ibu atau orang lain dengan
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
kontak langsung kulit bayi.
accidental sampling.
2. Intervensi/intervention dari jurnal yang
Setiyawan, dkk, (2019), populasi
digunakan
penelitian adalah BBLR hipertermi dan
Hendayani (2019), dilakukan
hipotermi di Ruang Perinatologi RSUD
perawatan BBLR yang mengalami hipotermi
Pandan Arang Boyolali. Karakteristik
dengan metode kangguru selama 1 jam pada
responden diantaranya mempunyai jenis
bulan April 2018. Metode kanguru dilakukan
kelamin laki-laki 9 responden dan jenis
dengan meletakkan dan mendekapkan bayi di
kelamin perempuan 13 responden, 17
dada ibu agar menjaga tubuh bayi tetap
responden dengan berat badan bayi 1500-
hangat. Setiyawan, dkk, (2019), dilakukan
2500 gram dan 5 responden dengan berat
metode KMC dalam waktu 1 jam selama 3
badan bayi 1000-≤1500 gram, 2 responden
hari. Fernando, dkk, (2019), pada 13
bayi berusia 0-28 hari dan 1 responden bayi
kelompok BBLR dilakukan metode
berusia ≥28 hari. Sampel penelitian
kangguru dengan memberikan pakaian bayi,
berjumlah 22 BBLR. Pengambilan sampel
popok dan topi serta menggunakan baju
dilakukan dengan cara accidental sampling.
20
PMK yang sudah didesain sepraktis dkk, (2019) sebanyak 26 responden BBLR
mungkin, sedangkan 13 kelompok BBLR yang terbagi menjadi dua kelompok yang
yang dilakukan metode inkubator pakaian masing-masing terdiri dari 13 responden,
yang digunakan hanya pampers. adapun Setiyawan, dkk, (2019), sampel
Asumsi dari ketiga jurnal penelitian penelitian sebanyak 22 responden BBLR.
menunjukkan bahwa metode KMC dapat Dilihat dari jumlah sampel
dilakukan pada bayi yang mengalami penelitian ketiga jurnal tidak memenuhi
ketidakstabilan suhu tubuh rata-rata syarat minimal dari jumlah sampel yang
dilakukan selama satu jam. Hal ini sesuai respresentative, karena ketiga jurnal
teori Kristiani (2014), cara melakukan menggunakan sampel kurang dari 30
metode KMC meliputi: beri bayi pakaian, responden. Sebagaimana disampaikan
topi, popok dan kaus kaki yang telah Sugiono (2013) dimana sampel penelitian
dihangatkan lebih dahulu, kemudian yang digunakan minimal 30 responden.
posisikan bayi di dada ibu, dengan posisi b. Intervensi/intervention
tegak langsung ke kulit ibu pastikan kepala Hendayani, (2019), dilakukan
bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Ibu perawatan metode kangguru bagi BBLR
diharapkan memakai baju dengan ukuran yang mengalami ketidakstabilan suhu
lebih besar dari badan ibu, dan bayi tubuh selama 1 jam. Setiyawan, dkk,
diletakkan diantara payudara ibu, baju (2019), dilakukan metode KMC dalam
ditangkupkan, kemudian ibu memakai waktu 1 jam selama 3 hari. Fernando, dkk,
selendang yang dililitkan di perut ibu agar (2019), Pada 13 kelompok BBLR
bayi tidak terjatuh. dilakukan metode kangguru dan 13
Waktu pelaksanaan Metode KMC kelompok BBLR dilakukan metode
posisi ibu bisa dengan berdiri, duduk atau inkubator.
berbaring. Ibu dapat beraktivitas dengan Dilihat dari intervensi yang
bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri, dilakukan Hendayani, (2019) dan
duduk, jalan, makan dan mengobrol. Pada Setiyawan, dkk, (2019), bahwa metode
waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau KMC dilakukan selama 1 jam. Sedangkan
dengan jalan meletakkan beberapa bantal di pada Fernando, dkk, (2019), tidak
belakang punggung ibu. Bila ibu perlu dijelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
istirahat, dapat digantikan oleh orang lain. melakukan metode KMC. Hal ini sesuai
3. Perbandingan/comparation teori Mayasari (2015), perawatan metode
a. Populasi/population KMC diberikan secara terus menerus atau
Populasi dari Hendayani (2019), selama 24 jam. Metode ini dapat
sebanyak 15 responden BBLR. Fernando, dilakukan dirumah ketika ibu sudah keluar
21
dari rumah sakit (pasca hospitalisasi). didapatkan nilai p-value = 0.0005, suhu
2. Hasil/outcome tubuh bayi menjadi normal (36,5ºC-37,5ºC)
Hendayani, (2019), hasil uji T sebanyak 12 responden dari 15 responden
didapatkan nilai p-value=0.0005, suhu yang sebelum dilakukan KMC berada disuhu
tubuh bayi menjadi normal (36,5ºC- sedang (32ºC-36,4ºC). Setiyawan, dkk,
37,5ºC) sebanyak 12 responden dari 15 (2019), terdapat pengaruh KMC sebelum dan
responden yang sebelum dilakukan KMC setelah pelaksanaan KMC selama 1 jam hari
berada disuhu sedang (32ºC-36,4ºC). pertama, kedua dan ketiga adalah 36,66 ºC
Setiyawan, dkk, (2019), terdapat dan 37,07 ºC. Fernando, dkk, (2019), ada
pengaruh KMC sebelum dan setelah pengaruh metode kangguru terhadap suhu
pelaksanaan KMC selama 1 jam hari aksila pada BBLR dengan p-value = 0,05.
pertama, kedua dan ketiga adalah 36,66 Rerata suhu aksila kelompok metode
ºC dan 37,07 ºC. Fernando, dkk, (2019), kangguru 36,8 ±0,3 sedangkan rerata suhu
Ada pengaruh metode kangguru terhadap aksila kelompok metode inkubator 36,4 ±0,1.
suhu aksila pada BBLR dengan p-value = Asumsi dari hasil penelitian ketiga
0,05. Rerata suhu aksila kelompok jurnal menunjukkan bahwa metode KMC
metode kangguru 36,8 ±0,3 sedangkan efektif untuk menstabilkan suhu tubuh bayi
rerata suhu aksila kelompok metode BBLR. Hal ini sesuai teori yang disampaikan
inkubator 36,4 ±0,1. oleh Pratomo (2008), bahwa stabilisasi suhu
Dilihat dari hasil ketiga jurnal tubuh, kualitas tidur terpenuhi, kanaikan
penelitian hasil yang paling efektif berat badan, asupan ASI tercukupi,
adalah penelitian Fernando, dkk, (2019), menciptakan hubungan lekat antara ibu dan
dengan suhu BBLR setelah metode KMC bayi. Metode ini dapat dimulai segera setelah
36,8. Menurut Sherwood (2014) Suhu bayi lahir atau setelah bayi stabil.
tubuh yang normal adalah 35,8°C–
37,5°C. Pada pagi hari suhu akan SIMPULAN
mendekati 35,5°C, sedangkan pada Hasil review jrnal penelitian yang
malam hari mendekati 37,7°C. penelitian yang telah diteliti dengan adanya
Pengukuran suhu di rektum juga akan perbedaan population, intervention,
lebih tinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu comparation dan outcome dapat disimpulkan
mulut dan suhu mulut 0,5°C lebih tinggi bahwa penerapan metode KMC efektif dalam
dibandingkan suhu aksila. menstabilkan suhu tubuh pada BBLR dan
3. Hasil/outcome penelitian dari ketiga jurnal penerapan metode KMC efektif dilakukan
yang digunakan dengan durasi minimal 1 jam yang diberikan
Hendayani (2019), hasil uji T secara terus-menerus.
22

Kemenkes RI. 2009. Profil Kesehatan


UCAPAN TERIMA KASIH
Indonesia, Pusdatin Kementrian
Dalam hal ini penulis mengucapkan Kesehatan RI, Jakarta.
terima kasih kepada Direktur Akper Karya
Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia
Bhakti Nusantara Magelang Ketua Yayasan Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Karya Bhakti Magelang dan Ketua
Kozier. 2011. Buku Ajar Fundamental
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta : Penerbit Buku
Masyarakat yang telah memberikan
Kedokteran EGC
dukungan moril maupun materiil dalam
Kristian. 2014. Peningkatan Kesehatan Ibu dan
penyelesaian publikasi ini.
Anak Bagi Bidan dan Perawat. Jakarta :
Pusat Promosi Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, S. A. 2014. Pengaruh Perawatan
Metode Kanguru/Kangaroo Mother
Care Terhadap Stabilitas Suhu Tubuh
Anderson GC. 1991. Current knowledge about
Bayi Berat Lahir Rendah Di Ruang
skin-to-skin care for pretem infants. J
Peristi Rsud Kebumen. Jurnal Ilmiah
Perinatol. (3):216-226
Kesehatan Keperawatan. 10(3): 133–
136.
Depkes RI. 2008. Perawatan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) dengan Metode
Maryunani A. 2013. Asuhan Bayi Dengan Berat
Kanguru. Jakarta: HTA Indonesia
Badan Lahir Rendah. Jakarta: Trans Info
2008_Perawatan BBLR dengan Metode
Media.
Kanguru.
Mayasari, D. 2015. Aplikasi Tindakan
Depkes RI. 2009. Pedoman Pelayanan
Perawatan Metode Kanguru Terhadap
Kesehatan Bayi Berat Lahir rendah
Fungsi Fisiologis Pada Asuhan
(BBLR) dengan Perawatan Metode
Keperawatan Bayi N.y.F Dengan
Kanguru di RUmah Sakit dan
Kelahiran Prematur di Ruang High Care
Jejaringnya. Jakarta: Departemen
Unit (HCU) Neonatus RSUD
Kesehatan Republik Indonesia.
Dr.Moewardi Surakarta. KTI. Surakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma
Fernando F, dkk. 2019. Efektifitas Metode
Husada
Kanguru Terhadap Suhu Pada Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR). Jurnal
Notoatmojo S. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan Medika Saintika. 10(1):32-
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
37.
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan.
Hendayani L. 2019. Pengaruh Perawatan
Jakarta: Salemba Medika
Metode Kangguru Terhadap Kestabilan
Suhu Tubuh BBLR di Ruang
Pratiwi, A. 2015. Pemberian Metode Kangaroo
Perinatologi RSUD. Achmad Mochtar.
Mother Care (KMC) Terhadap
Jurnal Human Care. 4(1):26-33.
Kestabilan Suhu Tubuh BBLR Pada
AsuhanKeperawatan Bayi Ny. Y di
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2014.
Ruang HCU Neonatus RSUD Dr.
Bayi Berat Lahir Rendah, in Standar
Moewardi Surakarta. KTI. Surakarta:
Pelayanan Medis Kesehatan Anak,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma
Edisi I, Jakarta.
23
Husada
Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan.
Pratomo. 2008. Perawatan bayi berat lahir Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
rendah dengan metode kanguru. Prawirohardjo
Perinasia: Jakarta
WHO. 2009. The Word Health Report 2010.
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2012. http://www.litbang.depkes.go.id Akses 5
Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Februari 2012
Balita. Jakarta : Trans Info Media

Saefuddin AB. 2009. Panduan Praktis


Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: EGC

Setiyawan, dkk. 2019. Pengaruh Pelaksanaan


Kangaroo Mother Care (KMC) Selama
Satu Jam Terhadap Suhu Tubuh Bayi
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di
Ruang Perinatologi RSUD Pandan
Arang Boyoloali. Jurnal Keperawatan
Global. 4(1):1-73.

Sherwood L. 2014. Fisiologi Manusia. VIII ed.


Jakarta: ECG.

Sudarti dan Endang. 2010. Asuhan Kebidanan


Neonatus Bayi dan Anak Balita. Nuha
Medika: Yogyakarta.

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R & D. Bandung
Alfabeta CV

Suradi. 2008. Pemberian ASI Eksklusif Dan


Kolostrum. Jakarta: EGC.

Syamsu, F A. 2013. Pengaruh Perawatan


Metode Kanguru Terhadap Fungsi
Fisiologis Bayi Prematur dan
Kepercayaan Diri Ibu Dalam Merawat
Bayi. Jurnal Keperawatan Soedirman
(The Soedirman Jurnal of Nursing).
Volume 8, No 3.

Wahyuni, Sri. 2010. Pengaruh Perawatan Bayi


Lekat Terhadap Peningkatan Berat
Badan Pada Bayi Dengan Berat Badan
Lahir Rendah Di Rs Pku
Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Http://Eprints.Ums.Ac.Id/10474/

Anda mungkin juga menyukai