Anda di halaman 1dari 9

JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No.

2 (2018) 1

Volume. 2 Nomor. 2
Periode: Juli – Desember 2018; hal. 1-9
p-ISSN : 2580-1112; e-ISSN : 2655-6669
Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi
Copyrighr @2018
(JIKO)
Penulis memiliki hak cipta atas artikel ini
journal homepage:
https://ejournal.akperfatmawati.ac.id

Upaya Meningkatkan Berat Badan Bblr Melalui Intervensi


Comfort Food For The Soul Kolcaba
(Perawatan Metode Kanguru)
Ayuda Nia Agustina1, Yeni Rustina2, Fajar Triwaluyanti3
Akademi Keperawatan Fatmawati, Jakarta

Abstrak
Nutrisi yang adekuat diperlukan untuk proses penyembuhan, pertumbuhan dan
perkembangan bayi berat lahir rendah, namun belum semua perawat mampu memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat. Penelitian ini menganalisis penerapan model
kenyamanan Kolcaba dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi berat lahir rendah.
Desain yang digunakan adalah studi kasus, terdapat lima kasus yang dibahas. Diagnosis
keperawatan yang dirumuskan adalah: Ketidakefektifan pola menyusu pada bayi,
ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, ketidakcukupan ASI,
kekurangan volume cairan, risiko infeksi, ketidakefektifan termoregulasi: Hipotermia, pola
nafas tidak efektif. Intervensi utama yang diterapkan adalah perawatan metode kanguru
dan terapi musik. Hasil akhir penerapan model kenyamanan Kolcaba menunjukkan bahwa
perawatan metode kanguru dan terapi musik dapat memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada bayi berat lahir rendah ditunjukkan dengan adanya peningkatan berat badan
per hari dan meningkatnya produksi ASI. Asuhan berpusat pada keluarga seperti
perawatan metode kanguru penting untuk memfasilitasi kenyamanan dan pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada bayi berat lahir rendah.

Kata Kunci: Bayi Berat Lahir Rendah, Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, Model
Kenyamanan Kolcaba, Perawatan Metode Kanguru.

Abstract
Adequate nutrition needed for healing, growth and development of low birth
weight infants, but not all nurses are able to facilitate the fulfillment of adequate nutrition.
This paper analyzes the application of a Kolcaba’s comfort model to facilitate nutritional
needs of low birth weight infants. The design used is a case study, there were five cases
discussed. Nursing diagnosis were taken are: ineffectives infant feeding pattern,
unbalanced nutrition: less than body requirements, insufficient breastfeeding, deficient
fluid volume, risk of infection, ineffective thermoregulation: hypothermia, ineffective
breathing pattern. The primary intervention treatment method used is kangaroo mother
care and music therapy. The final result of the application Kolcaba’s comfort model
indicates that kangaroo mother care and music therapy can facilitate fulfilling the
nutritional needs of low birth weight infants indicated by an increase of body weight per
day and increased milk production. Family-centered care method such as kangaroo

1,2,3
e-mail: ayudania.agustina@gmail.com
Upaya Meningkatkan Berat Badan BBLR Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 2

mother care is essential to facilitate comfort and fulfillment of the nutritional needs of low
birth weight infants.

Keywords: Low Birth Weight Infant, Fullfillment of Nutritional Needs, Kolcaba’s


Comfort Model, Kangaroo Mother Care.

Pendahuluan melakukan perawatan pada bayi baru


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lahir seperti menyentuh, berinteraksi
ialah bayi baru lahir yang berat badannya dengan bayi, tidak dapat menyusui bayi
saat lahir kurang dari 2500 gram tanpa dengan leluasa dan produksi ASI sedikit
memandang usia gestasi. BBLR tidak (Gregson & Blacker, 2011).
hanya terjadi pada bayi cukup bulan yang Kolcaba (1994) mendefinisikan
mengalami hambatan pertumbuhan kenyamanan sebagai suatu keadaan telah
selama kehamilan (IUGR) namun juga terpenuhi kebutuhan dasar manusia.
dapat terjadi pada bayi kondisi prematur Kebutuhan tersebut memiliki empat jenis
(Aritonanga, Rajagukguk & Nasution, yang berhubungan dengan pengalaman
2015). yang diterima BBLR, yaitu kebutuhan
Fungsi sistem tubuh yang belum fisik, psikospiritual, sosiokultural dan
optimal menyebabkan BBLR lingkungan.
memerlukan perawatan yang lebih Model kenyamanan Kolcaba
intensif. BBLR memiliki kebututuhan menjelaskan bahwa kenyamanan terbagi
yang meliputi aspek fisiologis, menjadi tiga tingkatan yaitu relief
psikologis dan sosial. Kebutuhan (keadaan yang membutuhkan
fisiologis diantaranya suhu tubuh yang penanganan kenyamanan), ease (keadaan
hangat, daya tahan tubuh yang baik, BBLR yang dapat meregulasi stimulus)
memperoleh ASI dan banyak kebutuhan dan transendence (keadaan sejahtera
lainnya. Kebutuhan psikologis berupa BBLR). (Alligood & Tomey, 2010).
kasih sayang, perhatian, dan kedekatan Perawatan yang diberikan pada
dengan orang tua, terutama ibu (Benzies, BBLR bertujuan tercapainya
Magill-Evans, Hayden & Ballantyne, kenyamanan sehingga diharapkan berat
2013). badan dapat meningkat dan dapat
Bayi dengan kondisi berat lahir memfasilitasi perkembangan saraf BBLR
rendah, umumnya akan mengalami (Ramachandran & Dutta, 2013).
hospitalisasi. Dampak dari
ketidaknyamanan selama hospitalisasi Metode Penelitian
antara lain: Terganggunya proses Penelitian ini menggunakan desain
pembentukan rasa percaya, penurunan studi kasus. Kasus yang diambil
sense of control dan nyeri, stres akibat sebanyak 5. Tempat diadakan penelitian
stimulus yang berlebihan pada cahaya, di ruang perawatan risiko tinggi neonatal
lingkungan dan suara (Altimier, 2011), (Perina) RSAB Harapan Kita dan
suhu tubuh tidak stabil dan pertambahan RSUPN Cipto Mangunkusumo.
berat badan lambat serta mempengaruhi Penelitian dilakukan pada bulan
perkembangan saraf bayi (Altimier & Februari hingga April 2016. Sampel
Phillips, 2013). dalam penelitian adalah BBLR yang
Hospitalisasi juga menyebabkan dirawat di Perina dengan gangguan
perpisahan antara orang tua dengan bayi, pemenuhan kebutuhan nutrisi di
sehingga para orang tua khususnya ibu antaranya kasus prematuritas murni,
akan merasa cemas dengan perubahan hiperbilirubinemia, atresia ani dan sepsis,
kondisi kesehatan bayinya. Kecemasan gastoschizis dan atresia ileum, serta
pada ibu membuat ibu merasa tidak gangguan respirasi. Data didapatkan dari
nyaman, kurang optimal dalam catatan medis, keperawatan dan

Upaya Meningkatkan Berat Badan Bblr Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 3

observasi BBLR. Intervensi utama yang spontan, usia gestasi 31 minggu dan berat
diterapkan adalah perawatan metode badan lahir 1677 gram. Diagnosis medis:
kanguru. Neonatus kurang bulan – kurang masa
kehamilan, hialyn membran diseases
Hasil Penelitian (HMD), hiperbilirubinemia.
Kasus 1, Bayi O, laki-laki lahir Hasil pemeriksaan fisik tanggal 7
tanggal 10 Januari 2016 dengan usia maret 2016 (usia 3 hari) yaitu bayi di
gestasi 29 minggu. Berat badan lahir 900 dalam inkubator dengan suhu 31ᵒC, suhu
gram, lahir secara seksio sesaria. tubuh 37ᵒC, kesadaran sadar penuh,
Diagnosis medis: Neonatus kurang bulan terpasang fototerapi. Terpasang alat
- sesuai masa kehamilan, riwayat hialyn bantu nafas continous positive airway
membran diseases (HMD) dan pressure (CPAP) buble dengan FiO2
hiperbilirubinemia. Residen keperawatan 25%, PEEP 6. Terpasang orogastric tube
anak melakukan pengkajian tanggal 15 (OGT), toleransi minum baik.
februari 2016 (usia 36 hari): Bayi O di Terapi parenteral yang didapatkan
dalam inkubator dengan suhu inkubator yaitu N4D 10%K, Cl 7,4%, Ca glukonas
31ᵒC, suhu tubuh 36,6ᵒC. dengan kecepatan tetesan 5 ml per jam,
Kesadaran sadar penuh. Berat asam amino 6% dengan kecepatan
badan saat ini 1325 gram, terpasang tetesan 3 ml per jam. ASI/SF 4x2,5 ml,
orogastric tube (OGT), panjang badan 4x5 ml. Berat badan saat ini 1497 gram,
saat ini 37 cm, mendapatkan ASI 10 x 20 daya isap dan menelan lemah, total
ml ditambah HMF 1/3 bungkus setiap kebutuhan cairan 150 ml/kgBB/hr.
minum. Total kebutuhan cairan 150 Turgor kulit cukup, membran mukosa
ml/kgBB/hari, toleransi minum baik, bibir lembab, berwarna merah muda,
daya isap lemah. kulit nampak kering, waktu pengisian
Diagnosis keperawatan yang kapiler kurang dari 2 detik. Bayi
teridentifikasi yaitu risiko mendapat terapi antibiotik. Golongan
ketidakefektifan termoregulasi: darah ayah AB, ibu B + dan bayi B+.
Hipotermia, ketidakefektifan pola Diagnosis keperawatan yang
menyusu pada bayi, ketidakcukupan teridentifikasi yaitu pola nafas tidak
produksi ASI, kesiapan merawat bayi. efektif, ketidakefektifan pola menyusu,
Implementasi yang dilakukan risiko kekurangan volume cairan, risiko
yaitu mengevaluasi tanda-tanda vital infeksi dan ketidakcukupan produksi
bayi, memberikan edukasi dan ASI.
memfasilitasi perawatan metode kanguru Implementasi yang diberikan:
melatih ibu memberikan minum melalui Mengevaluasi tanda-tanda vital,
cawan, memutar musik selama perawatan perawatan nasal pronge, mengganti
metode kanguru, melakukan pijat bayi posisi, memberikan minyak kelapa pada
dan pijat oral, melibatkan orang tua kulit yang kering, mengevalusi hasil lab,
dalam perawatan bayi, memberikan obat mengevaluasi pola nafas, memberikan
sesuai program, menganalisis hasil edukasi dan memfasilitasi perawatan
laboratorium. metode kanguru, memutar musik selama
Evaluasi asuhan keperawatan perawatan metode kanguru, memberikan
setelah 3 hari yaitu risiko pijat oral.
ketidakefektifan termoregulasi: Evaluasi asuhan keperawatan
Hipotermia tidak terjadi, ketidakefektifan setelah 3 hari yaitu pola nafas tidak
pola menyusu pada bayi teratasi, efektif teratasi sebagian, ketidakefektifan
ketidakcukupan produksi ASI teratasi, pola menyusu teratasi sebagian, risiko
kesiapan merawat bayi. kekurangan volume cairan tidak terjadi,
Kasus 2, Bayi Ny. YJ, laki-laki, risiko infeksi tidak terjadi dan
lahir tanggal 4 Maret 2016 secara ketidakcukupan produksi ASI teratasi

Upaya Meningkatkan Berat Badan BBLR Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 4

Kasus 3, Bayi A, perempuan, perawatan kolostomi, memandikan,


lahir 7 Maret 2016 di RSAB Harapan mengganti popok, memfasilitasi
Kita. Usia gestasi 39 minggu, berat badan perawatan metode kanguru, stimulasi
lahir 1700 gram. Diagnosis medis: oral.
neonatus cukup bulan – sesuai masa Evaluasi asuhan keperawatan
kehamilan, pasca operasi atresia ani hari setelah 3 hari yaitu Infeksi teratasi
kelima dan tersangka sepsis. sebagian, ketidakefektifan pola menyusu
Hasil pengkajan tanggal 15 maret pada bayi teratasi sebagian, risiko
2016 (usia 8 hari) adalah: Bayi berada di ketidakefektifan termoregulasi:
dalam inkubator dengan suhu 31ᵒC, suhu Hipotermia teratasi sebagian, risiko
tubuh 36,4ᵒC, berat badan saat ini 1653 kekurangan volume cairan teratasi
gram, daya isap lemah, kebutuhan sebagian, ketidakcukupan produksi ASI
nutrisi/cairan terpenuhi dengan nutrisi teratasi, risiko gangguan perlekatan
enteral continue selama 1 jam. orangtua dan bayi tidak terjadi
Total parenteral nutrisi yang Kasus 4, Bayi Ny. P, laki-laki,
didapatkan adalah dekstrose 5% dengan lahir 27 Januari 2016 di RSUPN Dr.
kecepatan tetesan 0,3 ml per am, asam Cipto Mangunkusumo secara seksio
amino 6% dengan kecepatan tetesan 4,1 sesaria. Usia gestasi 35 minggu, berat
ml per jam. Mendapatkan ASI/susu badan lahir 2100 gram, panjang badan
formula 4x12, 4x15 ml. Total kebutuhan lahir 44 cm.
cairan 130 ml/kgBB/hari, terdapat Diagnosis medis: Neonatus
muntah susu cerna sebanyak 5 ml, kurang bulan – sesuai masa kehamilan,
abdomen teraba keras, lingkar perut 29 pasca operasi penutupan defek, reseksi
cm (lingkar perut lahir 26 cm). ileum dan pembuatan ileustoma,
Konsistensi feses lembek, memiliki riwayat hipoalbumin dan
berwarna kuning melalui stoma. Nampak anemia. Pengkajian tanggal 28 maret
hematoma di area penusukan intravena. 2016 (pasca operasi 1 bulan) yaitu
Frekuensi buang air kecil 4-5 kali per kesadaran bayi sadar penuh, bayi berada
hari. Hasil pemeriksaan laboratorium di dalam inkubator dengan suhu 30,5ᵒC,
pada tanggal 14 Maret 2016 yaitu suhu tubuh 36ᵒC. Berat badan saat ini
hemoglobin 11,9 g/dl, hematokrit 36%, 2310 gram, status nutrisi kurang.
leukosit 23,980 103/µl, trombosit 515,000 Terapi parenteral nutrisi
103/µl, CRP 12,2 mg/L, Natrium serum menggunakan PG2 dengan kecepatan 6
138 mEq/L, Kalium serum 6 mEq/L, ml per jam dan IL20 dengan kecepatan 1
klorida serum 97 mEq/L, penyebab ml per jam. Diit pregistimil 8x25 ml,
sepsis adalah kuman acinobacter total kebutuhan cairan 160 ml/kgBB/hr.
baumannii. Turgor kulit cukup, membran
Diagnosis keperawatan yang mukosa bibir merah muda, waktu
teridentifikasi yaitu infeksi, pengisian kapiler kurang dari 2 detik,
ketidakefektifan pola menyusu, risiko tidak ada cekung mata, balans cairan per
ketidakefektifan termoregulasi: 24 jam adalah 55,5 ml per hari, diuresis
Hipotermia, risiko kekurangan volume cairan 2 ml/kgBB/jam, pengeluaran
cairan, ketidakcukupan produksi ASI, cairan melalui stoma adalah 77,04
risiko gangguan perlekatan orangtua dan ml/kgBB/jam. Saat ini bayi mengalami
bayi. high output ileustoma.
Implementasi yang diberikan Hasil pemeriksaan laboratorium
yaitu mengevaluasi tanda-tanda vital, tanggal 27 maret 2016 adalah
merubah posisi, memberikan pijatan pada Hemoglobin 9,8 g/dl, Hematokrit 26,8%,
bayi, memutar musik selama pemberian leukosit 37,200 103/µl, trombosit 206
minum, memberikan edukasi dan 103/µl, Na 126 mEq/L, K 5,48 mEq/L,
memfaslitasi perawatan metode kanguru,

Upaya Meningkatkan Berat Badan Bblr Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 5

Cl 96 mEq/L, IT rasio 0,2 , CRP 38,3 Hipotermia, pola nafas tidak efektif,
mg/L. ketidakefektifan pola menyusu pada bayi,
Diagnosis keperawatan yang risiko ketidakcukupan produksi ASI.
teridentifikasi yaitu risiko Implementasi yang diberikan
ketidakefektifan termoregulasi: adalah mengevaluasi tanda-tanda vital,
Hipotermia, kekurangan volume cairan, memantau status pernafasan,
ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari memberikan edukasi dan memfasilitasi
kebutuhan tubuh, risiko infeksi, perawatan metode kanguru, memutar
ketidakcukupan produksi ASI. musik selama perawatan metode
Implementasi yang diberikan kanguru, mengganti posisi, memantau
adalah mengevaluasi tanda-tanda vital, ketidaknyamanan, memberikan nutrisi
memberikan edukasi dan memfasilitasi atau cairan melalui orogastric tube
perawatan metode kanguru, memutar (OGT) atau melaui cawan.
musik, memberikan makan melalui Evaluasi asuhan keperawatan
orogastric tube (OGT), perawatan setelah 3 hari yaitu risiko
ieustoma, mengganti posisi, menghitung ketidakefektifan termoregulasi:
balans cairan per 6 jam dan 24 jam, Hipotermia tidak terjadi, pola nafas tidak
memberikan obat sesuai program, efektif teratasi sebagian, ketidakefektifan
melibatkan orang tua dalam perawatan, pola menyusu pada bayi teratasi, risiko
mengganti posisi. ketidakcukupan produksi ASI teratasi.
Evaluasi selama 3 hari yaitu
risiko ketidakefektifan termoregulasi: Pembahasan
Hipotermia tidak terjadi, kekurangan Hasil pengkajian status nutrisi
volume cairan teratasi sebagian, pada kelima kasus terpilih menunjukkan
ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari sebagian besar mengalami masalah
kebutuhan tubuh teratasi sebagian, risiko kenyamanan fisik jenis relief pada status
infeksi tidak terjadi, ketidakcukupan nutrisi, dimanifestasikan dengan
produksi ASI teratasi. gambaran grafik Fenton.
Kasus 5, Bayi Ny. A, laki-laki, Status nutrisi pada kasus satu
lahir di RSUPN Dr. Cipto sampai dengan lima adalah dibawah
mangunkusumo, tanggal 24 Maret 2016. persentil 50% dan para orang tua bayi
Usia gestasi 33 minggu, berat badan lahir memiliki keluhan sama yaitu produksi
1330 gram, panjang badan lahir 38 cm. ASI tidak banyak.
Diagnosis medis saat ini neonatus kurang Orang tua BBLR pada kasus
bulan – sesuai masa kehamilan, riwayat empat diberhentikan sementara
respiratory distress (RD), penutupan pemberian ASI dengan pertimbangan
patent ductus arterious (PDA). pada kasus bedah protein yang diberikan
Pengkajian tanggal 5 april 2016 harus dalam jumlah kecil agar dapat
(usia 11 hari) adalah berat badan saat ini diserap tubuh dengan baik.
1300 gram. Terpasang alat bantu nafas Kondisi klinis bayi
high flow nasal (HFN) dengan FiO2 mempengaruhi kecemasan pada ibu.
21%, flow trigger 2, saturasi oksigen saat Menurut Morey dan Gregory (2012), ibu
ini 88%. Suhu inkubator 32ᵒC, suhu yang memiliki BBLR, usia gestasi rendah
tubuh 35,8ᵒC. Kesadaran sadar penuh. dan bayi dengan resiko tinggi lebih
Diit ASI 8x25 ml melalui enteral banyak menghabiskan waktu di NICU
kontinue selama 1 jam, total kebutuhan dan menunjukkan kecemasan yang
cairan 150 ml/kgBB/hari. toleransi tinggi.
minum baik, terdapat muntah 2x. Ibu yang mengalami kecemasan
Diagnosis keperawatan yang juga akan mempengaruhi produksi ASI,
teridentifikasi yaitu risiko sehingga kebutuhan nutrisi bayi tidak
ketidakefektifan termoregulasi: sepenuhnya didapatkan dari ibu, namun

Upaya Meningkatkan Berat Badan BBLR Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 6

perlu dibantu dengan nutrisi tambahan Pada kasus terpilih satu bayi O
yaitu melalui nutrisi parenteral (Dewey, mengalami peningkatan berat badan 20-
2006). 30 gram per hari. Hal ini dikarenakan
Pada kelima kasus terpilih, empat selain pemberian perawatan metode
diantaranya merupakan bayi dengan usia kanguru, bayi O juga mendapatkan
gestasi kurang dari 38 minggu. Status human milk fortifier sebagai suplemen
nutrisi bayi juga dipengaruhi oleh usia tambahan nutrisi bayi.
gestasi. Menurut Marofi, Abedini, Underwood (2013) dan Su (2014)
Mohammadizadeh dan Talakoub (2016), menyampaikan bahwa human milk
usia gestasi mempengaruhi peningkatan fortifier dapat digunakan sebagai
berat badan. suplemen tambahan apabila produksi ASI
Bayi dengan usia gestasi yang tidak mencukupi harian bayi. Kandungan
lebih tinggi mempunyai berat badan yang human milk fortifier yaitu laktosa,
lebih besar. Berat badan bayi merupakan sumber utama energi yang
berhubungan dengan nutrisi dan suhu dibutuhkan untuk aktivitas, oligosakarida
tubuh. Nutrisi yang optimal merupakan kompleks, molekul bioaktif dan yang
upaya yang penting dalam peningkatan diperlukan untuk peningkatan berat
berat badan bayi. BBLR mempunyai badan bayi.
fungsi pencernaan yang masih terbatas. Pada kasus terpilih tiga, bayi
Diagnosis keperawatan utama dengan sepsis, mengalami peningkatan
yang muncul adalah ketidakefektifan berat badan tidak seperti kasus terpilih
pola menyusu pada bayi, lainnya, yaitu 10-15 gram per hari,
ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari sementara bayi pada kasus 1,2,4,5
kebutuhan tubuh, ketdakcukupan mengalami peningkatan berat badan 20-
produksi ASI. Merujuk Herdman dan 30 gram per hari.
Kamitsuru (2015) pada buku diagnosis Hal ini dapat disebabkan beratnya
keperawatan 2015-2017 meyebutkan penyakit yang di derita oleh bayi.
masalah keperawatan yang termasuk Keadaan penyakit infeksi sampai dengan
domain nutrisi terdapat 21 diagnosis sepsis mengakibatkan ketidakseimbangan
keperawatan. tubuh, hal ini nampak dari terdapatnya
Pada kelima kasus yang dibahas, ketidakefektifan termoregulasi yang
diagnosis keperawatan untuk status mengakibatkan asupan energi lebih
nutrisi sebanyak 5. Selain mengangkat banyak akibat pengeluaran energi yang
diagnosis keperawatan status nutrisi, banyak pula sehingga, energi yang
terdapat juga diagnosis ketidakefektifan seharusnya digunakan untuk
pola nafas, risiko infeksi, pertumbuhan digunakan untuk
ketidakefektifan termoregulasi: mengembalikan kenyamanan BBLR.
Hipotermia. Pada kasus empat yang
Intervensi utama menggunakan mengalami high output stoma, bayi
perawatan metode kanguru. Perawatan diberikan total parenteral nutrition
metode kanguru (PMK) dipilih menjadi (TPN), namun nutrisi parenteral yang
intervensi utama karena BBLR dan orang diberikan termasuk jenis nutrisi
tua tidak dapat dipisahkan begitu saja. parenteral parsial. Hanya sebagian
Bayi yang mengalami hospitalisasi akan nutrien diberikan melalui nutrisi
mengalami perpisahan sementara dengan parenteral, sedangkan lainnya diberikan
orang tuanya dan akan mengakibatkan melalui oral.
berbagai macam hal, diantaranya lama Villafranca et al (2015)
rawat meningkat, proses penyembuhan menemukan high output stoma terjadi
bayi menjadi lama dan bayi kurang pada 16% kasus ileostomi dan
mendapatkan kasih sayang (Cockroft, jejunostomi. Selain itu ditemukan juga
2012). pasien yang memiliki sisa usus kecil

Upaya Meningkatkan Berat Badan Bblr Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 7

proksimal kurang dari 200 cm dan infeksi kestabilan kenyamanan bayi selama masa
intra abdominal sebagai penyebab paling transisi intrauterine ke ekstrauterin.
umum terjadinya high output stoma. Evaluasi penerapan model
Mohil, Narayan, Sreenivas, Singh, kenyamanan Kolcaba untuk mengatasi
Bansal dan Singh (2015) menjelaskan masalah nutrisi pada BBLR melalui
bahwa salah satu akibat dari terjadinya intervensi perawatan metode kanguru
high output stoma adalah terjadi dapat dikatakan berhasil ditandai dengan
malnutrisi karena malabsorbsi dengan adanya peningkatan berat badan BBLR
kadar albumin yang rendah. perhari, hipotermia teratasi, produksi ASI
Pada kelima kasus terpilih, tiga meningkat.
diantaranya mendapatkan nutrisi secara
enteral. Lestari (2011) menjelaskan Kesimpulan
bahwa pasien yang mendapatkan nutrisi Model kenyamanan Kolcaba
enteral adalah pasien yang tidak mampu merupakan teori keperawatan tingkat
mendapatkan kecukupan kalori secara middle range sehingga model
oral tetapi fungsi ususnya masih normal. kenyamanan ini dapat dengan mudah
Pasien yang membutuhkan nutrisi diterapkan di tatanan klinis.
enteral antara lain pasien yang berat Model kenyamanan Kolcaba
badannya tidak meningkat secara dapat diterapkan pula untuk mengatasi
memadai, pertumbuhan tidak adekuat, berbagai kasus penyakit. Yang
anak yang membutuhkan waktu makan dibutuhkan adalah kecakapan perawat
yang lama, anak yang kehilangan berat untuk mengkaji, mengelompokkan
badan secara terus menerus, anak yang masalah yang ada dan melihat respon
mengalami penurunan rasio berat/umur BBLR setelah melakukan implementasi.
atau berat/ tinggi badan atau anak dengan
masalah pada oral atau lambung Ucapan Terima Kasih
PMK pada kelima kasus Pihak RSUPN Dr. Cipto
menunjukkan perubahan status Mangunkusumo dan RSAB Harapan Kita
kenyamanan bayi. Hal ini nampak pada khususnya para dokter, kepala ruang dan
status fisiologi, frekuensi pernafasan, staf perawat di ruang perinatologi dan
nadi, status respirasi yang membaik dan NICU yang telah memberikan banyak
suhu tubuh yang membaik. bantuan selama residen keperawatan
Penelitian yang dilakukan oleh anak praktik.
Moore, Anderson, Bergman, dan
Dowswell (2012) mengenai pengaruh Daftar Pustaka
skin to skin contact melalui PMK [1] Aritonanga, E., Rajagukguk, T., &
terhadap adaptasi fisiologis dan adaptasi Nasution, E. (2015). Analysis of
perilaku ibu-bayi. Hasil penelitian body weight in low birth weight
menyebutkan bahwa skin to skin contact infant based on breastfeeding and
secara signifikan berpengaruh pada formula milk for two weeks nursing
proses menyusu bayi, sabilitas kardio- in santa elisabeth hospital medan.
respirasi dan menurunkan menangis bayi. IJSBAR, 23 (1), 308-317. ISSN
Peningkatan berat badan 2307-4531.
disebabkan oleh meningkatnya hubungan [2] Alligood, M. A., & Tomey, A. M.
bayi dan ibu, dimana bayi mempunyai (2010). Nursing theorists and their
waktu yang lebih lama untuk menyusu. work (7th ed). St. Louis: Mosby
Hal ini sesuai dengan Chan, Elsevier.
Labar, Wall dan Atuna (2016) yang [3] Altimier, L. (2011). Mother and
menyatakan bahwa PMK meningkatkan child integrative developmental care
bonding ibu-bayi, meningkatkan model: A simple approach to a
pengeluaran hormon oksitosin, menjaga complex population. Newborn &

Upaya Meningkatkan Berat Badan BBLR Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 8

Infant Nursing Reviews, 11 (3), 105- classification 2015–2017 (10th ed).


108. Oxford: Wiley Blackwell.
[4] Altimier, L., & Phillips, R. M. [12] Kolcaba, K., (1994). A Theory of
(2013). The neonatal integrative holistic comfort for nursing. Journal
developmental care model: Seven of Advance Nursing, 19, 1178-1184.
neuroprotective core measures for [13] Kolcaba, K., & DiMarco, M. (2005).
family-centered developmental care. Comfort theory and its application to
Newborn & Infant Nursing Reviews, pediatric nursing. Pediatric Nursing,
13(2013), 9–22. 31(3), 187-194.
[5] Beiranvand, S., Valizadeh, F., [14] Lestari, E.D. (2011). Buku ajar
Hosseinabadi, R., & Pournia, Y. nutrisi pediatrik dan penyakit
(2014). The effects of skin-to-skin metabolik: Nutrisi enteral. Jakarta:
contact on temperature and IDAI.
breastfeeding sumlessfulness in full- [15] Marofi, M., Abedini, F.,
term newborns after cesarean Mohammadizadeh, M., & Talakoub,
delivery. International Journal of S. (2016). Effect of palady and cup
Pediatrics, 2014, 1-7. feeding on premature neonates’
[6] Benzies1, K.M., Magill-Evans, J.E., weight gain and reaching full oral
Hayden, K.A., & Ballantyne, M. feeding time interval. Iranian
(2013). Key components of early Journal of Nursing and Midwifery
intervention programs for preterm Research, 21 (2), 202-206. Doi:
infants and their parents: A 10.4103/1735-9066.178249.
systematic review and meta- [16] Mohil, R.S., Narayan, N., Sreenivas,
analysis. BMC Pregnancy and S., Singh, N., Bansal, A., & Singh,
Childbirth Journal, 13 (1), 1-15. G.J. (2015). Challenges of managing
[7] Chan, G.J., Labar, A.S., Wall, S., & emergency ileostomy: Nutrition - A
Atuna, R. (2016). Kangaroo mother neglected aspect. International
care: A systematic review of barriers Scholarly Research Network, 12, 1-
and enablers. Bull World Health 6. Doi:10.5402/2012/968023
Organ, 94, 130–141. Doi: [17] Moore, E.R., Anderson, G.C.,
http://dx.doi.org/10.2471/BLT.15.15 Bergman, N., & Dowswell, T.
7818. (2012). Early skin-to-skin contact
[8] Cockroft, S. (2012). How can family for mothers and their healthy
centered care be improved to meet newborn infants. Cochrane
the needs of parents with a Database Syst Rev, 5, 1-75.
premature baby in Neonatal [18] Su, B. (2014). Optimizing nutrition
intensive care?. Journal of Neonatal in preterm infants. Pediatrics &
Nursing, 18, 105-110. Neonatology Journal, 55 (1), 5-13.
[9] Dewey, K.G. (2006). Maternal and [19] Udani, R.H., Hinduja, A.R., Rao, S.,
fetal stress are associated with & Kabra, N.S. (2014). Role of
impaired lactogenesis in humans. kangaroo mother care in preventing
American Society for Nutritional neonatal morbidity in the hospital
Science, 131, 3012-3015. and community: A review article.
[10] Gregson, S., & Blacker, J. (2011). Journal of Neonatology, 28 (4), 29-
Kangaroo care in preterm or low 36.
birth weight babies in a postnatal [20] Underwood, M.A. (2012). Human
ward. British Journal of Midwifery, milk for the premature infant.
19 (9), 566-575. Pediatr Clin North Am, 60 (1), 189 –
[11] Herdman, T.H., & Kamitsuru, S. 207. Doi: 10.1016/j.pcl.2012.09.008.
(2014). NANDA international [21] Villafranca, J.A., López-Rodríguez,
nursing diagnoses: Definitions & C., Abilés, J., Rivera, R., Adán,

Upaya Meningkatkan Berat Badan Bblr Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 2 (2018) 9

N.G., 4., & Navarro, P.U. (2015).


Protocol for the detection and
nutritional management of high-
output stomas. Nutrition Journal, 14
(45), 1-7. Doi: 10.1186/s12937-015-
0034-z.

Upaya Meningkatkan Berat Badan BBLR Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba

Anda mungkin juga menyukai