E. Pengkajian
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), penatalaksanaan
keperawatan secara umum yaitu :
a) Pengkajian Keperawatan :
1. Data/identitas pasien
Nama pasien, jenis kelamin, usia, alamat, agama, pendidikan dan
pekerjaan.
2. Keluhan utama
Berupa hal yang dirasakan pasien dan menjadi penyebab utama
pasien berinisiatif melakukan pemeriksaan.
3. Riwayat penyakit sekarang
Meliputi keluhan atau gangguan yang sehubungan dengan
penyakit yang di rasakan saat ini.
4. Riwayat penyakit terdahulu
Mengkaji kepada pasien mengenai penyakit yang pernah diderita
sebelumnya dan juga mengkaji tentang riwayat pemakaian obat-
obatan pada masa lalu serta ada atau tidaknya riwayat alergi
terhadap jenis obat.
5. Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji adanya penyakit keturunan dalam keluarga.
b) Pengkajian Konseptual Gordon :
1. Persepsi kesehatan
Observasi pengetahuan atau pemahaman kesehatan secara umum
kepada pasien.
2. Pola nutrisi metabolik
Observasi pola makan pasien sebelum dan selama sakit, mengkaji
nutrisi pasien.
3. Pola eliminasi
Mengkaji pola BAB dan BAK pasien sebelum dan selama sakit.
4. Pola aktivitas
Mengkaji adanya tanda-tanda kelelahan dengan pemeriksaan
penunjang berupa TTV.
5. Kebutuhan istirahat tidur
Mengkaji pola tidur pasien sebelum dan selama sakit.
6. Pola persepsi kognitif
Mengkaji mengenani pengetahuan pasien tentang penyakit
yang dideritanya saat ini.
7. Pola persepsi diri
Mengkaji persepsi diri pasien meliputi : body image, harga
diri, peran diri, ideal diri dan konsep diri.
8. Pola hubungan sosial
Mengkaji pola komunikasi pasien terhadap keluarga, pasien yang
lainnya dan perawat.
9. Pola seksualitas
Mengkaji kebutuhan seksualitas pasien.
10. Pola mekanisme koping
Mengkaji bagaimana respon pasien terhadap penyakit yang
dideritanya.
c) Pengkajian Terfokus :
1. Keadaan umum :
Perhatikan kesadaran klien dan keadaan umum klien.
2. Tanda-tanda vital :
Normal atau tidaknya TTV, Cek tekanan darah, frekuensi nadi,
frekuensi pernapasan dan suhu tubuh klien.
d) Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) :
1. Hidung
Inspeksi : Perhatikan bentuk, perhatikan apakah terpasang alat
bantu pernapasan atau tidak.
Palpasi : Cek ada tidaknya
nyeri tekan.
2. Leher
Inspeksi : Perhatikan bentuk ada tidaknya ada
benjolan. Palpasi : Cek ada tidaknya nyeri tekan.
3. Dada
Inspeksi : Perhatikan bentuk dada, gerakan napas, perhatikan
ada tidaknya alat bantu napas, perhatikan kemerahan atau
tanda infeksi lainnya pada bagian dada.
Palpasi : Ada tidaknya nyeri tekan, ekspansi dada, denyut apeks
jantung dan taktil fremitus.
Perkusi : Ada tidaknya nada resonansi, hiper resonansi, redup,
datar, atau timpani.
Auskultasi : Ada tidaknya suara
tambahan.
4. Payudara dan ketiak
Inspeksi : Perhatikan bentuk, perhatikan ada tidaknya
benjolan atau massa.
Palpasi : Ada tidaknya
nyeri tekan.
5. Ekstremitas
Inspeksi : Perhatikan bentuk ada tidaknya pembesaran
(edema), perhatikan kemerahan atau tanda infeksi lainnya pada
bagian ekstremitas, perhatikan fungsi pergerakan.
Palpasi : Cek untuk mengetahui sirkulasi perifer,
suhu kulit.
6. Kulit dan kuku
Inspeksi : Perhatikan warna kulit, perhatikan kemerahan atau
tanda infeksi lainnya.
Palpasi : Cek CRT dan
turgor kulit.
7. Keadaan lokal
Perhatikan keadaan lokal klien dilihat dari
satu sisi.
F. Diangnosa
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), Diagnosis keperawatan yang
sering muncul yaitu :
1. Pola napas tidak efektif (0005) b.d hambatan upaya napas d.d pola napas
abnormal.
2. Hipotermia (D.0132) b.d transfer panas meningkat d.d kulit teraba dingin,
menggigil, suhu tubuh dibawah nilai normal, hipoksia dan kutis memorata
(pada neonatus).
3. Risiko ikterik neonatus (D.0035) dibuktikan dengan prematuritas (< 37
minggu).
4. Risiko infeksi (D.0142) dibuktikan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer dan sekunder.
G. Intervensi Keperawatan
Menurut Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018) dan Tim Pokja SLKI DPP PPNI
(2019), tujuan dan kriteria hasil serta perencanaan yang dilakukan pada bayi
prematur yaitu :
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2018. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), Dan Bergizi Kurang Di Provinsi Jawa Timur
Menurut Kabupaten Kota, 2018. Surabaya. 2018
Erwin, D. C. 2021. Mari Ketahui Pentingnya Skrining Bagi Bayi Prematur. 2021
Julianti, E., Y. Rustina, dan E. Defi. 2019. Program perencanaan pulang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu yang melahirkan bayi
prematur merawat bayinya. Jurnal Keperawatan Indonesia. 22(1):74-81.
Padila dan I. Agustien. 2019. Suhu tubuh bayi prematur di inkubator dinding
tunggal dengan inkubator dinding tunggal disertai sungkup. Jurnal
Keperawatan Silampari. 2(2):113-122.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Cetakan III (Revisi). Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi I Cetakan II. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi I Cetakan II. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.