Anda di halaman 1dari 15

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FK UNPAD/RSHS BANDUNG

EVIDENCE BASED CASE REPORT


Divisi : Neonatologi
Oleh : Tisa Rahmawaty Savitri
Pembimbing : Prof. Dr. Abdurachman Sukadi, dr., SpA(K)
Prof. Dr. Sjarief Hidajat E, dr., SpA(K)
Dr. Tetty Yuniati, dr., SpA(K), MKes
Aris Primadi,dr., SpA(K)
Fiva Aprilia Kadi, dr., SpA, MKes
Waktu : November 2015

LUARAN PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SECARA DINI PADA BAYI BERAT


LAHIR SANGAT RENDAH DAN KURANG BULAN

PENDAHULUAN
Bayi berat lahir rendah dan kelahiran kurang bulan merupakan prediktor kuat terjadinya
morbiditas dan mortalitas neonatus.1 Angka kejadian bayi berat lahir sangat rendah (<1500 gram)
di Amerika Serikat sebanyak 1,5% dari semua kelahiran hidup dan 50% diantaranya meninggal. 2
Sedangkan angka kejadian kelahiran kurang bulan di Amerika Serikat sekitar 12,8% dari semua
kelahiran hidup. Berdasarkan WHO sekitar 130 juta bayi yang dilahirkan di dunia, 8 juta
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun. Di Amerika Serikat sendiri, sekitar 17-34% kematian
bayi disebabkan karena prematuritas. 3
Kelahiran kurang bulan dapat disebabkan karena berbagai faktor yaitu faktor maternal, faktor
janin maupun kombinasi keduanya. Mengidentifikasi faktor risiko merupakan keberhasilan
dalam hal penanganan kelahiran kurang bulan. Terdapat karakteristik maternal dan janin yang
dihubungkan dengan kelahiran bulan termasuk karakteristik demografi, status nutrisi, riwayat
kehamilan sebelumnya, karakteristik psikologis, infeksi dan inflamasi, kontraksi uterus, ukuran
serviks serta marker biologis dan genetik.3,4
Bayi berat lahir sangat rendah dan kelahiran kurang bulan dapat menimbulkan berbagai
masalah jangka pendek dan panjang. Selain masalah kesehatan, masalah ekonomi dan
psikososial juga menjadi akibat dari bayi berat lahir sangat rendah dan kelahiran kurang bulan.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul ini dapat meningkatkan risiko morbiditas diantaranya
adalah hipotermia, gangguan pernapasan, hipoglikemia, gangguan imunologis, masalah nutrisi

1
diantaranya retriksi pertumbuhan ekstra uterin atau extrauterine growth retriction (EUGR),
termasuk risiko morbiditas akibat perawatan di rumah sakit termasuk infeksi nosokomial,
necrotizing enterocolitis (NEC), penyakit paru kronis, perdarahan intraventrikuler, leukomalasia
periventrikuler, dan retinopathy of prematurity (ROP). Bayi berat lahir sangat rendah yang
bertahan hidup berisiko tinggi terhadap gangguan neurodevelopmental di masa yang akan datang
termasuk palsi serebral, keterlambatan kognitif, gangguan pendengaran dan penglihatan. Selain
masalah kesehatan, bayi berat lahir sangat rendah dan kelahiran kurang bulan dapat menjadi
beban ekonomi dan psikososial bagi keluarga dan masyarakat.2,5
Selama lebih dari dua dekade terakhir, perubahan dalam tata laksana obstetrik dan neonatus
untuk kelahiran kurang bulan dan berat lahir rendah menunjukkan peningkatan yang signifikan
dan luaran yang lebih baik. Intervensi sedini mungkin perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang optimal.6
Perawatan antenatal
Intervensi untuk mendapatkan luaran yang optimal seharusnya sudah dimulai sejak antenatal
dalam suatu manajemen yang komprehensif antara obstetrik dan neonatus sebagai suatu tim
perinatal. Perkiraan persalinan kurang bulan dapat dijadikan suatu perhatian khusus, sehingga
sudah mulai dipertimbangkan transportasi ke tempat pelayanan kesehatan tingkat lanjut
(transportasi intrauterine). Bayi yang lahir kurang bulan memiliki risiko terjadinya suatu
Respiratory Distress Syndrome (RDS) sehingga selanjutnya kemungkinan membutuhkan bantuan
respirasi termasuk intubasi dan ventilasi mekanik. Kortikosteroid antenatal perlu diberikan pada
ibu yang berisiko melahirkan kurang bulan. Pemberian antibiotik pada ibu yang mengalami
pecah ketuban perlu diberikan untuk mengurangi risko persalinan kurang bulan. Pemberian obat
tokolitik jangka pendek dapat dipertimbangkan diberikan saat transportasi intrauterine ke pusat
pelayanan perinatal.6,7
Dukungan nutrisi
Pertumbuhan janin intra uterin sepenuhnya didukung oleh nutrisi yang diberikan ibu melalui
plasenta. Segera setelah lahir saat plasenta diputuskan, maka bayi tidak lagi mendapat nutrisi dari
ibu, sedangkan nutrisi masih tetap diperlukan. Karena itu bayi baru lahir harus segera diberikan
nutrisi yang dapat diberikan secara enteral maupun parenteral. Untuk mencapai pertumbuhan

2
yang optimal maka diperlukan dukungan nutrisi yang baik agar tidak terjadi EUGR.8 EUGR
sangat sering terjadi pada bayi lahir kurang bulan dan akan meningkatkan risiko luaran
neurodevelopmental yang buruk. Dukungan nutrisi yang tidak adekuat dapat menyebabkan bayi
gagal tumbuh akibat defisiensi energi dan protein.9 Beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa
nutrisi yang tidak adekuat di minggu pertama kehidupan pada bayi kurang bulan akan
menyebabkan pertumbuhan terhambat dan menimbulkan efek merugikan yang permanen.10
Menurut American Academy of Pediatrics, target dari nutrisi postnatal untuk bayi dengan
berat lahir rendah menyiapkan dukungan nutrisi untuk mengejar keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan dengan anak yang sesuai dengan usia kehamilannya. Berbagai cara dilakukan
untuk mencegah defisiensi nutrisi, mengurangi EUGR dan menghasilkan luaran yang optimal.
Meskipun target ini sangat sulit dicapai pada hari-hari pertama kehidupan 11,12
Diperlukan suatu formula khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi lahir kurang
bulan dan berat lahir sangat rendah untuk mengerjar target tersebut. Nutrisi parenteral secara
dini, segera setelah lahir telah terbukti dapat meningkatkan survival rates pada bayi dengan berat
lahir sangat rendah.13,14

ILUSTRASI KASUS
Seorang bayi laki-laki lahir dari ibu P1A0 yang merasa hamil kurang bulan, letak kepala spontan
ditolong dokter. Bayi lahir menangis, tonus otot baik. Segera setelah bayi lahir, bayi diletakkan
di bawah infant warmer, lalu diposisikan kembali sambil dikeringkan dengan mengganti kain
alas dengan kain yang kering dan bersih, lalu dilakukan penilaian, dengan nilai APGAR 1 menit:
7 dan nilai APGAR 5 menit: 9. Setelah itu dilakukan perawatan rutin bayi baru lahir yang
meliputi pemberian vitamin K1 profilaksis dengan dosis 1 mg intramuskular. Kemudian bayi
dilakukan stabilisasi dalam 1 jam pertama didapatkan berat badan lahir: 1300 gram, panjang
badan lahir: 37 cm dan lingkar kepala: 27 cm. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
hipotermia, takipnea, dan desaturasi, maka didapatkan Downe’s score: 5. Pada penilaian
kematangan neuromuskular dan fisik, didapatkan nilai New Ballard Score 12 setara dengan usia
kehamilan 29 minggu. Bayi dikesankan mengalami distres napas dengan diagnosis banding
Respiratory Distress Syndrome (RDS) dan Transient tachypnea of newborn.

3
Bayi ditata laksana dengan pemasangan nasal Continous Possitive Airway Pressure (CPAP)
dengan PEEP 7 mmH20, FiO2 35%, pemberian infus kebutuhan cairan, pemasangan orogastric
tube, bayi sementara dipuasakan, pemberian antibiotik intravena, rencana pemberian surfaktan
dan pemeriksaan ronsen dada. Kemudian bayi direncanakan pindah perawatan ke ruang NICU.
Dari anamnesis tambahan didapatkan ibu berusia 20 tahun, bekerja mengurus rumah tangga.
Ayah penderita meninggal dunia karena sakit saat ibu mengandung penderita 4 bulan. Riwayat
antenatal didapatkan selama hamil ibu kontrol ke bidan setiap bulan, dan tidak pernah
mengalami sakit berat. Riwayat ibu hipertensi, kencing manis tidak ada. Selama hamil ibu hanya
mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh bidan. Dua hari sebelum persalinan ibu mengalami
keluar air-air tidak berwarna dan tidak berbau dari jalan lahir, karena keluhannya ibu datang ke
bidan kemudian dirujuk ke RSHS pada 1 hari sebelum persalinan. Riwayat demam sesaat
sebelum persalinan tidak ada. Riwayat ibu jatuh sebelum persalinan tidak ada. Riwayat
perdarahan dari jalan lahir tidak ada. Selama perawatan di RSHS, ibu mendapatkan obat yang
disuntik yaitu deksametason sebanyak 2 kali.
Penderita dirawat di ruang NICU, pada usia 1 hari penderita masih didapatkan sesak napas
dengan retraksi dinding dada minimal dengan Downe’s score: 2. Pada penderita masih terpasang
CPAP dan mulai diberikan nutrisi parenteral asam amino sebanyak 1 g/kg/BB/hari, dan pada usia
3 hari ditambahkan pemberian lipid mulai dari 0,5 g/kgBB/hari. Pada usia 3 hari mulai diberikan
trophic feeding. Selama perawatan minggu pertama tidak didapatkan lagi sesak napas maupun
henti napas. penderita mulai diberikan initial feeding pada usia 5 hari, pada pemeriksaan fisik
lain dikesankan dalam batas normal, parameter pertumbuhan didapatkan penurunan berat badan
sebanyak 13% dari berat badan lahir menjadi 1120 gram, panjang badan dan lingkar kepala tidak
bertambah dan pada parameter laboratorik dikesankan dalam batas normal. Pada minggu ke-2,
keadaan umum penderita stabil, sudah tidak terpasang CPAP dan toleransi minum baik. Pada
usia 18 hari, berat badan sudah mencapai berat badan lahir. Mulai usia minggu ke-3 dan
selanjutnya, berat badan terus mengalami kenaikan. Pada minggu ke-7 (sesuai dengan usia post
menstrual age (PMA) 36 minggu) nutrisi parenteral dihentikan dan penderita mendapat nutrisi
enteral saja. Pada minggu ke 9, keadaan umum penderita membaik, toleransi minum baik dan
berat badan juga menjadi 2200 gram. Pada parameter laboratorik juga dalam batas normal.

4
Penderita diperbolehkan keluar dari ruang perawatan NICU. Keluarga penderita tidak
diperkenankan membawa pulang oleh pihak RSHS dengan alasan belum menyelesaikan
administrasi keuangan, maka penderita dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

5
PEMBAHASAN
Penderita ini lahir langsung menangis atau dapat bernapas spontan maka tidak dilakukan
pembersihan jalan napas melalui mulut maupun hidung. Menurut rekomendasi WHO, bayi yang
lahir langsung menangis atau dapat memulai napas spontan tidak perlu dibersihkan jalan napas
melalui mulut dan hidung.15 (Strong recommendation, high quality evidence)
Vitamin K profilaksis harus diberikan setelah lahir dengan dosis 1 mg intramuskular. (Strong
recommendation, moderate quality evidence). Pada bayi yang berisiko mengalami perdarahan
akibat defisiensi vitamin K, termasuk bayi kurang bulan harus diberikan vitamin K profilaksis.15
(Strong recommendation, moderate quality evidence)
Pada saat stabilisasi bayi mengalami hipotermia dengan suhu 35,4ºC. Bayi diletakkan di
bawah infant warmer hanya menggunakan topi saja tidak dibungkus kantung plastik. Pemakaian
kantung plastik polietilen segera setelah lahir pada bayi dengan usia kehamilan <32 minggu
dapat mencegah pengeluaran panas.16 (level of evidence 1b) Penelitian lain juga menyebutkan
bahwa pemakaian plastik vinyl isolation dan plastik polietilen segera setelah lahir pada bayi yang
lahir dengan usia kehamilan <32 minggu dapat menurunkan insidensi hipotermia17 (level of
evidence 1b).
Dalam hal penegakkan diagnosis Respiratory Distress Syndrome (RDS) diperlukan
pemeriksaan penunjang yaitu radiologis. Gambaran radiologis pada RDS adalah berupa ground
glass appearance dan air bronchograms. Pada penderita ronsen dada tidak dapat segera
dilakukan karena ketidaktersediaan alat ronsen yang bergerak (mobile), penundaan ini berakibat
pada keterlambatan tata laksana. Pemberian surfaktan sebagai rescue pada RDS harus diberikan
sesegera mungkin setelah lahir (grade of recommendation A). Meskipun demikian surfaktan
dapat diberikan sebagai profilaksis pada bayi yang berisiko mengalami RDS (grade of
recommendation A). Untuk dukungan respirasi, sejak awal penderita terpasang NCPAP dan
tidak pernah terintubasi. Pada bayi dengan usia kehamilan <30 minggu, CPAP seharusnya segera
diberikan segera setelah lahir (grade of recommendation A). Pemberian surfaktan yang disertai
CPAP perlu dipertimbangkan sebagai tata laksana RDS dan tidak akan meningkatkan risiko
terjadinya chronic lung disease akibat pemberian surfaktan yang disertai ventilasi mekanik18
(grade of recommendation A).

6
Pada usia 1 hari penderita dipuasakan, penderita diberi infus kebutuhan cairan dan mulai
diberikan nutrisi parenteral berupa infus asam amino. Pemberian nutrisi enteral diberikan pada
usia 5 hari dengan trophic feeding. Nutrisi parenteral secara dini, segera setelah lahir telah
terbukti dapat meningkatkan survival rates pada bayi dengan berat lahir sangat rendah.13,14
(level of evidence 1b)

PERMASALAHAN KLINIS
Pada pasien ini pemberian nutrisi parenteral dimulai pada usia 1 hari dan trophic feeding mulai
pada usia 2 hari. Dalam beberapa waktu terakhir ini waktu mulai diberikannya nutrisi parenteral
masih menjadi kontroversi. Pemberian nutrisi sedini mungkin dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya EUGR dan keterlambatan neurodevelopmental. Akan tetapi di sisi lain, pemberian
nutrisi secara dini pada bayi lahir kurang bulan dapat menngkatkan risiko terjadinya Necrotizing
Enterocolitis (NEC).
Masalah tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk komponen PICO sebagai berikut:

P Patient/population Bayi lahir kurang bulan


I Intervention/Indicator Nutrisi parenteral dini
C Comparison/Control NPO atau puasa
O Outcome Tidak ada EUGR

PENELUSURAN JURNAL
Metode Penelusuran Jurnal
Prosedur pencarian literatur untuk menjawab masalah di atas yaitu dengan menelusuri pustaka
secara online dengan menggunakan instrumen pencari Pubmed Clinical Query, Cochrane
Library, dan Research Gate. Dalam metode pencarian juga mempertimbangkan alternatif
terminologi, sinonim atau ejaan. Pencarian menggunakan “AND” untuk membatasi pencarian
dan “OR” untuk memperluas pencarian.

7
KEYWORDS:
preterm infant OR very low birth weight AND early parenteral nutrition AND outcome

8
Tipe Pubmed Clinical Queries, Cochrane, Research Artikel
Gate
Seluruh artikel No filter 6
Systematic review Systematic review (publication type) 1
RCT Randomized Controlled trial (publication type) 1
Case Report Case report (publication type) -
Review Review -
Cohort Cohort -

Dari keseluruhan jurnal terdapat 1 jurnal yang relevan dan merupakan penelitian review
sistematik (level of evidence 1a)
Hasil penelusuran jurnal:13
Early parenteral nutrition and growth outcomes in preterm infant
a-systematic reviews and meta analysis

Helen E Moyses MJJ, Alison A Leaf, and Victoria R Cornelius


Am J Clin Nutr. 2013;97:816–26

ABSTRAK
Latar Belakang: Pencapaian dukungan nutrisi yang adekuat pada bayi lahir kurang bulan
merupakan tantangan dan menjelaskan buruknya pertumbuhan bayi pada kelompok ini.
Pemberian nutrisi parenteral (PN) secara dini merupakan salah satu strategi yang potensial untuk
mencapai target tersebut, meskipun keuntungan dan kerugiannya belum banyak diketahui.
Objektif: Kami menjelaskan manfaat dan keuntungan pemberian nutrisi parenteral secara dini
pada bayi kurang bulan.
Desain: Kami menerapkan suatu review sistematik dari penelitian acak terkontrol (RCT) dan
studi observasional.
Hasil penelitian: Delapan penelitian acak terkontrol dan 13 studi observasional (n= 553 dan
1796 bayi).Penelitian meta-analisis ini terbatas karena perbedaan pengukuran pertumbuhan.
Penilaian bias sulit dilakukan karena keterbatasan pelaporan. Hasil penelitian berupa perbedaan
mean (konfidens interval KI 95%). PN secara dini mempersingkat waktu pencapaian kembali
berat badan lahir selama 2,2 hari (1,1, 3.2 hari) pada penelitian RCT dan 3.2 hari (2.0, 4.4 hari)
pada studi observasional. Presentase maksimal penurunan berat badan dengan PN secara dini
lebih rendah sebanyak 3.1 (1.7,4.5 angka presentase) pada RCT dan 3.5 (2.6, 4.3 angka
presentase) pada studi observasional. Pemberian PN dini meningkatkan berat badan saat pulang
perawatan atau postmentrual age (PMA) 36 minggu sebanyak 14.9 gram (5.3, 24,5 gram) (hanya
pada studi observasional) akan tetapi tidak ada manfaat untuk pertumbuhan panjang badan dan

9
lingkar kepala. Pemberian PN secara dini tidak terbukti meningkatkan risiko mortalitas
necrotizing enterocolitis (NEC), sepsis, penyakit paru kronis, perdarahan intraventrikuler
ataupun kolestasis.
Kesimpulan: Hasil dari review sistematik ini menunjukkan bahwa pemberian PN secara dini
memberi manfaat untuk luaran pertumbuhan. Tidak ada bukti yang kuat bahwa PN secara dini
meningkatkan morbiditas dan mortalitas bayi kurang bulan.

KAJIAN KRITIS KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI ASPEK PROGNOSIS

Early parenteral nutrition and growth outcomes in preterm infant


a-systematic reviews and meta analysis

Helen E Moyses MJJ, Alison A Leaf, and Victoria R Cornelius


Am J Clin Nutr. 2013;97:816–26
Skrining

Latar belakang penelitian ?


Untuk mengetahui keuntungan pemberian nutrisi parenteral secara dini
Apakah desain penelitian sesuai ?
Ya
Apakah PICO penelitian sesuai dengan PICO formulasi pertanyaan klinis ?
Ya
Apakah penelitian berpotensi menyebabkan conflict of interest ?
Tidak

Telaah kritis artikel review sistematik dan meta analisis


A. Menilai validitas
1. Apakah pertanyaan penelitian didefinisikan dengan jelas dan spesifik? Ya
2. Apakah penelitian-penelitian yang dilibatkan dalam review dan meta Ya
analisis menggunakan desain yang sesuai untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan?
3. Apakah strategi pencarian artikel yang relevan dinyatakan dengan jelas? Ya
4. Apakah dilakukan penilaian terhadap kualitas penelitian-penelitian yang Ya
dilibatkan dalam review dan meta analisis?

B. Menilai hasil

10
1. Apakah hasil yang diinginkan konsisten antar studi-studi yang Ya
dilibatkan?
2. Apakah hasil keseluruhan dari meta analisis? Tidak
3. Seberapa signifikan dan presisi hasilnya? P <.05

C. Menilai relevansi
1. Kesamaan populasi studi dengan populasi lokal Ya
2. Keuntungan dan kerugian Ya
3. Pilihan pasien Ya
4. Ketersediaan Ya
5. Biaya Ya

Simpulan : valid, penting, dapat diterapkan pada pasien kita

APLIKASI TERHADAP MASALAH KLINIS


Dukungan nutrisi yang adekuat merupakan salah satu strategi tata laksana bayi lahir kurang
bulan ataupun bayi dengan berat lahir rendah untuk mendapatkan luaran yang lebih baik di masa
yang akan datang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa dengan dukungan nutrisi yang
optimal dapat mengurangi defisiensi energi dan protein yang sering terjadi pada bayi lahir kurang
bulan dan membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya.11,14
Dukungan nutrisi pada bayi kurang bulan terdiri dari 3 tahap yaitu (1) agresif dini setelah lahir
sampai minggu-minggu pertama; (2) fortified human milk atau formula bayi kurang bulan pada
periode pertengahan saat bayi mencapai nutrisi enteral seluruhnya dan saat terjadi kejar tumbuh
(catch-up growth); dan (3) periode saat bayi dapat dipulangkan.8
Dalam suatu review sistematik yang dilakukan oleh Helen dkk menjelaskan bahwa pemberian
nutrisi parenteral secara dini ternyata terbukti memberikan luaran yang lebih baik dalam
pencapaian pertumbuhan post natal sehingga tidak terjadi EUGR. Terlebih lagi dijelaskan bahwa
pemberian nutrisi parenteral secara dini tidak terbukti dapat meningkatkan morbiditas dan
mortalitas NEC.13(level of evidence: 1b)

11
EUGR sangat umum terjadi pada bayi lahir kurang bulan. EUGR merupakan suatu masalah
utama pada bayi kurang bulan dan berat lahir rendah. Gagal tumbuh pada bayi berat lahir sangat
rendah merupakan suatu kompleks interaksi berbagai faktor termasuk morbiditas akibat
gangguan nutrisi, abnormalitas endokrin, kerusakan sistem saraf pusat, kesulitan kordinasi antara
mengisap dan menelan maupun pemberian obat-obatan yang memengaruhi metabolisme
nutrien.9
EUGR didefinisikan sebagai parameter pertumbuhan post natal atau ekstra uterin baik itu
berat badan, panjang badan,atau lingkar kepala berada di bawah presentil 10 dari ekspektasi
pertumbuhan intra uterin berdasar perkiraan postmenstrual age (PMA).8,9
Sebuah studi analisis retrospektif menjelaskan bahwa bayi kurang bulan yang menerima
parenteral nutrition dalam 3 hari pertama kehidupan akan mencapai milestones nutrisi dengan
cepat dan mengurangi morbiditas akibat prematuritas. 19
Tata laksana dukungan nutrisi pada bayi berat lahir rendah telah banyak berubah sejak tahun
2000 di Eropa dan Amerika Serikat. Selama ini infus asam amino diberikan mulai dari 0,5
g/kg/BB/hari dan diberikan pada usia 24-48 jam kehidupan dan pemberian lemak dimulai dari
0,5 g/kgBB/hari dalam 24 jam pertama kehidupan.9 Belakangan ini terdapat bukti bahwa
seharusnya pemberian nutrisi tidak boleh terputus karena proses persalinan sehingga dapat
diberikan kapan saja setelah bayi lahir. Nutrisi yang inadekuat justru akan menyebabkan gagal
tumbuh dan menyulitkan untuk dikoreksi di kemudian hari. Pemberian nutrisi parenteral dini
dapat menghasilkan luaran pertumbuhan yang optimal.10
Sebuah penelitian randomized control trial menyebutkan bahwa pada bayi sakit dengan berat
lahir rendah yang menerima aggeresive parenteral nutrition tidak meningkatkan retensi nitrogen
pada minggu pertama kehidupan. 20 (level of evidence: 1b)
Pada penderita ini yang diberikan nutrisi parenteral sejak usia pertama kehidupan kurva
pertumbuhannya terus meningkat dan tidak terjadi EUGR dan pada penderita tidak didapatkan
tanda-tanda NEC.

SIMPULAN

12
Pada evidence based case report (EBCR) ini dilaporkan seorang pasien dengan berat lahir
rendah dan lahir kurang bulan yang diberikan nutrisi parenteral secara dini. Dari hasil critical
appraisal terhadap artikel yang didapatkan berdasarkan penelusuran Pubmed Clinical Queries
dan Cochrane disimpulkan bahwa luaran yang dihasilkan pada pemberian nutrisi parenteral
secara dini pada bayi berat lahir rendah dan kurang bulan menunjukkan hasil yang optimal yaitu
tidak terjadinya EUGR.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Tanya Marchant BW, Joanne Katz, Sian Clarke, Simon Kariuki, Feiko ter Kuile,, John Lusingu RN,
Christentze Schmiegelow, Deborah Watson-Jones,, Schellenberg JA. Neonatal mortality risk
associated with preterm birth in east africa, adjusted by weight for gestational age: Individual
participant level meta-analysis. PLoS Med 2012;9(8):e1001292.
2. Jeffrey D. Horbar JHC, Gary J. Badger, Michael J. Kenny, Roger F. Soll, Kate A. Morrow,and Jeffrey
S. Buzas. Mortality and neonatal morbidity among infants 501 to 1500 grams from 2000 to 2009.
Pediatrics 2012;129:1019.
3. Muglia LJ KM. The enigma of spontaneous preterm birth. N Engl J Med. 2010;362:529-35.
4. Goldenberg RL CJ, Iams JD. Epidemiology and causes of preterm birth. Lancet. 2008;371:175-84.
5. Vohr B. Long-term outcomes of moderately preterm, late preterm, and early term infants. Clin
Perinatol 40 (2013) 739–751. 2013.
6. Cristoph Ruegger MH, Mark Adams , Hans Ulrich Bucher. Population based trends
mortality,morbidity and treatment for very preterm and very low birth weight infants over 12 years.
BMC Pediatrcs. 2012;12.
7. Norwitz ER C. Progesterone supplementation and the prevention of preterm infant. Rev Obstet
Gynecol. 2011;4(2):60-72.
8. Velaphi. Nutritional requirements and parenteral nutrition in preterm infants. S Afr J Clin Nutr
2011;24(3):S27-S31.
9. Su B-H. Optimizing nutrition in preterm infants. Pediatrics and Neonatology 2013;55(5-13).
10. Can E BA, Uslu S, Cömert S, Bolat F, Nuhog˘lu A. Effects of aggressive parenteral nutrition on
growth and clinical outcome in preterm infants. Pediatrics International 2012;54:869–74.
11. Lee BS. Nutritional strategy of early amino acid administration in very low birth weight infants.
Korean J Pediatr 2015;58(3):77-83.
12. Alexandre Lapillonne EK-D. A systematic review of practice surveys on parenteral nutrition for
preterm infants. The Journal of Nutrition. 2013.
13. Moyses HE JM, Leaf AA,Cornelius VR. Early parenteral nutrition and growth outcomes in preterm
infants: A systematic review and meta-analysis. Am J Clin Nutr. 2013;97:816–26.
14. Riskin A HC, Shamir R. Parenteral nutrition in very low birth weight preterm infants. IMAJ.
2015;17:310-5.
15. WHO. Guidelines on maternal, newborn, child and adolescent health. Recommendations on newborn
health. Geneva; 2012.
16. Theodore C. Belsches AET, Tonya R. Miller, Rohan H. Kambeyanda, Alicia Leadford, Albert
Manasyan et all. Randomized trial of plastic bag to prevent term neonatal hypothermia in a
resource-poor setting. Pediatrics. 2013;132:656.
17. Seda Caglar DG, and Zeynep Ince. Heat loss prevention (help) after biirth in preterm infants using
vinyl isolation bag or polyethylene wrap. JOGNN. 2014;43:216-23.
18. Kribs A RC, Göpel W,Wieg C,Groneck P, Laux R,Teig N,Hoehn T, Böhm W, Vochem LM, Hoppenz
M,Bührer C, Mehler K, Stützer H, Franklin J, Stöhr A, Herting E, Roth B,. Nonintubated surfactant
application vs conventional therapy in extremely preterm infants a randomized clinical trial. JAMA
Pediatr. 2015:E1-8.
19. Robinson DT SS, Murthy K. Parenteral nutrition use and associated outcomes in a select cohort of
low birth weight neonates. Amer J Perinatol. 2014;31(11):933-38.
20. Tagare A WM, Vaidya U. Aggressive parenteral nutrition in sick very low birth weight babies:
A randomized controlled trial. Indian Pediatrics. 2013;50.

14
15

Anda mungkin juga menyukai