Disusun Oleh:
Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat diselesaikan Asuhan Kebidanan
Komunuitas yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam Konteks
Keluarga Tn. R di Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu”.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk
kepentingan proses belajar.Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu
meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi laporan im ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat.
Dalam penyusunan laporan ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa
mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................2
C. Manfaat........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………………………. 4
A. Konsep Keluarga..........................................................................................4
B. Manajemen/Asuhan Kebidanan pada Keluarga...........................................6
C. Teori yang bersangkutan dengan masalah.................................................10
BAB III ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KELUARGA… 21
A. Pengkajian..................................................................................................21
B. Riwayat Kesehatan Keluarga.....................................................................21
C. Analisa Data...............................................................................................26
D. Penentuan Prioritas Masalah......................................................................27
BAB IV PEMBAHASAN KASUS………………............…………….……… 36
BAB V PENUTUP…………………………………………………………….. 38
A. Kesimpulan................................................................................................38
B. Saran...........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA………………………..……………..........…………….. 39
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 40
DOKUMENTASI……………………………………………………………… 47
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing=masing yang merupakan bagian dari keluarga. Wanita dan Ibu adalah
dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Tanpa sosok ibu kita
tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak orang-orang hebat yang
tidak akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung dengan sosok wanita
hebat di belakangnya. Ada begitu banyak definisi dan arti dari wanita namun
semua arti dan definisi itu bersumber pada satu kesimpulan, bahwa wanita
adalah sosok yang sangat hebat terlepas dari segala kekurangan yang
dimilikinya.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan
komunitas dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang
dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan lansia di dalam
keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan masyarakat selalu berada dalam
kondisi kesehatan yang optimal. Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas
termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang kesehatan,
pemeliharaan kesehatan lansia , pengobatan sederhana bagi ibu dan balita,
perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan serta
pelayanan KB.
Kehamilan merupakan periode pertumbuhan dan perkembanganjanin
yang cepat, dengan kebutuhan fisiologis, metabolik, dan emosional yang tinggi
pada ibu (Mann& Truswell,2014). MenurutManuaba(2012) kehamilan
merupakan matarantai yang berkesinambungandan terdiri dari
ovulasi,migrasispermatozoa danovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dantumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm. Kehamilan dibagimenjaditiga
1
triwulan,yaitutriwulanpertama(0sampai12minggu),triwulankedua (13 sampai
28 minggu), dan triwulan ketiga (29 sampai 42 minggu). Untuk dapat
menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penelitian terhadap
tandadan gejala kehamilan. Kehamilan dapat memicu sekaligus memacu
terjadinya perubahan tubuh, baik secara anatomis, fisiologis, maupun
biokimiawi. Terjadi peningkatan kebutuhan akan zat besi pada masa
kehamilan. Peningkatan ini dimaksudkan untuk memasok kebutuhan janin
untuk bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zatbesi),
pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu. Kebutuhan zat besi
selama trimester I relative sedikit yaitu 0,8mg/hari, kemudian meningkat tajam
selama trimester II dan III, yaitu 6,3mg/hari (Arisman,2010). Selama
kehamilan, Wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%,
sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya, frekuensi anemia
pada kehamilan cukup tinggi (Irianto, 2014).
Sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil, bersalin,
nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga (wanita
dengan gangguan sistem reproduksi), masyarakat.Yang menjadi sasaran utama
adalah ibu dan anak dalam keluarga.
Keluarga Tn. R merupakan salah satu keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan. Keluarga Tn.R merupakan keluarga kecil yang sederhana.
Dalam satu rumah Keluarga Tn. R hanya ada satu KK, yang terdiri dari kepala
keluarga, istri dan dua anak. Permasalahan kesehatan keluargaTn. R yang
paling menonjol adalah Ny. N yang saat ini sedang hamil mengidap penyakit
anemia ringan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan komunitas secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa dapat :
2
a. Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. R khususnya tentang
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil.
b. Menginterpretasikan masalah apa yang terjadi pada keluarga Tn. R
c. Menentukan antisipasi masalah.
d. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi.
e. Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat.
f. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan.
C. Manfaat
Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat
bagi :
1. Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang
dialami selama masalah itu terjadi.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh
di akademik dengan praktek-praktek yang dihadapkan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami isteri atau dan anak-anaknya atau ibu dan anak-anaknya (BKKBN,
2017). Menurut Departemen Kesehatan RI (2016), keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
1. Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada beberapa macam, diantaranya :
a. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah dipihak ayah.
b. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasan dalam keluarga
adalah dipihak ibu.
c. Equalitarian, yang memegang kekuasan dalam keluarga adalah ayah
dan ibu.
d. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluaraga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suatu atau istri.
2. Ciri-Ciri Keluarga
Ciri-ciri struktur keluarga :
a. Terorganisasi adalah saling berhubungan, saling ketergantungan
antara anggota keluarga.
4
b. Ada keterbatasan adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi
mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan adalah setiap anggota keluarga
mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
3. Bentuk-Bentuk Keluarga
a. Nuclear Family (keluarga inti) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak.
b. Extendet Family (Keluarga Besar) adalah keluarga inti di tambah
dengan sanak saudara misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Serial Family (Keluarga Berantai) adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari 2x dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Single Family (Keluarga Duda atau Janda) adalah keluarga yang
terjadi karena perceraian atau kematian. Composite Family (Keluarga
Berkomposisi) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami atau
hidup bersama.
e. Cahibitation Family (Keluarga habitas) adalah dua orang yang
menjadi satu keluarga
4. Peran Keluarga
Menurut Hartan dan Hunt peran keluarga terdiri dari sebagai berikut :
a. Peran Ayah.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anaknya berperan
mencari nafkah, pendidikan, perlindungan dan member rasa aman
sebagai kepala keluarga, sebagai kelompok masyarakat.
b. Peran Ibu
Sebagai istri dan suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peran mengurus rumah tangga pengasuh anak-anaknya dan sebagai
satu kelompok dari peran sentral darianggota masyarakat dan pencari
nafkah.
5
c. Peran Anak
Anak melaksanakan perahan psikososial sesuai tingkat perkembangan
baik, fisik, mental, social , dan spiritual
5. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga sehari-hari menurut Horton dan Hunt yaitu :
a. Fungsituran seksual
Yaitu keluarga merupakan wadah sah baik ditinjau dari agama
maupun maryarakat dalam pengetahuan dan pemuasan keinginan
seksual.
b. Fungsi Reproduksi
Yaitu keluarga berfungsi menghasilkan anggota baru sebagai penerus
keturunan.
c. Perlindungan dan Pemeliharaan
Yaitu memberikan perlindungan dan pemeliharaan terhadap stress.
d. Fungsi Pendidikan
Yaitu keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan
utama karena anak-anak mengenal pendidikan sejak lahir.
f. Fungsi Sosialisasi
Yaitu individu atau anggota keluargamempelajari kebiasaan ide-ide
nilai dan tingkah laku dalam masyarakat.Melalui lingkungan keluarga.
g. Fungsi Toleran dan Efektif
Yaitu apabila rasa cinta kasih sayang dalam keluarga dapat dirasakan
oleh semua anggota maka anggota keluarga akan merasakan
kesenangan kegembiraan dan ketentraman sehingga mereka akan
kerasan tinggal dirumah maka keluarga merupakan tempat rekreasi
bagi anggota keluarga.
h. Fungsi Ekonomi
Yaitu anggota keluarga sebagai penghasil ekonomi terutama orang tua
sedangkan anggota keluarga yang lain atau anak berfungsi sebagai
konsumen.
i. Fungsi Status Sosial
6
Yaitu suatu dasar yang menunjukan kedudukan atau status bagi
anggotanya
6. Tugas Keluarga
Pada dasarnya ada 8 tugas pokok dalam keluarga, yaitu :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber-sumbr daya yang ada pada keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
7. Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga
Tahap tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembentukan kelurga
Tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam
membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai
generasi penerus, melahirkan ank merupakan kebanggan bagi
keluarga yang merupakan saat-saat yang dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi
Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih
sayang kepada anak karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat
tergantung pada kedua orang tuanya dan kondisinya masih sangat
lemah.
d. Tahap menghadapi anak prasekolah
7
Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah
mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam
masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang kotor dan
mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat stress terhadap
pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan
norma-norma kehidupan,norma-norma agama, norma-norma social
budaya dan sebagainya.
e. Tahap menghadapi anak sekolah
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak,
mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya.Membiasakan
anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan
meningkatkan pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini
anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya,
oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat
diperlukan.Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua
dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat
Setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan
pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak
kemasyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya,
dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempu kehidupan keluarga sendiri-sendiri,
tinggalah suami istri berdua saja.dalam tahap ini kelurga akan merasa
sepi,dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat
menimbulkan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
8
8. Gambaran Keluarga Sehat
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk mewujudkan
keluarga yang sehat dan sejahtera.Pelayanan kebidanan komunitas adalah
bagian upaya kesehatan keluarga.Keluarga sehat adalah kondisi yang
mendorong terwujudnya keluarga sejahtera. Gambaran keluarga sehat
dapat dikemukaan sebagai berikut :
a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental, maupun sosial.
b. Cepat meminta bantuan kepada tenaga kesehatan atau unit pelayanan
kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota
keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komunitas harus mengetahui data
wilayah kerjanya, data tersebut mencakup komposisis keluarga, keadaan
sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan,
serta masalah ibu dan anak balita.Keberhasilan bidan yang bekerja di
bidang komunitas tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak
balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan
anak dalam keluarga.Menurut Undang-Undang No. 12 tentang kesehatan,
yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota
keluarga lainnya.
Didalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan
masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa diluar masa
kehamilan (masa interval) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak
dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak di kandungan, masa bayi,
masa balita, dan masa pra sekolah
B. Manajemen / Asuhan Kebidanan Pada Keluarga
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
9
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung
jawab bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki
kebutuhan atau masalah kebidanan.
C. Teori yang bersangkutan dengan masalah
a. Pengertian Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Masalah gizi pada ibu
hamil masih sebagai fokus masalah antara lain Anemia Gizi Besi (AGB)
gizi makro yang berlangsung lama atau menahun (Rahmaniar et al, 2011).
proses ini gizi memiliki peran penting untuk menunjang pertumbuhan dan
dengan berat badan lahir yang rendah, dan selanjutnya dapat berdampak
berat dari beberapa komponen dalam tubuh ibu hamil yang mengalami
gizi yang kurang oleh karenanya pada saat hamil harus menaikkan berat
10
Rekomendasi kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berdasarkan
makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri
menurut beberapa pakar yaitu cara pemenuhan kebutuhan zat gizi yang
11
gizi yang diperlukan tubuh didalam susunan hidangan dan
2017). Ibu hamil yang berisiko KEK adalah ibu hamil yang
hari berturut-turut.
12
membeli bahan makanan tergantung dari besar kecilnya pendapatan
kesehatan dan lain-lain. Hal ini akan berdampak terhadap status gizi
ibu hamil yang pada umumnya akan menurun. (Fikawati S. A., 2017).
kecukupan zat gizi yang dianjurkan. Hal tersebut dapat ditempuh dengan
13
macam serta jenis bahan makanan mutlak diperlukan untuk mendukung
14
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
tingkatan yakni :
15
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e. Sosial Budaya
16
Kebiasaan atau pola makan pada ibu hamil mempengaruhi
status gizi ibu dan janin yang dikandungnya. Status gizi wanita,
hari).
17
merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan dan
18
untuk memantau dan mengendalikan lingkungan hidup
19
makanan dapat menjadi perantara masuknya bakteri dan virus
rendah atau biasa disebut dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang
ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram. (Fikawati,
2015). Akibat lain yang ditimbulkan karena ibu menderita KEK saat
pucat, kesulitan sewaktu melahirkan dan air susu yang keluar tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi, sehingga bayi akan kekurangan air susu
ibu pada waktu menyusui. Akibat pada janin yang dikandung ibu adalah
20
kecerdasan anak kurang, bayi lahir sebelum waktunya (prematur) dan
3. Cara Penilaian Status Gizi Secara garis besar, metode penilaian status gizi
dibedakan menjadi dua yaitu metode langsung dan tak langsung. Metode
Penilaian status gizi secara langsung dibagi mejadi empat yaitu klinis,
terjadi yang dihubungkan dengan ketik cukupan zat gizi. Hal ini dapat
mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat
urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
21
dalam situasi 18 tertentu seperti kejadian buta senja epidemic
tinggi badan (TB), lingkar kepala (LK), lingkar lengan atas (LILA),
lingkar dada (LD), lingkar pinggul (LP), dan tebal lemak di bawah
terkait erat dengan indeks masa tubuh (IMT) ibu hamil. Semakin tinggi
IMT ibu hamil diikuti pula dengan semakin tinggi ukuran LILA ibu.
2) letakkan pita antara bahu dan siku, 3) tentukan titik tengah lengan,
22
Hal -hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA adalah
kiri. Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan
keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga
kemungkinan yaitu kurang dari 23.5 cm dan diatas atau sama dengan
23.5 cm. Apabila hasil pengukuran < 23.5 cm berarti risiko KEK dan ≥
melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data
berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini
23
pengetahuan yang mengkaji tentang hubungan timbal balik antara
24
DAFTAR PUSTAKA
Grafindo Persada.
98-103.
Graha Ilmu.
25
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA
PADA Tn. R DI Telaga Dewa
KOTA BENGKULU
26
thn n dari sekolah bekerja
pihak
perempua
n
6 Keira 6 thn Perempua Keponaka TK Belum
n n dari bekerja
pihak
perempua
n
27
4 Rosi 4 thn perempuan Tidak ada
( ) Tidak ada
b. LILA : 22 cm
c. BB : 44 Kg
d. TB : 147 Cm
Berat Badan ( KG )
e. IMT :
Tinggi Badan ( M ) X Tinggi Badan(M )
28
44 kg
=20,36
1,47 cm X 1,47 cm
g. Rencana Persalinan
Data Lingkungan
1. Perumahan
Kondisi air :
3. SPAL
( √ ) Selokan/Got ( ) Empang ( ) Sembarangan
Catatan : Selokan/Got terletak di depan rumah Tn.R
4. Pembuangan Tinja
( √ ) Septik tank ( ) Cubluk ( ) Cemplung
( ) Sungai/selokan ( ) Sembarangan tempat
5. Kandang : Ada peliharaan : Ayam
Fasilitas/Sarana Kesehatan
29
1. Apakah Di Desa Ini Ada Dana Sehat ( √ ) Ada ( ) Tidak ada
30
dilemari makan dengan keadaan tertutup. Sebelum dan sesudah makan
mencuci tangan dengan air. Tidak ada makanan pantangan dan juga
tidak mengkhususkan suka pada sesuatu jenis makanan. Minum rata –
rata anggota keluarga yaitu 7 – 8 gelas per hari berupa air putih dan
kopi. Contoh menu makanan yaitu nasi, sayur sawi, dan tempe goreng.
c. Kebiasaan Istirahat
Keluarga Tn. R mempunyai kebiasaan tidur yang cukup mulai jam
21.00 sampai jam 05.00 pada malam hari dan tidur siang 1 jam
d. Sarana hiburan keluarga
Keluarga Tn. R mempunyai sarana hiburan yaitu TV dan Handphone
e. Pemanfaatan waktu senggang
Keluarga Tn. R menggunakan waktu senggang untuk menonton TV,
dan sesekali jalan-jalan keluar rumah.
f. Eliminasi
Keluarga Tn. R BAB 1 kali sehari di jamban sendiri, BAK 5 – 6 kali
pada waktu pagi, siang, sore dan malam hari dan tidak ada keluhan.
g. Kebiasaan Keluarga yang merugikan adalah sering mengkonsumsi
minuman yang mengandung kafein seperti kopi
h. Riwayat Kesehatan Material Psikososial–spiritual
1) Memenuhi kebutuhan jiwa
Keluarga Tn. R setiap hari merasa nyaman tidak ada
gangguan.Masing–masing anggota keluarga merasa senang.
2) Riwayat Kesehatan material keluarga
Dalam anggota keluarga, tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa, tidak ada yang pernah dirawat di RS. Jiwa
3) Gangguan maternal pada keluarga
Gangguan maternal pada keluarga seperti merasa bersalah, gagal,
kecewa dan tertekan tidak ada, walau kadang – kadang
bertengkar.
4) Riwayat spiritual anggota keluarga
31
Semua anggota keluarga Tn. R taat menjalani perintah agama
yang dianutnya.
5) Kesadaran keluarga tentang Anemia
Keluarga Tn. R tidak mengetahui tentang bahaya anemia bagi
kesehatan ibu hamil.
i. Genogram
Tn. R Ny. A Tn. A Ny. E
j.
Ny. M Tn. R Ny. M Tn. M Tn. J Tn. M Ny. F Ny. E (alm.) Tn. G Ny. T Ny. N
An. R An. K An. K
C. Analisis Data
1. Penjajakan Kesehatan Tahap I
a. Ancaman Kesehatan
1) Kurangnya Kesadaran tentang bahaya KEK pada ibu hamil
b. Kurang / tidak sehat
Kurang sehat
c. Situasi Krisis
Tidak ada
2. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah kesehatan
1. Kurangnya pengetahuan Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. R
tentang KEK pada ibu tentang bahaya KEK terhadap masalah
hamil kesehatan pada ibu hamil yang dapat
TD : 100 / 70 mmHg menjadi resiko pada kehamilannya
Suhu : 36,5ºc
32
Nadi : 88 x/ menit
RR : 23 x/menit
Hemoglobin : 14,3 gr/dl
2 Kurangnya pengetahuan Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. R
tentang bahaya rokok tentang bahaya rokok elektrik (Vape) pada
elektrik (Vape) pada Ibu ibu hamil.
Hamil.
33
Jumlah 5 2 5/6
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER III
Ny. N UMUR 21 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 25 MINGGU
DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
A. Data subjektif
1. Biodata Pasien
Ibu Suami
34
Nama :Ny. N Nama : Tn. R
Umur : 21 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Honorer Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln.Sungai Rupat IIB
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya
3. Riwayat Kesehatan
a. Dahulu : ibu mengatakan tidak ada riwayat hepatitis
sebelumnya ,dan tekanan dara sebelum hamil dalam batas
normal,tidak ada riwayat penyakit asma, dm, hiv/aids,jantung dan
tidak memiliki riwayat makanan dan minuman dan obat-obatan
b. Sekarang: ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit
jantung,hepatitis,tbc,dm maupun hiv.
c. Keluarga : ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan memiliki
anak kembar dan penyakit menular dan menurun dalam keluarga
4. Riwayat Pernikahan
Status pernikahan : Sah
Pernikahan ke : 1 ( Pertama )
5. Riwayat Menstruasi
Menarche : 15 Tahun
Lama : 6 hari
Siklus : 28 hari
Banyaknya : normal
Keluhan : tidak ada
6. Riwayat Kehamilan
Hamil Ke : 1 ( Tiga )
HPHT : 08 Februari 2021
TP : 15 November 2021
35
UK : 30 minggu
ANC :
TM I : 1 Kali
TM II : 2 Kali
TM III : 3 Kali
Keluhan :
TM I : Keluhan pada ibu yaitu mual muntah dan bidan
:::memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu
:::mengonsumsi dikonsumsi tabel Fe , vitamin dan
:::diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa
:::mual pada ibu
TM II : Tidak ada
TM III : Belum masuk TM III
Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
sebelumnya
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital :
1) Tekanan darah : 100/60 mmHg
2) Nadi : 88 x/menit
3) Pernafasan : 22 x/menit
4) Suhu : 36.6ºc
b) Pemeriksaan Antropometri
1) Lila : 24 Cm
2) BB : 49 Kg
36
3) TB : 147 Cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bentuk lonjong , Simetris, persebaran rambut hitam
keputihan merata, ketombe (-), kotor (-), bau (-), kutu (-), benjolan
(-), rambut rontok (-)
b. Muka : Bentuk simetris, pucat (+), edema (-), nyeri tekan (-),
kebersihan kurang
c. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, penglihatan
sedikit rabun, kotoran mata (+), gatal (-), bengkak (-)
d. Hidung : Bentuk simetris, secret (+), penciuman baik, kotoran (+),
kebersihan kuran
e. Mulut dan gusi : Bentuk simetris, muka kering, (-), gigi utuh,
karang gigi (+), karies (-), terdapat kotoran disela-sela gigi,
kebersihan kurang
f. Telinga : Bentuk simetris, kotoran (+), nyeri tekan (-), pendengaran
baik, kebersihan kurang
37
h. Genetalia : Tidak diperiksa karena ibu tidak mau
i. Ekstremitas atas : Bentuk normal, oedema (-), nyeri tekan (-)
j. Ekstremitas bawah : Bentuk normal, oedema (-), nyeri tekan (-)
k. Kuku
Tangan : Pertumbuhan merata, warna kecoklatan,lesi
(-), cukup bersih
Kaki : Pertumbuhan merata, warna kecoklatan,
lesi (-), cukup bersih
l. Kulit : Kusat, lengket (+), warna sawo matang
3. Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin : 14 gr/dl
B. ANALISA
G1A0P0 umur 21 tahun usia kehamilan 25 minggu, janin tunggal hidup,
intra uteri, puka,preskep, keadaan umum ibu baik dengan kehamilan KEK
( Kekurangan Energi Kronik )
C. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik, TD, Nadi,
pernapasan dan suhu dalam batas normal
EV: ibu mengerti dengan kondisinya dan menerima atas kondisinya
sekarang
2. Memberikan penkes tentang KEK kepada ibu untuk selalu
mengonsumsi makanan bernutrisi dan bergizi tinggi, khususnya yang
kaya zat besi dan asam folat setiap hari dan minum suplemen zat besi,
vitamin B12, dan asam folat sebagai tambahan vitamin prenatal.
EV : Ibu paham apa yang dijelaskan dan bersedia mengikuti anjuran
3. Mendiskusikan pada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan seperti sakit
kepala yang menetap, gangguan penglihatan, oedema pada wajah dan
38
tungkai, mual muntah berlebihan, perdarahan pada jalan lahir, demam
yang hebat, kejang dan jika ibu mengalami salah satunya segera ke
tenaga kesehatan/bidan terdekat.
EV: ibu mengerti dan mengingatnya.
4. Mendiskusikan pada ibu untuk minum tablet Fe dan vitamin yang telah
diberikan setiap hari dan teratur sesuai jadwal minumnya.
EV: ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang telah diberikan
dengan meminum tablet Fe dan vitamin setiap hari.
5. Menyepakati dengan ibu untuk melakukan kontrol kehamilan 1 bulan
lagi atau sebelum 1 bulan jika ibu mengalami masalah/keluhan
kesehatan.
EV: ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
atau jika ada keluhan.
CATATAN PERKEMBANGAN
KEKURANGAN ENERGI KRONIS ( KEK )
No Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
1 Sabtu, 3 September 1. Data Subjektif
2022 Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
2. Data Objektif
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 92/61 mmHg
Suhu : 36.6°c
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 20x/menit
HB : 14 gr/dl
3. Analisa
Ny “N” umur 21 tahun G2P0A0 usia
kehamilan 22 minggu, intra uterin, janin
tunggal hidup, presentasi kepala, K/U ibu
dan janin baik dengan Anemia Ringan
39
4. Penatalaksanaan
a. Melakukan pendekatan interpersonal
dengan ibu.
b. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
c. Memberitahu dan menetapkan ibu
sebagai keluarga binaan.
d. Membuat janji dengan ibu untuk datang
kembali untuk melakukan pengkajian
data lebih lanjut
40
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36.5°c
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 21x/menit
HB : 14 gr/dl
3. Analisa
Ny “N” umur 21 tahun G1P0A0 usia
kehamilan 25 minggu, intra uterin, janin
tunggal hidup, presentasi kepala, K/U ibu dan
janin baik dengan Anemia Ringan
4. Penatalaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
b. Melakukan pengkajian pada ibu
c. Menganjurkan ibu untuk sering
mengkonsumsi makan –makanan yang bisa
menambah kadar Hemoglobin yaitu
seperti : Daging merah tanpa lemak, ikan,
dada ayam,Jeroan sapi, Kerang. Kacang-
kacangan, polong-polongan, lentil, tempe,
tahu,Bayam, kale, brokoli, dan sayuran
berwarna hijau tua lain , Sereal dan roti.
d. Menganjurkan ibu untuk rutin minum
tablet fe setiap malam sebelum tidur
e. Menganjurkan ibu mengonsumsi PMT
yang telah di berikan dari puskesmas
4. Jum’at, 23 September 5. Data Subjektif
2022 Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
6. Data Objektif
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/60 mmHg
Suhu : 36.5°c
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 21x/menit
HB : 14 gr/dl
7. Analisa
Ny “N” umur 21 tahun G1P1A0 usia
kehamilan 25 minggu, intra uterin, janin
tunggal hidup, presentasi kepala, K/U ibu dan
janin baik dengan kehamilan normal
8. Penatalaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
b. Melakukan pengkajian pada ibu
c. Menganjurkan ibu untuk sering
41
mengkonsumsi makan –makanan yang bisa
menambah kadar Hemoglobin yaitu
seperti : Daging merah tanpa lemak, ikan,
dada ayam, ,Kerang. Kacang-kacangan,
polong-polongan, lentil, tempe,
tahu,Bayam, kale, brokoli, dan sayuran
berwarna hijau tua lain , Sereal dan roti.
Menganjurkan ibu untuk rutin minum tablet fe
setiap malam sebelum tidur
CATATAN PERKEMBANGAN
PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
No Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
1 Sabtu, 3 September 1. Data Subjektif
2022 Klien mengatakan didepan rumah terdapat
selokan sering di bersihkan
2. Data Objektif
Selokan dilingkungan rumah klien tampak
bersih
3. Analisa
Klien mengetahui terhadap tentang menjaga
kebersihan lingkungan atau prilaku hidup
bersih dan sehat
4. Penatalaksanaan
a. Melakukan pendekatan interpersonal
dengan keluarga
b. Memberitahu dan menetapkan keluarga
sebagai keluarga binaan.
c. Membuat janji dengan keluarga untuk
datang kembali untuk melakukan
pengkajian data lebih lanjut
2 Sabtu,10 1. Data Subjektif
September 2022 Klien mengatakan didepan rumah terdapat
selokan yang sering di bersihkan
2. Data Objektif
Selokan dilingkungan rumah klien tampak
kotor , jarang dibersihkan karena dijadikan
sebagai tempat sampah / limbah
3. Analisa
Selokan dilingkungan rumah klien tampak
bersih
4. Penatalaksanaan
a. Melakukan pengkajian tentang kebersihan
42
lingkungan
b. Menganjurkan gotong royong untuk
membersihkan lingkungan supaya bersih
3 Kamis, 22 1. Data Subjektif
September 2022 Klien mengatakan didepan rumah terdapat
selokan yang bersih
2. Data Objektif
Selokan dilingkungan rumah klien tampak
lebih bersih dari sebelumnya
3. Analisa
Kurangnya pengetahuan tentang menjaga
kebersihan lingkungan atau prilaku hidup
bersih dan sehat
4. Penatalaksanaan
a. Melakukan pengkajian tentang kebersihan
lingkungan
b. Menganjurkan gotong royong seminggu
sekali untuk membersihkan lingkungan
supaya bersih dan terhindar dari penyakit
Jum’at, 23 1.Data Subjektif
September 2022 Klien mengatakan didepan rumah terdapat
selokan yang bersih
2.Data Objektif
Selokan dilingkungan rumah klien tampak
lebih bersih dari sebelumnya
3.Analisa
Kurangnya pengetahuan tentang menjaga
kebersihan lingkungan atau prilaku hidup
bersih dan sehat
4.Penatalaksanaan
Melakukan pengkajian tentang kebersihan
lingkungan
Menganjurkan gotong royong seminggu sekali
untuk membersihkan lingkungan supaya bersih
dan terhindar dari penyakit
43
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
44
baru dalam data subjektif maupun objektif, maka proses pengkajian
data akan terjadi sangat dinamis. Hal ini juga menurut bidan untuk
sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka
mengikuti perkembangan pasien. Analisa yang tepat dan akurat
mengikuti perkembangan data pasien akan menjamin cepat
diketahuinya perkembangan pada pasien,dapat terus diikuti dan
diambil keputusan atau tindakan yang tepat.
Dalam kasus Ny. N umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 25
minggu dengan Kekurangan Gizi Kronis ( KEK ). Dalam langkah ini
tidak ditemukan antara teori dan praktek.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang
akan datang. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria
tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu.Tindakan yang
akan dilakukan harus mampu membantu pasien dalam mencapai
kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan
yang lain, antara dokter.
Upaya penanggulangan yang dilakukan KIE mengenai faktor
resiko serta bagaimana menanggulanginya.
45
BAB V
PENUTUP
Dalam bab terakhir penyusunan Laporan asuhan kebidanan komunitas dalam
konteks keluarga “Asuhan kebidanan pada Ny “N” dengan Kekurangan Energi
Kronis ( KEK ) ini dan penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai
berikut:
A. Kesimpulan
1. Ny. “N” umur 21 tahun G1P0A0 dari data subjektif didapatkan pada
pasien memeriksakan kehamilannya
2. Dari data objektif diperoleh keadaan umum pasien sedang, dari hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital :
TD : 100/60 mmHg, N : 88 x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,6 °C.
Pemeriksaan penunjang: Hemoglobin : 14 gr/dl
3. Pada data subjektif dan objektif, penulis dapat membuat analisa Ny “N”
umur 21 tahun G1P1A0 umur kehamilan 25 minggu, janin tunggal
hidup, persentasi kepala, intra uterin, keadaan ibu dan bayi baik, dengan
KEK
4. Pada kasus Ny ”N” penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan
mengobservasi K/U dan TTV pada pasien, mengatur pola makan dan,
jangan stress, lakukan pemeriksaan ulang di Klinik dokter dan
Puskesmas.
B. Saran
1. Bagi keluarga
a. Sebaiknya Ny. N mulai menjaga asupan nutrisi yang bisa menambah
kadar hemoglobin
b. Sebaiknya keluarga Tn. R lebih memperhatikan tentang lingkungan
sekitar.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola asuhan
kebidanan komunitas sehingga dapat mengaplikasi teori - teori yang
ada dengan keadaan yang ada di lapangan
46
DAFTAR PUSTAKA
47
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil
A. Karakteristik Peserta
1. Jumlah peserta : 3 orang
2. Nama Peserta :
Nama :Ny. R Nama : Tn. R
Umur : 21 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Honorer Pekerjaan : Swasta
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan Keluarga Tn.R dapat
mengetahui tentang Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1) Peserta dapat menjelaskan pengertian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) pada Ibu hamil.
2) Peserta dapat menjelaskan dampak dan factor Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada janin dan Ibu hamil.
48
3) Peserta dapat menjelaskan bagaimana cara menangani
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil.
C. Materi Penyuluhan
1. Terlampir
D. Metode
1. Diskusi
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Waktu
1. Pembukaan a. Mengucap salam 5 menit
b. Perkenalan
c. Pendekatan dengan peserta
d. Menggali pengetahuan
keluarga tentang Kebersihan
Lingkungan
e. Membagikan Leaflet
2. Pengembangan a. Menjelaskan tentang 20 menit
pengertian kebersihan
lingkungan, manfaat
kebersihan lingkungan, ciri –
ciri, kebersihan lingkungan
dan dampak yang
ditimbulkan dari lingkungan
yang kurang bersih
3. Penutup a. Memberikan keluarga 10 menit
kesempatan bertanya
b. Menanyakan kembali tentang
seberapa jauh peserta paham
tentang materi yang
disampaikan
c. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
d. Ucapan terima kasih dan salam
penutup
G. Evaluasi
1. Pelaksanaan
49
a. Tanggal : 22 September 2021
b. Waktu : 15.00 WIB
c. Tempat : Rumah Pasien, Jl. Sungai Rupat IIB
d. Jumlah peserta : 3 orang
e. Nama Peserta : Tn. R dan Ny. N
50
51
DOKUMENTASI
Kunjungan
52
53
54
55
56