Oleh
Kagami Gari Lindo
1740312075
PRESEPTOR
dr. Ida Rahmah Burhan, MARS
BAB 1 ..........................................................................................................................................
Pendahuluan ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 5
1.4 Metode Penelitian ....................................................................................................................... 6
BAB II .........................................................................................................................................
Tinjauan Pustaka ..................................................................................................................... 7
2.1 Lansia........................................................................................................................................... 7
2.2 Posyandu Lansia ....................................................................................................................... 12
BAB III........................................................................................................................................
ANALISIS SITUASI.............................................................................................................. 20
3.1 Gambaran Umum Puskesmas Andalas .................................................................................. 20
3.2 Posyandu Lansia ...................................................................................................................... 20
3.3 Masalah Kesehatan................................................................................................................... 24
3.4 Kegiatan..................................................................................................................................... 25
BAB IV ........................................................................................................................................
Pembahasan ............................................................................................................................ 26
4.1 Komponen Input ....................................................................................................................... 26
4.2 Proses ......................................................................................................................................... 27
4.3 Output .................................................................................................................. 28
BAB V .........................................................................................................................................
Kesimpulan dan Saran .......................................................................................................... 29
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................ 29
5.2 Saran .......................................................................................................................................... 29
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa yang terlihat dari peningkatan
taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup (AHH). Namun
peningkatan UHH ini dapat mengakibatkan terjadinya transisi epidemiologi dalam bidang
Perubahan struktur demografi ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia)
Meningkatnya UHH saat lahir dari 68,6 tahun pada tahun 2004, menjadi 69,8 tahun pada
tahun 2010 (Badan Pusat Statistik 2005), dan menjadi 70,8 tahun pada tahun 2015 (Proyeksi
Penduduk Indonesia 2010-2035, Badan Pusat Statistik 2013) dan selanjutnya diproyeksikan
terus bertambah, mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia secara signifikan
Indonesia termasuk negara berstruktur tertua, hal ini dapat dilihat dari persentasi
penduduk lansia tahun 2008,2009 dan 2012 telah mencapai diatas 7% dari keseluruhan
penduduk. Jika dilihat dari sebaran penduduk lansia menurut provinsi, persentase penduduk
lansia di Sumatera Barat menempati posisi ke 6 dari 33 provinsi di Indonesia, yaitu sebesar
8,09%.1
Pada abad ke 21 tantangan khusus bidang kesehatan dari terus meningkatnya jumlah
lansia yaitu timbulnya masalah degenerative dan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti
gangguan cemas, sulit tidur. Penyakit-penyakit tersebut, akan menimbulkan masalah jika
3
tidak diatas atau tidak dilakukan pencegahan, karena ini akan menjadi penyakit kronis dan
multi patologis. Di Indonesia, apabila permasalahan lansia ini tidak ada aksi atau kesadaran
dari semua stakeholder termasuk layanan sosial, maka akan menimbulkan ancaman triple
burden, yaitu jumlah kelahiran bayi yang masih tinggi, masih dominannya penduduk muda
Masalah utama bagi para lanjut usia adalah pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan,
oleh karena itu perlu dikembangkan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya
pelayanan kesehatan santun lanjut usia diseluruh Indonesia. Konsep ini mengutamakan
masyarakat untuk mewujudkan lanjut usia sehat, aktif, mandiri dan produktif melalui upaya
Usia Lanjut .2
pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) untuk melayani penduduk lansia
yang proses pembentukan dan pelaksanaanya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga
organisasi sosial dan lain-lain dengan menitikberatkan pelayanan kesehatan pada upaya
promotif dan preventif. Di samping pelayanan kesehatan, posyandu lansia juga memberikan
pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan, olahraga, seni budaya dan pelayanan
lain yang dibutuhkan para lansia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui
4
Kota padang telah menjalankan program posyandu lansia ini, Jumlah posyandu lansia di
Kota Padang sebanyak 212 pos dengan jumlah kader 650 orang. Setiap pos dengan 3 orang
kader. Cakupan pelayanan lansia di kota Padang pada tahun 2016 sebanyak 17,85%.
Cakupan pelayanan lansia rendah karena menurunnya partisipasi lansia ke posyandu lansia.5
Pelaksanaan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberikan kemudahan
bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup
masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Berbagai kegiatan dan
program posyandu lansia sangat baik dan banyak memberikan manfaat. Puskesmas Andalas
juga telah melaksanakan program posyandu lansia ini, yang tersebar di 8 kelurahan, oleh
karena itu penulis tertarik untuk mengetahui program posyandu lansia di Puskesmas Andalas
Padang.
Andalas?
c. Apa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam pelaksanaan posyandu
5
a. Mengetahui pelaksanaan program posyandu lansia di Puskesmas Andalas Padang.
Andalas Padang.
Andalas Padang
Metode penulisan makalah adalah tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai literatur,
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia umur 60 tahun. Pra lanjut usia
adalah seseorang yang berumur 45-59 tahun.6 Lanjut usia resiko tinggi yaitu diatas 70
kompleks bagi lanjut usia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Secara alami
proses menjadi tua mengakibatkan para lanjut usia mengalami perubahan fisik dan mental
yang mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosialnya. Transisi demografi kearah menua
akan diikuti oleh transisi epidemiologi ke arah penyakit degenerative seperti rematik,
diabetes, hipertensi, jantung coroner, neoplasma. Angka kesakitan lanjut usia tahun 2009
sebesar 30,46% artinya bahwa setiap 100 orang lanjut usia, sekitar 30 orang diantaranya
mengalami sakit. 6
Gangguan yang sering menjadi masalah terhadap kemandrian lanjut usia dikenal dengan
(berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh), intelekctual impairment (gangguan
impotence (impotensi), immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun), infection
(infeksi), inanition (kurang gizi), irritable colon (gangguan saluran cerna), iatrogenesis
7
hearing taste, smell, communication, convalescence, skin intergrity (gangguan panca indra,
Kemunduran fungsi tubuh dan kemunduran peran akan sangat berpengaruh pada
Menurut Kementerian Kesehatan, sampai saat ini jumlah Puskesmas Santun Lanjut Usia
dan rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan geriatric juga masih terbatas.
Pelayanan geriatric di Rumah Sakit sebagian besar berada di perkotaan, padahal 65,7%
para lanjut usia berada di pedesaan. Dari data Kementerian Sosial, jumlah penduduk lanjut
usia yang terlayani melalui panti, dana dekonsentrasi, Pusat Santunan Keluarga
(PUSAKA), jaminan sosial, organisasi sosial lannya hanya 3,09% dari total penduduk
lansia terlantar.
Pemberian pelayanan kesehatan kepada lanjut usia dilakukan mengacu pada hasil
Mengikuti kegiatan lanjut usia secara aktif. Harus diberdayakan agar tetap sehat dan
Mendapatkan intervensi program layanan home care atau dirujuk ke rumah sakit.
8
c. Lanjut usia dengan ketergantungan berat dan total yang masing-masing kelompok
1. Pralansia (presenilis)
2. Lansia
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/ seseorang yang berusia 60 tahun atau
4. Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegaitan yang dapat
menghasilkan barang/jasa
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung bantuan
orang lain.
Salah satu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan pelayanan kesehatan adalah
penduduk lanjut usia. Penduduk lanjut usia secara biologis mengalami penuan secara terus
menerus dengan ditandai menurunnya daya tahan fisik sehingga rentan terhadap serangan
9
Gambar 2.1 Angka Kesakitan Lansia Menurut Tipe Daerah di Indonesia8
Dapat dilihat pada gambar 2.1 bahwa angka kesakitan lansia pada tahun 2015 sebesar
28,62% , artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia terdapat sekitar 28 orang diantaranya
mengalami sakit. 8
Berbagai upaya dilakukan penduduk untuk menjaga kesehatan lansia, baik oleh lansia
yang sakit secara mandiri maupun oleh keluarganya yang masih sehat. Upaya menjaag
kesehatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan berobat sendiri, berobat jalan
Masih banyak lansia yang tidak berobat jalan yaitu sebesar 27,84%. Sebagian besar yang
menjadi alasan penduduk lansia tidak mau berobat jalan adalah dengan mengobati sendiri
10
Gambar 2.2 Persentase Lansia Sakit yang Tidak Berobat Jalan 8
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut usia adalah suatu wadah pelayanan kepada
lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sector pemerintah dan
non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan
olahraga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam
mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
11
Organisasi kemasyarakatan non structural yang berdasarkan asas gotong royong
untuk sehat dan sejahterah. Organisasi posyandu lansia ini dapat juga dibentuk oleh
kelompok seminat dalam masyarakt misalnya Club Jantung Sehat, Majelis Ta’lim,
Tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan posyandu sebaiknya 8 orang namun bisa
a. Ketua Posyandu
b. Sekretaris
c. Bendahara
12
meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan, pengukuran dan
lain-lain)
kesejahteraan)
sesuai kebutuhan)
badan para lanjut usia dan mencatatnya dalam KMS atau buku pencatatan
lainnya
lainnya
minat
13
4. Mekanisme kerja yang baik meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan dan sosial yang prima terhadap lanjut usia di
a. Perencanaan
lanjut usia yang mandiri, jumlah lanjut usia yang cacat, jumlah lanjut usia
terlantar, rawan terlantar, dan tidak terlantar, jumlah lanjut usia yang produktif,
dan kekerasan.
b. Pelaksanaan
c. Pengendalian
14
Pengendalian dilakukan dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk
peluang.
Kehadiran kader
Pelayanan kesehatan
Rekreasi
1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di
masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdayaguna bagi keluarga
2. Meningkatkan pelayanan dan peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam
usia lanjut
15
2. Membina kesehatan dirinya sendiri
1. Sasaran lansung
b. Lansia 60-69
6. Masyarakat luas
Kegiatan posyandu lansia dilakukan satu kali dalam sebulan. Kegiatan mencakup upaya
1. Kegiatan promotif
16
Penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan gairah hidup lansia. Penyuluhan kesehatan
mengenai perilaku hidup sehat, pengetahuan tentang gizi lansia, pengetahuan tentang
proses degeneratif.
2. Kegiatan preventif
Bertujuan sedini mungkin pencegahan terjadinya penyakit dan komplikasi dari proses
degenerative. Kegiatan yang dilakukan berupa deteksi dini kesehatan lansia baik di
posyandu maupun di puskesmas. instrument yang digunakan yaitu Kartu Menuju Sehat
3. Kegiatan kuratif
4. Kegiatan rehabilitative
a. Pemerintah
Kecamatan
Terdapat berbagai bidang yang dapat berperan yaitu bidang spiritual yang dapat
17
mental lanjut usia sehinga dapat meningkatkan gairah hidup dan mensyukuri
dini penyakit, pengobatan dan rujukan; bidang seni budaya, olahraga dan
Kelurahan/Desa
b. Masyarakat
LSM
usiaan.
Dunia Usaha
Kader Posyandu
Dipilih dari anggota masyarakt, baik dari lanjut usia itu sendiri maupun
c. Keluarga
Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi lanjut usia di rumah
18
Memberikan akses bagi lanjut usia unutk ikut serta dalam kegiatan posyandu
lanjut usia
Memberikan kesempatan bagi lanjut usia untuk tetap berperan dalam keluarga
19
BAB III
ANALISIS SITUASI
Puskesmas Andalas merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan
Kota Padang yang terletak di jalan raya Andalas, Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang
Timur Kota Padang. Sebagai salah satu puskesmas, Puskesmas Andalas berperan
bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Selain itu
puskesmas juga berfungsi sebagai alat penggerak dalam mewujudkan masyarakat yang
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakt serta pusat pelayanan
Seruni
Air Camar
20
Aur Duri
Andalas Timur
Dari tabel 3.1 dapat dilihat pembagian posyandu sesuai kelurahan di wilayah kerja
puskesmas andalas. Dari total 10 kelurahan, terdapat 2 kelurahan yang tidak memiliki
posyandu lansia yaitu kelurahan Jati dan kelurahan Simpang Haru. Hingga saat ini
puskesmas Andalas memilki 13 kelompok lansia dan total 41 kader yang tersebar di 8
kelurahan.
I. Data Dasar
21
5. Jumlah Puskesmas yang membina Lansia 5
c. Pemeriksaan berkala
d. Pembinaan mental
e. Rekreasi 1
f. Lain-lain
a. Hipertensi 2.034
c. diabetes 805
d. vertigo 362
22
e. Mata 382
g. Gastritis 581
h. Ispa 1.267
i. TB paru 89
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat total lansia di puskesmas Andalas adalah 4.700, yang
4000
3500
3000
2500
Capaian
2000
Sasaran
1500
1000
306 321 336 303 299 299 307 302 304 271 302 299
500
23
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat kunjugan tiap bulan dari lansia posyandu lansia.
Dapat dilihat bahwa setiap bulannya kunjungan tidak ada yang mencapai target 70% dati
1200
1000 963
774
619
800 757
600 470
430 Sasaran Lansia
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa dari 8 kelurahan dengan posyandu lansia
tidak ada posyandu lansia yang mencapai target kunjungan pada data bulan Desember 2017.
Berdasarkan laporan tahunan penyakit yang diderita lansia di wilayah kerja puskesmas
andalas yaitu:
24
3.4. Kegiatan
Berdasarkan tabel 3.2 dapat diliat kegiatan yang direncang untuk kegiatan program lansia.
Sumber dana berasal pelaksanaan posyandun lansia berasal dari BOK namun dananya ini
25
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Tenaga
Tenaga posyandu terdiri dari petugas kesehatan dari puskesmasdan kader dari
diwilayahnya. Kader berasal dari masyarakat yang akan membantu pihak puskesmas
dalam pelaksanaan posyandu. Tidak ada pelatihan khusus yang diterima oleh pihak
puskesmas maupun dari pihak kader terkait pelayanan dan pelaksanaan posyandu
lansia ini. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan dapat diberikan
dengan cara memberikan pelatihan kepada petugas puskesmas dan kader dari
posyandu.
b. Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan posyandu lansia ini berasal dari BOK. Namun,
pendanaan ini hanya untuk jasa petugas dari puskesmas saja. Tidak adanya dana
khusus yang diberikan untuk pelaksanaan program dari posyandu ini sehingga
membatasi kegiatan yang dapat dilakukan oleh pihak puskesmas maupun dari
26
Kegiatan dilaksanakan di masjid, rumah warga maupun PAUD disekitar wilayah
posyandu. Belum ada tempat khusus untuk melaksanakan kegiatan ini. Sarana dan
Penyuluhan tentang kesehatan pada posyandu lansia dilakukan secara rutin oleh
Kegiatan yang rutin dilakukan di posyandu yaitu pengukuran TB, BB, IMT, tensi. 2
tahun terakir ini juga dilakukan pengobatan di posyandu lansia, namun hal ini
nantinya akan diganti dengan pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Kegiatan
c. Keagamaan
Senam rutin dilakukan bergabung dengan Prolanis 2x/ minggu yang dilakukan di
belakang puskesmas. kegiatan ini hanya terfokus di satu tempat sebagai pusatnya,
27
4.3. Komponen Output
Pelaksanaan posyandu lansia ini masih cukup rendah karena belum mencapai target
kunjungan dari dinas kesehatan yaitu sebesar 70%. Penyebab rendahnya kunjungan ini
yaitu karena kurangnya sosialisasi dari program ini, sehingga banyak masyarakat yang
tidak mengetahui adanya kegaitan posyandu lansia, peran aktif dari pihak puskesmas
28
BAB V
5.1. Kesimpulan
2. Permasalahan pada posyandu lansia yaitu tidak terpenuhinya seluruh kelurahan dengan
posyandu lansia, kurang idealnya jumlah posyandu lansia dibandingkan dengan jumlah
total lansia yang ada, tidak ada pelatihan khusus yang diterima oleh pihak posyandu
5.2. Saran
1. Menambah jumlah posyandu lansia seusai total kelurahan yang ada di Kecamatan
Padang Timur
2. Memberikan pelatihan kepada kader dan pihak puskesmas terkait kesehatan lansia
3. Melakukan penyuluhan kepada warga akan adanya kegiatan posyandu lansia dengan
dibantu oleh pihak kader. Bisa diumumkan kegiatan posyandu lansia ini melalui
pengumuman di masjid-mesjid maupun melalui kegiatan arisan atau pkk yang ada di
daerah tersebut.
kolesterol dan lain lain, mengadakan perlombaan bagi lansia seperti jalan santai, lomba
senam
29
DAFTAR PUSTAKA
30