Anda di halaman 1dari 7

INTERVENSI FAKTOR PENYEBAB KETIDAKAKTIFAN LANSIA DIPOSYANDU WILAYAH

KERJA PUSKESMAS TAGOLU


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAGOLU

Oleh :
Naomi Pamandungan, SKM

JABATAN FUNGSIONAL ADMINISTRASI KESEHATAN ANGKATAN I


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmatnya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas
pembelajaran pada Pelatihan Administrator Kesehatan Angkatan I yang berjudul “INTERVENSI FAKTOR
PENYEBAB KETIDAKAKTIFAN LANSIA DIPOSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TAGOLU”.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Nilvana, SKM., M.Kes dan Dr. Muh. Ryman Napirah,
SKM., M.Kes., M.AP selaku Fasilitator pelatihan Administrator Kesehatan Angkatan I serta semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan Makala ini. Semoga mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari makalh ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tagolu, 12 Februari 2023


Penulis
Naomi Pamandungan, SKM
DAFTAR ISI

Judul……………………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 4
A. Latar Belakang………………………………………………………………. 4
B. Tujuan……………………………………………………………………….. 4
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN…..…………………………………………………………….. 5
A. Pengertian……………………………………………………………………. 5
B. Faktor Penyebab……………………………………………………………... 5
C. Dampak Ketidakaktifan Lansia diposyandu………………………………… 5
D. Intervensi Pemecahan Masalah……………………………………………… 5

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 6


A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 6
B. Saran………………………………………………………………………… 6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………… 7
INTERVENSI FAKTOR PENYEBAB KETIDAKAKTIFAN LANSIA DIPOSYANDU WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TAGOLU
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAGOLU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Posyandu Lansia merupakan Pos Pelayanan Terpadu untuk masyarakat Usia Lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu Lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui Pelayanan Kesehatan bagi Lansia yang penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta para Lansia, keluarga, Tokoh Masyarakat dan Oarganisasi
Sosial.
Posyandu Lansia merupakan suatu fasilitasi pelayanan kesehtan yang berada di desa-desa yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Posyandu Lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yang dilakukan dari, oleh dan kaum
Usia yang menitikberatkan pada pelayan Promotif dan Preventif tanda pengabaikan Upaya Kuratif dan
Rehabilitatif. Adapun upaya prmotif dan preventif tersebut dapat diterapkan dengan melaksanakan
kegoatan posyandu lansia dan menerapkan pola hidup sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan diusia lanjut dengan tujuan untuk mewujudkan masa tua yang bahagia dan berguna
(Ismainar, 2015).
Manfaat dari posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional (Kemenkes
RI 2011).
Proporsi penduduk diatas 60 tahun di dunia diperkirakan akan terus meningkat. Perkiraan
peningkatan dari tahun 2020 sampai 2050 akan berlipat ganda dari sekitar 11% menjadi 22%, atau
secara absolut meningkat dari 605 juta menjadi 2 milyar lansia (WHO, 2014). Saat ini terdapat sekitar
30,16 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (Dukcapil, 2021). Berdasarkan data Dinas Keseatan
Kabupaten Poso tahun 2022 bahwa jumlah keseluruhan lansia yaitu 19.304 jiwa. Dari jumlah tersebut
terdapat diperoleh data lansia yang dilayani di Fasilitas Kesehatan atau Posyandu yaitu 14.827 jiwa
dan jumlah lansia yang discreening 11.611 jiwa. Dari data ini didapatkan hanya sekitar 60,15% lansia
yang dilayani di Fasilitas kesehatan.
Diwilayah kerja Puskesmas Tagolu jumlah lansia pada tahun 2022 yaitu 1.141 jiwa,dengan
jumlah yang dilayani di fasilitas kesehatan atau posyandu yaitu 657 jiwa dan yang telah di screening
berjumlah 611 jiwa. Data ini menunjukan bahwa capaian pelayanan kesehatan pada lansia wilayah
kerja Puskesmas Tagolu hanya sekitar 54,08%.

B. Tujuan
Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keaktifan lansia dalam mengikuti
kegiatan posyandu.

C. Rumusan Masalah

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia mengikuti mengikuti posyandu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut World Health Organization (WHO) lansia adalah seorang yang telah memasuki usia 60
tahun keatas. Seseorang dikategorikan lansia apabila telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017). Posyandu lansia
menurut UU No.13 tahun 1998 merupakan wadah pelayanan kepada lansia dimasyarakat yang menitik
beratkan pelayanan kesehatan, Psikloogis, rohani, pemenuhan gizi agar lansia dapat memenuhi
kebutuhannya.
B. Faktor Penyebab
Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang
akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut. Hal tersebut merupakan suatu kenyataan
yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia (Notoatmodjo, 2014). Dengan berpambahnya umur, fungsi
biologis mengalami penurunan akibat proses penuawaan sehingga muncul berbagai keluhan pada lansia.
Untuk meningkatkan drajat kesehatan lansia pemerintah membuat beberapa kebijakan pelayanan
kesehatan lansia yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas kesehatan lansia. Begitu halnya
dengan keaktifan lansia di posyandu memberikan dampak positif dimana kondisi fisik mereka dapat
terpantau dengan baik. Namun pada kenyataannya masih ditemukan banyak lansia yang tidak aktif.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi ketidakaktifan lansia di posyandu, diantaranya yaitu
pengaruh / dukungan keluaraga dan tingkat pengetahuan.
Chaplin dalam Agustina,E (2017) menjelaskan bahwa ketidakaktifan lansia di posyandu yang
sangat perlu ditangani salah-satu caranya adalah dengan mendapat dukungan dari keluarga lansia.
Dukungan dari keluarga sangat penting untuk dapat memotivasi lansia untuk mau mengikuti kegiatan
posyandu agar status kesehatannya dapat terpantau dengan baik.
Selain dukungan dari keluarga, hal lain yang mempengaruhi keaktifan dari para lansia mengikuti
posyandu adalah rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya posyandu.
C. Dampak ketidakaktifan lansia diposyandu
Posyandu lansia memiliki peran penting dalam menjaga kualitas hidup lansia. Apabila lansia tidak
aktif mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan atau posyandu, maka status kesehatan dari lansia itu
sendiri tidak dapat terpantau dengan baik.
D. Intervensi pemecahan masalah
Berdasarkan kebijakan pemerintah tentang peningkatan status kesehatan lansia maka dalam
menanggapi faktor penyebab ketidakaktifan lansia diposyandu, Puskesmas Tagolu mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat khususnya lansia dan keluarga tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan
secara berkala,yang bertujuan untuk memantau status kesehatan dari lansia. Serta mengajak orang-orang
terdekat lansia untuk mendukung setiap kegiatan positif yang dilakukan lansia,karena dengan begitu lansia
akan merasa dicintai,diperhatikan dengan baik dan dihargai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Menurut World Health Organization (WHO) lansia adalah seorang yang telah memasuki usia
60 tahun keatas.
2. Posyandu lansia menurut UU No.13 tahun 1998 merupakan wadah pelayanan kepada lansia
dimasyarakat yang menitik beratkan pelayanan kesehatan, Psikloogis, rohani, pemenuhan gizi
agar lansia dapat memenuhi kebutuhannya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakaktifan lansia diposyandu diantaranya faktor
kurangnya dukungan keluarga dan kurangnya pengetahuan tentang pentingya posyandu.
4. Dampak ketidakaktifan lansia diposyandu menyebabkan status kesehatan lansia tidak dapat
terpantau dengan baik.
5. Peran dan upaya pemerintah serta fasilitas pelayanan kesehatan setempat yaitu memberikan
penyuluhan kesehatan lansia serta pentingnya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas
Pihak puskesmas hendaknya rutin melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat
khususnya lansia dan angota keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan
pelayanan posyandu.
2. Bagi mayarakat/Tokoh masyarakat.
Diharapkan kepada seluruh masyarakat terutama tokoh masyarakat untuk ikut mendukung
program posyandu lansia dengan menginformasikan dan mengajak lansia untuk datang ke
posyandu.
3. Bagi kader lansia
Kader lansia hendaknya lebih aktif lagi dalam meningkatkan kuwalitas pelayanan posyandu
dan lebih aktiv memberi informasi serta mengajak para lansia ke posyandu dan didampingi
oleh keluarga
4. Bagi peneliti selanjutnya
Kiranya kedepanya dapat meneliti factor lain yang menyebabkan ketidakaktifan lansia
diposyandu.
DAFTAR PUSTAKA

Dinas kesehatan,2022. Data cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia Kabupaten Poso.


Poso
Erpandi. Posyandu Lansia,mewujudkan Lansia Sehat, Mandiri, dan Produktif.
Kedokteran EGC; 2013
Khoiriyah,2011 Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Lansia Berkunjung Ke Posyandu.
Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang
Notoatmodjo, Soekidjo.2014, Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai