Anda di halaman 1dari 21

Case Report Session

Posyandu Balita

Oleh:

Wirza Rahmania Putri 1740312276

Preseptor :

Dr. dr. Yuniar Lestari, M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2018

0
DAFTAR ISI

BAB 1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….………….3

1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………..4

1.3 Tujuan penulisan………………………………………………………………4

1.3.1 Tujuan umum…....…………………………………………………….4

1.3.2 Tujuan khusus……………………………………………..…………4

1.4 Metode Penulisan…………………………………………………..…………5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Posyandu Balita…………………………….…………………………..…….6

2.2.1 Pengertian Posyandu Balita……....………………………………..……6

2.2.2 Tujuan Posyandu Balita…………………………………………………6

2.2.3 Sasaran Posyandu Balita…………………………………….…………..7

2.2.4 Manfaat Posyandu Balita………………………………….…………….7

2.2.5 Pengorganisasian Posyandu………………………………….………….8

2.2.5.1 Struktur organanisasi…………………………………….………8

2.2.5.2 Pengelola Posyandu……………………………………….....….9

2.2.5.3 Kader Posyandu…………………………….……………….…..9

2.2.6 Kegiatan Posyandu Balita……………………………………….……..10

2.2.6.1 Kesehatan ibu dan anak (KIA)…………………………….……10

2.2.6.2 Keluarga berencana……………………………………………..11

2.2.6.3 Imunisasi……………………………………………….……….11

2.2.6.4 Gizi……………………………………………………………...11

1
2.2.6.5 Pencegahan dan penangulangan Diare………………….………11

2.2.7 Bentuk Pelayanan Posyandu Balita……………………………………..12

BAB 3 ANALISIS SITUASI

3.1 Data Dasar dan Kondisi Demografis.………………………………..…...13

3.2. Posyandu Balita Ambacang Kuranji…...……………………………..…14

3.2.1 Gambaran Umum…….……………………………………...……14

3.2.2 Struktur Organisasi dan Pengelola Posyandu…………………….15

3.2.3 Kegiatan Posyandu…………………………….……………….…15

3.2.3 Strata Posyandu………….…………………….……………….…15

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1Pelaksanaan program posyandu balita di puskesmas Ambacang

Kuranji…………..…………….…..…………….…..…………….…..………17

4.2 Permasalahan dalam pelaksanaan program posyandu balita…...........……18

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………..19

5.2 Saran………………………………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program

pembangunan secara keseluruhan. Kesehatan bersama-sama dengan pendidikan

dan ekonomi merupakan tiga pilar yang sangat mempengaruhi kualitas hidup

manusia. Pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan sejak

masa kanak-kanak yaitu dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak1

Lima tahun pertama kehidupan adalah periode emas untuk perkembangan

anak, mendorong keterampilan belajar, kemampuan sosial dan emosional mereka

di masa yang akan datang, karena pada periode ini terjadi perkembangan pesat

dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.2 Sisi lain dari fenomena ini

yang perlu mendapat perhatian, balita lebih peka terhadap asupan yang kurang

mendukung pertumbuhan seperti asupan gizi yang tidak adekuat, kurang stimulasi

dan kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Oleh karena itu

kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memberikan asupan gizi

yang adekuat, memberikan stimulasi yang baik dan benar,serta memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik bagi balita.3

Posyandu sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang beraktifitas di

bawah Departemen Kesehatan merupakan salah satu tataran pelaksanaan

pendidikan dan pemantauan kesehatan masyarakat yang paling dasar.3 Adapun

tujuan posyandu balita adalah menunjang percepatan penurunan Angka Kematian

Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya

3
pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan posyandu balita yang berjalan dengan

baik akan memberi kemudahan dalam pemantauan tumbuh-kembang dan

pelayanan kesehatan dasar balita.1

Puskesmas Ambacang Kuranji sebagai salah satu pusat pelayanan

kesehatan primer di Kota Padang memiliki kewajiban dalam memberikan

pelayanan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan balita di wilayah kerja

Puskesmas Ambacang Kuranji. Data tahun 2017 menunjukkan terdapat 937 bayi

dan 4528 balita di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji, dengan 29

posyandu balita yang tersebar di 4 kelurahan. Berdasarkan hal di atas penulis

merasa perlu untuk mengetahui program posyandu balita di Puskesmas Ambacang

Kuranji.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana program posyandu balita di Puskesmas Ambacang Kuranji

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui program

posyandu balita di Puskesmas Ambacang Kuranji.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pelaksanaan program posyandu balita di

Puskesmas Ambacang Kuranji.

2. Mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan program

posyandu balita di Puskesmas Ambacang Kuranji.

4
1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada

berbagai literatur, laporan tahunan puskesmas Ambacang Kuranji, dan diskusi

dengan pemegang program.

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Posyandu Balita

2.2.1. Pengertian Posyandu Balita

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat,

guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, bagi ibu, bayi dan

anak balita.1

2.2.2. Tujuan Posyandu Balita

1. Tujuan umum:

Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di

Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

2. Tujuan Khusus :

 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI,

AKB dan AKABA.

 Meningkatknya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,

terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

 Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,

terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.1

6
2.2.3. Sasaran Posyandu Balita

Sasaran dalam pelayanan Kesehatan di Posyandu adalah seluruh

masyarakat, terutama:

 Bayi berusia kurang dari 1 tahun

 Anak balita usia 1-5 tahun.

 Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas

 Pasangan usia subur1

2.2.4. Manfaat Posyandu Balita

1. Bagi masyarakat

 Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan

AKI dan AKB.

 Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah

kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.

 Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan

sektor lain terkait.

2. Bagi kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat

 Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang

terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

 Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu

masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan

penurunan AKI dan AKB.

7
3. Bagi Puskesmas

 Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

 Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

 Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian

pelayanan secara terpadu.

4. Bagi sektor lain

 Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah sektor terkait, utamanya yang terkait dengan upaya

penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.

 Meningkatkan efisiensi melalui pemberian perlayanan secara

terpadu sesuai dengan tupoksi masing-masing sektor.

2.2.5. Pengorganisasian Posyandu

2.2.5.1. Struktur Organisasi Posyandu

Struktur organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat

pada saat pembentukan Posyandu. Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel,

sehingga dapat dikembangkan sesaui dengan kebutuhan, kondisi permasalahan

dan kemauan sumber daya.Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua,

sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota.1

Kemudian dari beberapa Posyandu yang ada di suatu wilayah, selayaknya

dikelola oleh suatu Unit / kelompok pengelola Posyandu yang keanggotaannya

8
dipilih dari kalangan masyarakat setempat. Unit pengelola Posyandu tersebut

dipimpin oleh seorang ketua, yang dipilih dari para anggota. Bentuk organisasi

Unit Pengelola Posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur

Pengelola Posyandu, disepakati dalam Unit / Kelompok Pengelola Posyandu

bersama masyarakat setempat.1

2.2.5.2. Pengelola Posyandu

Pengelola Posyandu adalah unsur masyarakat, lembaga kemasyarakatan,

organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga mitra

pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki waktu

dan kepedulian terhadap pelayanan sosial dasar di Posyandu.1

Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat

musyawarah pembentukan Posyandu. Kriteria pengelola Posyandu antara lain,

sebagai berikut1 :

 Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat

 Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotivasi

masyarakat

 Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat

2.2.5.3. Kader Posyandu

Kader Posyandu adalah anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki

waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela.1

9
2.2.6. Kegiatan Posyandu Balita

Terdapat 5 kegiatan utama di posyandu, yaitu kesehatan ibu dan anak,

keluarga berencana, imunisasi, gizi, serta pencegahan dan penanggulangan

diare.1,4

2.2.6.1.Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1. Ibu Hamil

Pelayanan yang dilakukan untuk Ibu Hamil mencakup :

 Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh

kader kesehatan.

 Meningkatkan kesehatan ibu hamil diselenggarakan melalui kegiatan

kelompok ibu hamil antara lain:

 Penyuluhan tanda bahaya ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan

menyusui, KB dan gizi

 Perawatan payudara dan pemberian ASI

 Peragaan pola makan ibu hamil

 Senam ibu hamil

2. Ibu Nifas dan Menyusui

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nipas dan menyusui mencakup

 Penyuluhan kesehatan, ASI, dan gizi Ibu Hamil.

 Pemberian Vitamin A dan tablet hamil

 Perawatan Payudara

 Senam ibu nifas

 Pemeriksaan kesehatan

3. Bayi dan Anak Balita

10
 Penimbangan berat badan

 Penentuan status pertumbuhan

 Penyuluhan

 Pemeriksaan kesehatan sedini mungkin

2.2.6.2.Keluarga Berencana (KB)

Pelayanan KB di Posyandu yang dapat dilaksanakan oleh kader adalah

pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan

puskesmas dilakukan suntikan KB dan konseling KB. Jika tersedia ruangan dan

perlatan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD.

2.2.6.3.Imunisasi

Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas

Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik

terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.

2.2.6.4.Gizi

Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi,

balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan

berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian

PMT, pemberian Vitamin A, dan pemberian sirup Fe. Pemberian tablet besi untuk

ibu hamil dan nipas serta kapsul yudium di daerah gondok endemik.

2.2.6.5.Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Pencegahan diare di posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS).

11
2.2.7. Bentuk Pelayanan Posyandu Balita

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim

Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,

dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 langkah, seperti dapat dilihat

pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Alur pelayanan di Posyandu Balita1

Langkah Kegiatan Pelaksana

Pertama Pendaftaran Kader


Kedua Penimbangan Kader
Ketiga Pengisian KMS Kader
Keempat Penyuluhan Kader
Kelima Pelayanan Kesehatan Kader bersama petugas
kesehatan

12
BAB 3

ANALISIS SITUASI

3.1 Data Dasar dan Kondisi Demografis Puskesmas Ambacang Kuranji

Puskesmas Ambacang Kuranji terletak di salah satu kelurahan pada

kecamatan Kuranji kota Padang yaitu kelurahan Pasar Ambacang. Puskesmas ini

diberi nama Puskesmas Ambacang Kuranji sesuai dengan masukan dari berbagai

pihak, salah satunya dari Dinas Kesehatan Kota Padang. Pelaksanaan program

Puskesmas ini pada awalnya masih bekerja sama dengan Puskesmas Kuranji,

karena 4 kelurahan yang merupakan wilayah kerja Puskesmas ini juga termasuk

ke dalam wilayah kerja Puskesmas Kuranji. Puskesmas ini mulai berdiri sendiri

sejak tahun 2006 dan dapat dilaksanakan secara mandiri dan berkesinambungan.4

Jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas

Ambacang Kuranji selama tahun 2017 adalah 51.361 jiwa dengan angka

kepadatan penduduk yang tergolong sangat padat, rata-rata sebesar 2957

penduduk setiap satu kilometer perseginya. Distribusi sasaran wilayah kerja

Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut. 4

Tabel 3.1 Distribusi sasaran wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji 20174
Kelurahan
Lubuk
Ps. Ambacang Anduring Ampang
Lintah
Bayi 336 265 195 141
Balita 1620 1295 943 670
Bumil 365 291 211 151
Bulin 349 278 201 143
Bufas 349 278 201 143
WUS 4216 3361 2440 1740
PUS 3436 2779 1872 1534
Lansia 1245 993 721 513
Total
18418 14687 10661 7595
Penduduk

13
3.2 Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kuranji

3.2.1 Gambaran Umum Posyandu Balita Ambacang Kuranji

Puskesmas Ambacang Kuranji memiliki 29 posyandu yang tersebar di

seluruh kelurahan dengan 115 kader aktif. Keberhasilan Posyandu tergambar

melalui cakupan SKDN:

 S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu.

 K : Semua balita yang memiliki KMS.

 D : Balita yang ditimbang.

 N : Balita yang naik berat badannya.5

Dimana nilai D/S menunjukkan baik atau kurangnya partisipasi

masyarakat dalam kegiatan posyandu dengan nilai target 85%.6 Nilai D/S untuk

posyandu Puskesmas Ambacang Kuranji dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Persebaran nilai D/S pada tiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang Kuranji Maret 2017 sampai April 20184
Posyandu
Bulan Pasar Lubuk
Anduring Ampang
Ambacang Lintah
Maret 89.8 90.4 90.0 90.6
April 93.3 94.4 87.0 91.8
Juni 89.9 88.9 88.0 89.3
Juli 89.8 90.4 87.3 90.6
2017

Agustus 96.0 96.4 86.6 96.1


September 92.8 90.2 88.9 90.3
Oktober 94.5 90.0 87.5 91.8
November 80.6 91.5 80.6 90.6
Desember 90.5 90.8 86.4 97.9
Januari 90.8 90.8 86.7 91.0
2018

Februari 87.9 94.4 89.0 88.3


Maret 88.8 89.2 86.7 89.6
April 91.3 90.3 88.4 91.1
Rata-Rata 90.5 91.4 87.2 91.5

14
3.2.2 Struktur Organisasi dan Pengelola Posyandu Balita Ambacang Kuranji

Struktur organisasi Posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas

Ambacang Kuranji diisi oleh para kader, terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,

dan anggota. Pembentukan struktur organisasi tersebut dilakukan oleh masyarakat

setempat dan pelaksanaannya yaitu setelah kader masing-masing Posyandu

terpilih. Struktur organisasi tersebut juga berperan sebagai unit pengelola

posyandu.

3.2.3 Kegiatan Posyandu Balita Ambacang Kuranji

Kegiatan utama Posyandu Balita di wilayah kerja Puskesmas Ambacang

Kuranji terdiri dari kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, gizi, dan program

pencegahan penyakit (P2P) yang mencakup imunisasi, promosi kesehatan, dan

pencegahan penanggulangan diare.

Kegiatan Posyandu dilakukan sebulan sekali yang ditentukan oleh kader

dan petugas kesehatan dari Puskesmas. Alur pelayanannya terdiri dari berturut-

turut pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, penyuluhan, dan

pelayanan kesehatan. Mulai dari pendaftaran sampai penyuluhan seharusnya

dilaksanakan oleh kader, kemudian pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh kader

beserta petugas kesehatan, namun kenyataan di lapangan sekarang kader hanya

bertugas di alur pendaftaran saja, selebihnya masih petugas kesehatan yang

melaksanakan.

3.2.4 Strata Posyandu Balita Ambacang Kuranji

Posyandu balita di kota Padang harus dievaluasi tingkatannya satu kali

dalam setahun. Evaluasi ini bertujuan untuk menjadikan kegiatan Posyandu lebih

baik dan bermanfaat dari hari ke hari. Evaluasi dilakukan dengan

15
pengklasifikasian Posyandu ke dalam 4 strata, dari atas ke bawah yaitu strata

mandiri, purnama, madya, dan pratama. Penilaian dilakukan berdasarkan

frekuensi kegiatan dalam setahun, jumlah kader, cakupan lima alur pelayanan,

program inovasi, dan sudah ada pos yang permanen atau belum.

Tabel 3.3 Panduan Penilaian Posyandu Balita Ambacang-Kuranji4


Strata
Penilaian
Pratama Madya Purnama Mandiri
Frekuensi
<8 ≥8 ≥8 ≥8
kegiatan
Jumlah kader <4 ≥4 ≥4 ≥4
Cakupan lima
alur <50% <50% ≥50% ≥50%
pelayanan*
Program
Tidak ada Tidak ada Ada Ada
inovasi
Pos permanen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada
*) pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, penyuluhan, pelayanan kesehatan

Tabel 3.4 Strata Posyandu Ambacang Kuranji 20174


Kelurahan Jumlah Jumlah Strata Posyandu
Posyandu Kader Pratama Madya Purnama Mandiri
Pasar
10 40 0 2 6 2
Ambacang
Anduring 8 32 0 2 4 2
Lubuk Lintah 6 24 0 2 2 2
Ampang 5 20 0 1 2 2
Jumlah 29 116 0 7 14 8

16
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Program Posyandu Balita di Puskesmas Ambacang Kuranji

Pelaksanaan kegiatan posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas

Ambacang Kuranji dilakukan satu kali dalam sebulan sesuai jadwal posyandu

masing-masing. Sebelum pelaksanaan, masyarakat telah diberitahu terlebih dahulu

melalui pengumuman dari mesjid di wilayah kerja posyandu dan penyampaian

langsung dari kader ke rumah-rumah yang memiliki balita.

Pelaksanaan dilakukan oleh kader dan petugas kesehatan dari Puskesmas.

Mekanisme pelayanan mengikuti sistem lima langkah sesuai dengan Pedoman

Umum Pengelolaan Posyandu dari Kemenkes RI yaitu:

1. Pendaftaran

2. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita

3. Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

4. Penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil, nifas, menyusui, dan pasangan

usia subur

5. Pelayanan kesehatan seperti imunisasi, pengobatan, dan pemberian

vitamin A

Selain itu, bagi balita dengan status gizi yang buruk maka akan dilakukan

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) serta diberikan penyuluhan mengenai gizi

buruk. Sayangnya, peran kader di Posyandu Ambacang Kuranji sangat minimal

pada pelaksanaan lima langkah atau lima alur tersebut, yaitu hanya berperan di

alur pencatatan saja. Hal ini disebabkan oleh paradigma masyarakat yang masih

17
beranggapan bahwa Posyandu dimiliki dan dikelola oleh pemerintah atau

Puskesmas, bukan masyarakat, sehingga masyarakat lebih senang dan lebih

percaya diri bila dilayani secara dominan oleh petugas kesehatan. Kader pun

menjadi kurang termotivasi untuk berperan melayani masyarakat di Posyandu

tersebut.

Menurut Kemenkes RI tahun 2011, keberhasilan Posyandu tergambar

dalam cakupan SKDN, khususnya nilai D/S yang melebihi nilai target 85%. Nilai

rata-rata D/S di Posyandu Ambacang sudah melebihi target di setiap kelurahan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan Posyandu sudah baik

secara umum. Pencapaian ini tentu tidak lepas dari peran masyarakat yang

semangat dan antusias untuk datang dan memeriksakan kesehatan ke Posyandu

serta peran kader yang aktif dalam mengajak masyarakat untuk berkunjung ke

Posyandu.

4.2 Permasalahan dalam Pelaksanaan Program Posyandu Balita di

Puskesmas Ambacang Kuranji

Permasalahan yang ada dalam pelaksanaan program posyandu balita di

wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji adalah sebagai berikut:

 Peranan kader dalam lima langkah pelayanan Posyandu masih belum

optimal.

 Kurangnya jumlah pos yang permanen untuk pelaksanaan kegiatan

Posyandu.

 Beberapa lokasi posyandu yang kecil dan tidak kondusif, seperti di tepi

jalan sehingga kegiatan terganggu oleh suara lalu lintas yang bising. Hal

ini dapat mengganggu perhatian masyarakat saat penyuluhan.

18
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat 29 posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas Ambacang

Kuranji. Kegiatan posyandu dilakukan satu kali dalam sebulan dan

dilaksanakan oleh kader dan petugas kesehatan. Kegiatan di posyandu

mencakup penimbangan balita, penyuluhan kesehatan, pelayanan

kesehatan, dan PMT.

2. Permasalahan dalam program posyandu balita antara lain peranan kader

belum optimal dalam alur pelayanan di Posyandu, jumlah pos yang

permanen masih kurang, dan beberapa lokasi posyandu yang kecil dan

tidak kondusif.

5.2 Saran

1. Memberi penyuluhan dan sosialisasi tentang peranan kader dalam kegiatan

Posyandu serta memberikan sertifikat penghargaan kepada kader yang

aktif dan berdedikasi tinggi.

2. Bekerja sama lintas sektor untuk pengadaan pos-pos yang permanen,

dimana lokasinya strategis dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan

Posyandu.

3. Penyediaan pengeras suara untuk kegiatan penyuluhan serta menggunakan

metode penyuluhan yang inovatif untuk menarik perhatian masyarakat,

seperti menggunakan video yang berisikan informasi kesehatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Umum Pengelolaan

Posyandu. Jakarta; Kemenkes RI. 2011

2. Butchon R, Liabsuetrakul T. The Development and Growth of Children Aged

under 5 years in Northeastern Thailand: a Cross-Sectional Study. Journal of Child

and Adolescent Behavior. 2017

3. Sukesi, N, et al. Manajemen Penatalaksanaan Deteksi Dini Tumbuh

Kembang Anak Di Posyandu Kelurahan Manyaran. 2012

4. Laporan Tahunan Puskesmas Ambacang Kuranji Tahun 2017

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

747/Menkes/SK/VI/2007 Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar

Gizi di Desa Siaga Departemen Kesehatan Direktorat Bina Gizi

Masyarakat. 2007

6. Suhardjo. 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

20

Anda mungkin juga menyukai