Di Susun Oleh:
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang....................................................................................................1
1.2Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.3Waktu dan Tempat Praktik.................................................................................2
1.4Cara Pengumpulan Data.....................................................................................2
1.5Kkategori Penliaian.............................................................................................4
1.6Peserta Praktik....................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
iii
BAB IV PEMBAHASAN
4.1Pelaksanaan.........................................................................................................25
4.2Evaluasi...............................................................................................................27
BAB V PENUTUP
5.1Kesimpulan.........................................................................................................29
5.2Penutup ..............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
6
7
b. Cakap
1. Profesional
2. Kompeten
3. Terampil
4. Gesit
c. Akuntabel
1. Komitmen & Transparan
2. Tepat Waktu
3. Tertib Administrasi
d. Responsif
1. Cepat Tanggap
2. Siap Melayani
3. Memberikan Perhatian
4. Merespon Keluhan
8
e. Efisien
1. Cepat
2. Tepat
3. Akurat
1. Fasilitas Ruang
Untuk ruang perawatan terdapat 24 tempat tidur. Di ruang
perawat juga terdapat inventaris ruangan untuk membantu
pelaksanan asuhan keperawatan secara komprehensif, seperti trolly
Emergency, lemari alkes dan isinya, lemari ATK dan isinya serta
alat-alat medis yang menunjang terlaksananya asuhan keperawatan
secara optimal.
9
Kepala Ruangan
1
Wakil Kepala
Ruangan
2) Ketenagaan
a) Kualitas
Salah satu indikator dalam pelayanan kesehatan ditentukan
dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Asuhan
keperawatan yang berkualitas di dukung oleh sumber daya yang
berkualitas dan professional dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Perawat sebagai salah satu anggota tim pemberi layanan
kesehatan di rumah sakit yang berpusat pada pasien,
bertanggungjawab untuk memberikan asuhan yang aman dan
bebas dari cedera. Di samping itu, perawat sebagai komponen
tenaga kesehatan yang cukup besar dari seluruh tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan di rumah sakit
mempunyai peluang yang cukup besar dalam melakukan
kesalahan sehingga terjadi insiden keselamatan pasien.
Menurut standar pelayanan minimal rumah sakit (2008),
pemberi pelayanan di rawat inap adalah dokter spesialis dan
11
b) Kuantitas
Perencanaan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan
di setiap unit keperawatan bukanlah suatu hal yang sederhana
atau mudah dilakukan karena terkait dengan banyak faktor
diantaranya BOR, tingkat ketergantungan pasien dan lain-lain.
Jumlah tenaga perawat yang berada di unit-unit perawatan
berpengaruh terhadap pemberian asuhan keperawatan. UU
Keperawatan, menyatakan bahwa perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan berorientasi pada keselamatan pasien.
Dengan demikian jumlah tenaga perawat yang mencukupi
kebutuhan pasien diperlukan agar pelayanan yang diberikan
kepada pasien menjadi optimal.
Perhitungan ketenagaan di ruang flamboyant menurut
Metode Douglas Douglas (1984, dalam Swansburg &
Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien,
dimana masing-masing kategori mempunyai nilai standar per
shift nya, yaitu sebagai berikut:
27. Kursi 30
28. Meja makan pasien 26
29. Meja di ruangan 2
30. AC 8
31. Baskom 10
32. Nakas kayu 17
2) SOP
DAFTAR SOP
NO SOP
1. Kebijakan pelayanan medis dan keperawatan di RSU Kabupaten
15
Tangerang
2. Menerima pasien baru
3. Pemberian informasi hak dan tanggung jawab pasien
4. Persetujuan umum
5. Pelayanan sesuai kebutuhan privasi pasien
6. Penjelasan hak pasien dalam pelayanan
7. Melaksanakan program orientasi pasien baru
8. Kunjungan jam besuk
9. Kartu penunggu pasien
10. Prosedur penunggu pasien di ruang rawat inap
11. Assessment awal rawat inap
12. Isi minimal assessment awal rawat inap
13. Assessment nyeri
14. Assessment ulang pasien
15. Kerangka waktu penyelesaian assessment pasien
16. Identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien
17. Assessment pasien populasi khusus
18. Assessment awal medis pasien anak
19. Second opinion
3) Penyelesaian masalah
a) Masalah complain pasien
Melalui manajer pelayanan proses (MPP) yang akan
menyelesaikan masalah dengan mencari solusi terbaik sesuai
kebijakan rumah sakit. Jika complain terkait biaya
penjaminan laporan diarahkan kebagian humas.
Masalah komplai alurnya : pearawat
pelaksana….Katim….Wakaru….Karu….Koordinator…..Ka.
Instalasi…. Keperawatan….Wadir….Direktur
HPI
b) Masalah konflik pegawai
Diselesaikan internal di ruangan jika melibatkan profesi
diselesaikan antara komite profesi
Weakness:
1. Kurangnya sikap caring perawat terhadap kontroling pasien
yang terpasang infus sehingga kadang infus macet atau tidak
menetes, tidak ada dressing infus dan terjadi flebhitis.
2. Ruangan yang belum nyaman bagi pasien karena pendingin
ruangan (AC) belum berfungsi secara maksimal dan minimnya
pengharum ruangan.
3. Kurangnya fasilitas untuk mahasiswa PKL di ruangan.
4. Belum adanya ronde keperawatan diruang perawatan paru.
5. Pemberian tugas menthorship dengan partnership belum
berjalan dengan baik.
6. Masih kurangnya kelengkapan dokumentasi.
Opportunities:
1. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan
RS
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan sebagai upaya
meningkatkan kompetensi pelayanan keperawatan.
3. Penjamin biaya BPJS
4. Tempat Strategis
17
Threats:
1. Masyarakat kritis terhadap perubahan pelayanan yang ada,
menginginkan pelayanan yang cepat dan puas
BAB III
PRIORITAS DAN PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH
18
19
6. Pemberian tugas 5 5 4 4 5 23 2
menthorship dengan
partnership belum
berjalan dengan baik
7 Kelengkapan 4 3 4 4 2 17 5
dokumentasi masih
kurang
Keterangan:
Mg (Magnitude): Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
Sv (Severity): Besarnya kerugian yang ditimbulkan
Mn (Manageability): Berfokus pada keperawatan
NC (Nursing Consern): Melibatkan pertimbangan dan perahlian perawatan
Af ( Affordability): Ketersediaan sumber daya
Rentang Skor
1 = Sangat tidak penting
2 = Kurang penting
3 = Cukup
4 = Penting
5 = Sangat penting
Alternative penyelesaian masalah yang paling prioritas adalah dengan jumlah skor
paling tinggi sebagai berikut:
No Alternatif
22
4.1 Pelaksanaan
No Masalah Pelaksanaan
1. Fasilitas yang kurang a. Berdiskusi dengan anggota kelompok
memadai b. Membagi tugas dengan anggota kelompok
untuk mengobservasi dan melakukan
pengecekan terhadap fasilitas dengan melihat
jumlah, kondisi alat yang tersedia dan
melakukan tes pada setiap alat apakah masih
berfungsi dengan baik atau tidak
c. Berdiskusi dengan kepala ruangan flamboyan
d. Observasi dilakukan pada pemeliharaan
fasilitas yang dilakukan oleh semua perawat
setiap hari kemudian dilaporkan ke penanggung
jawab sarana prasarana agar segera
ditindaklanjuti
2. Caring perawat a. Berdiskusi dengan anggota kelompok
terhadap pasien b. Membuat slogan slogan yang memacu motivasi
staf
c. Berdiskusi dengan kepala ruangan flamboyan
d. Melakukan proses caring pada pasien sebagai
acuan dalam melakukan pelayanan keperawatan
24
25
4.2 Evaluasi
1. Fasilitas yang kurang memadai
Evaluasi: sudah dilaksanakan dalam bentukan pemeliharaan fasilitas yang
dilakukan oleh semua perawat setiap hari sehingga dilaporkan ke penanggung
jawab sarana prasarana agar segera ditindaklanjuti.
2. Caring perawat terhadap pasien
Evaluasi: hasil pelaksanaan dengan target yang ada sudah terlaksana
dengan baik, kami melakukan contoh sikap caring kepada pasien
sehingga menjadi acuan bagi perawat ruangan dan terbukti pasien lebih
dekat dan terbuka jika kita melakukan sikap caring pada pasien.
3. Angka kejadian flebitis, infus macet dan tidak ada dressing infus
Evaluasi: sudah dilakukan pengontrolan setiap pasien yang terpasang
infus seperti menulis tanggal infus dan mengecek kembali posisi
pemasangan infus, serta melakukan sesuai dengan standar spo flebitis
sehingga angka flebitis berkurang.
4. Fasilitas untuk mahasiswa PKL diruangan masih kurang
Evaluasi: belum dapat dilaksanakan karena berkaitan dan berhubungan
dengan bagian lain, sehingga hanya baru dalam tahap berdiskusi dengan
kepala ruangan.
5. Belum ada ronde keperawatan diruang perawatan paru
Evaluasi: hasil pelaksanaan ini sudah dilaksanakan dengan baik, sudah
dilakukan role play ronde keperawatan, membuat format supervisi dan
role play supervisi.
6. Pemberian tugas menthorship dengan partnership belum berjalan dengan
baik
Evaluasi: dari hasil tersebut karu sudah berdiskusi dengan anggota
kelompok untuk memberikan tugas secara rata, serta dapat saling
membantu dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga menthorship
27
5.1 Kesimpulan
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien. Manajemen mengandung tiga prinsip pokok
yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih
alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan rasional dalam
pengambilan keputusan manajerial.
Seorang manajer keperawatan perlu melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen dalam memberikan perawatan kepada klien. Perawat manajer
(administrator) bekerja pada semua tingkat untuk melaksanakan konsep-
konsep, prinsip-prinsip, teori-teori manajemen keperawatan. Mereka
mengatur lingkungan organisasi untuk menciptakan kinerja yang optimal.
Di ruang Flamboyan (RSUD Kabupaten Tangerang) pendekatan
manajemen yang diterapkan dalam bentuk fungsi manajemen yang terdiri dari
fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(directing), dan pengendalian (controling). Keempat fungsi manajemen
keperawatan ini merupakan suatu rangkaian (proses) kegiatan yang
berhubungan satu sama lain. Jika organisasi belum tercapai atau masih ada
kesenjangan pihak manajemen harus mampu menganalisa kembali kelemahan
pelaksanaan salah satu atau beberapa fungsi manajemen.
28
5.2 Saran
1. Untuk Rumah Sakit
Diharapkan dapat meningkatkan manajemen keperawatan secara
optimal sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
fungsi manajemen seperti planning, organizing, directing, dan controlling
secara maksimal.
2. Untuk Institusi Pendidikan
Dapat dugunakan sebagai informasi ilmiah dalam bidang keperawatan
khususnya yang berkaitan dengan penerapan manajemen keperawatan
dalam asuhan keperawatan dan juga dapat dijadikan referensi untuk mata
ajar manajemen keperawatan yang dapat diaplikasikan pada saat
mahasiswa melakukan praktik keperawatan dengan mengadakan evaluasi
pada mahasiswa dalam penerapan manajemen keperawatan terhadap
pasien yang ditindaklanjuti dengan proses bimbingan yang berkelanjutan.
29
DAFTAR PUSTAKA