Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI ABRU LAHIR

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama
jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha napas
pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada
bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami
proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra
uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

1. Pengkajian

a. Identitas: nama ayah dan ibu, serta alamat

b. Riwayat persalinan: BB/TB ibu, tempat persalinan

c. Keadaan bayi saat lahir: tanggal dan jam lahir, jenis kelamin,

kelahiran (tunggal/gemeli)

d. Nilai APGAR

e. Pengkajian fisik

f. Status neurologi

g. Nutrisi

h. Data lain yang menunjang

2. Masalah keperawatan

a. Ketidakefektifan pola nafas

b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

c. Hipotermia

d. Resiko infeksi

3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi


a. Ketidakefektifan pola nafas Dalam waktu 1x24 jam setelah 1. Observasi adanya pucat dan
dilakukan intervensi sianosis.
keperawatan pola nafas BBL 2. Pantau kecepatan, irama,
kembali efektif Kriteria hasil: kedalaman dan usaha
1. Kemudahan bernafas dan respirasi. 3. Auskultasi bunyi
kedalaman inspirasi nafas, perhatikan area
2. Ekspansi dada simetris penurunan/tidak adanya
3. Tidak ada penggunaan otot ventilasi dan adanya bunyi
bantu pernafasan nafas tambahan.
4. Tidak ada bunyi nafas 4. Lakukan pengisapan sesuai
tambahan dengan kebutuhan untuk
5. Nafas pendek tidak ada membersihkan sekresi.
5. Kolaborasi: Berikan Non
rebreathing mask dengan
oksigen.
b. Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan intervensi 1. Kaji keefektifan pemberian
jalan nafas keperawatan selama 1x24 jam oksigen dan perawatan yang
BBL menunjukkan keefektifan lain.
jalan nafas. Kriteria hasil: 2. Auskultasi bagian dada
1. BBL mudah untuk bernafas anterior dan posterior untuk
2. Kegelisahan, sianosis, dan mengetahui adanya
dispnea tidak ada penurunan atau tidak adanya
3. RR dalam batas normal ventilasi dan adanya bunyi
tambahan.
3. Pantau status oksigen BBL.
4. Jelaskan pada BBL dan
keluarga tentang penggunaan
peralatan: O2, suction, dan
inhalasi.
5. Lakukan fisioterapi dada
sesuai kebutuhan.
6. Kolaborasi:
7. Berikan udara/oksigen yang
telah dihumidifikasi.
c. Hipotermia Dalam waktu 1x24 jam setelah jam setelah dilakukan
dilakukan intervensi intervensi keperawatan
keperawatan hipotermia tidak 1. Pantau suhu paling sedikit
terjadi. Kriteria hasil: setiap 2 jam, sesuai
 BBL menunjukkan kebutuhan.
termoregulasi neonates 2. Pantau suhu bayi lahir
(keseimbangan antara panas sampai stabil.
yang dihasilkan, peningkatan 3. Ajarkan indikasi hipotermia
panas, dan kehilangan panas dan tindakan kedaruratan yang
selama periode neonatus) diperlukan sesuai dengan
kebutuhan.
4. Selimuti bayi segera setelah
dilahirkan.
5. Gunakan tutup kepala pada
bayi baru lahir.
6. Tempatkan bayi baru lahir
dalam incubator atau dibawah
penghangat sesuai kebutuhan.
d. Resiko infeksi Setelah dilakukan intervensi 1. Pantau tanda/gejala infeksi
keperawatan selama 1x24 jam (missal.suhu tubuh, denyut
resiko infeksi tidak menjadi jantung, pembuangan,
aktual. Kriteria hasil: penampilan luka, sekresi,
1. BBL bebas dari tanda dan penampilan urin, suhu kulit,
gejala infeksi lesi kulit, keletihan, malaise).
2. Jumlah leukosit dalam batas 2. Kaji faktor yg meningkatkan
normal serangan infeksi (missal.usia
3. Status imun, lanjut, tanggap imun rendah,
gastrointestinal, genitourinaria dan malnutrisi).
dalam batas normal 3. Pantau hasil laboratorium
(DPL, hitung granulosit
absolut, hasil-hasil yg berbeda,
protein serum, dan albumin).
4. Ajarkan keluarga BBL teknik
mencuci tangan yg benar.
5. Ajarkan kepada keluarga
BBL tanda/gejala infeksi dan
kapan harus melaporkannya
kepusat kesehatan.
6. Berikan terapi antibiotic bila
diperlukan.

DAPUS

Doenges, Marylinn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3. Jakarta: EGC

Barbara, R, Straight. 2005. Keperawatan Ibu – Bayi Baru Lahir. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai