Anda di halaman 1dari 3

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanan teknisdinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelanggarakanpembangunan kesehatan di suatu


wilayan kerja (KMK No. 128 tahun 2004).Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan yangmenyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatanperseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upayapromotive dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya di wilayah
kerjanya (PMK No. 75 tahun 2014).

UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatanpelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan,penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit danmemulihkan kesehatan perseorangan (PMK No. 75 tahun 2014). Menurut PMKNo. 75
tahun 2014. UKP tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:

a. Rawat jalan

b. Pelayanan gawat darurat

c. Pelayanan satu hari (one day care)

d. Home caree.

Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatanUntuk menyelenggarakan


berbagai UKP dan UKM yang sesuai denganazas puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen
puskesmas yang baik.Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja seacara
sistematisuntuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaiankegiatan
tersebut membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang
dikenal dengan perencanaan, pelaksanaan danpengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban (KMK No. 128 tahun2004). Fungsi manajemen tersebut dilasanakan oleh seorang
manajer.Dalam menyelanggarakan pembangunan kesehatan puskesmas jugamemiliki visi, misi,
dan tujuan. Puskemas dipimpin oleh seorang KepalaPuskesmas untuk menjalankan visi, misi, dan
tujuan tersebut. Kepala Puskesmasbertanggungjawab atas seluruh kegiatan di Puskesmas. Dalam
melaksanakantanggungjawabnya, kepala Puskesmas sebagai seseorang yang menjalankan
perankepemimpinan merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota (PMK No. 75 tahun 2014).Organisasi puskesmas disusun oleh
dinas kesehatan kabupaten/kotaberdasarkan kategori upaya kesehatan dan beban kerja
Puskesmas. OrganisasiPuskesmas paling sedikit terdiri atas (PMK No. 75 tahun 2014):

a. Kepala Puskesmas

b. Kepala sub bagian tata usaha

c. Penganggung jawab UKM dan Perkesmas


d. Penganggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratoriume. Penanggung jawab jaringan pelayanan
Puskesman dan jejaring fasilitaspelayanan Kesehatan

Fungi manajemen dijalanakan oleh seorang manajer puskesmas dan perankepemimpinan dijalankan
oleh seorang kepala puskesmas. Henri Fayol (1925)dalam Marquis dan Huston (2012) pertama
kali mengidentifikasi fungsimanajemen yaitu perencanaan, mengorganisasi, komando, koordinasi,
dankontrol. Luther Gulick (1937) dalam Marquis dan Huston (2012) memperluasfungsi
manajemen tersebut menjadi “tujuh aktivitas manajemen” yaituperencanaan, mengorganisasi,
ketenagaan, pengarahan, koordinasi, pelaporan, danbudgeting. Walaupun sering dimodifikasi
akhirnya para teoritikus mulaimengarahkan fungsi manajemen menjadi proses manajemen.
Secara singkatdeskripsi lima fungsi dari setiap fase dari proses manajemen adalah
sebagaiberikut (Marquis dan Huston, 2012):

1. Perencanaan, meliputi penentuan filosofi, tujuan, sasaran, kebijakan,prosedur, dan aturan;


melaksanakan proyeksi jangka panjang dan pendek;menentukan bagian keuangan untuk tindakan;
dan mengelola perubahan yangdirencanakan.

2. Pengorganisasian, meliputi membangun strukstur untuk melaksanan rencana,menentukan jenis


perawatan yang paling tepat untuk pasien, danmengelompokkan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi lain meliputibekerja dalam struktur organisasi dan pemahaman menggunakan
kekuasaandan otoritas dengan tepat.

3. Kepegawaian, terdiri dari merekrut, mewawancana, dan mengorientasi staf.Penjadwalan,


pengembangan staf, sosialisasi karyawan, dan membangun tim.

4. Pengarahan, terkadang mencakup beberapa fungsi kepegawaian. Namun,fungsi pada fase ini
biasanya memerlukan tanggungjawab manajemen sumberdaya manusia, seperti memotivasi,
mengelola konflik, mendelegasikan,berkomunikasi, dan memfasilitasi kolaborasi.

5. Pengendalian meliputi fungsi penilaian kerja, akuntabilitas keuangan, kontrolkualitas, kontrol hukum
dan etik, dan kontrol profesional.

Kepemimpinan dan manajemen dapat dan harus diintegrasikan sebagaimanakeduanya dapat dipelajari.
Keduanya jelas mempunyai hubungan yang sinergis.Setiap perawat adalah pemimpin dan manajer
pada tingkat tertentu, dan peranperawat membutuhkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen.
Kebutuhanterhadap pemimpin yang visioner dan manajer yang efektif dalam keperawatan

mengurangi penekanan peran satu sama lain. Kemampuan manajemen yang baikdibutuhkan untuk
menjaga organisasi yang sehat. Karena begitu cepatnyaperkembangan dan akan terus berlanjut
dalam keperawatan dan industrikesehatan, secara terus-menerus penting untuk para perawat
mengembangkankemampuan di kedua peran kepemimpinan dan fungsi manajemen, serta
berusahauntuk mengintegrasikan karakteristik kepemimpinan di setiap fase dari
prosesmanajemen.
Dapus

Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2012). Leadership roles and managementfunctions in nursing:
theory and application. (7th Edition). Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkinns

KMK No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas

PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai