Anda di halaman 1dari 5

A.

UNSUR MANAJEMEN PUSKESMAS SUNGKAI


1. MAN, merupakan sumber daya manusia di Puskesmas yang terdiri dari : Kepala
Puskesmas, Dokter,Dokter gigi, Ahli Kesehatan Masyarakat, Apoteker, Perawat, Bidan,
Analis Kesehatan, Perawat gigi,Sanitarian, Ahli Gizi ( Nutrisionis ) dan lainnya
2. MONEY, merupakan unsur pembiayaan atau anggaran di Puskesmas. Uang masuk dapat
berupa uang operasional kegiatan rutin Puskesmas pertriwulan, uang operasional kegiatan
luar gedung Puskesmas , Uang Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin( Jamkesmas)
maupun uang pengembalian jasa pelayanan kesehatan dasar (PKD) 24 jam bersubsidi.
Uang Keluar adalah uang yang digunakan sebagai pengeluaran kegiatan rutin Puskesmas,
dalam gedung maupun luar gedung yang pembukuannya dilakukan oleh Bendaharawan
Pengeluaran Puskesmas.
3. METHODE, merupakan cara-cara yang dijalankan Puskesmas Sungkai untuk mencapai
tujuan organisasi /misi Puskesmas, yaitu dengan penerapan pendekatan Basix Six ( 6
upaya kesehatan wajib ) meliputi : Promosi Kesehatan, Peningkatan gizi Masyarakat,
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) , Pengobatan, Kesehatan ibu dan anak dan
Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Lingkungan . Selain itu, dalam upaya pendekatan
spesifik kepada masyarakat sekitar telah diterapkan upaya kesehatan pengembangan dan
Inovatif, seperti Unit Gawat Darurat 24 jam di Puskesmas Sungkai
4. MACHINES, merupakan sarana kesehatan yang digunakan Puskesmas Sungkai untuk
mencapai tujuan organisasi seperti : Gedung Puskesmas Sungkai, UGD Puskesmas
Sungkai, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa (POSKESDES), Pondok Bersalin Desa
( POLINDES), Mobil Puskesmas Keliling.
5. MATERIALS, merupakan prasarana kesehatan atau bahan-bahan yang digunakan untuk
pelayanan seperti : alat-alat kesehatan , alat-alat laboratorium kesehatan sederhana,
materi penyuluhan kesehatan , buku-buku petunjuk .
6. MARKET, merupakan sasaran / pasar yang akan diberikan pelayanan, yaitu masyarakat
yang membutuhkan pelayanan kesehatan baik yang sehat maupun yang telah sakit.
7. MINUTES / TIME , adalah waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Dalam penerapan manajemen, Puskesmas Sungkai telah secara rutin
melakukan perencanaan waktu pencapaian tujuan yang dirumuskan pada Minilokakarya
Puskesmas. Pelaporan hasil pencapaian kegiatan tahunan tadi dirumuskan berupa Laporan
Tahunan Puskesmas dan Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas

B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PUSKESMAS SUNGKAI

C. A. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS

Salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan Puskesmas di era desentralisasi adalah

adanya ketersediaan sumber daya manusia bidang kesehatan. Unsur SDM bidang

kesehatan merupakan salah satu unsur manajemen yang harus dipenuhi untuk

tercapainya secara efektif tujuan organisasi.

Sebagai organisasi pemerintah, SDM kesehatan merupakan pegawai atau aparatur

pemerintah sehingga manajemen yang mengaturnya lebih mengarah kepada manajemen

kepegawaian atau manajemen personalia. Unsur MAN pada manajemen kepegawaian

berpegang pada peraturan perundang-undangan kepegawaian yang berlaku saat ini.

Karena dipandang sebagai manajemen kepegawaian, menurut SP Hasibuan (2008)

memiliki perbedaan dengan manajemen SDM.

Manajemen personalia memiliki berbagai macam pengertian ,diantaranya ;

a. Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para karyawan


dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka ( Dale Yoder )

b. Manajemen personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan

perencanaan, pengooganisasian dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaan,

pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga :

1. Tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien dan efektif.

2. Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat optimal.

3. Tujuan masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik ( Michel J.Jucius )

B. KOMPONEN MSDM DI PUSKESMAS

Tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha, karyawan dan

pemimpin. Penerapan MSDM pada Puskesmas, maka komponen MSDM yang ada meliputi ;

1. Pengusaha

Sebagai organisasi pemerintah yang mempunyai tujuan organisasi bersifat pengabdian

sosial, yang dipandang sebagai pengusaha disini adalah Pemerintah baik pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah. Pemerintah menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan

kesehatan yang dijalankan oleh Puskesmas. Modal yang diinvestasikan pemerintah tadi

dapat berupa anggaran atau pembiayaan operasional kegiatan Puskesmas, biaya subsidi

pelayanan kesehatan dasar dan biaya subsidi Jaminan kesehatan masyarakat miskin

2. Karyawan

Karyawan di Puskesmas merupakan kekayaan utama ( asset ) yang menentukan baik

buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan. Kualitas dan kuantitas karyawan

sebanding dengan beragamnya keahlian / profesi yang ada di Puskesmas. Semakin banyak

karyawan maka pelayanan menjadi efisien karena pelayanan menjadi cepat, mudah

ditemui dan terarah. Semakin beragam profesi yang ada maka pelayanan kesehatan

menjadi efektif karena semakin beragam jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan.

3. Pemimpin atau manajer

Pemimpin yang ada di Puskesmas terdiri atas kepala Puskesmas , kepala unit program dan

pengelola program kegiatan.

Kepala Puskesmas merupakan pejabat struktural yang ditunjuk dan dilantik oleh

pemerintah. Kriteria personalia kepala Puskesmas dipersyaratkan haruys seorang sarjana

di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat,

misalnya Dokter, Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sarjana Farmasi, Sarjana Keperawatan.

Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat

kecamatan. Sesuai tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam

penyelenggaraaan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan , menurut Depkes RI (

2006 ) maka jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III B.

Kepala unit program dan pengelola program merupakan pejabat fungsional yang diberikan
tugas tambahan. Umumnya pejabat kepala unit dan pengelola disesuaikan dengan jabatan

fungsional yang menjabat sehingga keahlian yang dimiliki sesuai dengan tugas-tugas

program yang akan dijalankan.

METODE PENDEKATAN MSDM DI PUSKESMAS

Metode pendekatan MSDM di Puskesmas umumnya lebih mengarah kepada metode

pendekatan sistem sosial dimana manajer atau Kepala Puskesmas menyadari bahwa

tujuan organisasi akan tercapai jika terbina hubungan kerjasama yang harmonis antar

sesama karyawan, serta terjadi interaksi yang baik diantara semua karyawan. Setiap

karyawan betapapun rendah kedudukannya dan kecil jasanya harus tetap mendapa

penghargaan yang baik agar tujuan organisasi tercapai. Metode pendekatan sosial lebih

mengutamakan kepada hubungan harmonis,interaksi yang baik, saling menghargai, saling

membutuhkan dan saling mengisi sehingga terdapat suatu total sistem ( input,proses dan

output ) yang baik. Kepala Puskesmas haruslah menyadari bahwa dia membutuhkan

bantuan, loyalitas dan partipasi dari karyawan. Pendekatan system sosial menekankan

kepada kesadaran atas tugas dan tanggung jawab setiap individu maupun kelompok agar

kepuasan kerja karyawan dan tujuan Puskesmas mencapai hasil yang optimal.

C. FUNGSI MSDM DI PUSKESMAS

1. Perencanaan

Perencanaan tenaga kesehatan di Puskesmas harus sesuai dengan tingkat kebutuhan

Puskesmas dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan yang baik dimulai dengan

menetapkan program kepegawaian. Jumlah dan macam profesi tenaga kesehatan di tiap

Puskesmas tentu berbeda . Puskesmas di perkotaan akan berbeda SDM nya dengan

Puskesmas di pedesaan. Puskesmas rawat inap dan UGD akan lebih berbeda lagi dengan

Puskesmas biasa . Perencanaan SDM Puskesmas akan disesuaikan dengan tingkat

kebutuhan Puskesmas itu sendiri.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian karyawan Puskesmas mengacu kepada peraturan dan perundangan

pemerintah yang berlaku dimana setiap karyawan akan ditetapkan pembagian kerja,

hubungan kerja, delegasi wewenang integrasi dan koordinasinya dalam struktur organisasi

Puskesmas.

3. Pengarahan

Pengarahan karyawan Puskesmas ditentukan dengan kebijakan Kepala Puskesmas. Tiap

karyawan akan diarahkan agar dapat bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam

membantu tercapainya tujuan Puskesmas. Tiap karyawan diharuskan memliki rencana

kerja program masing- masing dan langkah- langkah strategi untuk pencapaian rencana

kegiatan tersebut.
4. Pengendalian

Pengendalian atau controlling karyawan Puskesmas selama ini meliputi kehadiran,

kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan

pekerjaan. Pengendalian dilakukan melalui penilaian yang dilakukan setiap tahun berupa

Daftar Penilaian Prestasi Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3).

5. Pengadaan

Proses pengadaan karyawan Puskesmas yang juga merupakan pegawai atau aparatur

pemerintah selama ini dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ). Puskesmas

hanya mengusulkan pengadaan pegawai berupa jumlah dan jenis profesi yang dibutuhkan

kepada Dinas Kesehatan.

6. Pengembangan

Pengembangan karyawan Puskesmas dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan ( Diklat )

yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Ada dua macam pendidikan dan pelatihan yang

dijalankan, yaitu diklat teknis dan diklat fungsional.

7. Kompensasi

Sebagai aparatur pemerintah, kompensasi yang diberikan kepada karyawan Puskesmas

adalah gaji pokok pegawai yang diterima rutin setiap bulan, tunjangan fungsional dan

tunjangan kinerja.

8. Pengintegrasian

Pengintegrasian antara kepentingan Puskesmas dan kepentingan karyawan selama ini

dijalankan secara demokratis agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling

menguntungkan. Program-program Puskesmas yang merupakan tujuan Puskesmas harus

dijalankan oleh setiap karyawan, sebaliknya Puskesmas juga harus memperhatikan hak-

hak karyawannya, seperti cuti, mendapatkan gaji dan mendapatkan tunjangan lainnya bila

mampu.

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan kesehatan karyawan Puskesmas dan keluarganya telah diatur oleh

perusahaan asuransi kesehatan milik pemerintah, yaitu PT.Askes. Melalui Askes,

pemeliharaan kesehatan karyawan Puskesmas terjamin walaupun pada kenyataannya

belum terpenuhi secara optimal. Sebagai pekerja kesehatan yang

membantu PT.Askes dalam menjalankan programnya, pemeliharaan kesehatan yang

mereka berikan belum maksimal, misalnya belum adanya pemeriksaan rutin kesehatan

secara berkala terhadap setiap karyawan Puskesmas yang beresiko tinggi.

10. Kedisiplinan

Kedisiplinan karyawan Puskesmas yang juga aparatur pemerintah adalah kesadaran

mereka sebagai pegawai untuk mentaati peraturan- peraturan kepegawaian yang berlaku
saat ini.

11. Pemberhentian

Sebagai aparatur pemerintah, pemberhentian karyawan Puskesmas tidak dapat dilakukan

oleh Kepala Puskesmas. Pemberhentian dilakukan oleh BKD berdasarkan keputusan

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap pelanggaran- pelanggaran

peraturan kepegawaian yang dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan

D. PENGADAAN KARYAWAN PUSKESMAS

E. Pengadaan adalah fungsi operasional pertama manajemen SDM. Pengadaan karyawan

merupakan masalah penting , sulit dan kompleks kerena untuk mendapatkan dan

menempatkan orang-orang yang kompeten serasi serta efektif tidaklah semudah membeli

dan menempatkan mesin ( SP Hasibuan,2008)

Dalam manajemen SDM, karyawan adalah asset utama perusahaan. Sedangkan dalam

manajemen personalia karyawan dianggab sebagai factor produksi yang harus

dimanfaatkan secara produktif.

Pengadaan karyawan Puskesmas tidak terlepas dengan pengadaan apatur atau pegawai

negeri sipil yang dilakukan pemerintah. Kualitas dan kuantitas karyawan yang dicari harus

sesuai dengan kebutuhan Puskesmas yang ada berdasarkan usulan Puskesmas ke Dinas

Kesehatan sebelumnya.

A. Analisis Pekerjaan Karyawan Puskesmas

Analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus

dikerjakan dalam suatu perusahaan atau instansi agar tujuan tercapai. Analisis pekerjaan

akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan,standar pekerjaan, konteks

pekerjaan, pengerahan personalia, prilaku manusia dan alat- alat yang dibutuhkan.

Analisis pekerjaan karyawan Puskesmas sejalan dengan peran Puskesmas sebagai pusat

pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama atau dasar di masyarakat. Karyawan

Puskesmas didominasi oleh tenaga kesehatan dari beragam profesi. Semakin kompleks

pelayanan yang diberikan, tingginya kunjungan orang yang memerlukan pelayanan,

Puskesmas di perkotaaan atau Puskesmas dengan fasilitas tertentu tentu semakin banyak

dan beragam karyawan yang dibutuhkan. Sebagai standar minimal jumlah karyawan yang

dibutuhkan adalah berdasarkan enam program kesehatan wajib dan satu atau lebih

program pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai