Salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan Puskesmas di era desentralisasi adalah
adanya ketersediaan sumber daya manusia bidang kesehatan. Unsur SDM bidang
kesehatan merupakan salah satu unsur manajemen yang harus dipenuhi untuk
1. Tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien dan efektif.
Tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha, karyawan dan
pemimpin. Penerapan MSDM pada Puskesmas, maka komponen MSDM yang ada meliputi ;
1. Pengusaha
sosial, yang dipandang sebagai pengusaha disini adalah Pemerintah baik pemerintah pusat
kesehatan yang dijalankan oleh Puskesmas. Modal yang diinvestasikan pemerintah tadi
dapat berupa anggaran atau pembiayaan operasional kegiatan Puskesmas, biaya subsidi
pelayanan kesehatan dasar dan biaya subsidi Jaminan kesehatan masyarakat miskin
2. Karyawan
sebanding dengan beragamnya keahlian / profesi yang ada di Puskesmas. Semakin banyak
karyawan maka pelayanan menjadi efisien karena pelayanan menjadi cepat, mudah
ditemui dan terarah. Semakin beragam profesi yang ada maka pelayanan kesehatan
menjadi efektif karena semakin beragam jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan.
Pemimpin yang ada di Puskesmas terdiri atas kepala Puskesmas , kepala unit program dan
Kepala Puskesmas merupakan pejabat struktural yang ditunjuk dan dilantik oleh
kecamatan. Sesuai tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam
Kepala unit program dan pengelola program merupakan pejabat fungsional yang diberikan
tugas tambahan. Umumnya pejabat kepala unit dan pengelola disesuaikan dengan jabatan
fungsional yang menjabat sehingga keahlian yang dimiliki sesuai dengan tugas-tugas
pendekatan sistem sosial dimana manajer atau Kepala Puskesmas menyadari bahwa
tujuan organisasi akan tercapai jika terbina hubungan kerjasama yang harmonis antar
sesama karyawan, serta terjadi interaksi yang baik diantara semua karyawan. Setiap
karyawan betapapun rendah kedudukannya dan kecil jasanya harus tetap mendapa
penghargaan yang baik agar tujuan organisasi tercapai. Metode pendekatan sosial lebih
membutuhkan dan saling mengisi sehingga terdapat suatu total sistem ( input,proses dan
output ) yang baik. Kepala Puskesmas haruslah menyadari bahwa dia membutuhkan
bantuan, loyalitas dan partipasi dari karyawan. Pendekatan system sosial menekankan
kepada kesadaran atas tugas dan tanggung jawab setiap individu maupun kelompok agar
kepuasan kerja karyawan dan tujuan Puskesmas mencapai hasil yang optimal.
1. Perencanaan
Puskesmas dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan yang baik dimulai dengan
menetapkan program kepegawaian. Jumlah dan macam profesi tenaga kesehatan di tiap
Puskesmas tentu berbeda . Puskesmas di perkotaan akan berbeda SDM nya dengan
Puskesmas di pedesaan. Puskesmas rawat inap dan UGD akan lebih berbeda lagi dengan
2. Pengorganisasian
pemerintah yang berlaku dimana setiap karyawan akan ditetapkan pembagian kerja,
hubungan kerja, delegasi wewenang integrasi dan koordinasinya dalam struktur organisasi
Puskesmas.
3. Pengarahan
karyawan akan diarahkan agar dapat bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam
kerja program masing- masing dan langkah- langkah strategi untuk pencapaian rencana
kegiatan tersebut.
4. Pengendalian
pekerjaan. Pengendalian dilakukan melalui penilaian yang dilakukan setiap tahun berupa
5. Pengadaan
Proses pengadaan karyawan Puskesmas yang juga merupakan pegawai atau aparatur
pemerintah selama ini dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ). Puskesmas
hanya mengusulkan pengadaan pegawai berupa jumlah dan jenis profesi yang dibutuhkan
6. Pengembangan
yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Ada dua macam pendidikan dan pelatihan yang
7. Kompensasi
adalah gaji pokok pegawai yang diterima rutin setiap bulan, tunjangan fungsional dan
tunjangan kinerja.
8. Pengintegrasian
dijalankan secara demokratis agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling
dijalankan oleh setiap karyawan, sebaliknya Puskesmas juga harus memperhatikan hak-
hak karyawannya, seperti cuti, mendapatkan gaji dan mendapatkan tunjangan lainnya bila
mampu.
9. Pemeliharaan
mereka berikan belum maksimal, misalnya belum adanya pemeriksaan rutin kesehatan
10. Kedisiplinan
mereka sebagai pegawai untuk mentaati peraturan- peraturan kepegawaian yang berlaku
saat ini.
11. Pemberhentian
merupakan masalah penting , sulit dan kompleks kerena untuk mendapatkan dan
menempatkan orang-orang yang kompeten serasi serta efektif tidaklah semudah membeli
Dalam manajemen SDM, karyawan adalah asset utama perusahaan. Sedangkan dalam
Pengadaan karyawan Puskesmas tidak terlepas dengan pengadaan apatur atau pegawai
negeri sipil yang dilakukan pemerintah. Kualitas dan kuantitas karyawan yang dicari harus
sesuai dengan kebutuhan Puskesmas yang ada berdasarkan usulan Puskesmas ke Dinas
Kesehatan sebelumnya.
Analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan dalam suatu perusahaan atau instansi agar tujuan tercapai. Analisis pekerjaan
pekerjaan, pengerahan personalia, prilaku manusia dan alat- alat yang dibutuhkan.
Analisis pekerjaan karyawan Puskesmas sejalan dengan peran Puskesmas sebagai pusat
Puskesmas didominasi oleh tenaga kesehatan dari beragam profesi. Semakin kompleks
Puskesmas di perkotaaan atau Puskesmas dengan fasilitas tertentu tentu semakin banyak
dan beragam karyawan yang dibutuhkan. Sebagai standar minimal jumlah karyawan yang
dibutuhkan adalah berdasarkan enam program kesehatan wajib dan satu atau lebih
program pengembangan.