3. Jumlah RW = 35 RW cukup
Jumlah RW diperlukan untuk salah satu cara menentukan jumlah posyandu yang diperlukan. Idealnya 1 posyandu untuk
1 RW. Jadi diperlukan 35 posyandu di Puskesmas terdapat 50 posyandu jadi jumlah posyandu cukup. Jumlah RT
113
Jumlah RW lebih penting karena bisa untuk menentukan jumlah posyandu.
5. Topografi/pembagian tanah
- Sawah : 19,5% (129,1 km)
- Pemukiman : 25,52 % (168,6 km)
Umumnya dataran rendah.
Suhu : 280 C
Pembagian topografi penting untuk mengetahui medan/lapangan kerja Puskesmas. Adanya sawah dan perkebunan
tentunya juga menjadi beban Puskesmas.
6. Keadaan jalan : dapat dilalui roda 4 dan roda 2, sebagian besar beraspal, sebagian kecil disemen atau tanah.
Keadaan jalan perlu diketahui untuk mengetahui jangkauan pelayanan Puskesmas, apakah Puskesmas mudah
menjangkau masyarakat sekitarnya dan sebaliknya apakah masyarakat mudah untuk pergi ke Puskesmas.
Ada beberapa keadaan :
- Bila jalan yang ada baik sedangkan sarana transportasi kurang maka dipertimbangkan untuk melakukan pusling.
- Bila jalan yang ada rusak/jelek maka dipertimbangkan untuk membentuk pustu.
B. ANALISA DATA DEMOGRAFI Segala sesuatu tentang keberadaan manusia di wilayah tersebut.
1. Jumlah penduduk = 28.765
Jumlah pddk perlu diketahui utk memperkirakan beban kerja puskesmas. Idealnya 1 pkm melayani 30.000 orang.
Jadi jumlah penduduk lebih dari jumlah ideal, maka kerja puskesmas menjadi berat perlu dipikirkan adanya
pustu/pusling. Juga perlu untuk mengetahui jumlah posyandu yang diperlukan 1 posyandu untuk 700 penduduk.
2. Kepadatan penduduk
Dari jumlah penduduk dapat diketahui kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk :
28.765
netto = = = 170,62 /2
168,6
28.765
bruto = = = 43,55 /2
660,61
Kepadatan penduduk ini perlu diketahui untuk menentukan wilayah kerja puskesmas termasuk wilayah perkotaan atau
pedesaan berguna untuk perhitungan cakupan.
Kriteria kota : - kepadatan penduduk 5.000 orang/km2 (netto)
- minimal tersedia 8 fasilitas
Kriteria desa : kepadatan penduduk < 5.000 orang/km2 (netto)
Kepadatan penduduk netto lebih bermakna karena penduduk tidak semua tinggal secara merata di satu wilayah, kadang
tingggal berkelompok.
Jadi kepadatan penduduk di Puskesmas termasuk wilayah perdesaan.
Di Indonesia kepadatan penduduk 10 m2 2 jiwa
170,62 170,62
= = 0,00017062 /2
12 1.000.0002
Bila kepadatan penduduk tinggi (overcrowded), maka penyakit-penyakit menular akan cepat menyebar. Jadi kepadatan
penduduk di puskesmas rendah.
8. Vital statistik angka-angka statistik yang mencatat tentang kehidupan manusia yaitu peristiwa-peristiwa kehidupan
& menunjukkan gambaran ttg jmlh serta sifat-sifat peristiwa kehidupan yang terjadi di dalam masyarakat.
Gunanya sbg indikator kesehatan masyarakat utk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di tmpt tsb.
IMR (Infant Mortality Rate) = AKB (Angka Kematian Bayi) jumlah kematian bayi (umur < 1 tahun) selama 1
tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
1 3
IMR = = 1000 = 4,62
650
IMR Indonesia = 23/1000 kelahiran hidup (tahun 2015) dan 32/1000 kelahiran hidup (tahun 2012) : Riskesdas 2014
IMR Jawa Barat = 52/1000 kelahiran hidup (Profil kesehatan Jawa Barat 2012)
MMR (Maternal Mortality Rate) = AKI (Angka Kematian Ibu) jumlah kematian ibu sebagai konkasi kehamilan
dan kelahiran selama 1 tahun per 10000 kelahiran hidup dalam tahun yang sama.
1 0
MMR = = 100.000 = 0
650
MMR Indonesia = 359/100.000 kelahiran hidup (tahun 2012; riskesdas 2014)
MMR Jawa Barat = 373/100.000 kelahiran hidup
CBR (Crude birth rate) = AKU (Angka Kelahiran Umum) jmlh klhrn slm 1 thn per 1.000 penduduk pd thn.
1 651
CBR = = 1000 = 45,27
1/2 14.383
CDR (Crude Death Rate) = AKK (Angka Kematian Kasar) jmlh kematian slm 1 periode tertentu per 1.000
penduduk pada tahun.
1
CDR =
1/2
CDR kecamatan cibatu tidak ada data
AHH (Angka Harapan Hidup) rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih akan dijalani oleh seseorang setelah
berhasil mencapai umur tertentu dalam situasi mortalitas yang berlaku di masyarakat tersebut.
AHH kecamatan cibatu : tidak ada data
AHH Indonesia = 70,1 (menurut BPS)
AHH Jawa Barat = 72,41 (BPS Jabar)
Piramida penduduk
1. Piramida penduduk gambaran jumlah penduduk menurut golongan umur tertentu yang membedakan laki-
laki dan perempuan.
Gunanya :
Untuk mengetahui pembagian penduduk menurut usia dan jenis kelamin.
Untuk mengetahui jumlah sasaran bagi berbagai program puskesmas.
Membantu merencanakan prioritas program.
Bentuk piramida penduduk :
1. Expansive : Lebar pada bagian dasar piramida, menunjukkan proporsi penduduk muda yang besar dan
kecilnya proporsi penduduk tua serta pertumbuhan penduduk yang tinggi.
2. Constrictive : Bagian dasar piramida kecil dan sebagian besar penduduk masih berada dalam kelompok
umur muda
3. Stationary : Bagian dasar piramida kecil, penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama
banyaknya dan mengecil pada usia tua.
3. Pendidikan :
Tidak Sekolah / belum tamat SD : 19,34 %
Tamat SD : 51,7 %
Tamat SMP : 14,7 %
Tamat SMA : 13,36 %
Tamat universitas : 0,9 %
Pendidikan rendah = tidak tamat SD + tamat SD + tamat SMP = 19,34+51,7+14,7=85,74%
Pendidikan tinggi = tamat SMA + tamat universitas/akademi = 13,36+0,9=14,26%
Pendidikan perlu diketahui berhubungan dg daya tangkap penduduk terhadap informasi (pengetahuan tentang
kesehatan) untuk mengetahui metode penyuluhan yang berhubungan dengan tingkat pendidikan penduduk.
Jadi sebagian besar pendidikan penduduk masih rendah menunjukkan masalah dalam pengetahuan akan
masalah kesehatan & perlu penyesuaian dalam cara penyuluhan.
Dari analisis data sosial ekonomi, data yang kurang adalah penghasilan dan pendapatan perkapita. Pendapat perkapita
berguna untuk memperkirakan kemampuan ekonomi penduduk, termasuk kemampuan secara ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan dan membiayai masalah kesehatan. Sehingga keadaan sosial ekonomi tidak dapat diperkirakan.
C. ANALISA MASALAH
I. PROMKES
1.Rumah tangga ber PHBS 2. Cakupan pembinaan UKBM dilihat
Target : 50% melalui persentase posyandu purnama
Sasaran : 8.520 KK, yang dan mandiri (tidak dicantumkan)
Diperiksa = 7599 target : 65% purnama dan mandiri
Cakupan : 4.801 KK (63,18%) sasaran : 50 posyandu cakupan : 21 (42%)
Kesenjangan : +13,18% kesenjangan : -23%
II. KIA
1. K1 : Sasaran : bumil = 616 jiwa Target : 88 %
Target : 100% Cakupan : 645 orang = 104,7% Sasaran : bulin = 649jiwa
Sasaran : bumil = 616 jiwa Kesenjangan : +12,7% Cakupan : 648 orang = 99,8%
Cakupan: 703 orang = 114,1% Kesenjangan : +11,8%
Kesenjangan : +14,1%
2. K4:
Target : 92% 3. Linakes
4. N1 :
Target : 95% 8. Penanganan ibu dengan 11. Imunisasi DPTHB1
Sasaran : neonatus = 762 komplikasi Target : 98%
Cakupan : 815 orang = 107,63% Target : 80% Sasaran : 555
Kesenjangan : +12,63% Sasaran : 124 ibu hamil risti Cakupan : 713 (128.47)
Cakupan : 137 orang = Kesenjangan : +20.47%
5. N2 : 110,48%
Target : 90% Kesenjangan : +30,48% 12. Imunisasi Polio 4
Sasaran : neonatus = 762 Target : 90%
Cakupan : 708 orang = 93,81% 9. Penanganan neonatus dengan Sasaran : 555
Kesenjangan : +3,81% komplikasi Cakupan : 692 (117,48%)
Target: 80% (RPJMN,2014) Kesenjangan : +27,48%
6. Bumil dg TT 1 Sasaran : 85 neonatus risti.
Target : 90% Cakupan 75 neonatus risti 13. Imunisasi Campak
Sasaran : bumil = 616 jiwa (88,24%) Target : 90%
Cakupan : 333orang = 54,06% Kesenjangan : + 0,24% Sasaran : 555
Kesenjangan : -35,94% Cakupan : 703 (126,67%)
\ Kesenjangan : +36,673%
10. Imunisasi BCG
7. Bumil dg TT 2 Target : 98% 14. Cakupan desa/kelurahan UCI
Target : 85% Sasaran : 555 Target : 90%
Sasaran : bumil = 616 jiwa Cakupan : 722 (130,09%) Sasaran : 10
Cakupan : 294 orang = 47,73% Kesenjangan : +32,09% Cakupan 10 (100%)
Kesenjangan : -37,27% Kesenjangan : +10%
III. KB
1. KB aktif
Target : 80% 2. MKJP
Sasaran : PUS = 5753 orang Target : tidak ada data
Sasaran : tidak ada data
Cakupan : 6224orang = 108,19%
Cakupan : 1.097 orang
Kesenjangan : +28,19%
Kesenjangan : tidak ada data
IV. GIZI
1. Balita yang ditimbang (D/S) 4. Vitamin A 7. Pemberian MP ASI untuk
Target : 95% Target : 95% BGM
Sasaran : balita = 2.760 jiwa Sasaran : balita = 1699 jiwa Target : 100%
Cakupan 1.5891 orang = 78,82% Cakupan : 1585 orang = 93,29 % Sasaran : balita BGM = 59 jiwa
Kesenjangan : -16,81 % Kesenjangan : +11% Cakupan : 59 orang = 100%
Kesenjangan : 0
2. Balita yang naik BB (N/D) 5. Fe I
Target : 60% Target: 100% 8. Penanganan gizi buruk
Sasaran : balita = 2.013 jiwa Sasaran : bumil = 616 jiwa Target : 100%
Cakupan : 1.531 orang = 75,78% Cakupan : 619 orang = 112,18% Sasaran : 4 balita gizi buruk
Kesenjangan : +15,78% Kesenjangan : +12,18% Cakupan: 4
3. K/S : Kesenjangan: 0
Target : 90% 6. Fe III
Sasaran : balita = 2.013 jiwa Target: 92% 9. ASI eksklusif
Cakupan : 2.013 orang = 100% Sasaran : bumil = 616jiwa Target : 90%
Kesenjangan : 0% Cakupan : 6640 orang = 104,55% Sasaran : 730 jiwa
Kesenjangan : +14,55% Cakupan : 590 orang = 79,45%
Kesenjangan = -11,55%
V. KESLING
1. Rumah sehat Cakupan : 6343 KK = 84,99%
Target : 75%
Kesenjangan : +9,99%
Sasaran : 8.579 rumah, yang diperiksa = 6.773 rumah
Cakupan : 5.899 rumah = 87.10%
4. SPAL (saluran pembuangan air limbah)
Kesenjangan = +17,10%
Target : 80%
Sasaran : 8373 KK, yang diperiksa = 7552 KK
2. SAB (sumber air bersih)
Cakupan : 4.466 KK (65,94%)
Target : 80%
Kesenjangan : -14,06%
Sasaran : 8373KK, yang diperiksa = 6773 KK
Cakupan : 4.879 KK (72,36%)
5. TUPM sehat (tempat umum pengolahan makanan)
Kesenjangan : - 7,64%
Target : 75%
Sasaran : 219 TUPM, yang diperiksa = 85 TUPM
3. jamban sehat
Cakupan : 85 TUPM = 100%
Target : 75%
Kesenjangan = 0%
Sasaran :8373 KK, yang diperiksa = 7552 KK
6. Tempat sampah sehat Cakupan : 4.466 KK = 76,11%
Target : 80% Kesenjangan : - 3,89% Kesenjangan : +4,64%
Sasaran : 8373 KK, yang diperiksa = 6773 KK
V. P2M
Cakupan : 15 orang = Target 100%
1. Penemuan kasus diare 62,5% Sasaran= 21 kasus
Target : 100% Kesenjangan : -17.5% Cakupan =21 = 100%
Sasaran : 384 Kesenjangan : 0%
Cakupan : 288(75%) 3. TB paru sembuh
Kesenjangan : -25% Target : 85% 5. PenemuanK kasus Pneumonia balita
Sasaran : 25 orang Target : 10%
2. TB Paru dengan BTA + Cakupan : 9 orang (36%) Sasaran : 2877 balita
Target : 80% Kesenjangan :-49% Cakupan = 148 balita (5.4)
Sasaran : 24 Kesenjangan = -4.6%
4. DBD yang ditangani
VI. BP
Pelayanan pengobatan di Puskesmas Cibatu meliputi kunjungan ke Puskesmas, DTP, PONED, PUSTU, dan Pusling sebanyak 25.282 orang
terdiri dari :
Umum : 14.709 orang
Askes : 1.188 orang
Jamkesda : 2.140 orang
Jamsostek : 4.567 orang
BPJS : 3.188 orang
Jamkesmas : 3.828 orang
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH KASUS
1 Nasofaringitis 3778
2 Peny. Infeksi Sal Pernafasan atas lainnya 2280
3 Tukak Lambung 1944
4 Hipetensi Primer (Esensial) 1084
5 Myalgia 721
6 Penyakit Pulpa dan Jaringan Feriapikal 720
7 Gangguan pada Kulit dan Jaringan Subkutan 699
8 Dermatitis lainnya 511
9 Penyakit Gusi Jaringan Periodontal dan Tulang Alvveolar 415
10 Diare dan Gatroentritis 384
VII. UKS
1. Jumlah SD
Target : 100%
Sasaran : 18 sekolah
Cakupan : 18 sekolah (100%)
Kesenjangan : 0
2. Jumlah SMP
Target : 100%
Sasaran : 5 sekolah
Cakupan : 5 sekolah (100%)
Kesenjangan : 0
3. Jumlah SMA
Target : 100%
Sasaran : 3 sekolah
Cakupan : 3 sekolah (100%)
Kesenjangan : 0
D. PRIORITAS MASALAH
Pan America Healh Organization (PAHO)
Masalah kesehatan Magnitude Severity Vulnerability Political Concern Skor
Nasofaringitis 4 2 5 4 160
ISPA lainnya 5 6 5 6 900
Ulkus peptikum 5 5 1 3 75
Hipertensi Esensial 5 7 1 5 175
Peny. Pulpa dan Jaringan Periapikal 3 3 1 5 45
Gangguan pada kulit dan jaringan subkutan 3 3 1 5 45
Myalgia 3 1 1 2 6
Diare 3 8 5 6 720
Dermatitis lainnya 1 4 5 2 40
Penyakit Gusi Jaringan Periodontal 1 3 1 4 12
dan Tulang Alveolar
E. RENCANA KERJA
1. TB paru
Tujuan umum :
Menurunkan morbiditas TB paru
2. Pemberian TT kepada Bumil
Tujuan Khusus :
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai Tujuan umum :
TB paru Meningkatkan cakupan pemberian TT pada Ibu hamil