Anda di halaman 1dari 37

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN LOKAKARYA MINI TRIBULANAN III


PUSKESMAS JAILOLO TAHUN 2014

I. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta
pengendalian pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan
pelaksanaan dalam bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini
Puskesmas. Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan
Lokakarya Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk
memantau hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja
bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya. Sementara itu perlu pula perlu
penggalangan kerjasama lintas sektor sebagai tindaklanjut semangat kerja sama dalam
tim yang telah ditimbulkan dalam lingkungan sektor sektor yang bersangkutan. Untuk
memantau pelaksanaan kerjasama lintas sektor maka perlu dilakukan Minilokakarya
Tribulana Lintas Sektor, sehingga terjalin koordinasi yang baik untuk bersama sama
memperoleh hasil yang optimal.

Lokakarya Mini Tribulanan Lintas Sektor dilaksanakan dalam dua tahap yaitu :

1. Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama


Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama merupakan penggalangan tim
diselenggarakab dalam rangka pengorganisasian. Pengorganisasian dilaksanakan
untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.

Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggungjawab dan


pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja
dan wilayah kerja kecamatan dilakukan pembagian habis kepada seluruh sektor
terkait, dengan mempertimbangkan kewenangan dan bidang yang dimilikinya.
2. Lokakarya Mini Tribulanan Rutin
Lokakarya tribulanan lintas sektoral merupakan tindak lanjut dari lokakarya
penggalangan kerja sama lintas sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya
dilakukan tiap tribulanan secara tetap.
Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor terkait di
kecamatan.

ll. Tujuan

1. Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektor dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
2. Khusus
a. Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama
sama lintas sektor.
b. Dirumuskannya mekanisme atau rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang.

lll. Kegiatan
1. Persiapan.
a. Pendekatan kepada Camat untuk :
1) Memimpin lokakarya dengan menjelaska acaranya
2) Mengkoordinasikan sektor sektor agar menyajikan laporan kegiatan dan
pembinaan
3) Mempersiapkan tempat penyelenggaraan lokakarya.
b. Puskesmas Melaksanakan :
1) Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah dipahami
oleh sektor, antara lain dalam bentuk PWS.
2) Persiapan alat alat tulis kantor dan formulir kerja tribulanan lintas sektor.
3) Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat surat yang
berhubungan dengan peran serta masyarakat yang beekaitan dengan sektor
kesehatan.
4) Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen lokakarya.
5) Pembuatan surat surat undangan lokakarya untuk ditandatangani camat.
lV. Peserta

Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dipimpin oleh Camat, adapun peserta
Lokakarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut :

a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


b. Tim Penggerak PKK Kecamatan
c. Puskesmas diwilayah kecamatan
d. Staf kecamatan : Sekcam, unit lain yang terkait
e. Lintas sektor di kecamatan, antara lain : Pertanian, Agama, Pendidikan, BKKBD,
Sosial
f. Lembaga/organisasi kemasyarakatan, antara lain : TP PKK Kecamatan,
BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan (apabila sudah terbentuk)

Lokakarya mini bulanan dipimpin oleh Kepala Puskesmas dan diikuti oleh
seluruh staf Puskesmas

lV. Pembiayaan

Pembiayaan Kegiatan Lokakarya Mini Tribulan III Lintas Sektor Puskesmas


Jailolo bersumber dari Dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Kabupaten Halmahera
Barat Tahun Anggaran 2014, periode Bulan Desember 2014 dengan jumlah biaya Rp.
7.420.000,-

V. Penutup

Demikian kerangka acuan Kegiatan Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas


Jailolo yang disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Jailolo, Oktober 2014


Kepala Puskesmas Jailolo

dr.Hj.Maryam K. Hasan.
NIP. 19710925 200501 2 009
LAPORAN HASIL KEGIATAN MINILOKAKARYA TRIBULANAN III LINTAS SEKTOR
PUSKESMAS JAILOLO TAHUN 2012

l. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta pengendalian
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam
bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya
Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk memantau
hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari
setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya. Sementara itu perlu pula penggalangan
kerjasama lintas sektor sebagai tindaklanjut semangat kerja sama dalam tim yang telah
ditimbulkan dalam lingkungan sektor sektor yang bersangkutan. Untuk memantau
pelaksanaan kerjasama lintas sektor maka perlu dilakukan Minilokakarya Tribulanan Lintas
Sektor, sehingga terjalin koordinasi yang baik untuk bersama sama memperoleh hasil yang
optimal.

ll. Tujuan

1. Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektor dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

2. Khusus
a. Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama
sama lintas sektor.
b. Dirumuskannya mekanisme atau rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang.

lll. Peserta
Minilokakarya Tribulanan l diikuti oleh:
1. Peserta Lintas Sektor
2. Peserta Lintas Program

lV. Narasumber

Untuk minilokakarya tribulanan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten


Halmahera Barat.

V. Tempat dan Waktu

Lokakarya Mini Tribulanan lI Puskesmas Jailolo dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Kamis, 9 Oktober 2012

Tempat : Aula Puskesmas Jailolo

Waktu : 09.00 - sampai selesai

Vll. Proses Pertemuan

Minilokakarya dilaksanakan diawali dengan pembukaan oleh wakil dari Camat Jailolo,
kemudian penyajian materi, dan terakhir adalah sesi diskusi dan tanya jawab.
LAPORAN HASIL KEGIATAN MINILOKAKARYA TRIBULANAN III LINTAS SEKTOR
PUSKESMAS JAILOLO TAHUN 2012

l. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta pengendalian
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam
bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya
Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk memantau
hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari
setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya. Sementara itu perlu pula penggalangan
kerjasama lintas sektor sebagai tindaklanjut semangat kerja sama dalam tim yang telah
ditimbulkan dalam lingkungan sektor sektor yang bersangkutan. Untuk memantau
pelaksanaan kerjasama lintas sektor maka perlu dilakukan Minilokakarya Tribulanan Lintas
Sektor, sehingga terjalin koordinasi yang baik untuk bersama sama memperoleh hasil yang
optimal.

ll. Tujuan

Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektor dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

Khusus
a. Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama
sama lintas sektor.
b. Dirumuskannya mekanisme atau rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang.

lll. Peserta
Minilokakarya Tribulanan l diikuti oleh:
a. Peserta Lintas Sektor : Camat, Ketua TP PKK Kec, KUA Kec, dan stakeholders yang
terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan program
b. Peserta Lintas Program

lV. Narasumber

Untuk minilokakarya tribulanan ini tidak dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Halmahera Barat.

V. Tempat dan Waktu

Lokakarya Mini Tribulanan lII Puskesmas Jailolo dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Selasa, 9 Oktober 2012

Tempat : Aula Puskesmas Jailolo

Waktu : 09.00 - sampai selesai

Vl. Proses Pertemuan

Minilokakarya dilaksanakan diawali dengan pembukaan oleh Sekretaris Camat


Jailolo, kemudian penyajian materi, dan terakhir adalah sesi diskusi dan tanya jawab. Adapun
pelaksanaanya adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan oleh MC (Rina Hasim, Amd.Keb)


2. Pembacaan Do’a yang dipimpin oleh Hi. Djunaidi A. Rahman (dari KUA Kec,)
3. Sambutan Kepala Puskesmas Jailolo
4. Sambutan Camat Jailolo yang dalam hal ini diwakili oleh Sekcam Jailolo (Mispan Do.
Luthfi, S.STP)

“ Dalam sambutannya Sekretaris Camat Jailolo mengatakan bahwa minilokakarya ini


adalah merupakan sarana untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan atau program yang
telah dilaksanakan oleh Puskesmas Jailolo dan sangat perlu untuk diketahui oleh pihak
kecamatan, dan bagi masyarakat yang diwakili oleh kepala desa masing-masing
.Karena ada beberapa program yang belum mencapai target, maka perlu dipecahkan
bersama solusi yang tepat untuk menangani masalah tersebut.”

5. Istirahat
6. Penutupan
7. Presentasi dilakukan dalam bentuk panel oleh 3 penyaji yaitu :
1. Penyajian hasil-hasil kegiatan Puskesmas yang dibawakan oleh Syahbuddin,
Amd.Kep dengan moderator Sulastri Arif,
2. Penyajian Materi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) oleh Muh. Ade
Fabanyo
3. Penyajian hasil-hasil kegiatan desa :
1. Desa Gamlamo
2. Desa Matui

10. Diskusi & Tanya Jawab

Pertanyaan/Saran

1. Sekdes Gufasa

Bagaimana mengatasi masalah gizi buruk ?


Jawab : Masalah gizi buruk adalah menjadi tanggung jawab kita bersama, namun
dari pihak puskesmas sudah mengintervensi terhadap kasus gizi buruk tersebut.
Dalam hal ini telah diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa susu
untuk meningkatkan berat badan bayi/balita. Oleh sebab itu pihak desa juga
harus memperhatikan kasus-kasus yang terjadi di masyarakat sehingga pihak
puskesmas seiring sejalan bersama-sama mengatasi masalah gizi buruk ini.
Disarankan untuk melibatkan pihak kepolisian untuk menangani masalah remaja
khususnya penyalahgunaan narkoba.
Jawab : Di setiap minilokakarya selalu dilibatkan pihak kepolisian untuk bersama-
sama mencarikan solusi untuk mengatasi kenakalan remaja.

2.Sekdes Bobanehena
 Apakah kelengkapan polindes, khususnya Polindes Bobanehena yang tidak
memiliki listrik dan air, pengadaannya dibebankan kepada siapa?
Jawab: Beberapa waktu yang lalu memang pembangunan polindes itu satu paket
dengan pengadaan air dan listrik tapi dalam beberapa tahun terakhir ini tidak
satu paket. Namun pengaadaan seperti itu sebenarnya adalah tanggung jawab
Dinkes Kabupaten.
 Kader-kader posyandu rata-rata sudah aktif tapi partisipasi masyarakat yang
kurang. Apakah ini karena faktor kepercayaan masyarakat terhadap bidan-bidan
yang masih baru dan muda?

Jawab : Sesungguhnya masalah partisipasi masyarakat ini yang menjadi problem


setiap desa. Kader sudah berupaya untuk menyampaikan kepada masyarakat
bahkan diumumkan lewat pengeras suara masjid, tapi yang datang ke Posyandu
tidak sesuai dengan target dan sasaran.
Kalau masalah bidan yang masih baru dan muda, justru ilmu mereka masih
segar dalam ingatan. Dan perlu diingat bahwa mereka memperoleh ilmu
kebidanan itu melalui bangku sekolah, jadi setelah keluar dari sekolah mereka
sudah dapat menerapkan ilmu yang mereka dapat. Jadi beri kesempatan kepada
mereka dan jangan anggap remeh keberadaannya walaupun masih baru dan
muda .
 Program remaja yang di PKPR setidaknya sama dengan yang ada di BKKBD,
jadi disarankan agar pihak Puskesmas mengkolaborasikan program tesebut
supaya ada kerjasama untuk mengadakan sosialisasi-sosialisasi di sekolah-
sekolah, agar masalah ini bisa teratasi dan tidak ada lagi nikah dini di kalangan
remaja saat ini.
 Masalah posyandu, yang pencapaian target programnya belum tercapai, perlu
partisipasi masyarakat supaya ada kerjasama antara masyarakat dengan
petugas kesehatan agar posyandu berjalan lancar dan target bisa tercapai.

3. Kades Bobanehena
o Mengapa bidan yang masih anak-anak menolong persalinan?
Jawab : Seorang bidan telah dibekali ilmu kebidanan yang akan menolong
persalinan. Mereka telah melewati pendidikan selama 3 tahun dan ditambah
praktek dan magang. Jadi tugas mereka adalah menolong persalinan, tidak
perlu diragukan. Jadi mohon kerjasamanya dan berikan kepercayaan kepada
mereka.

4. Kades dan Kader Desa Gamlamo


o Mengenai sosialisasi kepada ibu hamil, pernah Puskesmas menjanjikan untuk
sosialisasi Kelas Ibu namun belum ada, bagaimana?
Jawab :
Dari Puskesmas sudah ada yang turun ke desa khususnya desa Gamlamo, tapi
masyarakat/Ibu hamilnya tidak ada, jangankan ibu hamil, kursi tempat duduk
pun tidak ada, intinya tidak ada respon balik dari desa untuk kegiatan ini. Tapi
puskesmas sudah berusaha, hanya masyarakatnya yang tidak peduli.Oleh
sebab itu kami minta dari desa untuk bekerjasama dalam setiap kegiatan-
kegiatan puskesmas.(dr.Hj. Maryam K. Hasan)

5. Masukan dari Sekretaris Kecamatan


“Menyangkut posyandu, khususnya diwilayah kerja Puskesmas Jailolo, ada 16
Posyandu, merupakan ujung tombak bagi kita, dan di posyandu adalah sangat strategis
untuk melaksanakan kegiatan kesehatan dan masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan, karena karena selain mendapatkan pengobatan, kita juga mendapatkan
penyuluhan dari petugas kesehatan maupun kader.Dan dari ADD Desa sebaiknya
disisipkan dana operasional posyandu. Sebab kader ini bekerja sukarela di desa. Jadi
dari pihak kecamatan maupun desa agar memperhatikan masalah ini, setidaknya ada
insentif buat kader.”

VII. Kesepakatan-Kesepakatan/Rekomendasi
1. Penyajian materi untuk setiap minilokakarya disajikan dalam bentuk power point dan
disusun secara sistematis.
2. Untuk minilokakarya tribulan IV, desa yang akan mempresentasikan hasil-hasil
kegiatan desa adalah Desa Bobanehena dan Desa Galala.
3. Adanya kerjasama dengan pihak desa dalam hal kegiatan sosialisasi dan
4. penyuluhan tentang masalah kesehatan.
5. Posyandu diaktifkan di tiap-tiap desa dengan melibatkan pihak desa terutama Ketua
Tim Penggerak PKK Desa dan Kader Posyandu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
6. Para Kepala Desa dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa, diharuskan hadir pada
setiap pelaksanaan minilokakarya tribulanan lintas sektor, dan apabila tidak hadir,
harap diwakilkan.

Jailolo, 9 Oktober 2012


Kepala Puskesmas Jailolo

dr.Hj.Maryam K. Hasan.
NIP. 19710925 200501 2 009
LAPORAN HASIL KEGIATAN MINILOKAKARYA BULAN SEPTEMBER
PUSKESMAS JAILOLO TAHUN 2014

l. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta pengendalian
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam
bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya
Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk memantau
hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari
setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya.

ll. Tujuan

Umum
Terselenggaranya lokakarya mini bulanan dalam rangka mengkaji hasil kegiatan
puskesmas selama satu bulan dan tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

Khusus
a. Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama.

lll. Peserta
Lokakarya Mini bulanan Puskesmas diikuti oleh seluruh staf Puskesmas Jailolo.
lV. Narasumber

Untuk kegiatan lokakarya mini bulan September ini tidak dihadiri oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Halmahera Barat.

V. Tempat dan Waktu

Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas Jailolo dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Selasa,30 September 2014

Tempat : Aula Puskesmas Jailolo

Waktu : 11.30.00 - sampai selesai

Vl. Proses Pertemuan

Lokakarya mini dilaksanakan, diawali dengan pembukaan oleh kepala Bagian


Tata Usaha Puskesmas Jailolo, kemudian penyajian hasil-hasil kegiatan puskesmas, dan
terakhir adalah sesi diskusi dan tanya jawab. Adapun pelaksanaanya adalah sebagai
berikut :

1. Pembukaan oleh Staf Puskesmas (Ekawati Mahmud,Amd,Keb)


2. Sambutan PLH,Kepala Puskesmas Jailolo (Sitti Nurlailah,SKM) :
“ Dalam sambutannya Kepala Puskesmas Jailolo menyampaikan :
Disiplinnya Pegawai terhadap kehadiran
POA yang harus di kumpul sesuai pada waktu yan di tentukan.
3. Laporan Bidan-Bidan Desa//PWS
Desa Saria
K1 target 74,7 % Capai 80 %
K4 target 71,1 % Capai 60 %
PN target 67,5 % Capai 57 %
Bufas taeget 67,5 % Capai 64 %
Komplikasi target 74,7 % Capai 100 %
Penaganan komplikasi target 60,3 % Capai 33 %

Desa Gamlamo
K1 target 66,4 % Capai 71%
K4 target 63 % Capai 62%
PN target 60 % Capai 90 %
Bufas taeget 60 % Capai 90 %
Komplikasi target 66 Capai 100 %
Penaganan komplikasi target 66 % Capai 100 %
Laporan Imunisasi
HB Neo target 52 %,BCG target 63 % Capai 42 %,DPT 1 target 63 % Capai 39 %
DPT 3 target 60 % Capai 55 %,Polio 1 target 63 % Capai 42 %,Polio 4 target 50 %
Capai 61 %,Campak target 60 % Capai 55 %.

Laporan PWS Anak


KN1 Target 60 % Capai 61 %
Penanganan Bayi Terget 60 % Capai 61 %
Penanaganan Balita tergat 60 % Capai 78 %
Penanaganan Bayi Sakit Terget 60 % Capai 0
Penanaganan Balita Sakit target 68 % Capai 0
Desa Bobo Jiko
K1 Terget 66,4 % Capai 33 %
PN target 60 % Capai 50 %
Bufas Target 60 % Capai 50 %
Laporan Imunisasi
HB Neo target 50 %,DPT 1 terget 63 % Capai 33 %,Polio1 target 63,2 % Capai 62 %
Polio 4 target 60 % Capai 75 %,Campak target 60 % Capai 100 %
Laporan Kesehatan Linkungan untuk Sanitasi
Diare 22 Orang,Ispa 85 Orang,TB 5 Orang
POA Kesehatan Lingkungan
1.Pengawasan depot Aor minum
2.Monitoring dua Sekolah
3.Pengawasan Rumah Makan di Desa jalan baru
# Laporan Survelens
-Diare 14 Orang
- DM 3 Orang
- PB 1 Orang,MB 1 Orang
-Hiper 6 Orang
# Laporan Obat
10 Macam Obat paling banyak di gunakan
1.Vit C 1522 Tablet
2.GG 1500 Tablet
3.CTM 1441 Tablet
4.Amoxcilin 1290 Tablet
5.Vit B,Com 1033 Tablet
6.Ibuprofen 975 Tablet
7.Vit B12 900 Tablet
8.Prednison 881 Tablet
9.Dexametason 844 Tablet
10.Vit B1 620 Tablet
# Obat yang akan Expair bulan Agustus
Cotrimoxaxol,Hidrokotrison salap,Oxitetraxiklin 1 %,Efedria.
# Obat yang akan Expair bulan September Vit B,Com,Ketakosonaal Tab.

Laporan Laboratorium
-BTA yang di periksa : 21 Orang
-BTA + : 5 Orang
- BTA RO + : 1 Orang
-Pasien Sembuh : 2 Orang
-Pasien kambuh : 1 orang
-Pasien meningal :0
# Laporan Malaria
-Malaria :0
Pemeriksaan Lain
- Guladarah : 7 orng
- Kolesterol : 3 orng
- Asamurat : 6 orng

# POA : Pemantauan Minum Obat

# Laporan Desa yang Ada Pasien TB

- Ds.Bobo : 3 orng
- Ds.Payo : 3 orng
- Ds.Bobanehena : 1 orng
- Ds.Galala : 3 orng
- Ds.Guaemaadu : 1 orng
- Ds.Gufasa : 2 orng
- Ds.jalan Baru : 3 orng
- Ds.Gamlamo : 3 orng
- Ds.matui : 1 orng
- Ds.tauro : 2 orng
- Ds.Bukubualawa : 1 orng
- Jumlah : 22 Orang

# Laporan kunjungan Puskesmas

- Kasus lama Askes : 35 orng


- Kasus baru Askes : 16 orng
- Kasus lama Umum : 34 orng
- Kasus baru umum : 58 orng
- Kasus lama jamkesmas : 22 Orang
- Kasus baru jamkesmas : 33 orng
- Jamkesda : 17 Orng
- BPJS : 29 orng

# Diskusi

1.BPJS

-tenteng Persalinan sudah Cair

# Laporan K4 belum capai target

Masalahnya : Ibu hamil Posyandu Usia kehamilannya sudah sekitar di Atas 16


minggu ( 4 Bulan ),dan juga sering ibu hamil pindah.

Saran & masukan : Bidan Desa harus lebih Aktif dalam pendekatan pada masyarakat
sehingga bias mendapatkan ibu hamil baru sehingga k1 dan k4 nya
Capai.

2.Konfirmasi tentang BPJS yang pembagian umumnya pembagian kapan?

3.Masalah BOK : POA Bulan September Belanja PMT untuk 7 Desa

4.Pembagian Loket

5.Pemegang program yang belum masukan laporan segera masukan sebalum tangga 5

6.untuk rujukan harus pencatatan dan pelaporan,dan di tulis ke status pasien

7.BPJS Persalinan harus masuk di piket dan pembuatan patograf,untuk pembagian sudah
berdasarkan juknis,pembagian sesuai jenjang pendidikan.

Jailolo, 5 November 2012


PLH,Kepala Puskesmas Jailolo

Sitti Nurlailah,SKM.
NIP. 19760921 200012 2 001
LAPORAN HASIL KEGIATAN MINILOKAKARYA BULAN NOVEMBER
TAHUN 2012

l. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta pengendalian
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam
bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya
Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk memantau
hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari
setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya.

ll. Tujuan

Umum
Terselenggaranya lokakarya mini bulanan dalam rangka mengkaji hasil kegiatan
puskesmas selama satu bulan dan tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

Khusus

Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama.

lll. Peserta
Lokakarya Mini bulanan Puskesmas diikuti oleh seluruh staf Puskesmas Jailolo.

lV. Narasumber

Untuk kegiatan lokakarya mini bulan Oktober ini tidak dihadiri oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Halmahera Barat.

V. Tempat dan Waktu

Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas Jailolo dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Rabu, 28 November 2012

Tempat : Aula Puskesmas Jailolo

Waktu : 11.00 - sampai selesai

Vl. Proses Pertemuan


Lokakarya mini dilaksanakan, diawali dengan pembukaan oleh Protokol (Isna,
Amd.Kep), kemudian dilanjutkan dengan sepatah kata dari Kepala Puskesmas Jailolo, lalu
penyajian hasil-hasil kegiatan puskesmas, dan terakhir adalah sesi diskusi dan tanya jawab.
Adapun pelaksanaanya adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan oleh Protokol (Isna, Amd.Kep)


2. Sambutan Kepala Puskesmas Jailolo (dr.Hj. Maryam K. Hasan) :
“ Dalam sambutannya Kepala Puskesmas Jailolo menyampaikan antara lain:
Ucapan terima kasih kepada para pegawai yang telah melakukan pendataan di desa
pesisir, semoga hasil pendataan tersebut dapat berguna untuk pelayanan kesehatan di
Puskesmas Jailolo.
Khusus untuk pegawai sukarela dan honorer agar memasukkan ijazah dan
rekomendasi dari Dinas Kesehatan, yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan jika ada pengangkatan PNS.
Hasil pertemuan Forum Kemitraan Askes antara lain pemberian rujukan pada pasien
harus sesuai dengan indikasi medis dan kepada para bidan desa agar
mensosialisasikan tentang jalur pelayanan askes ini kepada masyarakat di desa
masing-masing. Kemudian bagi ibu hamil yang akan ingin pelayanan USG,harus ada
indikasi medis (K1 & K4), tidak boleh USG tiap bulan terutama bagi ibu hamil yang ada
di wilayah pesisir.
Ucapan terima kasih kepada bidan-bidan dari PKM Jailolo yang mewakili IBI dan
menang dalam lomba joget balon.

3. Penyajian hasil-hasil kegiatan program (Berita Minlok)


A. Program KIA
Indikator Target (%) Capaian (%)
K1 85,3 106
K4 77,9 68
Persalinan Nakes 77 74
Kunjungan Bufas 75,2 83
Bumil dengan komplikasi 59,6 134

B. Kesehatan Anak
Indikator Target (%) Capaian (%)
Kunjungan Neonatal 1 72,6 88
Kunjungan Lengkap
Pelayanan Komplikasi
Kunjungan Neonatal
Kunjungan Bayi 72,6 86
Kunjungan Balita 72.6 65
Masalah : Laporan ada yang masih salah.
C. Program Perbaikan Gizi
Indikator Target (%) Capaian (%)
D/S 60 86
N/D 88 88

BGM/N : 6 orang
Gizi Buruk : 1 orang
Gizi Kurang :23 orang
Bumil KEK : 4 orang
D. Imunisasi
Jenis Imunisasi Target (%) Capaian (%)
HB Neo 73 69
BCG 75 105
DPT-1 87 104
DPT-2 82 81
Polio – 1 87 103
Polio – 4 82 93
Campak 82 82
TT-1 87 91
TT-2 87 82

E. Program P2 Kusta
MB anak 1 orang
MB dewasa 7 orang
PB anak 1 orang
PB dewasa 1 orang
RFT 0

F. Program P2 ISPA
< 1 thn 27 orang
1-4 thn 49 orang
>5 thn 104 orang
Jumlah 180 orang

G. Program P2 Malaria
Pasien yang diperiksa 19 orang
Malaria Falciparum 1 orang

H. Program P2 TB
Suspek 11 orang
BTA (+) 2 orang
BTA (-) 0
RO (+) 1 orang
TB Ekstra Paru 1 orang

I. Program Surveilans
Jenis Penyakit Jumlah
Diare 29 orang
TB 2 orang
Pneumoni -
Infulensa 180 orang
Hipertensi 22 orang
Diabetes Melitus 2 orang
Malaria 1 orang
Kusta 1 orang

J. Program MTBS
Indikasi Umur 0-2 thn Umur 2 – 5 thn
Batuk Bukan Pneumoni 1 55
DMBM 1 44
DBM 1 7
Malaria - 1
Diare - 18
Penyakit lainnya - 9

K. Program P2 Diare
< 1 thn 1 orang
1-4 thn 16 orang
>5 thn 8 orang
Pemakaian Oralit 114 bungkus
Pemakaian Zink 190 bungkus

L. Program Kesehatan Lingkungan


Jenis Penyakit Jumlah Kasus
Diare 125
ISPA 26

Dari 11 penyakit yang berbasis lingkungan, hanya 3 penyakit tersebut di atas yang
terbanyak.
5 Pasien untuk kunjungan rumah.
Untuk antisipasi ISPA akan diadakan penyuluhan tentang ISPA di Posyandu.

M. Program Penyakit Tidak Menular (PTM)


Jenis Penyakit Jumlah
Hipertensi 22 orang
GD 2 orang

Yang meninggal :
1. Hipertensi 2 orang
2. GGK 1 orang

N. Laboratorium
TB
Suspek 11 orang
Positif (+) 2 orang
Tindak Lanjut (Follow-up) 7 orang
Malaria
Yang diperiksa 19 orang
Yang Positif (+) 1 orang
Pemeriksaan lain
Gula darah 5 orang
Asam Urat 1 orang

O. Laporan Kematian
Total kematian untuk bulan November 2012 : 4 orang

P. Laporan Jamkesmas
Jumlah Kunjungan 420 orang
Pasien Malaria 7 orang
Biaya yang digunakan bulan November Rp. 8.505.000,-
Biaya yang digunakan s/d bulan ini Rp.83.797.000,-

Q. Kunjungan Pasien
Kunjungan Lama Baru
ASKES 31 68
Umum 15 50
JAMKESMAS 34 63
JAMKESDA 30
SKD 125
PUSLING 372
Total 787 181

R. Laporan 10 Penyakit Terbanyak


Jenis Penyakit Jumlah
ISPA 180
Penyakit pada sistem otot & jaringan 44
Penyakit kulit infeksi 42
Infeksi Penyakit usus yang lain 38
Diare 29
Penyakit kulit alergi 25
Hipertensi 22
Bronchitis 8
Karies Gigi 4
Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah dan lainnya 4

S. Laporan 10 Pemakaian Obat Terbanyak


Jenis Obat Jumlah yang terpakai
Amoxycillin 2550
CTM 1950
Paracetamol 1900
Vit C 1550
B12 1320
Gliseril Guaicolat (GG) 1300
Dexametason 1135
B.Com 1130
Asam Mefenamat 890
B6 850

T. Laporan Kunjungan Pustu & Polindes


Desa Umum Askes Jamkesmas Jamkesda Total
Saria 3 1 3 3 10
Bobo 10 4 14
Payo 1 17 7 25
Bobanehena 1 9 10
Galala 3 14 4 21
Guaemaadu 2 2
Gufasa
Jalan Baru 3 2 7 12
Gamlamo 1 1 2

Lanjutan.......
Desa Umum Askes Jamkesmas Jamkesda Total
Matui 1 1 86 88
Guaeria 2 31 33
Tauro 90 1 91
Bukubualawa 39 39

4. Diskusi dan tanya jawab


1. Muh. Ade Fabanyo
Tanya : Mengenai penanganan rujukan dan SKD, agar sistemnya diperjelas bila
dokter tidak berada di tempat.
Jawab : Untuk rujukan, siapa saja tenaga kesehatan (bidan, perawat) yang
memeriksa boleh merujuk.
Untuk SKD jamaah haji lihat diagnosanya, bisa tiru ttd dokter. jika untuk
kepentingan yang perlu pemeriksaan yang intensif maka harus dokter yang
menangani.

2. Sulastri Arief
Usul : Untuk pendataan di anak Desa Bukubualawa (Ulo), agar diadakan sebelum
jadwal posyandu (1 Desember), mengingat menjelang natal lagi.
Jawab : Boleh saja, Untuk Posyandu di Saria agar naik ojek saja, dan obat di drop
pada hari Jum’at.

3. Syahbuddin
Tanya : Seragam untuk pendataan apa? Apakah boleh tambah personil untuk desa
desa yang wilayahnya luas?
Jawab : Pendataan memakai baju dinas, boleh tambah personil.

4. Meiske
Usul : Untuk bidan desa, kunjungan pasien di buku register tolong tulis diagnosa
yang benar (copy lembar diagnosa).

5. dr. Hj. Maryam K. Hasan


Usul : Untuk Bidan Desa agar mengcopy Strata Posyandu, sehingga bulan depan
sudah mengetahui posyandunya masuk strata apa.

6. Sitti Nurlailah
Usul : Kepada para pemegang program yang belum lengkap laporan BOKnya
agar dilengkapi.
Untuk Kegiatan BOK Bulan Desember ada tambahan kegiatan untuk KIA
yakni Sweeping pemasangan Stiker P4K.
Sisa dana BOK bulan Desember 2012 adalah Rp. 15 810.000,-
Paling Lambat Laporan BOK dikumpul tanggal 10 Desember, karena atas
pencairan dana di BRI s/d tanggal 15 Desember 2012.

Demikianlah laporan pelaksanaan Minilokakarya Bulan November 2012.

Jailolo, 28 November 2012


Kepala Puskesmas Jailolo

dr. Hj. Maryam K. Hasan


NIP. 19710925 200501 2 009
LAPORAN HASIL KEGIATAN MINILOKAKARYA TRIBULANAN III LINTAS SEKTOR
PUSKESMAS JAILOLO TAHUN 2012

l. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta pengendalian
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam
bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya
Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk memantau
hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari
setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya. Sementara itu perlu pula penggalangan
kerjasama lintas sektor sebagai tindaklanjut semangat kerja sama dalam tim yang telah
ditimbulkan dalam lingkungan sektor sektor yang bersangkutan. Untuk memantau
pelaksanaan kerjasama lintas sektor maka perlu dilakukan Minilokakarya Tribulanan Lintas
Sektor, sehingga terjalin koordinasi yang baik untuk bersama sama memperoleh hasil yang
optimal.

ll. Tujuan

6. Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektor dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
7. Khusus
c. Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama
sama lintas sektor.
d. Dirumuskannya mekanisme atau rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang.

lll. Peserta
Minilokakarya Tribulanan l diikuti oleh:
3. Peserta Lintas Sektor
4. Peserta Lintas Program

lV. Narasumber

Untuk minilokakarya tribulanan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten


Halmahera Barat.

V. Tempat dan Waktu

Lokakarya Mini Tribulanan lI Puskesmas Jailolo dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Kamis, 9 Oktober 2012

Tempat : Aula Puskesmas Jailolo

Waktu : 09.00 - sampai selesai

Vll. Proses Pertemuan

Minilokakarya dilaksanakan diawali dengan pembukaan oleh wakil dari Camat Jailolo,
kemudian penyajian materi, dan terakhir adalah sesi diskusi dan tanya jawab.
LAPORAN HASIL KEGIATAN MINILOKAKARYA TRIBULANAN IV LINTAS SEKTOR
PUSKESMAS JAILOLO TAHUN 2012

l. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta pengendalian
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam
bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya
Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk memantau
hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari
setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya. Sementara itu perlu pula penggalangan
kerjasama lintas sektor sebagai tindaklanjut semangat kerja sama dalam tim yang telah
ditimbulkan dalam lingkungan sektor sektor yang bersangkutan. Untuk memantau
pelaksanaan kerjasama lintas sektor maka perlu dilakukan Minilokakarya Tribulanan Lintas
Sektor, sehingga terjalin koordinasi yang baik untuk bersama sama memperoleh hasil yang
optimal.

ll. Tujuan

Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektor dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

Khusus
a. Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama
sama lintas sektor.
b. Dirumuskannya mekanisme atau rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang.

lll. Peserta
Minilokakarya Tribulanan lV diikuti oleh:
a. Peserta Lintas Sektor : Camat, Ketua TP PKK Kec, KUA Kec, PL KB Kec, Ka.Sie
Kesra Kec. dan stakeholders yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan program
b. Peserta Lintas Program

lV. Narasumber

Untuk minilokakarya tribulanan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten


Halmahera Barat dalam hal ini Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kab. Halbar

V. Tempat dan Waktu

Lokakarya Mini Tribulanan lV Puskesmas Jailolo dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Senin, 31 Desember 2012

Tempat : Aula Puskesmas Jailolo

Waktu : 09.00 - sampai selesai

Vl. Proses Pertemuan

Minilokakarya dilaksanakan diawali dengan sambutan Kepala Puskesmas


Jailolo, dan sambutan sekaligus pembukaan oleh Kepala Seksi PMD Kecamatan dalam hal ini
yang mewakili Camat Jailolo, kemudian penyajian materi, dan terakhir adalah sesi diskusi dan
tanya jawab. Adapun pelaksanaanya adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan oleh MC (Ekawati Mahmud, Amd.Keb)


2. Sambutan Kepala Puskesmas Jailolo
- Dalam sambutannya Kepala Puskesmas Jailolo, pertama-tama menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang sempat hadir pada kesempatan minilokakarya
kali ini.
- Mengingatkan kembali tentang kesepakatan yang telah disepakati pada
minilokakarya sebelumnya.

- Mengharapkan kerjasama lintas sektor untuk rencana sepanjang tahun 2013,


dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di desa, sebelum
permasalahan itu disampaikan ke kabupaten karena ada jenjang pelaporannya.
- Prosedur pelayanan kesehatan Askes, Jamkesmas, dan Jamkesda serta
Jampersal harus melalui Puskesmas terlebih dulu, kemudian ke RSU, tidak boleh
langsung ke RSU, kecuali yang bersifat darurat.
- Prosedur permintaan rujukan, tidak boleh langsung minta rujukan karena yang
menentukan pasien layak dirujuk atau tidak adalah dokter di
Puskesmas.Terkecuali pasien yang emergency boleh langsung ke Rumah Sakit,
nanti rujukannya menyusul.

3. Sambutan Camat Jailolo yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi PMD
Kecamatan Jailolo (Hengki Koda, SH)

“ Dalam sambutannya Yang Mewakili Camat Jailolo mengatakan bahwa minilokakarya


ini adalah merupakan sarana untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan atau program yang
telah dilaksanakan oleh Puskesmas Jailolo Jika programnya belum berhasil maka perlu
dicarikan jalan keluarnya melalui evaluasi kegiatan seperti ini. Lebih lanjut lagi beliau
mengatakan bahwa tanggung jawab kesehatan bukan hanya tanggung jawab
Puskesmas saja tetapi merupakan tanggung jawab dan kebutuhan kita bersama
terutama para Kepala Desa agar dapat mengontrol masyarakatnya dalam masalah
kesehatan. Kemudian menyinggung tentang bidan desa, beliau mengatakan bahwa tiap
desa harus ada bides, dan jika ada bides yang kurang aktif harus segera lapor ke
Puskesmas, jangan langsung ke Dinas Kesehatan, karena ini jenjang pelaporannya.

4. Istirahat
5. Penutupan
6. Presentasi dilakukan dalam bentuk panel oleh 3 penyaji yaitu :
7. Penyajian hasil-hasil kegiatan Puskesmas yang dibawakan oleh Mona Sarita, SKM
dengan moderator Fahima Syamsuddin, Amd.Keb,
8. Penyajian Materi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh Sitti Nurlailah,
SKM
9. Diskusi & Tanya Jawab

Pertanyaan/Saran

1. Kades Jalan Baru (Mursal M. Saleh)

Usul agar diadakan penyuluhan di desa pada setiap bulannya?


Jawab :
- Untuk capaian program D/S Desa Jalan Baru sudah cukup bagus, tapi
kendala selama ini untuk kegiatan penyuluhan, susah mengumpulkan
masyarakat untuk mendengarkan penyuluhan tentang kesehatan.
- Penyuluhan memang sudah dilaksanakan setiap jadwal Posyandu, namun
jika ada jadwal pertemuan di Desa boleh mengundang petugas kesehatan
untuk memberikan penyuluhan.
- Tentang Polindes, Puskesmas tidak membuat polindes, tetapi jika ada
MUSREMBANG, perlu diusulkan untuk pengadaan polindes.

2.Kades Guaeria (Desi)


 Bagaimana dengan Jamkesda dan Jamkesmas ?
Jawab: Jamkesmas dari pusat sedangkan Jamkesda dari Pemda, masa berlaku
1 tahun. Karena jamkesda ini program Bupati Halbar maka ini tetap dilanjutkan
walaupun dana untuk itu tdak ada.
 Karena adanya perubahan jadwal kunjungan ke Guaeria oleh Tim Supervisi dari
Pusat maka penderita tidak semua terdeteksi, oleh sebab itu boleh ada petugas
yang turun ke Guaeria lagi.
Jawab :
Guaeria terpilih sebagai desa yang dikunjungi oleh tim dari Pusat, karena ada
riwayat penyakit kusta di Desa tersebut. Petugas kesehatan akan turun ke
lapangan yang dibiayai Dana BOK.
 Bagaimana denga program Pamsimas, karena air yang dibangun sudah tidak
berfungsi?
Jawab :
Untuk masalah air di Desa Guaeria memang masih memerlukan pengolahan,
dan ini tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit, nanti akan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan untuk mencari solusi yang tepat.

3. Sekdes Gufasa
o Menyoroti tentang pelayanan di RSUD?
Jawab :
Untuk menjawab masalah ini bukan porsi Puskesmas, jadi nanti dikonfirmasi
dengan pihak RSUD saja.
o Mengapa pelayanan di lab puskesmas dipungut bayaran ?
Jawab :
Kalau dari Dinkes hanya ada pemeriksaan TB dan DDR, tetapi yang lainnya
seperti Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat adalah pengadaan Puskesmas
sendiri sehingga dipungut biaya untuk kelanjutan operasionalnya.

4. Kades Payo
o Mengenai keberadaan Puskesmas Payo, untuk apa dibangun, karena sampai
dengan saat ini belum difungsikan ?
o Usulan ke MUSREMBANG biasanya tidak di tanggapi.
Jawab :
 Tentang Puskesmas Payo, informasi terakhir masih dalam tahap
pengusulan mobiler dan tenaga kesehatannya.ini.
 Musrembang, usulan Puskesmas juga tidak diakomodir.

5. Masukan dari Sie Kesra Kecamatan


“Berdasarkan hasil rapat tanggal 17 Desember lalu di Kegiatan Temu Kader,
akan dibentuk POKJANAL Posyandu. Pengurusnya dari Kecamatan kemudian
ke desa. Setelah kelompok ini terbentuk, masalah-masalah Posyandu akan
ditangani oleh POKJANAL di Desa.”

6. Kaur dari Matui


 Masalah BABS, bagaimana caranya untuk mengatasi masalah ini,karena
kesadaran masyarakat kurang ?
Jawab :
o Untuk masalah BABS, memang memerlukan kesadaran dari masyarakat,
untuk itu penyuluhan, sosialisasi masih sangat perlu.Kebetulan akan turun dari
Puskesmas bersama Dinas Kesehatan untuk memonitoring Kegiatan
PAMSIMAS di Desa Matui yang sekaligus dilakukan penyuluhan.
Namun, jika ada petugas yang turun tolong kerjasamanya dari Kepala Desa
dan masyarakat.

Perlu untuk diketahui bahwa STBM tidak memberikan bantuan dan subsidi
tapi semata-mata adalah kesadaran masyarakat untuk berubah, sedangkan
petugas hanya memfasilitasi saja.

7. Kades Guaemaadu
- Setelah kegiatan Posyandu agar melaporkan kegiatannya ke kades.
- Perbandingan obat dengan penyakit, apa tidak ada lagi obat-obatan yang lain
selain dari yang data 10 pemakaian obat terbanyak
- Jamkesda atau Jamkesmas masih berlaku atau tidak?
Jawab :
 Diharapkan setip bidan desa, setelah selesai kegiatan Posyandu agar
melaporkan ke Kepala Desa setempat.
 Di Puskesmas Jailolo, banyak jenis penyakit yang di diagnosa, hanya saja,
dari semua itu yang ditampilkan adalah penyakit yang masuk dalam 10
besar penyakit terbanyak.

8. Kades Gamlamo
 Mengapa ada masyarakat yang tidak mendapatkan kartu jamkesmas dan
jamkesda padahal mereka termasuk masyarakat tidak mampu (miskin).
 Mengapa bidan desa untuk Desa Gamlamo sering berganti?
Jawab :
 Untuk pendataan jamkesmas atau jamkesda saat ini sedang ada verivikasi
data.
 Bidan Desa Gamlamo sering berganti karena belum ada bidan desa yang
tetap yang ditempatkan oleh Dinkes, tapi pada Desember 2012 telah ada
Bidan Desa yang baru, pindahan dari Desa Akelaha, Sidangoli.

9. Kades Bukubualawa
Mengapa Polindes Bukubualawa yang sudah selesai pembangunannya
belum dapat digunakan? Jika masih ada tunggakan dengan pihak ketiga,
tolong segera diselesaikan dan Polindes sudah dapat difungsikan.
Jawab :
 Karena masalah Polindes adalah tanggung jawab Dinas Kesehatan maka
nanti Dinas Kesehatan yang akan menyelesaikannya dengan pihak ketiga,
setelah itu baru ada penyerahan ke Desa.

VIII. Kesepakatan-Kesepakatan/Rekomendasi
1. Agar setiap bulan para bidan desa melaporkan hasil kegiatannya secara tertulis dan
sistematis, baik tentang kegiatan posyandu, penyakit yang terbanyak, serta masalah
lain yang berkaitan dengan kesehatan ke Kepala Desa masing-masing sehingga pihak
desa mengetahui tentang kondisi kesehatan masyarakat desanya.
2. Agar pada kegiatan pertemuan desa, disisipkan waktu sejenak kepada pihak petugas
kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau menyampaikan informasi tentang
kesehatan.
3. Pada minilokakarya tribulan 1 tahun 2013 yang akan menyajikan masalah-masalah
kesehatan di desanya adalah Desa Bobanehena dan Desa Galala.
4. Khusus Desa Jalan Baru akan dibentuk 2 Posyandu, mengingat wilayahnya yang luas.
5. Setiap bulan Puskesmas melaporkan kegiatan Posyandu ke TP PKK Kecamatan
Jailolo (Format disediakan oleh PKK Kecamatan).
6. Kepala Desa memonitor kehadiran para bidan di desa masing-masing.

Jailolo, 31 Desember 2012

Wakil Desa, Wakil Lintas Sektor

Mursal M. Saleh Latif Kadim, S.Pd

Wakil Puskesmas Wakil Kecamatan,

dr.Hj. Maryam K. Hasan Hengki Koda, SH

Jailolo, 31 Desember 2012

Kepala Puskesmas Jailolo

dr.Hj.Maryam K. Hasan.
NIP. 19710925 200501 2 009
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN LOKAKARYA MINI BULANANA
PUSKESMAS JAILOLO TAHUN 2014

I. Pendahuluan

Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki fungsi : sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu kepada 4 azas yaitu : wilayah
kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya. Oleh sebab itu perlu
didukung dengan kemampuan manajemen yang baik.

Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja


secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta
pengendalian pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan
pelaksanaan dalam bentuk adalah forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini
Puskesmas. Lokakarya Mini ini terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan
Lokakarya Tribulanan Lintas Sektor. Kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk
memantau hasil kerja Petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja
bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan
membandingkannya dengan bulan berikutnya. Sementara itu perlu pula perlu
penggalangan kerjasama lintas sektor sebagai tindaklanjut semangat kerja sama dalam
tim yang telah ditimbulkan dalam lingkungan sektor sektor yang bersangkutan. Untuk
memantau pelaksanaan kerjasama lintas sektor maka perlu dilakukan Minilokakarya
Tribulana Lintas Sektor, sehingga terjalin koordinasi yang baik untuk bersama sama
memperoleh hasil yang optimal.

Lokakarya Mini Tribulanan Lintas Sektor dilaksanakan dalam dua tahap yaitu :

1.Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama

Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama merupakan penggalangan tim


diselenggarakab dalam rangka pengorganisasian. Pengorganisasian dilaksanakan
untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.

Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggungjawab dan


pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja
dan wilayah kerja kecamatan dilakukan pembagian habis kepada seluruh sektor
terkait, dengan mempertimbangkan kewenangan dan bidang yang dimilikinya.
2.Lokakarya Mini Tribulanan Rutin

Lokakarya tribulanan lintas sektoral merupakan tindak lanjut dari lokakarya


penggalangan kerja sama lintas sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya
dilakukan tiap tribulanan secara tetap.
Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor terkait di
kecamatan.

ll. Tujuan

1.Umum

Terselenggaranya lokakarya Bulanan dalam rangka mengkaji hasil kegiatan kerjasama


dan tersusun rencana kerja bulan berikutnya.

2.Khusus

c. Masalah dan hambatan yang dihadapi dibahas dan dipecahkan secara bersama
sama .
d. Dirumuskannya mekanisme atau rencana kerja yang baru untuk Bulanana dan
Tribulan yang akan datang.
lll. Kegiatan.

1.Puskesmas Melaksanakan :

6) Pembacaan Capaian Tearget di Desa oleh Bidan Desa


7) Pembacaan Capaian Target di Puskesmas oleh pemeganag Program
8) Diskusi

lV. Peserta

Lokakarya Bulanan dipimpin oleh Kepala Puskesmas,dan di ikuti oleh seluruh


Setaf Puskesmas

lV. Pembiayaan

Pembiayaan Kegiatan Lokakarya Bulanana Puskesmas Jailolo bersumber dari


Dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Kabupaten Halmahera Barat Tahun Anggaran
2014, periode Bulan November 2014 dengan jumlah biaya Rp. 1.398.000,-

V. Penutup

Demikian kerangka acuan Kegiatan Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas


Jailolo yang disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Jailolo, Oktober 2014

Kepala Puskesmas Jailolo

dr.Hj.Maryam K. Hasan.
NIP. 19710925 200501 2 009

Anda mungkin juga menyukai