Anda di halaman 1dari 7

1.

Dasar penerapan management POACE dan problem solving cycle


 Definisi
Managemen dan bisnis merupakan dua hal yang saling berkesinambungan.
Sebuah perusahaan dapat mencapai kemajuan apabila organisasinya dikelola
dengan baik pula dengan dasar-dasar managemen POAC (planning,
organizing, actuacting, controlling). Empat fungsi ini harus dijalankan karena
berperan penting bagi kegiatan operasional perusahaan.
 Planning
Perencanaan Puskesmas adalah proses penyusunan kegiatan
yang sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah yang
dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan. Puskesmas dalam periode
waktu tertentu. Rencana Puskemas dibedakan atas dua macam yaitu
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan pada setahun
mendatangdan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
 Organaizing
Pengorganisasian Puskesmas adalah struktur organisasi dan tata
kerja Puskesmas yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan
tenaga pelaksanan Puskesmas.
Fungsi pengorganisasian Puskesmas merupakan alat untuk
memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang
dihubungkan dengan personil/pegawai, finansial, material, dan metode
Puskesmas untuk mencapai tujuan Puskesmas yang telah disepakati
bersama antara pimpinan dan pegawai puskesmas.
Pengorganisasian Puskesmas meliputi hal-hal berikut :
1. Cara manajemen Puskesmas merancang struktur formal
Puskesmas untuk  penggunaan sumber daya Puskesmas secara
efisien.
2. Bagaimana Puskesmas mengelompokkan kegiatannya, dimana
setiap pengelompokkan diikuti penugasan seorang penanggung
jawab program yang diberi wewenang mengawasi stafnya.
3. Hubungan antara fungsi, jabatan, tugas, dan pegawai Puskesmas.
4. Cara pimpinan Puskesmas membagi tugas yang harus
dilaksanakan dalam unit kerjadan mendelegasikan wewenang
untuk mengerjakan tugas tersebut.
 Actuacting
Menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan
sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.
Fungsi actuacting adalah :
- Penentuan masalah
- Penetapan tujuan
- Penetapan tugas dan sumber daya penunjang
- Menggerakkan dan mengarahkan
- Memiliki keberhasilan SDM
Tujuan actuacting adalah :
- Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
- Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
- Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
- Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
- Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
 Controling
Pengawasan controlling sebagai elemen atau fungsi keempat
manajemen ialah mengamati dan mengalokasikan dengan tepat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Controlling dalam manajemen puskesmas merupakan indikator
keberhasilan puskesmas yang meliputi 6 faktor yaitu menjadi
indikator pencapaian sehat meliputi lingkungan, perilaku masyarakat,
layanan kesehatan dan status kesehatan mrliputi KEP balita, insiden
penyakit yang berbasis lingkungan dan kesehatan ibu dan anak. Selain
itu juga merupakan indikator penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, pelayanan
kesehatan tingkat I.
 Problem Solving Cycle
 Definisi
Problem solving juga diartikan sebagai suatu proses mental dan
intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan
data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan
yang tepat dan cermat.
 Tujuan
Tujuan adalah apa yang ingin kita lakukan atau apa yang kita
inginkan. Tujuan adalah istilah yang mudah dipahami. Tetapi
pemecah masalah sering lupa untuk mengkonfirmasi Tujuan, pada
langkah pertama Pemecahan Masalah. Tanpa tujuan yang jelas, kita
tidak bisa memikirkan masalah.
 Langkah-langkah Problem Solving Cycle
2. Sistem kesehatan nasional (definisi, landasan, tujuan)
 Definisi
Suatu tatanan yg menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-
tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945.
SKN adalah juga merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam
satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.
 Landasan
Landasan SKN meliputi:
- Landasan idiil
Landasan idiil yaitu Pancasila.
- Landasan konstitusional
Landasan konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 28A ”Setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya”, Pasal 28B ayat (2) ”Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”, Pasal 28C ayat (1)
”Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia”,
- Landasan operasional.
Landasan Operasional meliputi Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan
pembangunan kesehatan.
 Tujuan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil
guna dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesmas yang setinggi-tingginya.
3. System pelayanan primer
Pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yang dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Biasa dilakukan pada masyarakat yang memiliki masalah atau
masyarakat sehat. Sifat pelayanan adalah pelayanan dasar yang dapat dilakukan di
puskesmas, balai kesehatan masyarakat atau poliklinik.
a) Management puskesmas
Manajemen Puskesmas adalah suatu rangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, penilaian dan
pertanggungjawaban yang secara sistematik dilaksanakan Puskesmas dalam
rangka menyelenggarakan tugas dan fungsi sehingga menghasilkan luaran
Puskesmas yang efektif dan efisien.

b) Program pelayanan Kesehatan puskesmas (UKP dan UKM)


 UKM
UKM esensial meliputi 5 jenis pelayanan yaitu promosi kesehatan
(promkes), kesehatan lingkungan (kesling), kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana (KIA-KB), gizi dan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit (P2P).
 UKP
- Pelayanan Pendaftaran
- Pelayanan Pendaftaran Umum
- Pelayanan Kesehatan & Gigi
- Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak serta KB yang bersifat UKP
- Pelayanan Imunisasi
- Pelayanan TB Paru
- Pelayanan Gawat Darurat
- Pelayanan Rawat Inap
- Pelayanan Persalinan
- Pelayanan Kefarmasian
- Pelayanan Laboratorium
- Pelayanan Konseling (Gizi, PKPR, Sanitasi, Catin)
- Pelayanan VCT dan IMS
- Pelayanan AKUPRESURE

c) Management klinik
Cara managemen klinik yang bener
- Edukasi informasi pasien kepada staf
- Menggunakan analisis data
- Libatkan metode pembayaran online
- Menciptakan jangka waktu pembayaran tagihan yang tepat
- Pembaruan proses yang teratur dan terstruktur
d) Rancangan klinik mandiri
e) Praktek mandiri berbasis pendekatan kedokteran keluarga
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit,
dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi
oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien juga tidak boleh organ tubuh
atau jenis penyakit tertentu.
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia
tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai
bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu
aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982).
Bentuk praktek dokter keluarga yang dimaksud secara umum dapat dibedakan
atas tiga macam :
1. Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit
(hospital based)
2. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga
(family clinic)
3. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga
(family practice)
Manfaat pelayanan kedokteran menyeluruh
- Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
- Biaya kesehatan lebih terkendali
- Mutu pelayanan akan lebih meningkat

4. System pelayanan sekunder


Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care),
adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut/rujukan.
Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D
sampai dengan rumah sakit kelas A.
Diperlukan bagi masyarakat atau klien yan memerlukan perawatan rumah
sakit dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tanaga spesialis.

5. System pelayanan tersier


Merupakan tingkat yang tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli atau subspesialis
dan sebagai rujukan.
6. Sistem pelayanan rujukan kesehatan
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu
menangani) atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuanya).
Macam-macam Sistem Rujukan
a) Menurut Tata Hubungannya
 Rujukan Internal
Rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam
institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas
pembantu) ke  puskesmas induk.
 Rujukan Eksternal
Rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke
puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke
rumah sakit umum daerah).
b) Menurut Lingkup Pelayanannya
 Rujukan Medik
Rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya,
merujuk pasien  puskesmas dengan penyakit kronis (jantung
koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum
daerah. Disamping itu juga mencangkup rujukan pengetahuan
(konsultasi medis) dan bahan-bahan  pemeriksaan. Rujukan
medik dibagi menjadi :
- Transfer of patient 
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik,
pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.
- Transfer of specimen
Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium yang
lebih lengkap.
- Transfer of knowledge / personal 
Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan
pengetahuan & keterampilan melalui ceramah, konsultasi
penderita, diskusi kasus, dan demonstrasi operasi.
 Rujukan Kesehatan Masyarakat
Rujukan ini berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit
(preventif) dan  peningkatan kesehatan (promosi). Rujukan ini
mencakup rujukan teknologi, sarana dan operasional. Rujukan
sarana berupa antara lain  bantuan laboratorium kesehatan,
teknologi kesehatan.

7. System pembiyaan kesehatan (BPJS)


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (UU NO.
24 TAHUN 2011 BAB 1 Pasal 1 ayat 1). BPJS bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang
layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya, hal ini tercantum dalam
UU NO. 24 Tahun 20011.
1. Iuran
Iuran Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara
teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan
Kesehatan (pasal 16, Perpres No.12/2013 tentang Jaminan Kesehatan).
2. Pembayar Iuran
 Bagi peserta pbi, iuran dibayar oleh pemerintah.
 Bagi peserta pekerja penerima upah, iurannya dibayar oleh pemberi kerja
dan pekerja.
 Bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja iuran
dibayar oleh peserta yang bersangkutan.
 Besarnya iuran jaminan kesehatan nasional ditetapkan melalui peraturan
presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perkembangan
sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak.
3. Pembayaran Iuran Setiap Peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase dari upah atau suatu jumlah nominal tertentu. (paling
lambat tanggal 10 setiap bulan). Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka
iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran
JKN dikenakan denda administratif sebesar 2% perbulan.

8. Sumber daya organisasi Kesehatan pemerintah dan NGO


 NGO
 Definisi
Non Governmental Organization (NGO) merupakan sebuah
organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang yang
secara sukarela memberikan pelayanan terhadap masyarakat umum
tanpa bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan yang
mereka selenggarakan. NGO memiliki karakteristik yang bercirikan
non-partisipan, tidak mencari keuntungan ekonomi, bersifat sukarela,
dan bersendi pada gerakan moral (Martharia, 2014, hal.21-27).
Organisasi nirlaba baik Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
ataupun Non-Govermental Organization (NGO) dibentuk dengan
tujuan meringankan penderitaan, mengentaskan kemiskinan
memelihara lingkungan hidup, menyediakan layanan sosial dasar atau
melakukan kegiatan pengembangan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai