Anda di halaman 1dari 6

Bahasa Indonesia

KUTIPAN

Kompetensi Utama
Mahasiswa mampu membuat kutipan pada penulisan karya tulis ilmiah yang
dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kompetensi Penunjang
1. Mahasiswa memahami hakikat kutipan.
2. Mahasiswa memahami jenis-jenis kutipan (langsung dan tidak langsung).
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami syarat dan cara membuat kutipan.

1. Hakikat Kutipan
Kutipan adalah salinan kalimat atau pendapat orang lain (seorang pengarang
atau ucapan orang terkenal) karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku,
jurnal, melalui media cetak ataupun elektronik. Pada hakikatnya, kutipan dalam
karangan ilmiah dilakukan untuk (1) mempertegas isi atau uraian yang disampaikan
sebagai pendukung ide atau gagasan yang disampaikan, (2) membuktikan kebenaran
tentang apa yang disampaikan atau apa yang sedang ditulis, (3) sebagai ilustrasi dari
suatu penjelasan, (4) sebagai wujud rasa tanggung jawab moral penulis kepada
penulis yang dimaksud dengan mencantumkan sumber tulisannya, serta (5) sebagai
bahan perbandingan untuk suatu permasalahan.
Jadi, pengacuan dilakukan untuk menjelaskan landasan berpikir dan untuk
pembuktian argumen. Dalam karangan ilmiah, uraian pendapat atau pemikiran
ilmiah peneliti perlu didukung pula oleh pemikiran orang lain. Pemikiran ilmiah
orang lain dapat pula dijadikan landasan tolak untuk mengemukakan pemikiran
ilmiah yang baru. Keterkaitan pemikiran ilmiah para ahli melalui karangan ilmiah
itulah yang akan menghasilkan karya ilmiah baru yang kuat dan berkualitas.

Dra. Welsi Haslina, M.Pd. – Politeknik Negeri Padang


1
Bahasa Indonesia

2. Syarat Kutipan
Sumber acuan yang disyaratkan untuk digunakan dalam karya ilmiah adalah
sumber acuan ilmiah ragam tulis. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disampaikan
beberapa persyaratan untuk memilih sumber kutipan sebagai bahan acuan (1)
gunakan sumber acuan ilmiah tulis berupa buku, makalah seminar, laporan penelitian,
dan jurnal ilmiah; (2) gunakan sumber acuan yang relatif baru sesuai dengan
permasalahan; (3) utamakan dan perbanyak sumber acuan dari jurnal ilmiah
dibandingkan buku teks; (4) utamakan menggunakan sumber acuan utama; (5)
hindari menggunakan sumber acuan kedua apalagi sumber acuan ketiga; (6) hindari
menggunakan sumber acuan yang relatif lama; (7) hindari menggunakan sumber
acuan dari sumber lisan, surat kabar, dan radio; (8) jika acuan dari sumber lisan tetap
diperlukan dari narasumber, kutipannya ditulis seperti tuturan lisan aslinya dengan
menyebut sumber dan tanggal wawancara.

3. Jenis-Jenis Kutipan
Menurut jenisnya, kutipan dibedakan atas dua macam, yaitu kutipan langsung
dan kutipan taklangsung.

1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat orang lain secara lengkap kata
demi kata, kalimat demi kalimat dari teks aslinya secara persis. Cara membuat
kutipan langsung yang panjangnya kurang dari empat baris.
a. Jarak baris tetap dua spasi.
b. Kutipan disesuaikan dengan kalimat dengan teks.
c. Kutipan diberi keterangan nama akhir penulis, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat teks yang dikutip (Haslina, 1992:33).
d. Dapat menggunakan tanda petik.

Dra. Welsi Haslina, M.Pd. – Politeknik Negeri Padang


2
Bahasa Indonesia

Contoh 1
Badudu mengatakan bahasa baku adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat
yang paling luas pengaruhnya dan paling besar wibawanya (1988: 18).

Contoh 2
Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang tidak mengandung ciri-ciri leksikal dan
gramatikal suatu daerah (Kridalaksana, 1984: 43).

Contoh 3
Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu
berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan sentral/distribusi yang
terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh (Keraf, 1980: 181).

Pada contoh tiga terdapat kesalahan penulisan pada teks asli, kata yang
seharusnya ditulis ‘makna’ tertulis pada teks aslinya menjadi kata ‘makan’, penulisan
kutipan tetap dibuat seperti teks aslinya tetapi dalam penulisan kutipan kata yang
salah tersebut harus digarisbawahi oleh pengutip.
Cara membuat kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris.
a. Kutipan dipisahkan dari teks sebanyak 2,5 spasi.
b. Kutipan menggunakan spasi rapat.
c. Kutipan dibuat masuk sebanyak 5, 7, 10 hentakan ke dalam untuk sisi kiri dan
kanannya.
d. Diberi keterangan nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman.
e. Dapat menggunakan tanda titik.

Contoh:
… terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan,
karena para penterjemah tidak terlatih dalam ilmu penterjemah (suatu aspek
linguistik terapan yang telah menjadi disiplin ilmu tersendiri).

Dra. Welsi Haslina, M.Pd. – Politeknik Negeri Padang


3
Bahasa Indonesia

Misalnya salah satu terjemahan buku ilmu pengetahuan popular diprakatai


sebagai berikut:
Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di
kalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda-
benda yang tidak berjiwa, tidak efektif, serba damai yang pada
tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan
ketenangan-ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-
universitas serta tempat-tempat pengasingan diri lain yang jauh dari
dunia jahat dan materialistis (Sani, 1959: 7).

2. Kutipan Taklangsung
Kutipan taklangsung adalah pinjaman pendapat orang yang berupa intisari
atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Peminjaman pendapat ini dilakukan dengan
menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya dengan
menggunakan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan diintegrasikan ke dalam teks,
dengan tidak diapit oleh tanda petik, spasi sama dengan teks, dan tidak mengubah isi
atau ide penulis asli. Penulisan disertai dengan data pustaka sumber yang dikutip,
dapat berupa catatan kaki atau data pustaka dalam teks.
Kutipan taklangsung dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
meringkas dan membuat ikhtisar. Meringkas dilakukan dengan cara menyajikan
suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas. Meringkas
bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata, memudahkan
pemahaman naskah asli, dan memperkuat pembuktian. Proses meringkas karangan
berdasarkan urutan sebagai berikut, (1) bertolak dari karangan asli, dengan membaca
secara cermat keseluruhan naskah asli dari tema sampai dengan kesimpulan, dan
merangkum pikiran-pikiran utama; (2) mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkas
dengan menyajikan pikiran-pikiran utama seluruh karangan dalam hubungan logis,
memotong, memangkas, atau menghilangkan unsur-unsur yang tidak perlu; (3)
menyususn ringkasan dengan mempertahankan keaslian naskah.

Dra. Welsi Haslina, M.Pd. – Politeknik Negeri Padang


4
Bahasa Indonesia

Membuat ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam


bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli tetapi tidak mempertahankan urutan, tidak
menyajikan secara keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan
masalah yang hendak diselesaikan. Ikhtisar memerlukan ilustrasi untuk menjelaskan
inti persoalan.
Cara membuat kutipan taklangsung adalah sebagai berikut.
a. Kutipan taklangsung tidak menggunakan tanda kutip.
b. Kutipan taklangsung selalu terintegrasi dengan teks sebelumnya.
c. Penulisannya sama dengan teks lain (dua spasi).
d. Diberi keterangan nama akhir pengarang, tahun buku, dan nomor halaman.

Contoh
Peran bahasa dalam kehidupan manusia sangatlah besar. Tanpa bahasa, segala
macam kegiatan dalam gerak kehidupan akan menjadi lumpuh (Keraf, 1980: 1). Oleh
karena bahasa dan kemampuan berbahasa tersebut sangat vital, ia harus dimiliki.
Belajar bahasa merupakan salah satu cara untuk tahu dan mampu berbahasa.
Ketahuan dan kemampuan dalam berbahasa dapat dibedakan atas empat aspek, yaitu:
(1) kemampuan menyimak, (2) kemampuan berbicara, (3) kemampuan membaca,
dan (4) kemampuan menulis (Nida, 1957: 19 dan Tarigan, 1986: 1). Dari keempat
aspek tersebut, menurut Rusyana (1984: 169) kemampuan membaca dan menulis
merupakan kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan kita pada masa lalu,
lebih-lebih pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

4. Rangkuman
Kutipan merupakan keterangan tambahan dari pendapat orang lain yang
diambil untuk menunjang dan memperkuat ide-ide yang dikemukakan dalam
karangan ilmiah. Kutipan dibuat dengan memperhatikan beberapa syarat, di
antaranya harus berasal dari acuan ilmiah, harus dari sumber asli, dan harus dari

Dra. Welsi Haslina, M.Pd. – Politeknik Negeri Padang


5
Bahasa Indonesia

sumber yang relatif baru. Kutipan dapat dibuat dalam bentuk kutipan langsung, yaitu
mengambil pendapat orang lain secara persis sebagaimana tertulis pada teks aslinya,
dan kutipan taklangsung yang mengambil pendapat orang lain tetapi sudah
disampaikan menggunakan bahasa sendiri. Setiap penulisan kutipan diikuti dengan
ketentuan dan aturan penulisannya.

Dra. Welsi Haslina, M.Pd. – Politeknik Negeri Padang


6

Anda mungkin juga menyukai