Dosen Pembimbing :
Ana Zakiyah M.Kep
Di susun oleh :
KELOMPOK 2
Kelas/Semester : 3D/VI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, tuntunan serta hidayahNya kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka sudah sewajarnya pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Dr. M. Sajidin, M. Kep, selaku ketua STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. Mojokerto
2. Ana Zakiyah M. Kep, selaku ketua Program studi S1 Ilmu Keperawatan
3. Ana Zakiyah M.Kep selaku dosen Mata kuliah Managemen Keperawatan.
4. Rekan-rekan kelas 3D S1 Ilmu Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Kab.Mojokerto.
Yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga mendapat imbalan
yang berlipat ganda dari Allah SWT. Makalah tentang managemen keperawatan kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami
pada khususnya. Dan kami juga menyadari masih ada kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami terima dengan senang hati.
Tim Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................................3
2.1 Definisi.............................................................................................................3
2.2 Sejarah Gaya Kepemimpinan Transformasional..............................................4
2.3 Karakteristik.....................................................................................................5
2.4 Ciri-ciri Kepemimpinan Transfarmasional.......................................................6
2.5 Fakror-Faktor Gaya kepemimpinan Transfarmasional....................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan yang baik tentu menjadi harapan semua pasien saat menjalani
perawatan di rumah sakit akan sangat tertolong apabila ditangani oleh tenaga medis dan
nonmedis secara profesional. tenaga medis yang berada dibarisan depan dalam
memberikan jasa kesehatan adalah tenaga perawat. Perawat merupakan profesi yang saat
ini dibutuhkan dan selalu ditingkatkan kompetensinya untuk menjalankan tugas-tugas
keperawatan dalam upaya mempercepat penyembuhan pasien. Seorang perawat
membutuhkan keterampilan yang didapatkannya dibangku pendidikan, maka dari itu
perawat merupakan tenaga yang besar presentasenya dalam memberikan layanan
keperawatan, baik secara langsung maupun tidak langsung pada pasien. (Tun, 2007)
1
produktifitas tinggi atau tidak memberi reward atas kurangnya produktifitas. Pemimpin
dengan gaya transformasional mampu memberikan rancangan dan inspirasi kepada
pengikutnya, untuk mencapai tujuan melebihi batas-batas kemampuan bawahan itu
sendiri. Salanova, et.al. (2011) menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional
mampu memprediksi kinerja perawat melaui self-efficacy dan work engagement.
Kepemimpinan transformasional juga memengaruhi work engagement secara
langsung. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Saxe (2011) juga
membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional memberi dampak positif terhadap
sosial and emotional competence. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa
kemampuan pemimpin dalam mengelola hubungan, memahami ide-ide, perasaan, dan
perspektif orang lain, serta mengenali cakrawala yang lebih luas, pengendalian, dan
fleksibelitas dalam menghadapi perubahan perilaku dapat mengarahkan pada upaya yang
lebih bermakna dan outcomes positif lainnya
I.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Definisi
Kepemimpinan merupakan unsur penting dan menentukan kelancaran pelayanan di
rumah sakit, karena kepemimpinan merupakan inti dari manajemen organisasi. Aktivitas
kepemimpinan akan menunjukkan gaya kepemimpinan dengan polanya masing-masing.
(Harahap, 2016)
3
Tipe kepemimpinan transformasional adalah tipe kepimimpinan yang mempengaruhi
bawahan sehingga bawahan merasakan kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat
terhadap atasan serta termotivasi untuk melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Tipe
kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang melakukan transaksi untuk
memotivasi para pengikut dengan menyerukan kepentingan pribadi mereka (Yukl, 2006).
(Herawati, 2914)
Menurut Burns (1987), orang yang disebut-sebut sebagai yang pertama kali
mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional adalah suatu proses, yaitu pemimpin
dan pengikutnya saling merang sang diri satu sama lain untuk penciptaan level yang tinggi
dari moralitas dan moti vasi yang dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi dari tiap individu.
Gaya kepemimpinan semacam ini akan mampu membawa kesadaran para pengikut
(followers) dengan memunculkan ide-ide produktif, hubungan yang sinergikal, tanggung
jawab, kepedulian edukasional, citacita bersama dan nilai-nilai moral (moral value) (Danim,
2003). (Savitri, 2014)
4
Kemudian, peneliti Bernard M. Bass Memperluas ide asli Burns untuk
mengembangkan apa yang sekarang disebut sebagai Bass 'Teori Kepemimpinan
Transformasional.
II.3 Karakteristik
transformasional, yaitu;
5
transformasional memperlakukan masing-masing bawahan sebagai individu serta
mendampingi mereka, memonitor dan menimbulkan peluang. (Napitupulu, 2018)
1) Karismatik
tujuan yang dianggapnya benar. Oleh sebab itu pemimpin yang mempunyai karisma
lebih besar dapat lebih mudah mempengaruhi dan mengarahkan bawahan agar bertindak
sebagai berikut :
6
memberikan berbagai macam gagasan. Bawahan merasa diberikan inspirasi oleh
pimpinannya.
3) Memberikan stimulasi intelektual (Intellectual Stimulation)
Bawahan merasa bahwa pimpinan mendorong mereka untuk memikirkan kembali
cara kerja, mencari cara-cara baru dalam melaksanakan tugas dan merasa
mendapatkan cara baru dalam mempersepsikan tugas-tugas bawahan.
4) Memperlakukan pengikut dengan perhatian kepada individu (Individuai zed
Consideration )
Bawahan merasa diperhatikan dan diperlakukan secara khusus oleh pimpinannya.
Pemimpin akan memperlakukan setiap bawahannya sebagai seorang pribadi
dengan kecakapan, kebutuhan, keinginannya masing-masing. Pimpinan
memberikan nasehat yang bermakna memberi pelatihan yang diperlukan dan
bersedia mendengarkan pandangan dan keluhan bawahan. Pemimpin
menimbulkan rasa mampu pada bawahannya bahwa mereka dapat melakukan
pekerjaan dan dapat memberi sumbangan yang berarti untuk tercapainya tujuan
kelompok.
5) Mempengaruhi cita-cita (Idealized Influence)
Pemimpin berusaha untuk membicarakan, mempengaruhi bawahan dengan
menekankan pentingnya nilai-nilai dan keyakinan, pentingnya keikatan pada
keyakinan, perlu dimilikinya tekad mencapai tujuan, perlu diperhatikan akibat-
akibat moral dan etik dari keputusan yang diambil. Pemimpin memperlihatkan
kepercayaan pada cita-citanya, keyakinan dan nilai hidupnya (Ashar, 2001).
(Savitri, 2014)
7
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA