Anda di halaman 1dari 15

Tumor Wilms: Terapi dan

Indikasi Rujukan
Reseksi
Reseksi primer  Pendekatan transperitoneal transabdominal  Dapat
melihat situs timor (eksposure) secara bagus

Biopsi: Hilar dan Lymphonodi regional


Limfonodi meskipun tampak normal, tetap di biopsi

Penentuan Stadium dan penentuan terapi selanjutnya

Kalapurakal dan Dome, 2016


Reseksi
Hal yang unik: Tumor Wilms kebanyakan
tidak melibatkan sturktur sekitarnya; hanya
menekan dan menempel (tanpa metastasis
lokal)

Jika terjadi spills dari tumor yang terlokalisasi


atau hasil dari ruptur  dianggap stadium III

Apabila tumor terlalu besar dan


unresectable, hasil kemoterapi pra operasi
dalam pengurangan massa tumor dappat
membuat tumor menjadi resectable

Kalapurakal dan Dome, 2016


Radioterapi
NWTS-1 dan NWTS-2, jadwal
dosis yang disesuaikan dengan
usia digunakan untuk iradiasi
bagian flank, mulai dari 18 Gy
hingga 24 Gy untuk anak-anak di
bawah 18 bulan hingga 35 Gy
hingga 40 Gy untuk anak-anak di
atas 40 bulan

Tingkat relapse? 3 – 5% untuk


tumor Stadium II dan III

Ehrlich dan Shamberger, 2012


Protokol Penatalaksanaan Tumor Wilms oleh
COG

https://www.childrensoncologygroup.org/index.php/in-treatment-for-kidneywilms-tumor
Indikasi Rujukan
Dokter umum aware terhadap manifestasi klinis yang muncul dari
anamnesis dan pemeriksaan fisis.

Presentasi yang paling umum adalah dengan massa abdomen


asimtomatik, meskipun sekitar 33% pasien datang dengan nyeri
abdomen, anoreksia, muntah, malaise, atau kombinasi.
Pemeriksaan fisik menunjukkan hipertensi pada sekitar 25% pasien dan
kelainan kongenital (aniridia, malformasi genitourinari, hemihipertrofi,
atau tanda pertumbuhan berlebih) pada 13% hingga 28% anak, lebih
tinggi pada mereka dengan penyakit bilateral. Hingga 30% pasien
mengalami hematuria; kurang dari 10% mengalami koagulopati
Cotton et al., 2009; Kalapurakal dan Dome, 2016
Indikasi Rujukan
Laboratorium: Hitung sel darah lengkap, pemeriksaan kimia hati,
ginjal rutin, dan urinalisis, dengan memperhatikan ada atau tidaknya
protein urin dan sel darah putih atau merah.

Alasan Merujuk:
1. Alat, mis. CT Abdomen sebagai modalitas utama serta penentuan
staging
2. Penanganan lanjutan sesuai initial diganosis dan DDX

Cotton et al., 2009; Kalapurakal dan Dome, 2016


Neuroblastoma: Terapi dan
Indikasi Rujukan
Terapi: Prinsip berdasarkan Kelompok Risiko
• Risiko Rendah
Pembedahan dapat memberikan Excellent event-free survival >95%
Kemoterapi ajuvan tidak dibutuhkan atau hanya dibutuhkan jika
terbukti rekurensi

• Risiko Sedang
Pembedahan dan kemoterapi multiagen diperlukan: siklosfamid,
doksorubin, karboplatin, dan etoposid
Jika ditemukan penyakit residual setelah kemoterapi dan
pembedahan, terapi radiasi akan dipertimbangkan bagi pasien
Cohn et al., 2009; Davidoff, 2012
Terapi: Prinsip berdasarkan Kelompok Risiko
• Risiko Tinggi
kemoterapi multiagen, pembedahan, radioterapi, dan penyelamatan
stem sel dapat dilakukan
Kemoterapi induksi diberikan sebagai “pengecil massa” agar tumor
dapat direseksi secara lebih aman
Multiagen yang digunakan sebagai multiterapi biasanya kombinasi
antara agen alkilasi, platinum, dan antrasiklin atau penghambat
topoisomerase II

Cohn et al., 2009; Davidoff, 2012


Standar Pelayanan Terkini untuk Pasien Neuroblastoma Kelompok
Tinggi

Cohn et al., 2009


Overview Reseksi Neuroblastoma
• Stadium rendah: reseksi komplit merupakan pilihan terbaik
• Pembedahan juga menyediakan sampel adekuat bagi pemeriksaan
selanjutnya
• Pada stadium tinggi, kemoterapi induksi dapat diberikan sebelum
massa direseksi karena besarnya massa (second-look surgery)
• Namun, jika pasien didapatkan residual setelah pembedahan dan
kemoterapi, radioterapi dipertimbangakan.

Davidoff, 2012
Indikasi Rujukan
• Peran dokter umum: mengenali manifestasi klinis dari anamnesis dan
pemeriksaan fisis  Pencegahan agar pasien tidak jatuh pada
keadaan late diagnosis  Perburukan prognosis

• Tanda dan gejala neuroblastoma adalah tergantung lokasi tumor


primer (yang dapat terjadi di mana saja di sepanjang sistem saraf
simpatis perifer) dan lokasi penyakit metastasis
• 65% muncul di abdomen (suprarenal mass)  anoreksia dan sakit
perut serta kembung

Al-Tonbary et al., 2015


Indikasi Rujukan
Alasan Merujuk:
1. Alat, mis. CT Abdomen sebagai modalitas utama serta penentuan
staging
2. Penanganan lanjutan sesuai initial diganosis dan DDX

Al-Tonbary et al., 2015


Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai