REFERAT
Pembimbing:
dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG
Oleh :
Faiq Shabri Maulana (201920401011147)
Siti Qomariyah (201920401011160)
BAB I
PENDAHULUAN
darah, mucus (lendir) dan seluler debris dari uterus secara periodik dengan
interval waktu tertentu yang terjadi sejak menarche sampai menopause dengan
dokter atau faskes pertama. Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) adalah istilah
yang digunakan untuk menggambarkan semua kelainan haid baik dalam hal
dalam jumlah yang banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang atau tidak
mengeluh siklus haid memendek, 17% mengalami perdarahan antar haid, dan
kondisi ekonomi. Dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, pada tahun 2007 dan
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yaitu durasi 4-7 hari, jumlah darah 30-80 ml, dan interval 24-35 hari
(Sarwono, 2017).
normal teratur.
(Sarwono, 2017).
abnormal per vaginam pada masa reproduksi wanita. Dilaporkan gangguan ini
terjadi pada 5-10% wanita. Lebih dari 50% terjadi pada masa perimenopause,
sekitar 20% pada masa remaja, dan kira-kira 30% pada wanita usia
reproduktif. Ras bukan faktor penting, tetapi insidensi leiomioma pada wanita
ras Afrika lebih tinggi dan mereka memiliki kadar estrogen yang lebih
2.3 Klasifikasi
Perdarahan
PUA yang tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau histopatologi
(HIFERI-POGI, 2013).
(HIFERI-POGI, 2013).
1. PUA-P (Polip)
2. PUA-A (Adenomiosis)
3. PUA-L (Leimioma)
5. PUA-C (Coagulopathy)
7. PUA-E (Endometrial)
8. PUA-I (Iatrogenic)
Kategori ini dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau sulit
1. PUA Akut
uterus abnormal akut dapat terjadi pada kondisi PUA kronik atau tanpa
2. PUA Kronik
3. Intermenstrual Bleeding
teratur. Pendarahan dapat terjadi kapan saja atau dapat juga terjadi di
Kontrasepsi IUD
menstruasi yang normal. Efek samping paling sering dari kontrasepsi IUD
terjadi dalam kurun waktu antara tiga sampai enam bulan pertama pasca
insersi IUD. Gangguan haid yang terjadi dapat berupa timbulnya rasa nyeri,
lipat pasca insersi IUD. Pendarahan akibat penggunaan IUD yang lebih sering
POGI, 2013).
(HIFERI-POGI, 2013).
Zat vasoaktif lain yang juga mungkin terlibat adalah nitrit oksida (NO)
(HIFERI-POGI, 2013).
2.5 Diagnosis
Anamnesis
digali siklus haid sebelumnya dan waktu mulai terjadi PUA, serta kelainan
Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
2.6 Tatalaksana
lain :
Asam traneksamat
(HIFERI-POGI, 2013)
Endometrium
kontrasepsi IUD. Dosis asam mefenamat 500 mg, 3 kali perhari sampai 5
Doksisiklin
Dosis yang digunakan untuk PUA-I pada penggunaan IUD adalah 2 X 100
(HIFERI-POGI, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, 2017, Ilmu Kandungan Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
HIFERI-POGI, 2013, Konsensus Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal Karena
Efek Samping Kontrasepsi, Jakarta.
Wantania, 2016, Perdarahan Uterus Abnormal – Menoragia Pada Masa Remaja,
Jurnal Biomedik Vol. 8(3), pp. 135-142.
Rifki, Maria, Frank, 2016, Profil perdarahan uterus abnormal di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2014, Journal e-
Clinic, Vol. 4(1), pp. 1-6.