Pada anomali ini, bukaan uretra terletak pada dorsum penis sebagai celah.
et al., 2020)
tertentu kehamilan saat saluran kemih terbentuk. Seringkali sulit bahkan tidak
kasus, tidak ada masalah yang jelas dengan ibu ataupun kehamilannya (Anwar
et al., 2014).
Pada penelitian epidemiologi, didapatkan laki-laki empat kali lebih
Kaukasia juga lebih mungkin lahir dengan kondisi ini. Kemungkinan epispadias
secara dramatis lebih tinggi pada anak-anak dari individu yang lahir dengan
epispadia, dengan peluang 1 dari 70 anak yang lahir dengan jenis masalah
bawaan ini. Epispadias lebih dari sekedar masalah kosmetik bagi sebagian besar
anak-anak. Kondisi ini sering menyebabkan inkontinensia urin, yang dapat berarti
miksi hanya sesekali atau mengalami dribbling saat bermiksi. Selain itu, accident
dan rasa malu yang signifikan juga timbul bagi anak dengan epispadia (Anwar et
Patogenesis
sebagai bagian dari diferensiasi seksual yang abnormal. Uretra pria awalnya
berasal dari alur yang kemudian digabungkan dari daerah ventral ke mid-genital
diketahui terlibat pada formasi GT ventral dan formasi uretra. Bagian punggung
abnormalitas sinyal androgen seperti yang ditunjukkan oleh studi model mutan
GT, dan pembentukan uretra. Wnt3 diekspresikan secara luas dalam epitel,
kloaka antara E9.5 dan E10.5. Gen lainnya yang terlibat termasuk WNT3, WNT6,
WNT7A, WNT8B, WNT10A, WNT11, WNT16, FZD5, LRP1 dan LRP10. Kelainan
2012).
tambahan. Pada pria, epispadia sering terlihat dengan chordee, suatu kondisi
bervariasi. Pada beberapa anak laki-laki, bisa jadi hanya lesung pipit kecil di
ujung penis di atas lubang uretra normal. Pada anak perempuan, itu bisa menjadi
klitoris ganda. Jika uretra atau kandung kemih terkena, epispadias biasanya lebih
Epispadias paling sering terlihat saat lahir. Jika cacatnya ringan, mungkin tidak
akan terlihat pada awalnya. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin tidak terlihat
sampai anak tersebut telah dilatih ke toilet dan mengalami kebocoran urin. Ini
glanular, dengan penopubik paling sering. Inkontinensia urin sering terjadi pada
epispadia penopubik. Epispadia dengan penis terkubur (buried penis) biasanya
berhubungan satu sama lain. Anomali penis yang mendasari dapat terlihat pada
anak-anak dengan penis yang terkubur dan kulup yang tidak dapat ditarik
kembali. Hal ini memerlukan pemeriksaan yang cermat dari dorsum glans melalui
kulup, karena celah dorsal dapat saja menunjukkan uretra epispadiac terkait.
kemih, agenesis ginjal, dan ectopic pelvic kidney. Gejala atau tanda yang dapat
ditemukan pada pasien antara lain: pada laki-laki, pembukaan abnormal dari
sendi antara tulang pubic ke daerah atas ujung penis, adanya refluks urin ke
Sedangkan pada wanita dapat ditemukan klitoris dan labia yang abnormal,
pembukaan abnormal dari leher buli ke area di atas pembukaan uretra, refluks
urin ke ginjal (refluks nefropati), tulang pubic melebar, inkontinensia urin, serta
Gambar 2 Epispadia tipe Penopubic pada Pasien Laki dan Perempuan (Yerkse
Patent urachus
Persistent cloaca
Daftar Pustaka
Anwar, A., Mohamed, M., Hussein, A. and Shaaban, A., 2014. Modified penile
disassembly technique for boys with epispadias and those undergoing
complete primary repair of exstrophy: Long-term outcomes. International
Journal of Urology, 21(9), pp.936-940.
Blaschko, S., Cunha, G. and Baskin, L., 2012. Molecular mechanisms of external
genitalia development. Differentiation, 84(3), pp.261-268.
Ebert, A., Reutter, H., Ludwig, M., Rösch, W. and Lux, N., 2009. The Exstrophy-
epispadias complex. Orphanet Journal of Rare Diseases, 4(1).
Garge, S., 2016. Concealed Epispadias: Report of Two Cases and Review of
Literature. Urology, 90, pp.164-169.
Purnomo BB, Dasar-dasar Urologi, Sagung Seto, 2008, hal 152-153.
Ro, J., Divatia, M., Kim, K., Amin, M. and Ayala, A., 2020. Penis and
Scrotum. Urologic Surgical Pathology, 4, pp.853-901.
Yerkse, E. and Rink, R., 2018. Exstrophy And Epispadias: Background,
Pathophysiology, Etiology. [online] Emedicine.medscape.com. Available
at: <https://emedicine.medscape.com/article/1014971-overview>
[Accessed 28 September 2020].
Hipospadia
bagian bawah batang penis atau di perineum. Insiden hipospadia adalah 1 per
300 kelahiran laki-laki hidup. Hipospadia sering dikaitkan dengan chordee tetapi
ditemukan penyebab pasti dari kelainan ini. Beberapa faktor telah banyak diteliti
hipospadia. Adanya paparan estrogen atau progestin pada ibu hamil di awal
pestisida di sayuran dan buah, susu sapi, beberapa tanaman, dan obat-obatan
(Leung and Robson, 2007). Pada anak laki-laki yang lahir dengan program Intra-
insidensi yang tinggi pada hipospadia. Intra uterine growth retardation, berat bayi
lahir rendah, bayi kembar, turunan hipospadia juga merupakan faktor resiko
Terdapat dua jurnal case-control terkait faktor risiko pada hipospadia, satu
tentang kemungkinan hubungan dengan ibu (Bianca et al. 2005) dan yang
Dalam studi pertama (Bianca et al. 2005) sebanyak 415 bayi baru lahir
peningkatan risiko hipospadia ada pada wanita dengan distribusi usia esktrem
(<20 tahun dan > 40 tahun) dengan mekanisme yang mungkin terkait dengan
janin perkembangan genital (minggu 8-14) yang disebabkan oleh faktor endogen
atau eksogen dapat berperan dalam perkembangan hipospadia. Para ibu dengan
distribusi usia yang ekstrem mungkin lebih rentan terhadap gangguan hormonal
ini. Hubungan antara hipospadia dan usia ibu, baik untuk wanita yang sangat
muda dan yang sangat tua, dapat didefiniskan sebagai " defect in nature’s quality
kecacatan pada janin, dalam kasus ini hipospadia. Hipotesis ini juga dapat
diterapkan pada cacat lahir lain yang berhubungan dengan usia ibu (Pons et al.,
2005).
menunjukkan bahwa paparan polutan industri dan pertanian dalam jumlah besar
cukup untuk meningkatkan risiko hipospadia. Faktor risiko lain, seperti riwayat
reproduksi, mungkin terlibat dalam etiologi hipospadia (Ghirelli-Filho and Glina,
2018).
Patogenesis
tengah tuberkulum genital. Ini terjadi selama minggu ke 8 dan 12 kehamilan pada
janin laki-laki dan perempuan. Selama tahap kedua, antara usia kehamilan 11
dan fusi lipatan uretra yang berdekatan dengan lempeng uretra menghasilkan
pembentukan uretra penis. Akhirnya, kelenjar penis dan kulup menutup di garis
sesuai oleh gonad, enzim metabolisme steroid di dalam genitalia luar, serta
reseptor hormon seks yang fungsional. Ketiadaan atau kerusakan salah satu
elemen penting ini melalui perubahan genetik atau pengaruh lingkungan dapat
terbentuknya hipospadia maupun epispadia (van der Horst and de Wall, 2017).
Manifestasi Klinis
dengan masalah kosmetik pada pemeriksaan fisik ditemukan muara uretra pada
bagian ventral penis. Biasanya kulit luar dibagian ventral lebih tipis atau bahkan
tidak ada, dimana kulit luar di bagian dorsal menebal bahkan terkadang
arah ventral dari penis. Hal ini disebabkan oleh karena adanya atrofi dari corpus
pengencangan kulit ventral dan fasia Buck, perlengketan antara kulit penis ke
yang lemah ketika berkemih, nyeri ketika ereksi, dan gangguan dalam
Gambar 1 Hipospadia pada (Kiri) Distal bagian perbatasan batang dan glans
dan (Kanan) Proksimal Penis bagian basis skrotum (Ro et al., 2020)
pada saluran kemih bagian atas jarang terjadi kecuali jika terdapat kelainan lain
2015).
dari ahli bedah. Beberapa ahli membagi menjadi: 1) Mild hypospadia (Grade 1),
yaitu muara urethra dekat dengan lokasi normal dan berada pada ujung tengah
muara urethra berada ditengah-tengah lokasi normal dan scrotal (Distal penile,
2011). Mahadi dkk menemukan tipe Penile paling banyak ditemukan (41,7%),
Duarsa dkk menemukan paling banyak adalah tipe Penoscrotal (33.3%), sama
dengan yang didapatkan oleh Limatahu dkk, dan Tirtayasa dkk menemukan
Diagnosis Banding
Dalam studi 1999 oleh Kaefer et al, status DSD diidentifikasi pada sekitar 30%
pasien dengan testis dan hipospadia unilateral atau bilateral yang tidak turun.
Lokasi meatal yang lebih proksimal membawa asosiasi yang lebih tinggi dari
status DSD daripada lokasi meatal yang lebih distal. Jika ada gonad yang tidak
teraba, kejadiannya meningkat menjadi 50%. Namun, jika kedua gonad teraba,
berikut:
Genital Anomalies
Daftar Pustaka
545
Carmichael SL, Shaw GM, Laurent C, Lammer EJ, Olney RS. 2005. The National
Birth Defects Prevention Study. Paediatr Perinat Epidemiol. 19: 406– 12.
Center for the Study & Treatment of Hypospadias. 2013. UCSF Department of
hypospadias
J. 5(1); 13-16.
9(1):16-22.
ECL: 1(2);1- 6
Airlangga
418–9
van der Horst, H. and de Wall, L., 2017. Hypospadias, all there is to