Oleh:
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
MAKKASSAU
Mengetahui,
Pembimbing,
PENDAHULUAN
dengan adanya perubahan pada siklus menstruasi normal baik dari interval atau
panjang siklus, durasi maupun jumlah perdarahan. Hal ini sering dijumpai pada
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Definisi
adanya perubahan pada siklus menstruasi normal baik dari interval atau
biasanya memiliki interval atau panjang selama 28± 7 hari, durasi selama 4±3
tersebut seperti menoragia yaitu durasi menstruasi yang lebih lama dari tujuh hari
oligomenore yaitu siklus menstruasi dengan interval lebih lama dari 35 hari.4
uterus abnormal yang terjadi tanpa adanya keadaan patologi pada panggul).
Perdarahan ovulasi mempunyai karakteristik perdarahan yang regular tetapi
dengan durasiyang lebih lama dan jumlah perdarahan yang lebih banyak. Yang
bulan, durasi menstruasi, dan volume darah menstruasi. Berikut parameter klinis
menstruasi:6
untuk mencegah kehilangan darah. Pendarahan uterus abnormal akut dapat terjadi
pada kondisi perdarahan uterus abnormal kronik atau tanpa riwayat sebelumnya
akut.
teratur. Pendarahan dapat terjadi kapan saja atau dapat juga terjadi di waktu yang
metroragia.
Dalam buku At a Glance obstetri & Ginekologi (2007) definisi perdarahan per
1. Menoragia yaitu perdaraha uterus memanjang (> 7 hari) dan atau berat (> 80
3. Polimenorea yaitu interval yang terlalu pendek (< 21 hari) antara menstruasi-
menstruasi teratur.
4. Oligomenorea yaitu interval yang terlalu panjang (>35 hari) antara menstruasi-
menstruasi teratur.
2. 2 Epidemiologi
pada wanita pada usia reproduksi.1 Menurut penelitian Lee et al., keluhan ini
banyak terjadi pada masa awal terjadinya menstruasi. Sebanyak 75% wanita
pada tahap remaja akhir memiliki gangguan yang terkait dengan menstruasi.
15,8%.8
2. 3 Etiologi
dan membantu terapi langsung. Secara historis, istilah-istilah seperti menoragia (>
menstruasi yang berat (HMB) dan pendarahan intermenstrual (IMB), yang dapat
sistem.
Oligomenore dan polimenore juga telah dibuang untuk lebih banyak istilah
COEIN. 15
Penyebab struktural (PALM mnemonik):
Leiomioma: Tumor otot polos jinak, terdapat pada 70% wanita. Disebut juga
Kisaran ukuran dari 0,5 cm hingga masif (mengisi seluruh perut); gejala
histeroskopi.
pascamenopause tanpa rasa sakit. Dapat bermanifestasi sebagai AUB pada wanita
premenopause.
meskipun hingga 1% dari wanita memiliki penyakit von Willebrand, hanya 1 dari
ovarium prematur)
hingga 2 tahun setelah menarche. Memiliki kecurigaan yang kuat terhadap suatu
seperti polip atau fibroid, siklus anovulasi (paling sering dari sindrom ovarium
arteri uterine pecah menjadi dua cabang yaitu arteri vaginalis yang mengarah
ke bawah dan cabang asenden yang mengarah ke atas. Cabang asenden dari
kedua sisi uterus membentuk dua arteri arkuata yang berjalan sejajar dengan
kavum uteri. Kedua arteri arkuata tersebut membentuk anastomose satu sama lain,
cabang kecil arteri arkuata yang berjalan meninggalkan arteri arkuata secara tegak
lurus menuju kavum uteri. Arteri radialis memiliki fungsi untuk memperdarahi
memberi cabang arteri yang lebih kecil ke arah lateral yaitu arteri basalis.
aliran darah, kemudian terjadi vasodilatasi dan perdarahan dari arteri spiralis dan
dinding kapiler. Maka dari itu darah menstruasi akan hilang melalui pembuluh
fungsi aksis hipotalamus- hipofisis-ovarium. Hal ini sering terjadi pada wanita
dalam usia ekstrim, yaitu pada masa perimenarchal dan perimenopausal. Pada
darah dalam jumlah yang banyak. Mekanisme anovulasi tidak diketahui secara
pembuluh darah dan supresi arteri spiralis. Pembuluh darah superfisial pada
kehilangan darah. Paparan estrogen secara terus menerus memiliki efek langsung
terhadap pasokan darah uterus dengan mengurangi tonus pembuluh darah. Efek
kehilangan menstruasi berat, dengan 90% dari kerugian pada 3 hari pertama
yang terlihat pada siklus menstruasi normal. Penurunan kadar estrogen dan
progesteron pada akhir fase luteal memicu banyak proses yang mengarah
volume darah yang hilang selama menstruasi, terutama proses vasokonstriksi dan
fungsi yang terjadi dalam jaringan. Jumlah estrogen di kelenjar dan stroma serta
reseptor progesteron di endometrium dapat meningkat saat fase sekresi akhir pada
wanita yang menderita perdarahan uterus disfungsional. Salah satu faktor yang
satu substansi poten untuk mencegah agregrasi plateletα dan formasi plak
reseptornya.12
2. 5 Manifestasi klinis
sebagai berikut:4
Adanya perubahan pola dalam siklus menstruasi berupa interval yang normal
teratur tetapi jumlah darah dan durasinya lebih dari normal merupakan menoragia.
Interval yang tidak teratur dengan jumlah perdarahan dan durasi yang lebih dari
Perdarahan pascakoitus
Perdarahan pascakoitus
pada wanita berusia 20 - 40 tahun serta pada mereka yang multipara. Lesi yang
bahwa seperempat dari kasus tersebut disebabkan oleh eversi serviks. Penyebab
lain yang dapat mendasari diantaranya polip endoserviks, servisitis, dan polip
klamidia pada wanita dengan pendarahan pascakoitus adalah 2,6 kali lebih tinggi
serviks atau saluran kelamin. Pada neoplasia intraepitel serviks dan kanker yang
invasif, epitel menjadi tipis dan rapuh sehingga mudah lepas dari serviks. Pada
sebanyak 7 – 10%, kanker yang invasif sebanyak 5%, dan kanker endometrium
Nyeri Pelvis
Nyeri yang dirasakan saat berhubungan seksual dan nyeri nonsiklik jarang
dirasakan pada wanita dengan perdarahan uterus abnormal. Jika nyeri ini
dirasakan, maka penyebabnya adalah kelainan dari struktural atau infeksi.
adanya korelasi nyeri panggul yang meningkat seiring dengan adanya invasi
2. 6 Diagnosis
diantara siklus haid atau saat pasien sudah menopause. Kehamilan adalah salah
satu konsiderasi utama pada wanita usia subur yang mengalami perdarahan uterus
abnormal.13
plasenta previa, kehamilan ektopik, dan lain-lain. Pada riwayat konsumsi obat
riwayat penyakit sistemik dari pasien juga perlu ditelusuri untuk mencari penyakit
• Bagaimana pola perdarahan normal untuk pasien, dan kapan itu berubah?
anemia atau penyakit tiroid; hot flash dapat mengindikasikan perimenopause atau
menopause.)
obesitas sentral).
• Pemeriksaan spekulum: Nilai massa serviks atau polip atau leiomioma prolaps.
• Pemeriksaan bimanual: Nilai ukuran uterus dan ada tidaknya rasa sakit.15
2.6.2 Pemeriksaan Penunjang
serta faktor pembekuan darah untuk menilai adanya gangguan koagulasi, kadar
TSH untuk menilai adanya gangguan tiroid, kadar -hCG untuk pemeriksaan
hormonal.14
transvaginal untuk melihat adanya kelainan struktural pada organ genitalia atau
uterus dan endometrium. Selain itu, patologi miometrium, serviks, tabung, dan
tahun atau berusia dibawah 35 tahun tetapi dengan faktor risiko karsinoma
endometrium yaitu:
Obesitas
Nulipara
Diabetes mellitus
Penggunaan tamoxifen13
2.7 Tatalaksana
endometrium maka terapi dapat dimulai. Apabila wanita tersebut tidak memiliki
estradiol atau medroxyprogesterone asetat selama 10-14 hari per bulan. Bila
atau berusia lebih dari 35 tahun maka lakukan biopsi endometrium. Hasil biopsi
akan menentukan tatalaksana yang diberikan, hasil biopsi yang normal akan
mendapatkan terapi yang telah disebutkan diatas. Sedangkan hasil biopsi berupa
selama 14 hari per bulan atau megesterol 40 mg per hari atau dapat juga
(mirena), setelah 3-6 bulan ulangi biopsi endometrium, apabila hasil masih
menunjukan hiperplasia maka pasien dapat dirujuk ke ginekologis yang lebih
Pil kontrasepsi
Opsi oral digunakan untuk mengatur siklus haid dan kontrasepsi. Pada
penderita dengan siklus haid tidak teratur akibat anovulasi kronik (oligo ovulasi),
terapi dengan progestin secara siklis selama 5 – 12 hari setiap bulan sebagai
alternatif.
transvaginal, bila terdapat kecurigaan akan adanya massa maka dapat dilakukan
bulan selama 3-6 bulan atau AKDR mirena atau digunakan NSAID pada hari
pertama haid sampai haid berakhir atau dapat juga diberikan asam tranexamat
sebanyak 2 kapsul 650 mg 3 kali sehari pada hari ke 1 sampai ke 5 saat haid.
Efek samping dan harga dari androgen (Danazol atau GnRH agonis)
histerektomi.13
Pendarahan yang tidak teratur atau berkepanjangan paling efektif diobati dengan
adalah contoh opsi efektif dalam grup ini, menyediakan siklus yang lebih mudah
diprediksi sambil melindungi endometrium dari estrogen yang tidak ditentang dan
risiko hiperplasia atau karsinoma. Terapi medis juga dapat bermanfaat dalam
atau adenomyosis.16
BAB III
KESIMPULAN
ditandai dengan adanya perubahan pada siklus menstruasi normal baik dari
dari perdarahan tersebut dan untuk menentukan terapi yang akan diberikan.
Diagnosa dari perdarahan uterus abnormal dilakukan dengan
Pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan arah kecurigaan yang dilakukan dari
anamnesis sambil mencari tanda- tanda dari penyakit sistemik atau kelainan yang
praktek sehari-hari pada wanita usia reproduksi maupun menopause, oleh karena
mendiagnosa serta menangani dan merujuk pasien dengan keluhan semacam ini.
BAB IV
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Ny St
Umur : 53 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : Tamat SD
B. ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 5 hari yang lalu. Nyeri
darah haid akan keluar. Pasien mengaku mengalami haid yang panjang
hingga 2 minggu dan darah yang keluar sangat banyak, pasien dapat
±3 bulan yang lalu. Pasien mengaku tidak pernah mengalami hal ini
Riwayat Obstetri :
- 1985/3300/perempuan/dukun/hidup
- 1986/3500/perempuan/dukun/hidup
- 1988/3100/perempuan/dukun/hidup
- 1991/4000/laki-laki/dukun/hidup
- 1993/3500/laki-laki/dukuk/hidup
- 1995/3100/laki-laki/dukun/hidup
- 1997/3100/lak-laki/dukun/hidup
- 2002/Abortus
Asma (-)
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Temperatur : 36,8 oC
Status General :
Pemeriksaan luar :
Pemeriksaan dalam :
V/V : Tak/Tak
AD/CD : normal/normal
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
04 Maret 2020
Darah Lengkap
Ultrasonografi (USG)
- Cervix Cyst
E. DIAGNOSIS BANDING
- PUA-M
F. DIAGNOSIS KERJA
G. PENATALAKSANAAN
- Asam traneksamat/8jam/oral
- Cefadroxil/12jam/oram
- Paracetamol/8jam/oral
DAFTAR PUSTAKA
1. Singh S et al. Abnormal Uterine Bleeding in Pre-Menopausal Women. Journal
2011.
Jul;23 (7):227–33.
4. Hoffman BL et al. Williams Gynecology. 2nd ed. United States: The McGraw-
5. Sweet MG, Schmidt TA, Weiss PM, Madsen KP. Evaluation and Management
43.
90.
9. Munro MG, Crihley HO, Broder MS, Fraser IS. FIGO Classification
10. The Royal Australian & New Zealand College statement C-Gyn6. Guidelines
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1447-
13. Sweet MG, Schmidt-Dalton TA, Weiss PM, Madsen KP. Evaluation