Anda di halaman 1dari 58

DEPARTEMEN/KSM OBSTETRIK DAN GINEKOLOGIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNUD/RSUD WANGAYA

ABNORMAL
UTERINE BLEEDING
(AUB)

Dokter Muda Pembimbing :


Raoulian Irfon (1702612011) dr. Wayan Sukadana, SpOG (K).
Sherbhoji Rao Seenivasa Rao (1702612212)
PENDAHULUAN
• Setiap perempuan atau wanita yang telah pubertas akan mengalami
siklus perdarahan normal secara periodik yang disebut sebagai haid
atau menstruasi.

Siklus mestruasi/haid yang normal adalah 21-35 hari dengan durasi


rata-rata 4.5-8 hari dan banyak darah yang keluar ≤80 ml per siklus
(2-5 kali penggantian pembalut per hari).

Perlu diketahui, di luar kriteria tersebut, perdarahan dapat


dikatakan abnormal.
• Diperkirakan sebanyak sepertiga perempuan setidaknya pernah mengalami
perdarahan uterus abnormal/abnormal uterus bleeding (AUB) selama hidup.

• Pada tahun 2011, FIGO (International Federation of Gynecology and Obstetrics)


menyetujui rumusan klasifikasi penyebab perdarahan uterus abnormal pada
perempuan usia reproduktif yang tidak hamil.

• Klasifikasi ini dinamakan “PALM-COEIN” yang merupakan sebuah akronim dari


berbagai kondisi yang bisa menyebabkan perdarahan uterus abnormal, yaitu ;

• Polyp,
• Adenomyosis,
• Leiomyoma,
• Malignancy and hyperplasia,
• Coagulopathy,
• Ovulatory Disfunction,
• Endometrial,
• Iatrogenic,
• Not yet classified.

4
Penegakan diagnosis dan penanganan yang tepat terhadap penyebab utama kejadian perdarahan
uterus abnormal sangat menentukan tingkat kesembuhan pasien

Pada laporan kasus ini akan disampaikan kasus AUB yang ditemui di RSUD Wangaya pada
Desember 2019, dan akan diertakan tinjauan pustaka mengenai AUB

5
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua kelainan


haid baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi
klinisnya dapat berupa pendarahan dalam jumlah yang banyak
atau sedikit, dan haid yang memanjang atau tidak beraturan1,3

7
KLASIFIKASI
AUB AKUT  perlu dilakukan
penanganan yang cepat untuk AUB KRONIK  terjadi lebih dari 3
mencegah kehilangan darah. bulan. Kondisi ini biasanya tidak
Perdarahan uterus abnormal akut memerlukan penanganan yang
dapat terjadi pada kondisi PUA kronik cepat dibandingkan PUA akut.
atau tanpa riwayat sebelumnya

INTERMESTRUAL BLEEDING  di antara


2 siklus haid yang teratur. Perdarahan
dapat terjadi kapan saja atau dapat
juga terjadi di waktu yang sama
setiap siklus.
KLASIFIKASI
Parameter Klinis Istilah Batas normal (persentil
5-95)
Cepat <24
Jarak menstruasi (hari) Normal 24-38
Lama >38

Regularitas siklus Tidak ada Tidak ada perdarahan


Menstruasi (variasi Regular Variasi 2-20 hari
dalam hari selama 12 Irregular Variasi >20 hari
bulan)

Durasi setiap Lama >8


menstruasi (hari) Normal 4,5–8
Cepat <5

Volume darah hilang Berat >80


per bulan (Ml) Normal 5-80
Ringan <5
KLASIFIKASI
Kategori Definisi

Kelainan regularitas

Perdarahan menstrual irregular Variasi >20 hari setiap periode dalam 1 th

Amenorrhea Tidak ada perdarahan dalam 90 hari

Kelainan frekuensi

Oligomenorrhea Satu atau dua episode pada 90 hari


Frekuensi sering Lebih dari 4 episode menstruasi dalam 90
KLASIFIKASI
Kelainan jumlah
Perdarahan menstruasi Perdarahan berlebih yang mengganggu fisik, emosional,
berat sosial, dan kualitas hidup perempuan dan dapat terjadi
sendiri atau disertai gejala lain

Perdarahan menstruasi Perdarahan berlebih selama lebih dari 8 Hari


berat
berkepanjangan
Perdarahan menstruasi
ringan Perdarahan kurang dari 5 mL
Kelainan durasi
Perdarahan Periode menstruasi lebih dari 8 hari setiap menstruasi
berkepanjangan

Perdarahan menstrual Perdarahan menstruasi kurang dari 2 hari


pendek
ETIOLOGI
PALM COEIN

STRUKTURAL NON STRUKTURAL


 Polip  Coagulopathy
 Adenomiosis  Ovalatory
 Leiomioma  Endometrial
 Malignancy-Hyperplasia  Iatrogenic
 Not otherwised classified
POLIP

 Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan


endometrium uterus, baik bertangkai maupun
tidak, berupa pertumbuhan berlebih dari
stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi
oleh epitel endometrium.
 Asimptomatis
 Usia Tua, tapi dipertimbangkan pada
perempuan pre menopause dengan
perdarahan intermenstrual dan perdarahan
post koitus.
 Faktor risiko terjadinya polip adalah usia tua,
obesitas, penggunaan obat tamoxifen

13
ADENOMIOSIS

 Jaringan endometrium ektopik yang


ditemukan pada myometrium yang
menyebabkan hipertropi myometrium
dan pembesaran uterus.Asimptomatis
 Adenomiosis lebih sering ditemukan
pada perempun dengan usia 40 -50
tahun.
 Nyeri haid (65%), nyeri saat senggama,
nyeri menjelang atau sesudah haid,
nyeri saat buang air besar, atau nyeri
pelvik kronik, AUB (40-60%)

14
LEIOMIOMA

 Leiomioma atau uterus fibroid merupakan


tumor fibromuskular yang solid dan jinak.
 70-80% kasus.
 Mioma uteri berkaitan dengan hormonal
 Asimptomatis dan sering kali ditemukan
tidak sengaja pada pemeriksaan USG
 Berikut adalah klasifikasi mioma uteri
 Primer
 Sekunder
 Tersier

15
LEIOMIOMA

16
MALIGNANCY-
HYPERPLASIA
 Kanker endometrium adalah keganasan
ginekologi yang paling umum di dunia barat.
 Faktor risiko terjadinya keganasan antara lain
keterlambatan menopause, lamanya pajanan
estrogen, hyperplasia endometrium,
penggunaan obat-obatan tamoxifen, serta
pajanan radiasi, obesitas, sindrom metabolik
 Meliputi kanker serviks, kanker endometrium,
kanker corpus uteri, seperti sarcoma uteri,
leiomyosarcoma.
 Gejala yang muncul meliputi perdarahan
uterus abnormal serta adanya nyeri.

17
COAGULOPATHY

Kriteria penapisan riwayat koagulopati menurut


Koudies dkk :
 1. Perdarahan hebat sejak menarche
 2. Satu dari :
 - perdarahan post partum
 - perdarahan terkait pembedahan \
 - perdarahan yang berhubungan
dengan perawatan gigi
 3. Dua atau lebih dari : - bruising 1-2
kali/bulan - epistaksis 1-2 kali/bulan -
perdarahan gusi berulang - riwayat keluarga
dengan kelainan perdarahan

18
OVULATORY

 Siklus anovulatori  ketidakmampuan


mengimbangi efek estrogen pada
endometrium yang menyebabkan
proliferasi dan penebalan sehingga akan
tapak manifestasi perdarahan dan
perubahan frekuensi haid.
 Usia reproduktif
 Gangguan HPA Aksis, Kelainan endokrin
 RF : PCOS, Hiperprolaktinemia,
hipotiroidisme, obesitas, anoreksia, stres
mental, olahraga ekstrim

19
ENDOMETRIAL

 AUB yang terjadi dalam konteks uterus yang normal secara


struktural dengan siklus menstruasi yang teratur tanpa bukti
koagulopati
 Fungsi endometrium dalam konteks menstruasi dan gangguannya
masih belum sepenuhnya dipahami
 Peran Hipoksia, peradangan, hemostasis dan angiogenesis 
lapisan endometrium
 Perturbasi metabolisme glukokortikoid lokal, sintesis prostaglandin
menyimpang dan plasminogen yang berlebihan  mengakibatkan
lisis bekuan prematur.

20
IATROGENIK
 Penyebab AUB-I termasuk terapi eksogen daripada yang dapat
menyebabkan perdarahan endometrium.

21
NOT OTHERWISE
CLASSIFIED

 Malformasi arteriovena uterus


 Pseudoaneurisma endometrium
 Hipertrofi miometrium
 Endometritiis kronik

22
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Tanda Vital
 Status Generalis
 Status Ginekologi
 Pemeriskaan Penunjang
 Laboratorium : Drah, Kimia klinik, hormon
 Radiologi
 Histopatologi
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN

OBSERVASI / TINDAKAN OPERATIF


MEDIKAMENTOSA  Dilatasi dan kuretase
 Hormonal uterus
 Non Hormonal  Hysteroscopic
Polypectomy
 Ablasi endometrium
 Miomektomi
 Histerektomi

30
PENATALAKSANAAN
Jenis AUB Terapi Spesifik
Polip Reseksi
Adenomiosis Bedah : histerektomi, adenomioektomi,
Malignancy-hyperplasia Pembedahan +/- terapi ajuvan
Progesteron dosis tinggi
Paliatif
Radioterapi
Koagulopati Asam Tranexamat
DDVAP
Modifikasi gaya hidup
Cabergoline (untuk hiperprolaktenemia)
Levotiroksin (untuk hipotiroid)

Endometrial Menunggu delineasi dari penyebab spesifik

Iatrogenik Pengentian obat,tindakan


Not Otherwise Classified Antibiottik (untuk infeksi)
Embolisasi AV (untuk AV malformasi)

31
KOMPLIKASI

Anemia Keganasan -
KRONIK Infertilitas
Kronik Hiperplasia

Syok, Anemia AKUT


Kematian
Hipotensi Berat

32
PROGNOSIS

Prognosis dari AUB sebagian besar baik tetapi bergantung


pada etiologi dari AUB.

Pengobatan non hormonal dengan anti fibrinolitik dan


NSAID terbukti telah mengurangi kehilangan darah sekitar
50%.
Histerektomi memiliki efek yang baik dalam 1 tahun
setelah operasi tetapi tidak terdapat perbedaan pada
kualitas hidup 5 sampai 10 tahun dengan penanganan
dengan obat.

33
Laporan kasus

Identitas Pasien
Nama : FIT
Usia : 37 tahun
Tanggal lahir : 10 Oktober 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Pulau Enggang, Pedungan.
Kebangsaan : Indonesia
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
No CM : 709387
Tanggal MRS : 12 Desember 2019 (pukul 14.40 WITA)
34
• Anamnesis

Keluhan Utama

Keluar darah pervaginam

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang diantar oleh suaminya dengan keluhan keluar darah per
vaginam sejak 12 hari yang lalu, dengan jumlah mengganti pembalut
sebanyak 12 kali/hari penuh Darah yang keluar dikatakan banyak dan
berwarna merah kehitaman, disertai gumpalan, durasi haid yang memanjang
dari sebelumnya yaitu 10 hari. Keluhan juga disertai nyeri pada bagian perut
bawah yang tidak hilang dengan perubahan posisi, pasien merasakan lemas,
pusing dan mata panangan berkunang-kunak sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit, aktifitas pasien terganggu dan lebih banyak berbaring di tempat
tidur.
35
RIWAYAT MENSTRUASI

HPHT : 30 november 2019


menarche :15 tahun
siklus menstruasi : teratur, 28-30 hari.
Banyaknya : normal, (3-4xganti
pembalut/hari) lamanya : 5-7 hari
keluhan saat menstruasi : tidak ada pernah keluar darah diluar siklus
haid : tidak ada
menopause : belum

36
RIWAYAT PERKAWINAN
Pasien mengatakan menikah 1x, dan
pernikahannya berlangsung selama 21 tahun,
pasien pertama kali menikah pada usia 16 tahun

37
Riwayat Kehamilan

No JK BBL pre/aterm/abortus Nakes/Non Nakes Pspt/SC Tahun

1 L 3300 Aterm Nakes Pspt B 2000

2 L 3800 Aterm Nakes Pspt B 2005

38
RIWAYAT PEMAKAIAN KONTRASEPSI

Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan


alat kontrasepsi, kecuali kondom pada waktu
berhubungan seksual.

39
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan


serupa. Pasien tidak pernah mengalami keguguran
sebelumnya.
Penyakit tumor maupun keganasan tidak ada,
kelainan kelenjar tiroid disangkal. Riwayat perdarahan
berlebih saat melahirkan, mudah berdarah, dan
sering berarah disangkal pasien.

40
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit


sistemik seperti hipertensi, diabetes mellitus,
riwayat alergi, terhadap obat maupun makanan,
asma, dan penyakit jantung pada keluarga
pasien. Riwayat keluhan serupa pada keluarga
disangkal, riwayat tumor maupun kanker pada
keluarga disangkal.

41
Riwayat Sosial
Pasien tinggal dengan suami, anak-anak dan mertuanya, Pasien seorang ibu rumah
tangga. Pasien mengaku tidak merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol.
Pasien suka memakan nasi berlebih dan makanan berlemak, aktifitas fisik seperti
olahraga tidak dilakukan pasien. Pasien dan keluarga terdaftar dalam sistem jaminan
kesehatan nasional/BPJS.

42
Kondisi Psikologis
Pada pasien ini tidak terdapat masalah perkawinan, tidak mengalami kekerasan fisik, atau
trauma dalam kehidupan. Pasien saat ini hanya memilki preokupasi terhadap penyakit yang
dialaminya saat ini. Dukungan pihak kelarga pasien dikatakan cukup.

43
PEMERIKSAAN FISIK (12/12/2019/IGD KEBIDANAN)
STATUS PRESENT
Keadaan umum : lemas
GCS : E4V5M6
tekanan darah : 90/60 mmhg
nadi : 90 x/ menit
respirasi : 20 x/ menit
suhu aksila : 36,5 oc
berat badan : 87 kg
tinggi badan : 155 cm
IMT : 36,17 kg/m2

44
Status Lokalis
Kepala : normocephali,
Mata : anemis (+/+), ikterus (-/-), isokor
THT : sekret (-), hiperemi (-), atrofi (-)
Bibir : pucat,
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), kelenjar
tiroid dalam batas normal
Thorak : simetris (+), retraksi (-)
Mamae : pengeluaran (-)
Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur(-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
+/+ -/- -/-
+/+ -/- -/-

45
Abdomen : ~ status ginekologi
Vagina : ~ status ginekologi
Extemitas : akral hangat + +, edema - -
+ + - -
Kulit : CRT < 2 detik, ikterus (-), hirsutisme (-)

46
Status Ginekologi
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-),
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Massa (-), ascites (-), TFU 3 jari di atas simfisis
Perkusi : Timpani (+) Acites (-)
Pemeriksaan Genital :
 Inspekkulo Vulva/Vagina : fluxus (+), fluor (-), licin, livide (-) dilatasiserviks (-),
jaringan (-)
 Vaginal Toucher : fluksus (+), fluor (-)
pØ (-), porsio licin, slinger pain (-)
CUAF b/t ~14-16 minggu
AP: massa (-/-) nyeri (-/-)
CD: bulging (-)

47
Diagnosis Banding
Abnormal Uterine Bleeding Malignancy-Hyperplasia
Abnormal Uteriner Bleeding Leiomyoma
Obesitas Grade 2

48
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Lengkap (12/12/2019)
Parameter Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 5,20 11,7 – 15,5 gr/dL

Hematokrit 16,8 35,0 – 47,0 %

Leukosit 7,55 3,6 – 11,0 103/uL

Trombosit 196 150 – 440 103/uL

Eritrosit 2,30 3,8 – 5,2 106/uL

NEU % 59,7 40,0 – 74,0 %

LYM % 30,6 19,0 – 48,0 %

MONO % 7,00 3,40 – 9,00 %

EOS % 2,30 0,6 – 7,0 %

BASO % 0,40 0,0 – 1,5 %

MCV 73,0 82 – 92 fl

MCH 22,6 27 – 31 pg

MCHC 31,0 32 – 36 g/dL


RDW 7,9 11,6 – 14,8 % 49
MPV 16,7 6,8 – 10,0 fL
USG TVS (12/12/2019)

Kesan :
Blass isi kurang
Tampak uterus AFUK 9.36x5.75 cm (ET 2.10) 50
Diagnosis Penatalaksanaan
MRS : pembaikan KU
Abnormal Uterine Bleeding M dd/L +
Terapi:
anemia berat (5,6)
 IVFD RL 20 tpm
Obesitas grade II
 Transfusi PRC target HB ≥ 10 gr/dL
 Asam tranexamat 3x1gr (IV)
 Asam mefenamat 3x500mg (IO)
 SF 2x300mg (IO) tiap 12 jam
 Vit C 2x100mg (IO) tiap 12 jam
Planning
 Pro Dilatasi dan Kuretase + PA
Monitoring
 Perdarahan per vaginam, tanda vital
KIE:
 Pasien dan keluarga dijelaskan tentang keadaan pasien, diagnosis dan
rencana penanganan,
prognosisnya.
pengawasan lanjutan,
51
komplikasi dan

 KIE pasien mengenai untuk melakukan modifikasi gaya hidup


PEMBAHASAN
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS

KASUS
TEORI
o Perdarahan pervaginam
o Anamnesis (Perdarahan sejak 12 hari, 12 kali ganti
Pervaginam, nyeri (+/-)
pembalut (penuh), nyeri
faktor predisposisi) 
perut (+) minimal, lemas (+),
Menyingkirkan PALM-
pusing (+)
COEIN
o St. Generalis (anemis),
o Pemeriksaan fisik St. Ginekologis
(generalis dan
 Abdomen : TFU 3 jr
ginekologik)
diatas simfisis
 Vagina : fluksus (+)

53
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS

TEORI KASUS
o Penunjang  Penunjang
 DL : anemia H-M
(Laboratorium, USG,
 USG : Massa
Histopatologi) hipohiperechoic di sub
mucosa
 Rencana pemeriksaan
PA

54
FAKTOR RISIKO

TEORI KASUS
o Obesitas o Obesitas
o Usia o Sindrom Metabolik (?)
o Sindrom Metabolik, Penyakit
hormonal o Multipara
o Nulipara/Multipara
o Riwayat Penggunaan
Tamoxifen
o Menarche dini/post
menopause
o Riwayat polip, Ca Colorectal
o Riwayat radiasi, Obat-obatan

55
TATA LAKSANA

TEORI KASUS
 IVFD RL 20 tpm
o Tatalaksana Kondisi  Transfusi PRC target HB ≥ 10
Umum gr/dL
o Terapi Medika Mentosa  Asam tranexamat 3x1gr (IV)
o Terapi spesifik sesuai  Asam mefenamat 3x500mg
(IO)
penyebab
 SF 2x300mg (IO) tiap 12 jam
 Vit C 2x100mg (IO) tiap 12 jam
 Pro Dilatasi + Kuretase +
Pemeriksaan PA

56
SIMPULAN
AUB adalah kondisi pendarahan abnormal yang bersumber dari rahim penderita di mana
pendarahan yang ditandai dengan peningkatan frekuensi, durasi, volume, atau
ketidakteraturan siklus pendarahan

Pada kasus ini pasien dengan kondisi perdarahan pervaginam dengan hasil
pemeriksaan fisik dan imaging sesuai dengan adanya perdarahan uterus
abnormal dicurigai akibat adanya Malignancy dengan Leiomyoma

Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah perbaikan kondisi umum
akibat anemia berat yang ada, pemberian obat medika-mentosa serta tindakan
dilatasi-kuretase untuk menghentikan perdarahan dan pemeriksaan patologi
anatomi.

57
THANK YOU

58

Anda mungkin juga menyukai