ABNORMAL
UTERINE BLEEDING
(AUB)
• Polyp,
• Adenomyosis,
• Leiomyoma,
• Malignancy and hyperplasia,
• Coagulopathy,
• Ovulatory Disfunction,
• Endometrial,
• Iatrogenic,
• Not yet classified.
4
Penegakan diagnosis dan penanganan yang tepat terhadap penyebab utama kejadian perdarahan
uterus abnormal sangat menentukan tingkat kesembuhan pasien
Pada laporan kasus ini akan disampaikan kasus AUB yang ditemui di RSUD Wangaya pada
Desember 2019, dan akan diertakan tinjauan pustaka mengenai AUB
5
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
7
KLASIFIKASI
AUB AKUT perlu dilakukan
penanganan yang cepat untuk AUB KRONIK terjadi lebih dari 3
mencegah kehilangan darah. bulan. Kondisi ini biasanya tidak
Perdarahan uterus abnormal akut memerlukan penanganan yang
dapat terjadi pada kondisi PUA kronik cepat dibandingkan PUA akut.
atau tanpa riwayat sebelumnya
Kelainan regularitas
Kelainan frekuensi
13
ADENOMIOSIS
14
LEIOMIOMA
15
LEIOMIOMA
16
MALIGNANCY-
HYPERPLASIA
Kanker endometrium adalah keganasan
ginekologi yang paling umum di dunia barat.
Faktor risiko terjadinya keganasan antara lain
keterlambatan menopause, lamanya pajanan
estrogen, hyperplasia endometrium,
penggunaan obat-obatan tamoxifen, serta
pajanan radiasi, obesitas, sindrom metabolik
Meliputi kanker serviks, kanker endometrium,
kanker corpus uteri, seperti sarcoma uteri,
leiomyosarcoma.
Gejala yang muncul meliputi perdarahan
uterus abnormal serta adanya nyeri.
17
COAGULOPATHY
18
OVULATORY
19
ENDOMETRIAL
20
IATROGENIK
Penyebab AUB-I termasuk terapi eksogen daripada yang dapat
menyebabkan perdarahan endometrium.
21
NOT OTHERWISE
CLASSIFIED
22
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Status Generalis
Status Ginekologi
Pemeriskaan Penunjang
Laboratorium : Drah, Kimia klinik, hormon
Radiologi
Histopatologi
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
30
PENATALAKSANAAN
Jenis AUB Terapi Spesifik
Polip Reseksi
Adenomiosis Bedah : histerektomi, adenomioektomi,
Malignancy-hyperplasia Pembedahan +/- terapi ajuvan
Progesteron dosis tinggi
Paliatif
Radioterapi
Koagulopati Asam Tranexamat
DDVAP
Modifikasi gaya hidup
Cabergoline (untuk hiperprolaktenemia)
Levotiroksin (untuk hipotiroid)
31
KOMPLIKASI
Anemia Keganasan -
KRONIK Infertilitas
Kronik Hiperplasia
32
PROGNOSIS
33
Laporan kasus
Identitas Pasien
Nama : FIT
Usia : 37 tahun
Tanggal lahir : 10 Oktober 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Pulau Enggang, Pedungan.
Kebangsaan : Indonesia
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
No CM : 709387
Tanggal MRS : 12 Desember 2019 (pukul 14.40 WITA)
34
• Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien datang diantar oleh suaminya dengan keluhan keluar darah per
vaginam sejak 12 hari yang lalu, dengan jumlah mengganti pembalut
sebanyak 12 kali/hari penuh Darah yang keluar dikatakan banyak dan
berwarna merah kehitaman, disertai gumpalan, durasi haid yang memanjang
dari sebelumnya yaitu 10 hari. Keluhan juga disertai nyeri pada bagian perut
bawah yang tidak hilang dengan perubahan posisi, pasien merasakan lemas,
pusing dan mata panangan berkunang-kunak sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit, aktifitas pasien terganggu dan lebih banyak berbaring di tempat
tidur.
35
RIWAYAT MENSTRUASI
36
RIWAYAT PERKAWINAN
Pasien mengatakan menikah 1x, dan
pernikahannya berlangsung selama 21 tahun,
pasien pertama kali menikah pada usia 16 tahun
37
Riwayat Kehamilan
38
RIWAYAT PEMAKAIAN KONTRASEPSI
39
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
40
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
41
Riwayat Sosial
Pasien tinggal dengan suami, anak-anak dan mertuanya, Pasien seorang ibu rumah
tangga. Pasien mengaku tidak merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol.
Pasien suka memakan nasi berlebih dan makanan berlemak, aktifitas fisik seperti
olahraga tidak dilakukan pasien. Pasien dan keluarga terdaftar dalam sistem jaminan
kesehatan nasional/BPJS.
42
Kondisi Psikologis
Pada pasien ini tidak terdapat masalah perkawinan, tidak mengalami kekerasan fisik, atau
trauma dalam kehidupan. Pasien saat ini hanya memilki preokupasi terhadap penyakit yang
dialaminya saat ini. Dukungan pihak kelarga pasien dikatakan cukup.
43
PEMERIKSAAN FISIK (12/12/2019/IGD KEBIDANAN)
STATUS PRESENT
Keadaan umum : lemas
GCS : E4V5M6
tekanan darah : 90/60 mmhg
nadi : 90 x/ menit
respirasi : 20 x/ menit
suhu aksila : 36,5 oc
berat badan : 87 kg
tinggi badan : 155 cm
IMT : 36,17 kg/m2
44
Status Lokalis
Kepala : normocephali,
Mata : anemis (+/+), ikterus (-/-), isokor
THT : sekret (-), hiperemi (-), atrofi (-)
Bibir : pucat,
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), kelenjar
tiroid dalam batas normal
Thorak : simetris (+), retraksi (-)
Mamae : pengeluaran (-)
Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur(-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
+/+ -/- -/-
+/+ -/- -/-
45
Abdomen : ~ status ginekologi
Vagina : ~ status ginekologi
Extemitas : akral hangat + +, edema - -
+ + - -
Kulit : CRT < 2 detik, ikterus (-), hirsutisme (-)
46
Status Ginekologi
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-),
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Massa (-), ascites (-), TFU 3 jari di atas simfisis
Perkusi : Timpani (+) Acites (-)
Pemeriksaan Genital :
Inspekkulo Vulva/Vagina : fluxus (+), fluor (-), licin, livide (-) dilatasiserviks (-),
jaringan (-)
Vaginal Toucher : fluksus (+), fluor (-)
pØ (-), porsio licin, slinger pain (-)
CUAF b/t ~14-16 minggu
AP: massa (-/-) nyeri (-/-)
CD: bulging (-)
47
Diagnosis Banding
Abnormal Uterine Bleeding Malignancy-Hyperplasia
Abnormal Uteriner Bleeding Leiomyoma
Obesitas Grade 2
48
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Lengkap (12/12/2019)
Parameter Nilai Rujukan Satuan
MCV 73,0 82 – 92 fl
MCH 22,6 27 – 31 pg
Kesan :
Blass isi kurang
Tampak uterus AFUK 9.36x5.75 cm (ET 2.10) 50
Diagnosis Penatalaksanaan
MRS : pembaikan KU
Abnormal Uterine Bleeding M dd/L +
Terapi:
anemia berat (5,6)
IVFD RL 20 tpm
Obesitas grade II
Transfusi PRC target HB ≥ 10 gr/dL
Asam tranexamat 3x1gr (IV)
Asam mefenamat 3x500mg (IO)
SF 2x300mg (IO) tiap 12 jam
Vit C 2x100mg (IO) tiap 12 jam
Planning
Pro Dilatasi dan Kuretase + PA
Monitoring
Perdarahan per vaginam, tanda vital
KIE:
Pasien dan keluarga dijelaskan tentang keadaan pasien, diagnosis dan
rencana penanganan,
prognosisnya.
pengawasan lanjutan,
51
komplikasi dan
KASUS
TEORI
o Perdarahan pervaginam
o Anamnesis (Perdarahan sejak 12 hari, 12 kali ganti
Pervaginam, nyeri (+/-)
pembalut (penuh), nyeri
faktor predisposisi)
perut (+) minimal, lemas (+),
Menyingkirkan PALM-
pusing (+)
COEIN
o St. Generalis (anemis),
o Pemeriksaan fisik St. Ginekologis
(generalis dan
Abdomen : TFU 3 jr
ginekologik)
diatas simfisis
Vagina : fluksus (+)
53
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS
TEORI KASUS
o Penunjang Penunjang
DL : anemia H-M
(Laboratorium, USG,
USG : Massa
Histopatologi) hipohiperechoic di sub
mucosa
Rencana pemeriksaan
PA
54
FAKTOR RISIKO
TEORI KASUS
o Obesitas o Obesitas
o Usia o Sindrom Metabolik (?)
o Sindrom Metabolik, Penyakit
hormonal o Multipara
o Nulipara/Multipara
o Riwayat Penggunaan
Tamoxifen
o Menarche dini/post
menopause
o Riwayat polip, Ca Colorectal
o Riwayat radiasi, Obat-obatan
55
TATA LAKSANA
TEORI KASUS
IVFD RL 20 tpm
o Tatalaksana Kondisi Transfusi PRC target HB ≥ 10
Umum gr/dL
o Terapi Medika Mentosa Asam tranexamat 3x1gr (IV)
o Terapi spesifik sesuai Asam mefenamat 3x500mg
(IO)
penyebab
SF 2x300mg (IO) tiap 12 jam
Vit C 2x100mg (IO) tiap 12 jam
Pro Dilatasi + Kuretase +
Pemeriksaan PA
56
SIMPULAN
AUB adalah kondisi pendarahan abnormal yang bersumber dari rahim penderita di mana
pendarahan yang ditandai dengan peningkatan frekuensi, durasi, volume, atau
ketidakteraturan siklus pendarahan
Pada kasus ini pasien dengan kondisi perdarahan pervaginam dengan hasil
pemeriksaan fisik dan imaging sesuai dengan adanya perdarahan uterus
abnormal dicurigai akibat adanya Malignancy dengan Leiomyoma
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah perbaikan kondisi umum
akibat anemia berat yang ada, pemberian obat medika-mentosa serta tindakan
dilatasi-kuretase untuk menghentikan perdarahan dan pemeriksaan patologi
anatomi.
57
THANK YOU
58