mioma uteri
Disusun Oleh:
Dain Triyeni Asi
NIM. FAA 113 016
Pembimbing:
dr. Yahlenadiharty, Sp.OG
1. Lokasi
- Cervical
- Isthmica
- Corporal
2. Lapisan Uterus
- Mioma Uteri Submukosa
- Mioma Uteri Subserosa
- Mioma Uteri Intramural
MIOMA UTERI
Gejala klinis :
1. Perdarahan abnormal (menometrorhagia, dismenorrhae)
2. Rasa nyeri
3. Penekanan pada kandung kemih
4. Infertilitas dan abortus
Diagnosis
1. Anamnesis
• Timbul benjolan di perut bagian bawah dalam waktu yang relatif lama.
• Gangguan haid, buang air kecil atau buang air besar.
• Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah.
MIOMA UTERI
2. Pemeriksaan fisik
• Ditemukan massa → pemeriksaan rutin bimanual & palpasi
abdomen bawah
• Px. Bimanual → tumor padat, keras, teraba berbenjol-benjol,
gerakan bebas, tidak sakit, terletak di garis tengah/ agak ke
samping & bagian dari rahim
• Myoma submukosa → teraba → jari masuk ke dalam kanalis
servikalis & terasa benjolan pada permukaan kavum uteri
• Dengan sondase→ cavum uteri → luas & tidak rata,
MIOMA UTERI
3. Pemeriksaan Penunjang
• Ultrasonography → Trans abdominal / transvaginal
• CT.Scan
• MRI
• HSG or sonohysterography → (kavitas endometrial)
• MRI → sangat ↑akurasinya → untuk menilai besar & lokasi
• Biopsi endometrial →sebelum myomektomi → ps/ >35 th + rw.
Perdarahan, Mencari etiologi lain kelainan perdarahan (Ca. uteri)
MIOMA UTERI
Laboratorium
Anemia → perdarahan uteri & ↓ kadar zat besi
Polisitemia & kelainan ginjal → menekan ureter → tekakanan balik ureter
Leukositosis + panas + kenaikan sedimentasi → degenerasi / infeksi akut
Pemeriksaan Khusus
Histeroskopi → identifikasi (myoma, polip, & masalah lain yang dapat
menyebabkan perdarahan) + angkat myoma submukosa
Laparaskopi → jelas menentukan asal
MIOMA UTERI
Diagnosis banding
• Adenomiosis
• Neoplasma ovarium
• Kehamilan
Penatalaksanaan
1. Konservatif
- Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodic setiap 3-6 bulan.
- Bila anemia dapat dilakukan tindakan berupa transfusi
2. Operatif
- Miomektomi dan histerektomi
MIOMA UTERI
Penatalaksanaan
Konservatif → pemeriksaan periodik
Th/ Medikamentosa dengan GnRHa (Gonadotropin Releasing Hormon
Agonist)
Androgens dan progesteron
MIOMA UTERI
Penatalaksanaan
4 dasar pengobatan operatif untuk myoma:
1. Myomektomi →pengambilan sarang myoma saja ≠ pengangkatan uterus (masih
menginginkan keturunan)→ u menghilangkan kemungkinan keganasan + kontrol p’darahan
kronik akibat myoma
2. Histeroskopi
melihat myoma→di potong & di buang → ≠ dilakukan terdapat di dalam dinding uterus &
bertangkai
3. Miolisis
Jarum elektrik yang dimasukkan kedalam myoma saat laparoskopi→ menghentikan
peredaran darah ke myoma →mengecil
4. Histerektomi
Mengangkat uterus
Cara terbaik untuk menyembuhkan myoma, → yang besar, & multipel, perdarahan banyak,
menjelang / sudah menopause & tidak menginginkan anak lagi
MIOMA UTERI
Penatalaksanaan
Novak’s gynecology →indikasi bedah myoma :
• Perdarahan uterina abnormal + anemia & tidak respon th/ hormonal
• Nyeri kronis + dysmenorrhea, dysparenue/ tekanan abdomen bagian
bawah yang berat
• Nyeri akut, karena torsi leiomyoma pedunculated/ prolaps myoma
submukosal
• Keluhan traktus urinarius → hidronefrosis
• Infertilitas → myoma ~ penemuan satu-satunya
• Pembesaran uterus jelas + keluhan kompresi
MIOMA UTERI
Laboratorium
Anemia → perdarahan uteri & ↓ kadar zat besi
Polisitemia & kelainan ginjal → menekan ureter → tekakanan balik ureter
Leukositosis + panas + kenaikan sedimentasi → degenerasi / infeksi akut
Pemeriksaan Khusus
Histeroskopi → identifikasi (myoma, polip, & masalah lain yang dapat
menyebabkan perdarahan) + angkat myoma submukosa
Laparaskopi → jelas menentukan asal
Histerosonografi
Histerosalpingografi→ pewarna untuk menerangi kavitas uterine & tuba
fallopi → gambaran sinar X
LAPORAN KASUS
MIOMA UTERI
Identitas Pasien :
Nama : Ny. YB
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : Tidak sekolah
Alamat : Danau Rawah, Kab. Kapuas
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Islam
No. RM : 33-31-28
Ruang/kelas : III B12
MRS Tanggal : 20 November 2019
MIOMA UTERI
Anamnesis
Keluhan Utama : perut membesar.
Pasien juga mengeluh rasa penuh dan berat sejak + 1 tahun yang lalu dan
teraba benjolan makin besar pada perut bagian bawah. Gangguan BAK berupa
BAK sering, sedikit-sedikit, nyeri saat/ sebelum/ sesudah BAK tidak ada. Sulit
buang air besar dan nyeri saat BAB tidak ada.
Status present
Keadaan umum : Tampak tenang disertai rasa lemas.
Kesadaran : Compos mentis (E4 V5 M6)
Tensi : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Nafas : 18x/menit
Suhu : 36,70 C
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 50 kg
IMT : 20,55 (normal)
Status general
Kepala : Normocephali, rambut hitam.
Mata : Anemis (+/+), ikterik (-/-)
Thorak : Cor S1, S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo suara dasar vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan (+) di regio
umbilical dan regio hipogastrik.
Ekstremitas : Edema -/-
MIOMA UTERI
Status present
Status ginekologi
Inspeksi abdomen : Perut tampak buncit, striae gravidarum (-), linea nigra (-),
luka bekas SC (-)
Palpasi abdomen : Tinggi fundus uteri 1 jari di atas simpisis pubis, teraba
massa yang membesar berukuran 20 x 20 cm (panjang x
lebar), konsistensi padat dan bersifat imobile. Nyeri
tekan (+).
Auskultasi abdomen : Bising usus (+) normal.
Genital
Inspekulo :-
VT :-
MIOMA UTERI
Diagnosa Kerja
Mioma Uteri
Penatalaksanaan
• IVFD RL 20 tt/menit
• Transfusi PRC 1 kolf
• Rencana operasi histerektomi setelah perbaikan KU,
Rencana senin, 29/11/2019, pukul : 09.00 WIB.
MIOMA UTERI
Tgl S O A P
30/11/20 Nyeri luka Ku / Kes : Sakit Sedang / CM - Post Histerek- - Observasi keadaan umum dan
19 post op (+) St. Generalis : tomi Total Salping vital sign,
T : 130 / 80 mmHg Oovorek-tomi - Cefotaxime 1gr
N : 76 x/mnt Bilateral (2 x 1) I.V
S : 36,6 HTSOB. - Ketorolac 30 mg
RR : 18 x/mnt Hari ke- 1 (3 x 1) I.V
St. ginekologi :
PPV (-)
Laboratorium :
Hb 11,5 gr/dl
Eritrosit 5, 26
Leukosit 8,96
Trombosit 265.000
Ht 36,7 %
MIOMA UTERI
Tgl S O A P
01/12/20 Nyeri luka Ku / Kes : Sakit Sedang / CM - Post Histerek-tomi - Observasi keadaan umum dan
19 post op (+) St. Generalis : Total Salping vital sign,
T : 130 / 70 mmHg Oovorek-tomi - Cefotaxime 1gr
N : 80 x/mnt Bilateral (2 x 1) I.V
S : 36,8 HTSOB. - Ketorolac 30 mg
RR : 18 x/mnt Hari ke- II (3 x 1) I.V
St. ginekologi : - Belajar mobilisasi coba
PPV (-) miring kiri dan kanan serta
Laboratorium : belajar duduk.
Hb 11,5 gr/dl - Aff dc (+)
Eritrosit 5, 26
Leukosit 8,96
Trombosit 265.000
Ht 36,7 %
MIOMA UTERI
Tgl S O A P
02/12/20 Keluhan Nyeri Ku / Kes : Sakit Sedang / CM - Post - Observasi keadaan umum dan
19 luka post op St. Generalis : Histerek- vital sign,
ber-kurang T : 120 / 80 mmHg tomi Total - Cefotaxime 1gr
N : 80 x/mnt Salping (2 x 1) I.V
S : 36,9 Oovorek- - Ketorolac 30 mg
RR : 18 x/mnt tomi (3 x 1) I.V
St. ginekologi : Bilateral - Belajar mobilisasi coba
PPV (-) HTSOB. duduk dan berjalan.
Laboratorium : Hari
Hb 11,5 gr/dl ke- III
Eritrosit 5, 26
Leukosit 8,96
Trombosit 265.000
Ht 36,7 %
MIOMA UTERI
Tgl S O A P
03/12/20 (-) Ku / Kes : Sakit Sedang / CM - Post - Observasi keadaan umum dan
19 St. Generalis : Histerek- vital sign,
T : 120 / 80 mmHg tomi Total - Ketorolac 30 mg
N : 78 x/mnt Salping (3 x 1) I.V
S : 36,5 Oovorek-
RR : 18 x/mnt tomi
St. ginekologi : Bilateral
PPV (-) HTSOB.
Laboratorium : Hari
Hb 11,5 gr/dl ke- IV
Eritrosit 5, 26
Leukosit 8,96
Trombosit 265.000
Ht 36,7 %
PEMBAHASAN
MIOMA UTERI
Gejala yang lain yaitu rasa penuh, nyeri dan berat pada perut bagian
bawah serta gangguan BAK berupa retensio urine. Gangguan ini
tergantung dari besar dan tempat mioma uteri sehingga menimbulkan
gejala dan tanda penekanan.6
Pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan status vital yang baik,
yang berarti hemodinamik pasien masih baik. Kemudian juga
ditemukan fundus uteri 1 jari di atas simpisis pubis. Hal ini karena
adanya massa mioma yang tumbuh pada uterus. Pada palpasi
abdomen teraba massa mioma berukuran 20 x 20 cm yang
berkonsistensi padat dan bersifat imobile dan nyeri tekan (+).
MIOMA UTERI