PERDARAHAN UTERIN
ABNORMAL
OLEH :
UMAR
(201720401011167)
PEMBIMBING :
1
BAB 1
PENDAHULUAN
tanpa adanya kelainan patologi ataupun penyakit medis umum, atau kehamilan
dan merupakan masalah kesehatan utama pasien di bidang ginekologis. Selain itu,
PUA juga merupakan sebab tersering perdarahan abnormal pervaginam pada masa
2
BAB 2
LAPORAN KASUS
Nama : Nn. D
Umur : 16 tahun
Alamat : Kediri
Bangsa : Indonesia
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Nama Suami :-
Umur Suami :-
Pekerjaan :-
2.2. Anamnesis
hingga sekarang, darah merah segar. Pasien mengganti softex sebanyak 10x
dalam sehari. Pasien tidak merasakan nyeri, tidak ada sesuatu yang mengganjal
3
Riwayat Penyakit Dahulu :
Toxo : disangkal
Hipertensi : disangkal
Asma : disangkal
Kejang : disangkal
Alergi : disangkal
Hipertensi : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : disangkal
Riwayat Sosial :
Pola makan dan minum baik, pola istirahat baik, pasien tidak konsumsi kopi
dan jamu. BAK/BAB baik. Tidak ada kegiatan olahraga yang berlebihan.
Riwayat Menstruasi :
Menarche : 13 tahun
Lama : 20 hari
4
Riwayat Perkawinan :
Kawin : -
Riwayat ANC :
-.
Riwayat KB :
Riwayat pengobatan :
BB/TB : 52 kg /
Vital sign :
Nadi : 88 x/ mnt
Suhu : 36.6 oC
RR : 20 x/menit
Status Umum
5
Kepala : Oedem kelopak mata - / -
Konjunctiva anemis - / -
Sclera icterus - / -
Dypsneu -
Thorax : Bentuk normal, gerak simetris, tampak sesak, retraksi dinding dada
mammae +/+
Abdomen : Inspeksi : rounded ,cicatrix (-), bekas operasi (-), striae (+)
Extermitas : Akral hangat, kering, merah; anemis -, ikterus -, edema tungkai -/-
Abdomen :
ataupun kemerahan
- Inspekulo → -
- VT → tidak dilakukan VT
6
DL
- Hb 6,9 g/dL
- HCT 22,5 %
- MCV 74 fl
- MCH 22,6 pg
- MCHC 30,5 %
- PLT 380
USG
2.6. Diagnosis
2.7. Planning
- MRS
Farmakoterapi
- Perbaikan KU :
Transfusi PRC
- Pil Kombinasi
hari.
7
Non-Farmakoterapi
- Transvaginal Sonografi
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
8
3.1. Definisi
dengan adanya perubahan pada siklus menstruasi normal baik dari interval atau
panjang siklus, durasi maupun jumlah perdarahan. Manifestasi klinis dapat berupa
perdarahan banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak beraturan.
Definisi lain PUA adalah perdarahan yang terjadi pada siklus berovulasi ataupun
pola:
‘open- faucet’ selalu menandakan sesuatu yang tidak lazim. Mioma submukosa,
terkadang hanya berupa bercak darah. Obstruksi seperti pada stenosis himen atau
Pasien yang menjalani kontrasepsi oral terkadang mengeluh seperti ini, dan dapat
9
tengah siklus ditandai dengan bercak darah, dan dapat dilacak dengan memantau
4) Polimenorea berarti periode menstruasi yang terjadi terlalu sering. Hal ini
biasanya berhubungan dengan anovulasi dan pemendekan fase luteal pada siklus
menstruasi.
Jumlah dan durasi perdarahan juga bervariasi. Kondisi apapun yang menyebabkan
Amenorea didiagnosis bila tidak ada menstruasi selama lebih dari 6 bulan.
faktor sistemik (penurunan berat badan yang terlalu banyak). Tumor yang
kanker leher rahim sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Penyebab lain
dari perdarahan kontak yang lebih sering yaitu servikal eversi, polip serviks,
infeksi serviks atau vagina (Trichomonas) atau atropik vaginitis. Hapusan sitologi
10
negatif tidak menyingkirkan diagnosis kanker serviks invasif, kolposkopi dan
3.2. Etiologi
11
Berdasarkan International Federation of Gynecology and Obstetrics
(FIGO), terdapat 9 kategori utama disusun sesuai dengan akronim PALM COEIN,
merupakan kelainan non strruktural yang tidak dapat dinilai dengan teknik
pertimbangan bahwa seorang pasien dapat memiliki satu atau lebih faktor
penyebab PUA.
3.3. Patogenesis
12
Endometrium terdiri dari dua lapisan yang berbeda yaitu lapisan
aliran darah, kemudian terjadi vasodilatasi dan perdarahan dari arteri spiralis dan
dinding kapiler. Maka dari itu darah menstruasi akan hilang melalui pembuluh
aksis hipotalamus- hipofisis-ovarium. Hal ini sering terjadi pada wanita dalam
usia ekstrim, yaitu pada masa perimenarchal dan perimenopausal . Pada masa
jumlah yang banyak. Mekanisme anovulasi tidak diketahui secara pasti, tetapi
dan hiperplasia dengan peningkatan dan melebar pembuluh darah dan supresi
13
hiperplasia menjadi besar, berdinding tipis, dan melengkung. Perubahan tersebut
secara terus menerus memiliki efek langsung terhadap pasokan darah uterus
dengan mengurangi tonus pembuluh darah. Efek tidak langsung dari estrogen
kadar estrogen dan progesteron pada akhir fase luteal memicu banyak proses yang
volume darah yang hilang selama menstruasi, terutama proses vasokonstriksi dan
yang terjadi dalam jaringan. Jumlah estrogen di kelenjar dan stroma serta reseptor
progesteron di endometrium dapat meningkat saat fase sekresi akhir pada wanita
yang menderita perdarahan uterus disfungsional. Salah satu faktor yang berperan
kadar steroid yang bersirkulasi. PGF2α merupakan salah satu substansi poten
reseptor PGE2 dan PGI2 menjadi faktor predisposisi terjadinya vasodilatasi pada
perdarahan uterus
14
disfungsional ovulasi.
sebagai berikut:
normal teratur tetapi jumlah darah dan durasinya lebih dari normal merupakan
menoragia. Interval yang tidak teratur dengan jumlah perdarahan dan durasi yang
(menometroragia).
2. Perdarahan pascakoitus
dijumpai pada wanita berusia 20 - 40 tahun serta pada mereka yang multipara.
Lesi yang dijumpai pada perdarahan pascakoitus biasanya jinak. Penyebab lain
Chlamydia trachomatis.
3. Nyeri pelvis
komplikasi kehamilan.
3.5. Diagnosis
15
a. Anamnesis
siklus haid atau saat pasien sudah menopause. Perlu ditanyakan siklus haid
Riwayat penyakit keluarga dan riwayat penyakit sistemik dari pasien juga perlu
mellitus, gangguan tiroid, dan lain-lain. Keganasan pada genitalia juga dapat
penurunan BB yang drastis, serta riwayat kelainan hemostasis pada pasien dan
haid rata-rata meningkat 10% dibandingkan populasi normal. Karena itu perlu
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Umum
16
Pemeriksaan fisik pertama kali dilakukan untuk menilai stabilitas
wajib diperiksa.
Pemeriksaan Ginekologi
i. Penilaian Ovulasi
17
Perempuan dengan riwayat keluarga nonpolyposis colorectal cancer
memiliki risiko kanker endometrium sebesar 60% dengan rerata umur saat
USG transvaginal merupakan alat penapis yang tepat dan harus dilakukan
adenomiosis.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
darah. Diperlukan juga skrining untuk gangguan koagulasi jika sebab yang jelas
tidak dapat ditemukan. Yang termasuk adalah complete blood count dengan
18
platelet count, partial thromboplastin time, dan prothrombin time dan mungkin
juga memeriksa tes spesial untuk penyakit von Willebrand . Tirotropin diukur
hanya jika ada gejala atau temuan yang sugestif ke penyakit tiroid. Tidak ada
dicurigai karena servisitis yang akan memperlihatkan gambaran sel darah merah
dan neutrofil. Servisitis sekunder karena herpes simplex virus (HSV) juga dapat
rapuh.
c. Pemeriksaan Sitologi
yang abnormal dan dapat sering ditemukan dengan skrining Pap smear.
d. Biopsi Endometrium
2. Histeroskopi
19
untuk mendeteksi lesi intrakavitas seperti leiomioma dan polip yang mungkin
3. Pencitraan
a. Ultrasound
uterus dan endometrium. Selain itu, patologi dari miometrium, serviks, tuba, dan
ovarium juga dapat dievaluasi. Modalitas investigasi ini dapat membantu dalam
saline yang dimasukkan ke dalam rongga rahim selama sonografi transvaginal dan
3.6. Penatalaksanaan
a. Jika perdarahan aktif dan banyak disertai dengan gangguan hemodinamik dan
c. Pasien rawat inap, berikan infus cairan kristaloid, oksigen 2 liter/menit dan
20
d. Stop perdarahan dengan estrogen ekuin konjugasi (EEK) 2-5 mg (rek b) per
oral setiap 4-6 jam, ditambah prometasin 25 mg per oral atau injeksi IM setiap 4-6
jam (untuk mengatasi mual). Asam traneksamat 3x1 gram atau anti inflamasi non
steroid 3x500 mg diberikan bersama dengan EEK. Untuk pasien dirawat, dapat
dipasang balon kateter foley no 10 ke dalam uterus dan diisi cairan kurang lebih
e. Jika perdarahan tidak berhenti dalam 12-24 jam alkukan dilatasi dan kuretase.
kombinasi (KOK) 4x1 tablet perhari (4 hari), 3x1 tablet perhari (3 hari), 2x1 tablet
KOK siklik 3 minggu dengan jeda 1 minggi selama 3 siklus atau LNG-IUS.
untuk stop perdarahan (langkah D). GnRH diberikan 2-3 siklus dengan interval 4
minggu.
periksa darah perifer lengkap (DPL), hitung trombosit, prothrombin time (PT),
yang terlihat tebal, untuk melihat adanya polip endometrium atau mioma
submukosum.
21
j. Jika terapi medikamentosa tidak berhasil atau ada kelainan organik, maka
polipektomi, histerektomi.
a. Jika dari anamnesa yang terstruktur ditemukan bahwa pasien mengalami satu
atau lebih kondisi perdarahan yang lama dan tidak dapat diramalkan dalam 3
bulan terakhir.
d. Tanyakan pada pasien adakah penggunaan obat tertentu yang dapat memicu
PUA dan lakukan juga pemeriksaan koagulopati bawaan jika terdapat indikasi
BAB 5
KESIMPULAN
dengan adanya perubahan pada siklus menstruasi normal baik dari interval atau
22
panjang siklus, durasi maupun jumlah perdarahan. Manifestasi klinis dapat berupa
perdarahan banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak beraturan.
Definisi lain PUA adalah perdarahan yang terjadi pada siklus berovulasi ataupun
(intermenstrual bleeding).
(FIGO), terdapat 9 kategori utama disusun sesuai dengan akronim PALM COEIN,
PALM merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai dengan berbagai teknik
kelainan non strruktural yang tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau
histopatologi.
23