Disusun Oleh :
Chrysza Ayu A.
1102014062
Pembimbing :
dr. Febriyanto K.
Sp.B(K)Onk
Tipe I
• Ukuran : panjang <1cm
• Ciri-ciri : luka tusukan dari
fragmen tulang yang menembus
kulit.
• Kerusakan jaringan : sedikit
• Trauma jaringan lunak : tidak ada
• Fraktur yang terjadi biasanya
bersifat transversal, oblik pendek.
Klasifikasi Fraktur Terbuka
Berdasarkan Gustilo dan Anderson
Tipe II
• Ukuran : panjang >1cm
• Ciri-ciri : luka tusukan dari
fragmen tulang yang menembus
kulit.
• Kerusakan jaringan : sedang
Klasifikasi Fraktur Terbuka
Berdasarkan Gustilo dan Anderson
Tipe III
• Kerusakan yang hebat
dari jaringan lunak
termasuk otot, kulit dan
struktur neurovaskuler Tipe III A
dengan kontaminasi yang
hebat.
Tipe III B
Tipe III C
Komplikasi fraktur
Komplikasi fraktur dibedakan atas;
1. Uncomplicated and remain uncomplicated; tidak
ada dan tidak akan terjadi komplikasi.
2. Complicated or become complicated; ada atau
akan terjadi komplikasi. berupa;
1. Komplikasi dini atau lambat
2. Komplikasi lokal atau sistemik
3. komplikasi karena trauma atau karena
pengobatan.
MANIFESTASI KLINIS
NYERI TERUS
DEFORMITAS EDEMA
MENERUS
TIDAK DAPAT
KREPITASI MEMAR
DIGERAKAN
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Riwayat cedera
• Mekanisme trauma
• Manifestasi klinik yang dirasakan
• Menyingkirkan kemungkinan adanya cidera pada lokasi tertentu
• Riwayat Penyakit dahulu & Penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
• ABCs (Airway Breathing Circullation & Cervical Injury)
• Look :
• Feel
• Move
Look (inspeksi)
Pada inspeksi diperhatikan;
kelainan bentuk
Penonjolan yang abnormal
Angulasi
Rotasi
Pemendekan
Functio laesa (gangguan fungsi); tidak
dapat menggerakkan organ yang
mengalami fraktur
Feel (palpasi)
Didaerah yang mengalami fraktur, hal yang yang harus dinilai adalah;
Nyeri tekan
Nyeri sumbu/ tendernes,
Nilai sensorik dan motorik
Acral dingin atau hangat.
Move (gerakan)
4.Gerakan abnormal
5.Sendi palsu /pseudo joint; seperti gerakan sendi.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
– Foto Rontgen menggunakan prinsip rule of two, yaitu :
– dua posisi proyeksi (minimal AP dan lateral)
– 2 sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, dibawah dan
diatas sendi yang mengalami fraktur
– 2 anggota gerak
– 2 trauma, pada trauma hebat sering menyebabkan fraktur pada 2
daerah tulang
– 2 kali dilakukan foto
– CT Scan
– MRI
Komplikasi fraktur
Kaku sendi
Disuse atropi otot
Mall union (sembuh dengan deformitas).
Non union (tidak menyambung setelah 20 minggu)
Delayed union (sembuh lebih lama dari normal)
Gangguan pertumbuhan
Osteoporosis.
Penyembuhan (Union) Fractur.
1. Fase Hematoma ( 2-8 jam ssd trauma)
Usia
Letak dan konfigurasi fraktur
Displacement pada awal fraktur
Faktor aliran darah
Immobilisasi yang baik