Alamat : SURAKARTA
Pelatihan : TPPK
after
Unit Kerja : RSO SURAKARTA
Email : yoesasha@gmail.com
Kenal HP/WA : 082138841717
Lebih Dekat
DEFINISI
FRAKTUR
1. Tekanan berputar
2. Tekanan membengkok
3. Tekanan sepanjang aksis tulang
4. Kompresi vertikal
5. Trauma langsung disertai dengan resistensi
pada satu jarak tertentu
6. Fraktur oleh karena remuk
7. Trauma karena tarikan ligamen atau tendo
KLASIFIKASI
1. Klasifikasi etiologis
2. Klasifikasi klinis
3. Klasifikasi radiologis
KLASIFIKASI ETIOLOGIS
1. FRAKTUR TRAUMATIK
- Akibat trauma tiba-tiba
2. FRAKTUR PATOLOGIS
- Terjadi karena kelemahan tulang akibat adanya
kelainan patologi pada tulang
3. FRAKTUR STRESS
- Akibat trauma yang terus menerus pada suatu
daerah tertentu
KLASIFIKASI KLINIS
1. FRAKTUR TERTUTUP
- Tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar
2. FRAKTUR TERBUKA
- Berhubungan dengan dunia luar melalui luka
FRAKTUR DENGAN
KOMPLIKASI
Crush injury pedis dengan nekrosis jari-jari
1. Berdasarkan lokalisasi
2. Berdasarkan konfigurasi
3. Berdasarkan ekstensi
4. Berdasarkan hubungan antara fragmen
dengan fragmen lainnya
Klasifikasi berdasarkan LOKALISASI
1. Diafiseal
2. Metafiseal
3. Intra-artikuler
4. Fraktur dengan dislokasi
Fraktur diafisis
Fraktur metafisis
Fraktur intra-artikuler
Klasifikasi berdasarkan KONFIGURASI
1. Fraktur transversal
2. Fraktur oblik
3. Fraktur spiral
4. Fraktur Z
5. Fraktur komunitif
6. Fraktur baji
7. Fraktur avulsi
8. Fraktur depresi
9. Fraktur impaksi
10. Fraktur pecah (burst)
11. Fraktur segmental
12. Fraktur epifisis
KLASIFIKASI FRAKTUR BERDASARKAN KONFIGURASI
GARIS FRAKTUR
Fraktur segmental
Klasifikasi berdasarkan EKSTENSI
1. Fraktur total
2. Fraktur tidak total (crack)
3. Fraktur torus atau buckle
4. Fraktur garis rambut
5. Fraktur greenstick
Klasifikasi berdasarkan HUBUNGAN ANTARA
FRAGMEN DENGAN FRAGMEN LAINNYA
1. Tidak bergeser
2. Bergeser
- Bersampingan
- Angulasi
- rotasi
- Distraksi
- Over-riding
- Impaksi
KLASIFIKASI FRAKTUR BERDASARKAN HUBUNGAN ANTARA
FRAGMEN DENGAN FRAGMEN LAINNYA
DIAGNOSIS FRAKTUR
I. Anamnesis
II. Pemeriksaan fisik
III. Pemeriksaan lokal
Anamnesis
Riwayat trauma
Riwayat penyakit lain (tumor, infeksi,
kelainan kongenital, dll)
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan awak perhatikan:
• Syok, anemia, perdarahan
• Kerusakan pada organ lain
• Faktor predisposisi
Pemeriksaan Lokal
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Pergerakan
4. Pemeriksaan neurologis
5. Pemeriksaan vaskuler
6. Pemeriksaan radiologis
Inspeksi
Perhatikan:
• Keadaan umum
• Ekspresi wajah
• Bandingkan dengan bagian yang sehat
• Perhatikan posisi anggota gerak
• Adanya luka
• Perhatikan adanya deformitas anggota gerak
• Keadaan vaskularisasi
• Keadaan mental
Palpasi
Perhatikan:
• Lakukan dengan hati-hati
• Nyeri tekan
• Krepitasi
• Pulsasi arteri dan pengisian kapiler
• Lakukan pengukuran panjang tungkai
Pergerakan
Periksa:
1. Pergerakan aktif
2. Pergerakan pasif
Pemeriksaan Neurologis
Periksa:
1. Saraf sensoris
2. Saraf motoris
3. Catat gradasi kerusakan saraf
Pemeriksaan Radiologis
1. Foto polos
2. Pemeriksaan radiologis lainnya
Foto Polos
Tujuan:
• Mempelajari gambaran normal tulang dan sendi
• Konfirmasi adanya fraktur
• Melihat sejauh mana pergeseran dan konfigurasi
fragmen
• Menentukan teknik pengobatan
• Melihat apakah fraktur tersebut baru atau lama
• Menentukan apakah fraktur melibatkan persendian
• Melihat keadaan patologis lain dari tulang
• Melihat adanya benda asing
Prinsip ”2”
1. DUA PROYEKSI, sekurang-kurangnya
proyeksi AP dan lateral
2. DUA SENDI, di proksimal dan di distal fraktur
3. DUA ANGGOTA GERAK, utamanya pada
anak
4. DUA TRAUMA
5. DUA KALI DILAKUKAN FOTO
Pemeriksaan Radiologis Lainnya
Tomografi
CT – Scan
MRI
Radioisotop scanning
FRAKTUR TERBUKA
58
Thank You
YN
SELAMAT BELAJAR