Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

PENERAPAN TRANSKULTURAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Dosen Pengampu: Amin Aji Budiman,M.Kep

KELOMPOK 2

Kelas: P21D

1. Clarissa Aulia P.N (P21170)


2. Dini Ferdianti (P21171)
3. Divani Fariska W (P21173)
4. Dyah Ayu Anggraini (P21174)
5. Erika Wulandari (P21175)
6. Erin Febianti (P21176)
7. Erlina Eka Febriana (P21177)
8. Fira Agustina (P21178)
9. Fredi Ardianto (P21179)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufiq dan karunia-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan Transkultural
Dalam Praktik Keperawatan” dengan baik karena dukungan dan partisipasi dari berbagai
pihak.
Dalam pembuatan makalah ini kami mengambil referensi dari berbagai sumber.
Makalah ini dibuat dengan usaha dan kerja keras kami. Dalam pembuatan makalah ini,
mungkin kami mendapatkan rintangan dan hambatan. Namun kami tetap sabar dalam
membuat makalah ini. Karena kami percaya bahwa pertolongan Allah SWT pati datang.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaa akan diterima dengan senang hati. Kami berharap makalah
ini dapat berguna bagi masyarakat dan memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Akhir kata kami mohon maaf atas segala kesalahan selama menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah senantiasa memberikan berkah dan rahmat kepada kita semua.

Surakarta, 09 Oktober 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI TRANSKULTURAL DALAM KEPERAWATAN


Transkultular adalah salah satu teori keperawatan yang digunakan sebagai
pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang menggunakan sumber-sumber dari
lingkungan, social dan budaya masyarakat.
Transcultural nursing merupakan suatu ilmu budaya yang memiliki cakupan luas
dalam keperawatan yang terdiri dari proses belajar dan praktik keperawatan yang
berfokus pada perbedaan dan kesamaan antara budaya dengan tetap menghargai dan
menghormati tentang nilai keperawatan, ekspresi, kepercayaan sehat-sakit dan pola
kebiasaan mereka yang bertujuan untuk mengembangkan landasan pengetahuan ilmiah
dan humanistik untuk menyiapkan praktik asuhan keperawatan pada budaya yang
spesifik dan universal (Leininger, 2002; Cristensen & Kenney, 2009)
Salah satunya ialah teori yang diungkapkan dalam midle range theory yaitu
Transcultural Nursing Theory (Leininger, 1978). Teori ini berawal dari disiplin ilmu
antropologi yang dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini berdasar pada
pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam
masyarakat.
Menurut Leininger (2002) Transkultural keperawatan adalah suatu area/wilayah
keilmuwan budaya pada belajar dan praktik keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya, kepercayaan, tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Harmoko dan Riyadi, 2016).
Tiga tipe tindakan yang diangkat Leininger yang didasarkan kepada budaya klien
yakni, mempertahankan budaya lokal, memperhatikan cara-cara atau negosiasi budaya
lokal, dan melakukan restruktur atau membuat pola baru yang sesuai dengan budaya
lokal.
B. KOMPETENSI PERAWAT BERBASIS BUDAYA
Kompetensi budaya merupakan sebuah konsep yang kompleks serta belum
tercapainya perawatan budaya yang peka terhadap budaya. Leininger (1991) adalah seorang
pelopor dalam disiplin keperawatan yang memperhatikan pada budaya serta kepedulianya
kepada manusia. Leininger menciptakan istilah “culturally congruent care” dan
mengembangkan teorinya tentang keanekaragaman budaya (Chae & Lee, 2014). Kompetensi
budaya keperawatan meliputi pertimbangan terhadap kebutuhan spiritual maupun keagamaan
yang berbeda, ketika bekerja dengan pasien yang berbeda jenis kelamin, merawat pengungsi
atau orang dari luar daerah, merawat orang yang tidak mampu atau miskin, merawat orang
dengan cacat fisik, psikologis atau intelektualnya, berbicara yang berbeda dengan bahasanya
serta keragaman budaya dengan rekan-rekan kerjanya (Joseph, 2014).
C. PENERAPAN TRANSKULTURAL PADA PASIEN
D. DAMPAK DARI PENGGUNAAN TRANSKULTURAL KEPADA PASIEN

Anda mungkin juga menyukai