Nama Kelompok:
KELAS B
PRODI S1 KEPERAWATAN
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TREND DAN ISSUE PENGKAJIAN BUDAYA
KEPADA PASIEN” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Hartatik, M.KEP pada
mata kuliah Psikosial Budaya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hartatik selaku dosen] mata kuliah Psikososial Budaya
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
05 April 2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang perawat bukanlah tugas yang mudah. Perawat terus ditantang
oleh perubahan-perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun klien. Dari segi
lingkungan, perawat selalu dipertemukan dengan globalisasi. Sebuah globalisasi sangat
memengaruhi perubahan dunia, khususnya di bidang kesehatan. Terjadinya
perpindahan penduduk menuntut perawat agar dapat menyesuaikan diri dengan
perbedaan budaya. Semakin banyak terjadi perpindahan penduduk, semakin beragam
pula budaya di suatu negara. Tuntutan itulah yang memaksa perawat agar
dapat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat fleksibel di lingkungan yang tepat.
Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani klien karena peran perawat
adalah memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual klien.Namun
peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat. Padahal aspek spiritual ini
sangat penting terutama untuk pasien terminal yang didiagnose harapan sembuhnya
sangat tipis dan mendekati sakaratul maut.
Menurut Dadang Hawari (1977) “ orang yang mengalami penyakit terminal dan
menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan,krisis
spiritual, dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat klien menjelang
ajal perlu mendapatkan perhatian khusus”.
Klien dalam kondisi terminal membutuhkan dukungan dari utama dari keluarga,
seakan proses penyembuhan bukan lagi merupakan hal yang penting dilakukan.
Sebenarnya, perawatan menjelang kematian bukanlah asuhan keperawatan yang
sesungguhnya. Isi perawatan tersebuthanyalah motivasi dan hal-hal lain yang bersifat
mempersiapkan kematian klien. Dengan itu, banyak sekali tugas perawat dalam memberi
intervensi terhadap lansia, menjelang kematian, dan saat kematian.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Dapat memahami tentang perspektif transkultural dalam keperawatan berkenaan
dengan globalisasi dan pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan
keperawatan bagi pasien menjelang dan saat kematian.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memaparkan perspektif transkultural dalam keperawatan
berkenaan dengan globalisasi dan pelayanan kesehatan.
b. Mahasiswa mampu memaparkan segala bentuk asuhan keperawatan transcultural
c. Mahasiswa mampu memaparkan asuhan keperawatan bagi pasien menjelang dan
saat kematian
d. Mahasiswa mampu memaparkan penyelesaian kasus mengenai peran perawat bila
dihadapkan pada situasi tersebut dan hal yang sebaiknya dilakukan perawat untuk
membantu pasien
e. Mahasiswa mampu mengetahui konsep bimbingan klien sakaratul maut sesuai
dengan standart keperawatan
C. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalahnya yaitu:“
Bagaimana peran perawat bila dihadapkan pada situasi pasien menjelang dan saat
kematian dan hal yang sebaiknya dilakukanperawat untuk membantu pasien tersebut
dilihat dari proses transkultural dalam keperawatan berkenaan dengan globalisasi
dan pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk mengisi aktif dalam keperawatan.
Terutama sekali untuk swakelola pada penyakit kromis. Hal inimemungkinkan perawat
untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan
secara langsung (online). Kesinambungan ditingkatkandengan memberi kesempatan
kontak yang sering antara penyedia layanan kesehatan dan pasien. Telenursing ini
semakin berkembang pesat dibanyak negara. Tren praktik keperawatan termasuk
berbagai praktik diberbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang
lebih besar. Perawat secara terus menerus terus meningkatkanotonomi dan penghargaan
sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Tren dalam asuhan keperawatan sebagai
profesi termasuk perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan
keperawatan sebagai profesi termasuk: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode
etik.
B. Saran
Diharapkan untuk semua pembaca yang nantinya sebagai tenaga kesehatan dimasyarakat
melihat tren dan mengeluarkan pengkajian kebudayaan dan dapat memberi pengetahuan
tersebut kepada masyarakat lain.
DAFTAR PUSTAKA