Anda di halaman 1dari 9

Gangguan Persepsi

Halusinasi

1.Fitriah Lailatul Qomariyah (203210044)


2.Kharisma Yogi Noviana Putri (203210048)
3.Mohammad Gilang Ramadhan (203210050)
4.Nurul Badiah (203210055)
 

Insert the Sub Title of Your Presentation


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Apa itu
Halusinasi?
Halusinasi adalah gangguan persepsi yang membuat
seseorang mendengar, merasa, mencium, atau melihat
sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pada kondisi tertentu,
halusinasi dapat mengakibatkan ancaman pada diri sendiri
dan orang lain.

Halusinasi merupakan sensasi yang diciptakan


oleh pikiran seseorang tanpa adanya sumber yang
nyata. Gangguan ini dapat memengaruhi fungsi
kelima pancaindra.
.
Halusinasi yang paling banyak diderita adalah
halusinasi pendengaran mencapai lebih kurang
70%, sedangkan halusinasi penglihatan menduduki
peringkat kedua dengan rata-rata 20%. Sementara
jenis halusinasi yang lain yaitu halusinasi
pengucapan, penghidu, perabaan, kinesthetic, dan
cenesthetic hanya meliputi 10%,

skizofrenia yang disertai halusinasi, didapatkan


rata- rata angka halusinasi mencapai 46,7% setiap
bulannya
Rentang
Respon
Halusinasi
Rentang respon neurobiologis yang paling adaptif
yaitu adanya pikiran logis, persepsi akurat, emosi
yang konsisten dengan pengalaman, perilaku
cocok, dan terciptanya hubungan sosial yang
harmonis. Sedangkan, respon maladaptive yang
meliputi waham, halusinasi, kesukaran proses
emosi, perilaku tidak terorganisasi, dan isolasi
sosial.
Faktor Penyebab Halusinasi
“Faktor predisposisi”

Faktor Perkembangan
01 Tugas perkembangan klien yang terganggu misalnya
rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan
klien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustrasi,
hilang percayadiri, dan lebih rentan terhadap stress.

02 .
Faktor Sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima lingkungan sejak
bayi sehingga akan merasa disingkirkan, kesepian, dan
tidak percaya pada lingkungannya

03 .
Faktor Biokimia
Hal ini berpengaruh terhadap terjadinya gangguan
jiwa. Adanya stress yang berlebihan dialami
seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu
zat yang bersifat halusiogenik neurokimia.

04 Faktor Psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggungjawab
mudah terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif.
Faktor Penyebab Halusinasi
“Faktor Presipitasi”
Dimensi Fisik
01 Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik
seperti kelelahan luar biasa, penggunaan obat-obatan,
demam hingga delirium dan kesulitan tidur dalam waktu
yang lama.

02. Dimensi Emosional


Perasaan cemas yang berlebihan atasdasar problem
yang tidak dapat diatasi. Halusinasi dapat berupa
perintah memaksa dan menakutkan. .

03 Dimensi Intelektual
Dalam hal ini klien dengan halusinasi
mengalami penurunan fungsi ego.

04 Dimensi Sosial
Klien mengalami gangguan interaksi sosial di dalam
fase awal dan comforting menganggap bahwa
bersosialisasi nyata sangat membahayakan.
Jenis Halusinasi
Menurut Yosep dalam Prabowo, 2014 halusinasi terdiri dari
beberapa jenisdengan karakteristik tertentu, diantaranya:

1. Pendengaran (audotorik)
Gangguan stimulus dimana pasien mendengar suara-suarat erutama
suara orang. Biasanya mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan
untuk melakukan sesuatu.
2. Penglihatan (visual)
Stimulus visual dalam bentuk beragam seperti bentuk
pancaran cahaya, gambaran geometric, gambar kartun,
panorama yang luas dan bayangan yang menakutkan.
3. Penghidu (Olfaktori)
Gangguan stimulus pada penghidu, yang ditandai dengan adanya
bau busuk, amis, dan bau menjijikkan, tapi kadang tercium bau
harum.
4. Peraba (taktil)
Gangguan stimulus yang ditandai dengan
adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
ada stimulus yang terlihat, seperti
merasakan sensasi listrik datangdari
tanah, benda mati atau orang lain.
Tanda dan Gejala Halusinasi
1.Berbicara, tertawa, dan tersenyum
70% sendiri
2. Bersikap seperti mendengarkan
sesuatu
3.Berhenti berbicara sesaat
50% ditengah-tengah kalimat untuk
mendengarkan sesuatu
4. Disorientasi
5. Tidak mampu atau kurang
80% konsentrasi
5. Cepat berubah pikiran
6. Alur pikirankacau
7. Respon yang tidak sesuai
8. Menarik diri
60% 9. Sering melamun
Terapi Phenotiazine

Farmakologi Alifatik
Chlorpromazine 300-800
Triflupromazin 100-150
Promazine 40-800
.

Piperazine
Klien dengan Prochlorperazine 40-150
gangguan persepsi Perfenazine 8-40
sensori halusinasi Trifluperazine 6-20
salah satu Acetophenazine 1-20
.
penatalaksanaannya
yaitu dengan Piperidine
pemberian terapi Thioridazine 200-700
psikofarmakologi. Mesoridazine 75-300
.
Menurut (Sadock, B
& Sadock, V,2010)
obat-obatan Thioxanthenes
antipsikotik yang
Chlorprothixene 50-400
digunakanyaitu: Thiothixene 6-30
Loxapine 60-100
Molindone 50-100.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai