Anda di halaman 1dari 3

Fisiologi vagina Estrogen akan mengakibatkan penebalan epitel vagina yg dimana akan menyebabkan terdapatnya penumpukan glikogen produksi

i asam laktat - lingkungan vagina yg asam ( pH 3.5 4.0 ) ini akan mendukung pertumbuhan flora normal pada vagina, yg di dominasi oleh laktobasilus dan corynebacteria acidogenic. Organisme kandida hanya terdapat berjumlah sedikit pada vagina Pada prapubertas : tidak terdapat estrogen endogen infeksi bakteri Pada menouse : estrogen menurun, atropi vagina dan penipisan kulit vulva, glikogen menurun keasaman vagina berkrang. Atropik vagina trauma, infeksi, laktobasilus akan digantikan oleh campuran flora normal yg bersifat patogenik

Patogenesis umum vaginitis infeksi alat alat genital 1. Koitus : dapat menyebabkan penyakit kelain ( std ) , gonorrhoeae, sifilis, ulkus molle , HSV , trikomiasis. 2. Trauma pada vulva dan vagina sebagai akibat perlukaan, trauman kebakaran. 3. Masuknya korpus alienum ( sabun, parfum , kontrasepsi , tampons ) 4. Pemeriksaan dengan alat yang tidak steril 5. Pada waktu dan seusdah partus /abortus, karena : A. Keadaan umum menurun. B. Terdapat luka bakar pada uterus bekas plasenta, dan luka luka kecil pada vagina, vulva, seviks uteri. C. 6. Penjalaran dari ekstra gonad, seerti apendisitis akut dan tuberkulosis ( adneksitis ) D. 7. Focal infection dari gigi Kandidiasis oleh kandida albikans, jamur gram positif dengan benang2 pseudmiselia yang terbagi2 dalam kelompok blastopores. Tumbuh baik pada pH 5-6.5 yg mengandung glikogen, dapat ditemukan pada mulut , perianal, dan vagina tanpa adanya gejal. Etiologi : wanita hamil, pil kontrasepsi hormonal, antibiotika spektrum luas, DM, kesehatan yg mundur.

Servisitis Servisitis akut : Biasanya berasal dari N.Gonorrhoeae dan C.trachomatis menyebabkan inflamasi akut non spesifik karena edema dan peningkatan vaskularisasi, serviks menjadi bengkak dan kemerahan Stroma menjadi edema dan infiltrasi oleh PMN leukosit dan hilangnya membran fokal. Servisitis biasanya terjadi pada kolumnaskuamosa junction yang dimana pertemuan antara sel epitel kolumna dan sel epitel skuamosa. Biasanya lekukan sel kolumna, yang dipermukaannya di lapisi atau dijembatani oleh epitel skuamosa akan terbentuk kista nebotian yang merupakan penanda zona transformasi, merupakan tempat pertama munculnya neoplasia jinak. Pada 1.N. gonorrhoeae terdapat : inflamasi akut, edematosa serviks, sekret purulen 2. trikomonas : strawberry appearance 3. kandidiasis : bercak eksudat berwarna putih yang apabila terkelupas akan membuka daerah hemorrhagea. Servisitas ini dapat menyebar menuju endometrium dan salping. Vaginal discharge merupakan gejala utama.

Servisitis kronik Hal ini terjadi apabila infeksi persisten terjadi lama, biasanya terjadi pada post partus dan karena ada luka tersebut menyebabkan mudah masuknya kuman. Kemudian menyebabkan infeksi menahun. Beberapa gambaran patologis nya : 1. Serviks terlihat normal : hanya pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan infaltrasi leukosit dalam stroma endoserviks. 2. Disini pada porsio uteri di sekitar ostium uteri eksternum tampak daerah kemerahan yg tidak dipisahkan secara jelas dari epitel porsio di sekitarnya, sekret yg dikeluarkan mukus bercampur nanah 3. Sobekan pada serviks uteri disini lebih luas dan mukosa endoserviks lebih kelihatan dari luar ( ekstropion ). Karena radang menahun serviks menjadi hipertrofis dan mengeras, sekret mukopurulen bertambah banyak. Pada gambar 2 dan 3 di atas, karena infeksi menahun terdapat infiltrasi sel sel plasma di dalam dan di bawah stroma endoserviks, dan terjadi penggantian epitel porsio uteri oleh epitel toraks endoserviks. Dengan demikian terdapat di luar ostium uteri eksternum stroma endoserviks dengan epitel torak dan kelenjar kelenjarnya. Pada proses penyembuhan, epitel toraks dari bagian vaginal porsio uteri dengan tanda tanda metaplasia mendesak epitel

torak, tumbuh ke dalam stroma di bawah epitel dan menutup kelenjar kelenjar, sehingga terjadi kista berisi cairan yang kadang kadang keruh ( ovula Nabothi )

Anda mungkin juga menyukai