FRACTURE
Natasha Anindhia Harsas 130112170567
Shifa Nadya Rahma 130110150263
Preseptor :
Definisi
4. Berdasarkan Trauma
Fraktur kompresi : 2 tulang menumbuk tulang ke-3
yang berada diantaranya.
Fraktur avulse : trauma tarikan, suatu fragmen
tulang pada tempat insersi tendon ataupun ligamen.
Fraktur spiral
5. Berdasarkan Bergesernya
fragmen:
Fraktur undisplaced : garis
patah komplit tetapi ke-2
fragmen tidak bergeser,
periosteumnya masih utuh.
Fraktur displaced : terjadi
pergeseran fragmen-fragmen
fraktur yang juga disebut
lokasi fragmen. Terbagi atas:
Shortening: pemendekan
Translation shift: berpindah
Angulasi: Membentuk sudut
Rotasi: berputar
Fraktur bisa juga dinamakan sesuai dengan nama
tulang yang dikenainya, misalnya : fraktur femur,
fraktur humerus, fraktur radius-ulna, dan lain
sebagainya.
Fraktur femur yang diklasifikasikan berdasarkan
lokasi anatomis yang dikenai:
Fraktur proksimal femur
Fraktur leher femur
Fraktur pada poros/ batang femur
Fraktur distal femur
Penyembuhan Fraktur
Union
Direct Union
Delayed Union
Non-union
Gambaran Klinis
Adanya riwayat trauma
Nyeri
Kaku
Perubahan bentuk
Pembengkakan lokal pada daerah tulang yang
patah
Merah/perubahan warna pada daerah tulang
yang patah
Panas pada daerah tulang yang patah
keterbatasan LGS (lingkup gerak sendi)
Gerakan abnormal, kehilangan fungsi gerak
Diagnosis
Anamnesis
Lihat adanya jejas pada bagian tubuh lain (otak, spine, toraks, panggul)
Penilaian :
Lokasi luka = .... Deformitas +
Luka ukuran = ... Cm x ....cm Tanda radang +
Luka kotor + Skin loss +
Perdarahan +
Bone expose +
Feel
Kulit : suhu hangat atau dingin, luka kering atau
basah, terasa rangsang atau tidak
Ada tidaknya nyeri tekan setempat
Jaringan : adanya benjolan? Pulsasi, terutama
vaskularisasi paling dekat.
Tulang : krepitasi? Penonjolan tulang?
Pergerakan (movement)
Krepitasi
Keterbatasan ROM
Gerakan abnormal
Pemeriksaaan Penunjang
X-Ray
Two views
AP dan lateral
Two joints
Two limbs
Untuk perbandingan
Two injuries
Injury dapat terjadi lebih dari 1 level. Jika terjadi fraktur pada
calcaneum atau femur, penting untuk dilakukan x-ray pelvis
dan spine
Two occasions
Tidak semua fraktur dapat terdeteksi langsung setelah injury
Rekognisi
Pengenalan riwayat kecelakaan, patah atau tidak, menentukan
perkiraan yang patah, kebutuhan pemeriksaan yang spesifik,
kelainan bentuk tulang dan ketidakstabilan, tindakan apa yang
harus cepat dilakukan misalnya pemasangan bidai.
Reduksi
Usaha dan tindakan untuk memanipulasi fragmen tulang yang
patah sedapat mungkin kembali seperti letak asalnya.
Cara penanganan secara reduksi :
Pemasangan gips
Reduksi tertutup (closed reduction external fixation)
Debridement
Untuk mempertahankan/memperbaiki
keadaan jaringan lunak sekitar fraktur pada
keadaan luka sangat parah dan tidak
beraturan.
Rehabilitasi
Memulihkan kembali fragmen-fragmen
tulang yang patah untuk mengembalikan
fungsi normal.
Komplikasi
Prognosis