Anda di halaman 1dari 71

Oleh : Preseptor: CRS & CSS

Eka Agustina
130112170541
Dewi Primasari,dr
Helni Mariani,dr.MKM TONSILO
FARINGITIS
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 43 tahun
Agama : Islam
Alamat : Komplek Bandung Indah Raya blok A7 no 15a
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Guru Ngaji
Suku : Sunda
Kepemilikan BPJS : Tidak punya
ANAMNESIS
ANAMNESIS

Nyeri Tenggorokan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan nyeri tenggorokkan 3 hari sebelum masuk
puskesmas. Keluhan muncul malam hari setelah pasien makan masakan padang tiga
kali berturut turut. Keluhan timbul perlahan-lahan semakin lama dirasa memberat dan
dirasakan menetap. Keluhan ini mengganggu aktivitas pasien sebagai guru ngaji dan
penceramah. Nyeri tenggorokkan dirasakan dibagian tengah tenggorokkan. Skala
nyeri bernilai 6 dari 1-10. Keluhan nyeri tenggorokkan membuat pasien sulit menelan
makanan sehingga nafsu makan pasien berubah menjadi lebih sedikit karena hal ini.
Keluhan dirasakan memberat ketika pasien menelan makanan terutama yang padat,
beraktivitas (seperti mengaji, berceramah) dan berkurang dengan minum air hangat.
pasien, keluhan nyeri tenggorokkan didahului oleh demam yang muncul mendadak
tinggi dan berlangsung terus menerus. Keluhan disertai batuk kering yang hilang
timbul. Keluhan batuk semakin parah setelah pasien makan gorengan dan berkurang
saat istirahat. Batuk muncul sangat sering baik pagi, siang maupun malam. Keluhan
suara serak, sesak nafas, suara mengi saat bernafas, pilek, leher yang terasa
membasar, sulit bicara, keluar air liur berlebih dan sulit menutup mulut disangkal
pasien.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengaku sering membeli makan gorengan di pinggir jalan saat
sebelum maupun sesudah ceramah dan juga suka membeli makanan
nasi padang, makanan yang pedas, minuman dingin.
Pasien juga jarang mencuci tangan saat sebelum makan

Pasien tinggal bersama istri dan 1 anak laki-laki, di keluarga pasien


yang tinggal serumah tidak ada yang merorkok, dan pasien juga
mengaku jarang terpapar asap rokok sehari-harinya.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Untuk mengurangi keluhannya pasien sudah mengonsumsi sebelum
datang ke puskesmas. Menurut ib sanmol tablet sebanyak 3x sehari
sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas. Menurut pasien, keluhan
demam berkurang namun keluhan nyeri tenggorokkan dan nyeri
menelan tetap.
Istri pasien mengatakankan bahwa pasien sering mendengkur pada
saat tidur semenjak menikah. Keluhan bangun tiba-tiba pada saat tidur
karena sesak disangkal. Keluhan nyeri atau perasaan penuh pada
telinga dan penurunan pendengaran tidak ada.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan seperti ini pernah muncul ketika pasien berusia 7 tahun,
kemudian sekitar dua tahun sekali semenjak pasien berusia 9 tahun dan
sembuh dengan obat dari puskesmas.
Keluhan air liur berlebih & sulit menutup mulut tidak ada
Riwayat batuk lama, keringat malam, atau berobat paru selama 6 bulan
pada pasien maupun keluarga disangkal
Riwayat alergi & asma juga disangkal
RIWAYAT PENYAKIT DAN PENGOBATAN
TERDAHULU
Pasien terakhir mengalami keluhan yang sama yakni pada 2
tahun yang lalu . Pasien saat itu mengeluhkan nyeri
tenggorokkan disertai batuk kering demam dan pasien
langsung dibawa ke puskesmas. Pasien diberikan obat
antibiotik dan penurun demam (pasien lupa nama obatnya)
yang diminum sehari 3x dan pasien merasa sembuh
setelahnya.
Riwayat pengobatan jangka panjang (-)
Riwayat operasi (-)
Riwayat alergi (-)
RIWAYAT KELUARGA
(GENOGRAM)
Keluarga Tn. S, 43 th 9 Februari 2019
RIWAYAT KELUARGA
Bentuk keluarga : Nuclear Family

Tahapan siklus hidup keluarga : Keluarga dengan anak dewasa


 Pasien tinggal bersama istri dan satu anak laki-laki
 Pasien merupakan seorang guru ngaji dan penceramah
 Istri pasien sebagai guru ngaji. Hubungan pasien dengan keluarga inti baik, pasien
sering bercerita tentang aktivitasnya
 Sumber penghasilan keluarga berasal dari pasien, penghasilan tersebut masih cukup
menghidupi keluarga
 Tidak ada yang memiliki riwayat penyakit kronis pada pasien maupun keluarganya
 Tidak ada yang memiliki riwayat penyakit serupa dengan pasien
RIWAYAT KELUARGA - APGAR
No. Pernyataan Selalu Kadang Tidak pernah
Saya puas karena saya dapat kembali pada
1 2
keluarga saya jika saya menghadapi masalah
Saya puas dengan cara keluarga saya
2 membahas serta membagi masalah dengan 2
saya
Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan
3 mendukung keinginan saya melaksanakan 2
kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya
4 menyatakan rasa kasih sayang dan 2
menanggapi emosi
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya
5 2
membagi waktu bersama
13
SKOR APGAR: 10 (Highly Functional Family)
RIWAYAT KELUARGA - SCREEM
Aspek Keterangan

Keluarga pasien sering bersosialisasi dengan tetangga sekitar Pasien memiliki


Social hubungan yang baik dengan tetangga. Tetangga pasien sering mengajaknya makan
gorengan bersama.
Pasien & keluarga bersuku Sunda, dan sering mengikuti botram dan biasanya
Culture hidangannya banyak gorengan.
Pasien & keluarga beragama Islam  taat melakukan ibadah shalat 5 waktu, dan
Religion pasien mengajar ngaji dan ceramah yang terganggu dengan keluhan pasien yaitu
batuk
Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari cukup, keadaan
Economy ekonomi tidak berpengaruh terhadap penyakit yang diderita pasien.
Latar belakang pendidikan pasien dan istri SD dirasa cukup mengatasi masalah yang
Education dialami keluarga pasien. Namun pasien masih bingung bagaimana mencegah agar
tidak terulang lagi penyakit yang diderita pasien
Akses menuju Puskesmas Cipamokolam lumayan dekat (sekitar 2 km) dan bisa
Medical ditempuh dengan naik kendaraan.

14
STATUS GIZI
Riwayat penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi: Tidak ada
Obat-obatan yang biasa dikonsumsi: Tidak ada
Riwayat penyakit di keluarga: Tidak ada
Penurunan BB dalam 6 bulan: Tidak ada
STATUS GIZI
Keluhan pencernaan menetap >2 minggu: Tidak ada
Kapasitas fungsional: Tidak ada disfungsi
Aktivitas fisik: Ringan - Sedang

Analisis asupan makanan:


Dibandingkan dengan keadaan sehat: ada perubahan asupan
Konsistensi: makanan biasa/padat
FOOD RECALL (24-HOUR)
Waktu Jenis Makanan Jumlah URT Kalori
07.00 Nasi putih 1 mangkok 175 kkal
Ayam goreng paha 1 paha ayam 240 kkal
Tahu 1 buah 32 kkal
10.00 Es teh manis 1 gelas 171 kkal

12.00 Nasi putih 1 mangkok 175 kkal


Sayur sop (wortel, kentang, buncis) 1 porsi 22+40+17=79
kkal
19.00 Mie instan goreng 1 bungkus 380 kkal

Total 1252 kkal

17
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : compos mentis
Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 90x/menit
 Respirasi : 22x/menit
 Suhu : 37° C
Status gizi
 Berat badan : 60 kg
 Tinggi badan : 165 cm
 Indeks massa tubuh : 22, 06 kg/m2 (Normal)
STATUS GENERALIS
Kepala
 Bentuk : simetris
 Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
 Hidung : deformitas (-), sekret (-), allergic salute (-)
 Telinga : deformitas (-/-), sekret (-/-)
 Mulut :
 faring : mukosa hiperemis (+), pseudomembran (-)
 Uvula : tidak ada kelainan, tidak ada halitosis
 Tonsil : mukosa hiperemis, besar T2-T2 kripta melebar, detritus (+/+)

Leher
 KGB dan tiroid tidak teraba membesar
 JVP tidak meningkat
 Deviasi trakea (-)
STATUS GENERALIS
▸Thorax Ekstremitas
 Bentuk dan gerak simetris Atas
 Cor: ictus cordis tidak teraba dan  Deformitas (-/-), Edema (-/-), Baal
tampak di LMCS V, kardiomegali (-) (-/-), Nyeri tekan (-/-), Luka (-/-)
 Pulmo: VBS ka=ki, ronchi (-/-),  Akral hangat
wheezing (-/-)  CRT <2”
▸Abdomen  Bawah
 Cembung, lembut  Deformitas (-/-), Edema (-/-), Baal
 BU (+) normal (-/-), Nyeri tekan (-/-), Luka (-/-)
 NT (-), hepar dan lien tidak teraba  Akral hangat
 Ascites (-)  CRT <2”
HOME VISIT
HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Alasan dilakukan kunjungan rumah
-Membangun hubungan dengan pasien
-Mengumpulkan data tentang latar belakang kehidupan dan psikodinamika keluarga
pasien
-Lebih mengenal lingkungan hidup pasien sehari hari
-Follow up kondisi kesehatan pasien
-Edukasi pasien
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
• Kepemilikan rumah : rumah milik sendiri
• Daerah perumahan : perumahan padat bersih
Karakteristik

Lantai rumah Keramik

Atap rumah Genteng

Dinding rumah tembok

Cat dinding rumah Di cat

Luas tanah 8X10m

Luas bangunan 8X10m


Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Jumlah kamar 3
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada, ada jendela terbuka di
dapur
Jendela terbuka Ada
Jumlah jendela-ventilasi 4
Jumlah jendela-pencahayaan 4
Sumber air bersih Ada

Sumber pencemaran dekat (<10m) Tidak ada


sumber air

Kemudahan mendapatkan air bersih Tidak Sulit


Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik, bening, tidak berasa, tidak berbau
Pengolahan air minum sebelum diminum Isi ulang aqua

Tempat penampungan air sebelum dimasak Ada

Tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/tempat Langsung ke got/sungai


cuci/dapur

Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup

Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ada, tempat sampah tertutup


Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas

Memelihara ternak di rumah? Tidak ada


PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN
Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang Puskesmas Cipamokolan
digunakan
Jarak dan waktu yang ditempuh 2 km , 17 menit (berjalan kaki)
Angkutan umum ke fasilitas? Ada
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau (Mandiri)
Pelayanan Memuaskan
LINGKUNGAN PEKERJAAN
• Anggota keluarga yang bekerja :
– Suami (Tn. L)
– Risiko kesehatan dalam pekerjaannya :
Faktor Resiko Tn. S

Faktor Fisik Kelelahan saat bekerja,

Faktor Kimia Paparan sinar UV,)menghirup polusi udara


(terutama dari kendaraan bermotor)

Faktor Biologis Tertular murid ngaji, atau anggota


pengajian
Ergonomis -

Faktor Fisiologis Target gaji harian


INTERPRETASI KUNJUNGAN RUMAH
• Rumah berada di lingkungan perumahan padat bersih
• Kondisi rumah padat dengan barang yang tertata dan udara yg kurang
• Ukuran rumah sedang dihuni oleh 3 orang
• Sumber pencahayaan dan ventilasi udara baik
• Pengelolaan sampah baik.
• Sumber air bersih dari PAM
• Akses terhadap sarana kesehatan cukup baik
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA BANDING
1. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut + faringitis ec infeksi virus
2. Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut + faringitis ec infeksi bakteri
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab: Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)  untuk melihat
apakah terjadi infeksi sistemik dari hitung jumlah leukosit
Apus tonsil untuk dilakukan uji kultur dan resistensi antibiotik 
(bila hasil kultur positif) untuk menentukan penyebab dari infeksi
ASTO (titer anti streptolysin O)  sebagai uji cepat untuk
menentukan apakah terjadi infeksi akibat Strepsococcus sp.
FAKTOR RISIKO
FAKTOR RESIKO
Biologis
Jarang mencuci tangan sebelum makan
Sering makan sembarangan, gorengan, makanan pedas
Kurang tidur jika ada acara, menguras tenaga,
Psikologis
Pasien tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakitnya/ faktor risiko
pemicunya
Sosial
Cuaca Ekstrem
Banyak penjual makanan & jajanan di sekitar lingkungan yang higienitasnya tidak
terjamin
Kebiasaan botram dan makan gorengan dengan teman teman pengajian
DIAGNOSA HOLISTIK
DIAGNOSA HOLISTIK
Personal Klinik Ris. Ris.
Internal Eksternal
Tonsilitis Kronis Sering jajan Banyak jajanan di
Alasan : Nyeri Eksaserbasi sembarangan sekitar tempat
Tenggorokan Akut + Faringitis berupa gorengan, tinggal/ bekerja
ec Infeksi Virus minuman dingin/ es, pasien

Kekhawatiran : Teman-teman
Keluhan semakin Sering lupa mencuci sepengajian pasien
parah dan berulang tangan sebelum sering mengajak
terus sehingga makan makan sembarangan
mengganggu bersama-sama
pekerjaan pasien

Harapan : Keluhan
dapat sembuh dan
tidak berulang, Cuaca Ekstrem
pasien bisa bekerja
dengan nyaman
PENATALAKSANAAN
Edukasi utk konsul THT??
NON FARMAKOLOGIS
1. Menjelaskan penyakit, faktor resiko, penyebab, tanda-tanda penyakit cara minum
obat
2. Menjalaskan cara pencegahan dan komplikasi terkait penyakit pasien
3. Edukasi istirahat yang cukup (tidur minimal 8 jam perhari, tidak beraktivitas fisik
berat seperti olahraga/ main sepeda terlebih dahulu)
4. Edukasi pola makan yang bergizi dan teratur (memperhatikan jenis makanan,
makan berat 3x sehari, 2x snack) dan banyak minum air putih
5. Edukasi makan makanan yang tersedia dirumah (karena kebersihan terjamin) dan
mengurangi jajan makanan diluar makanan beminyak maupun pedas (gorengan,
seblak), makanan ringan dalam kemasan, dan makanan asam (iritatif)
6. Etika batuk
39
FARMAKOLOGI
Parasetamol 500mg, 3dd, prn jika demam/nyeri
Ambroxol 30mg , 3dd

40
RENCANA PEMELIHARAAN KESEHATAN
Kemo-
Status Imun
No. Nama Skrining Konseling profilak
Kesehatan isasi
sis
1 Tn. S, 43 th Tonsilitis TD, BMI, Profil Lipid, Gula PHBS (cuci tangan,menggunakan − Susu
Kronis darah air bersih), Olahraga, Pola makan kalsium
Eksaserba dan gizi seimbang
si Akut +
Faringitis
2 Ny A.,43 th Sehat TD, BMI, Profil Lipid, Gula PHBS (cuci tangan,menggunakan − Susu
darah, IVA Test, SADARI air bersih), Olahraga, Pola makan kalsium
dan gizi seimbang, KB
3 Tn W (4 th) Sehat TD, BMI, anemia, PHBS (cuci tangan,menggunakan - Multivit
pendengaran dan air bersih), Olahraga, Pola makan amin,
pengelihatan, pertumbuhan dan gizi seimbang obat
dan perkembangan cacing,
susu
kalsium
41
INTERVENSI GIZI
Status gizi
 Berat badan : 60 kg
 Tinggi badan : 165 cm
 Indeks massa tubuh: 22,05 kg/m2 (Normal)
INTERVENSI GIZI
Total Kebutuhan Kalori Harian = Kebutuhan Kalori Basal + Koreksi Faktor Aktivitas –
Koreksi Faktor Usia ± Koreksi Faktor Status Gizi

•Kebutuhan Kalori Basal berdasarkan Haris Benedict (BMR)


•66 + (13,7 X BB) + (5 X TB) – (6,8 X U)
•66 + (13,7 x 60) + (5 X 165) – (6,8 X 43) = 1420,6 kkal/ hari
INTERVENSI GIZI
Komposisi : karbohidrat (60%), protein (20%), lemak (20%)
Jenis nutrien spesifik : vitamin dan mineral

Jenis makanan yang dianjurkan


1. Karbohidrat kompleks (nasi, kentang rebus, jagung rebus)
2. Protein hewani rendah trigliserida & kolesterol (ayam tanpa kulit, ikan, putih
telur)
3. Protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan)
4. Sayuran dengan energi rendah (buncis, caisin, bayam)
5. Buah berair banyak & rendah energi (jeruk, apel, semangka, melon)
INTERVENSI GIZI
Konsistensi yang dianjurkan : Biasa (padat)
Pengolahan yang dianjurkan : Direbus /dikukus/dipanggang /
digoreng dengan minyak tidak lebih dari 2x pakai, tidak pedas
Cara pemberian : Oral
Frekuensi yang dianjurkan : 3 x makan berat dan 2 x cemilan

45
INTERVENSI GIZI – PENJABARAN POLA MAKAN
WAKTU JENIS MAKANAN MAKANAN JUMLAH URT/ BERAT JUMLAH KALORI
(Kkal)

06.00 Makan Pagi Nasi Putih 200 gram 220


Telur Rebus 1 butir 154
Pepaya 2 potong 92
10.00 Snack Pagi Susu sapi 1 cangkir 61
Biskuit 2 keping 60
12.00 Makan Siang Nasi Putih 200 gram 220
Pepes Ikan 1/2 ekor 104.5
Sayur Bayam 1 mangkok 7
16.00 Snack Sore Semangka 1 potong 28
19.00 Makan Malam Nasi putih 200 gram 220
Sop Ayam 1 mangkok 225.5
Pepaya 1 potong 46
TOTAL 1438 46
AKTIVITAS FISIK
Pemberian konseling/penyuluhan
Pengertian, jenis, manfaat aktivitas fisik dan olahraga
Cara melakukan olahraga yang benar (persiapan, pemanasan, latihan inti,
pendinginan)
 Frekuensi : 3-5 x dalam seminggu
 Intensitas : ringan- sedang
 Tipe : aerobik
 Time : 30-60 menit
 Contoh : jalan cepat, bersepeda, berenang

47
PROGNOSIS
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
NYERI TENGGOROKAN
DEFINISI
Sensasi nyeri yang terlokalisasi pada pada faring atau jaringan di
sekitarnya, dapat disertai nyeri dan/atau kesulitan menelan
ETIOLOGI
INFEKSI BAKTERI
 Group A--hemolytic streptococcus (demam rematik akut, Trias: demam, eksudat faring, nyeri tekan KGB
cervical anterior)
 Non-group A streptococcus
 Haemophilus influenza
 Corynebacterium diphtheria (pseudomembran putih yang melekat pada tonsil)

INFEKSI VIRUS
 Virus Pernafasan  rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus, adenovirus, dsb. (rhinitis, batuk,
demam, nyeri badan, malaise)
 Coxsackie & Herpes Simplex (ulkus yang nyeri pada mukosa oral dan faring)
 EBV  infectious mononucleosis (gejala menyerupai infeksi GABHS, disertai limfadenopati dan
hepatosplenomegali)

NONINFEKSI
FARINGITIS
 Peradangan pada mukosa faring
 Sering bersamaan dengan peradangan saluran nafas atas
lain seperti rinitis akut, nasofaringitis, tonsillitis akut
 Etiologi :
Infeksi
Alergi
Trauma
Refluks gastroesofageal
FAKTOR RISIKO
Cuaca dingin dan musim flu
Kontak dengan pasien penderita faringitis karena penyakit ini dapat menular melalui
udara
Merokok, atau terpajan oleh asap rokok
Infeksi sinus yang berulang
Alergi
FARINGITIS AKUT VIRAL
Etiologi  EBV, Coxsackie virus, adenovirus,
rhinovirus,
influenza virus, parainfluenza virus, HSV
Tanda gejala  nyeri tenggorok,
konjungtivitis, rinorea,
batuk, suara serak, dengan demam subfebris
Tatalaksana simptomatik
FARINGITIS AKUT BAKTERIAL

Etiologi  GABHS, bakteri non streptokokus


Tanda dan gejala  nyeri tenggorokan, nyeri menelan,
demam. Jarang disertai rinorea atau konjungtivitis
Pemeriksaan fisik  tonsil dan faring hiperemis (dengan
atau tanpa eksudat), uvula dapat membengkak dan merah,
atau ekskoriasi (pada bayi)
CENTOR’S SCORE
Riwayat demam >38derajat celcius (+1)
Anterior Cervical lymphadenopathy (+1)
Tonsillar exudates (+1)
Tidak ada batuk (+1)
Pada modified Centor criteria ditambah kriteria umur:
3-14 tahun (+1)
15-44 tahun (0)
45 tahun keatas (-1)
CENTOR’S SCORE
Penilaian skornya:
0: Kemungkinan faringitis karena streptococcus 1%-2.5%. Tidak perlu pemeriksaan
lebih lanjut dan antibiotic.
1: Kemungkinan faringitis karena streptococcus 5%-10%. Tidak perlu pemeriksaan
lebih lanjut dan antibiotic.
2: Kemungkinan faringitis karena streptococcus 11%-17%. Kultur bakteri faring dan
antibiotic hanya bila hasil kultur positif
3: Kemungkinan faringitis karena streptococcus 28%-35%. Kultur bakteri faring dan
antibiotic hanya bila hasil kultur positif
4-5: Kemungkinan faringitis karena streptococcus 51%-53%. Terapi empiris dengan
antibiotic dan atau kultur bakteri faring
TONSILITIS
Peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan tonsila
yang biasanya disertai dengan pengumpulan leukosit, sel-sel
epitel mati, dan bakteri patogen dalam kripta.
Sering terjadi pada anak usia 5-10 tahun.
TONSILITIS AKUT
ETIOLOGI
GEJALA DAN TANDA
 Virus pernafasan (paling  nyeri tenggorokan,
sering)  nyeri waktu menelan  menolak makan
dan minum
 Grup A Streptococcus beta  demam
hemolitikus  rasa nyeri pada sendi-sendi
 nyeri pada telinga
 Streptokokus non GABHS  adenopati servikal

 Stafilokokus
 Haemophilus influenzae
TONSILITIS AKUT
PEMERIKSAAN FIKSIK
 Tonsil membengkak
 Hiperemis
 Detritus berbentuk folikel,
lakuna, atau tertutup oleh
membrane semu.
 Kelenjar submandibula
membengkak dan nyeri
tekan.
TONSILITIS AKUT
Tatalaksana
GEJALA DAN TANDA
 Bedrest  nyeri tenggorokan,
 nyeri waktu menelan  menolak makan
 Analgetik dan minum
 demam
 Antipiretik  rasa nyeri pada sendi-sendi
 nyeri pada telinga
 Antibiotik: Penisilin  adenopati servikal
 Obat kumur
TONSILITIS KRONIS
 Infeksi kronik jaringan tonsil yang merupakan kelanjutan dari infeksi
akut berulang tonsil atau infeksi sub klinis
 Terdapat perbesaran kripta akibat fibrosis mukosa tonsil yang terjadi
karena inflamasi yang lama
 Hipertrofi folikel -> tonsil membesar
 Pada anak sering disertai hipertrofi adenoid
TONSILITIS KRONIS
INDIKASI TONSILEKTOMI
 Infeksi tenggorokan berulang yang terjadi :
- Tujuh kali atau lebih dalam satu tahun
- Lima kali per tahun dalam dua tahun
- Tiga kali per tahun dalam tiga tahun
 Dua minggu atau lebih tidak masuk sekolah atau kerja dalam satu tahun
 Abses peritonsilar
 Tonsilitis yang menyebabkan kejang demam
 Hipertrofi tonsil yang menyebabkan :
- Obstruksi saluran napas (sleep apnea)
- Sulit menelan
- Gangguan artikulasi suara
 Suspek keganasan
RELEVANSI DOKTER UMUM
 Nyeri tenggorokan merupakan salah satu gejala yang paling sering
ditemukan di layanan kesehatan primer
 Dokter umum harus mampu menentukan diagnosis yang
mendasari keluhan nyeri tenggorokan sehingga dapat
dilakukan tindak lanjut yang sesuai dengan SKDI
TATA LAKSANA- NON FARMAKOLOGI
•Edukasi mengenai penyakit
•Mencegah penularan dengan tidak bergantian alat makan / minum serta tutup mulut
/ hidung bila batuk / bersin
•Meningkatkan kondisi badan dengan olah raga teratur dan makanan bergizi
•Menghindari iritan
TATA LAKSANA FARMAKOLOGI
FARINGITIS VIRAL
Terapinya adalah istirahat dan minum yang cukup. Kumur dengan air hangat.
Analgetika jika perlu dan tablet isap.2

Antivirus metisoprinol (Isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simpleks


dengan dosis 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari pada
orang dewasa dan pada anak <5 tahun diberikan 50 mg/kgBB dibagi
dalam 4-6 kali pemberian/hari.
TATA LAKSANA FARMAKOLOGI
FARINGITIS BAKTERIAL
•Antibiotik. Diberikan terutama bila diduga penyebab faringitis akut ini grup A
Streptokokus 𝛽 hemolitikus. Penicillin G Banzatin 50.000 U/kgBB, IM dosis
tunggal, atau amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari
dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hariatau eritromisin 4 x 500
mg/hari
•Kortikosteroid: deksametason 8-16 mg, IM, 1 kali. Pada anak 0.08-0.3
mg/kgBB, IM, 1 kali.
•Analgetika
•Kumur dengan air hangat atau antiseptic.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai