Anda di halaman 1dari 52

WILLIAM GIOVANNI

PUSING
Identitas

 Nama : Ibu Eutik


 Usia : 64 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Jln. Antapani lama no 5 RT 3/ RW 8
 Agama : Islam
 Pendidikan : Tamat SD
 Pekerjaan: Ibu Rumah tangga
 Tanggal Pemeriksaan : 22 Agustus 2017
 Tanggal Home Visit : 22 Agustus 2017
Anamnesis
 Keluhan utama: Pusing
 Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluhkan pusing sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan
pusing seperti rasa berputar. Pasien juga mengeluhkan ada penglihatan mata yang
agak buram sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya sakit di
bagian tengkuk. Keluhan pusing dan nyeri di bagian tengkuk tidak terlalu
menganggu aktivitas dari pasien. Keluhan pusing tidak disertai dengan muntah
yang proyektil ataupun kaku kuduk. Tidak ada keluhan ataupun penurunan
jumlah dalam buang air kecil. Tidak ada rasa berdebar di dada, rasa gelisah,
keringat yang berlebihan. Keluhan tidak disertai dengan sesak nafas atau
terbangun pada malam hari. Keluhan tidak disertai dengan demam, hilang
keseimbangan, telinga berdenging, ataupun keluar cairan dari telinga. Keluhan
tidak disertai dengan nyeri di ulu hati. Pasien tidak pernah mendadak pingsan
juga.
 Pasien mengatakan bahwa pasien sudah menderita hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan pusing dan nyeri tengkuk sudah
sering dikeluhkan pasien, namun keluhan penglihatan yang kabur
baru dikeluhkan pasien pertama kali. Pasien juga mengatakan
bahwa pasien menderita penyakit gula sejak 5 tahun yang lalu.
Sebelum dinyatakan menderita diabetes, pasien mengaku menjadi
lebih sering minum, sering BAK, sering makan. Pasien mengaku
tidak ada penurunan berat badan. Pasien mengaku tidak
merasakan baal atau kesemutan atau mencret yang sering. Pasien
mengaku tidak pernah berbobot lebih dari 58 kg sejak muda.
Pasien mengakui sering dan menyukai makanan gula dan asin,
gorengan, sebelum dinyatakan mempunyai hipertensi dan
diabetes.
 Pasien mengaku selalu rutin control ke puskesmas untuk
masalah hipertensi dan diabetes yang dialami pasien. Pasien
mengonsumsi amlodipine 5mg 1x pada malam hari dan
metformin 500mg 2x sehari setiap harinya. Pasien mengaku
sudah berusaha untuk mengurangi makanan manis dan
mengurangi porsi makan besar, namun sampai sekarang pasien
masih suka memakan gorengan. Pasien mengaku rutin
berolahraga 2x seminggu di lapangan Gasmin Bersama ibu-ibu
yang lain. Pasien tidak merokok dan di keluarga pasien tidak
ada yang merokok juga. Di keluarga pasien tidak ada yang
mengalami sakit ginjal, penyakit jantung. Suami pasien juga
mengidap diabetes dan hipertensi.
Genogram
Keluarga Siti Hopipahh

?? ?? ??
M:? M:? M:
??
M:
DM, DM,
HT HT
Eutik Rustam Aji
64 th (m : 2016)

Obes
Obes
Rini Asep Rina Uce Ismaya Boy
37 th 48 th 36 th 36 th 28th 28 th

Adit Messa Eva Renna


15 th 8 th 7 th 6 th

Perempuan Laki-laki
Genogram

 Bentuk keluarga: Keluarga campuran


 Tahapan siklus keluarga: Keluarga masa tua
 Family map
 Ada 3 kepala keluarga dalam satu rumah
 Sumber penghasilan berasal dari anak pasien yang paling tua dan
kedua menantu pasien
 Hubungan antar kakak-adik (anak-anak pasien) terjalin baik.
Hubungan antara cucu-cucu pasien juga terjalin baik
 Keluarga pasien tidak harus meminjam uang bulanan, namun
mengaku sulit juga untuk menabung
Selalu/ Jarang/
Kadang-kadang/
No. Pernyataan Sering tidak
Pernah (1)
(2) (0)
1. Fungsi Keluarga
Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga
V
saya jika saya menghadapi masalah

2. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta


membagi masalah dengan saya V

3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan


mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan V
dan ataupun arah hidup yang baru

4. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya


menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi V
emosi.

5. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi


waktu bersama V

Skor APGAR : 5 (moderately dysfunctional)


ASPEK KETERANGAN

Social
SCREEM
Pasien senang berinteraksi dengan ibu-ibu lainnya dan sudah mencoba
menjalani hidup sehat dengan bantuan dari ibu-ibu lainnya (olahraga
Bersama)
Culture Pasien bersuku sunda dan masih gemar memakan gorengan

Religion Pasien beragama Islam dan rutin mengaji setiap selasa dan jumat. Dalam
pengajian tersebut biasa disediakan kue manisan

Economy Pasien sudah tidak bekerja dan sumber penghasilan utama berasal dari
kedua menantunya.
Education Pasien merupakan tamatan SD, namun pasien masih dapat mengerti dan
sadar akan kondisi kesehatan yang dialami sendiri
Medical Akses menuju Puskesmas Griya Antapani dekat dan bisa ditempuh hanya
dengan berjalan kaki
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum
• CM, Tampak Sehat

 Tanda-tanda Vital
• Tekanan Darah : 160/100 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Respirasi : 16x/menit
• Suhu : 36.7 Celcius
 Status Gizi
• BB= 55 kg
• TB= 150 cm
• BMI = 24.4 (overweight)
 Kepala
 Deformitas -, wajah simetris
 Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pergerakan mata baik.
Kornea jernih. Refleks cahaya +/+
 Hidung: sekret -/-, deformitas –
 Telinga : sekret -/-, serumen -/-
 Mulut: sianosis perioral –, mukosa basah
 Leher:
 KGB tidak teraba,
 Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
 JVP tidak meningkat
 Thoraks
 Pulmo
 Inspeksi: Bentuk dan Gerak simetris
 Palpasi: Vocal Fremitus kanan=kiri
 Perkusi: Sonor
 Auskultasi: Vocal resonance kanan=kiri, VBS kanan=kiri Rhonki -/-,
Wheezing -/-
 Cor
 Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 4 LMCS, tidak kuat angkat
 Perkusi: kardiomegali -
 Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 reguler, S3-, S4-, murmur-
 Abdomen
 Inspeksi: Datar
 Palpasi: Lembut, nyeri tekan-
 Perkusi: timpani
 Auskultasi: Bising Usus +, Normal
 Ekstremitas
 Akral hangat
 Capillary refill time <2 detik
 Sensoris dan Motoris baik
 Diagnosis Banding
 Pusing ec Hipertensi stage 2 dengan diabetes mellitus tipe 2
dan retinopati ec hipertensi dd/ diabetes mellitus tipe 2

Diagnosis Kerja
Pusing ec Hipertensi stage 2 dengan diabetes mellitus tipe 2 dan
retinopati ec hipertensi dd/ diabetes mellitus tipe 2
Usulan Pemeriksaan

 Gula Darah Sewaktu atau Puasa  untuk memastikan kadar


gula dalam darah pasien apakah terkontrol atau tidak
 HbA1c  untuk mengevaluasi terapi yang sudah diberikan
kepada pasien
 EKG & fungsi ginjal (dianjurkan)  dianjurkan untuk melihat
apakah terjadi komplikasi kepada jantung dan ginjal
 Rujuk pada Spesialis Mata  untuk mengetahui etiologic dari
penglihatan pasien yang kabur
Diagnosis Holistik

 Aspek Personal
 Pasien sadar bahwa pasien menderita sebuah penyakit yang
berbahaya
 Pasien khawatir penyakitnya dapat berakibat lebih buruk dari yang
sekarang sudah dialami dan memberatkan keluarga
 Pasien berharap pasien dapat sembuh (pasien belum tau bahwa
penyakitnya tidak bisa disembuhkan)

 Aspek Klinis
 Hipertensi Stage 2 disertai dengan Diabetes Mellitus tipe 2
 Aspek Resiko Internal
 Usia lanjut
 Pasien overweight
 Pasien sadar bahwa pasien menderita sebuah penyakit serius
 Pasien masih tidak begitu mengerti makanan apa saja yang harus
dihindari, hanya berusaha mengurangi porsi makan saja
 Aspek Resiko External
 Teman-teman pasien mendukung pasien untuk berolahraga Bersama
 Keluarga pasien belum mengerti makanan apa yang harus dihindari
pasien (masih memasakkan makanan berminyak, bersantan)
Terapi

 Non Farmakologis
 Edukasi tentang penyakit Hipertensi dan DM dan
komplikasi yang bisa diderita pasien
 Edukasi tentang pencegahan komplikasi Hipertensi dan
DM dengan merubah pola hidup (diet dan olahraga)
 Menjaga agar BMI tetap dalam batas normal
 Memberikan edukasi juga kepada keluarga bahwa
penyakit DM dan hipertensi adalah penyakit turunan
 Memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk
memilih masakan yang bisa diberikan kepada pasien
Terapi

 Farmakologis

 Amlodipine 5mg 1x sehari


 Metformin 500mg 2x sehari
Prognosis

 Quo ad vitam : Ad bonam


 Quo ad functionam : Dubia Ad bonam
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofila
Kesehatan ksis

1 Ibu Eutik Hipertensi BMI, profil lipid, asam urat, Cara mengontrol tekanan
(P, 64) DM penglihatan, jantung, ginjal, darah & gula
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
tekanan darah (followup),
HbA1c
Diet rendah garam & gula &
lemak
Aktivitas fisik
Pengobatan teratur
2 IbuRini Obesitas Tekanan Darah Cara mengontrol tekanan
(P, 37) Profil Lipid darah & gula
Gula Darah Diet rendah garam
Sadari Aktivitas fisik
Pola Asuh
KB
3 Bp, Asep Sehat Tekanan Darah Pola makan dan gizi
(L, 48) BMI seimbang
Profil Lipid Olahraga
Gula Darah Pola asuh

4 Ibu Obesitas Tekanan Darah Cara mengontrol tekanan


Ismaya BMI darah & gula
(P, 28) Profil Lipid Diet rendah garam
Gula Darah Aktivitas fisik
Sadari Pola Asuh

5 Bp. Boy Sehat Tekanan Darah Pola makan dan gizi


(L, 28) BMI seimbang
Profil Lipid Olahraga
Gula Darah Pola asuh
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofila
Kesehatan ksis

6 Adit (L, Sehat BMI Kenakalan Remaja


15)
Rencana Pemeliharaan Kesehatan

7 Messa Sehat BMI


(P, 8) Tumbuh kembang
Gigi

8 Eva (P, Sehat BMI


7) Tumbuh kembang
Gigi

9 Renna Sehat Tumbuh Kembang MR Vitamin


(P, 3) Gigi
Home Visit
Alasan Dilakukan Home Visit
 Follow up kondisi kesehatan pasien
 Mengetahui Faktor Resiko Keluarga
 Mengetahui Faktor Resiko Rumah & Lingkungan
No Nama Keduduka Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah medis
n dalam &biopsikososial
keluarga
1 Eutik pasien Perempuan 64 tahun Ibu Rumah Tangga SD Hipertensi
Demografi DM

2 Rini Anak Perempuan 37 tahun Pembantu Rumah SD Obesitas


pasien Tangga

3 Asep Menantu Laki-laki 48 tahun Supir SMA Sehat


pasien

4 Ismaya Anak Perempuan 28 tahun Ibu Rumah tangga SMA Obesitas


pasien

5 Boy Menantu Laki=laki 28 bulan Supir SMA sehat


Pasien

6 Adit Cucu Laki-laki 15 tahun - SMP sehat


pasien
Demografi

No Nama Kedudukan Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah medis


dalam &biopsikososial
keluarga
7 Messa Cucu Pasien Perempuan 8 tahun SD Sehat

8 Eva Cucu Pasien Perempuan 7 tahun SD Sehat

9 Renna Cucu Pasien Perempuan 3 tahun - Sehat


Lingkungan Tempat Tinggal

 Kepemilikan rumah: Milik sendiri


 Daerah perumahan: Kumuh

Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik
Lantai rumah : Keramik
Atap rumah : Asbes
Dinding rumah : Tembok
Cat dinding rumah : Dicat
Luas tanah : 56 m2
Luas bangunan : 56 m2
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal

Karakteristik

Jumlah kamar 4

Dapur Ada

Cerobong asap Tidak ada

Jendela terbuka Ada

Jumlah jendela-ventilasi Ada, 6 jendela

Jumlah jendela-pencahayaan Ada, 6 jendela

Sumber air bersih Ada

Sumber pencemaran di dekat (<10m) sumber Tidak


air

Kemudahan mendapatkan air untuk Mudah


keperluan harian
Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik (air gallon dan air ledeng)
Pengolahan air minum sebelum diminum Air galon

Tempat penampungan air minum sebelum dimasak Wadah tertutup

Tempat penampungan air limbah dari kamar Langsung ke got/sungai


mandi/tempat cuci/dapur

Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup

Tempat pembuangan sampah di luar rumah Tidak ada (menggunakan kantong


plastik yang digantung di pagar)

Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas/LPG

Memelihara ternak di rumah? Tidak ada


Akses dan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan

Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang Puskesmas Griya Antapani
digunakan
Jarak dan waktu yang ditempuh 700m
10 menit

Angkutan umum ke fasilitas? Tidak ada. Jalan kaki

Tarif pelayanan kesehatan Gratis

Pelayanan Memuaskan
Interpretasi

 Rumah berada di lingkungan kumuh


 Kondisi rumah cukup bersih
 Ukuran rumah sempit cukup 9 orang
 Pencahayaan dan ventilasi kurang cukup
 Kebersihan toilet kurang
 Pengelolaan sampah dan kebersihan dapur kurang baik
 Akses terhadap sarana kesehatan baik
Lingkungan Pekerjaan

 Anggota keluarga yang bekerja:


 Anak dan menantu pasien
 Risiko kesehatan dalam pekerjaannya:

Faktor Risiko
Faktor Fisik
Faktor Kimia Tidak diketahui

Faktor Biologis Tidak diketahui


Ergonomis Tidak diketahui
Faktor Psikologis Tidak diketahui
Penatalaksanaan Kasus Gizi

• BB= 55 kg
• TB= 150 cm
• BMI= 24.44
 Status: Overweight
 Assessment:
 Riwayat penyakit sebelumnya yang berhubungan masalah gizi: Diabetes Mellitus
 Obat-obatan yang biasa dikonsumsi: Metformin, Amlodipine
 Riwayat penyakit di keluarga: tidak diketahui
 Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
 Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir: tidak ada
 Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2
minggu: tidak ada
 Kapasitas fungsional: tidak ada disfungsi
 Jenis aktivitas: ringan
 Asupan makanan:
 Tidak ada perubahan
 Konsistensi makanan sekarang: padat
 Puasa/tidak masuk makanan sama sekali: Puasa
Waktu Makanan Bahan URT Analisis
Food Recall Makanan
3.30 Nasi Putih 1 centong 175 kkal
Sayap ayam 1 sayap 210 kkal
(direbus) 1 buah
Tempe Bacem 78 kkal
Jeruk 66 kkal
Air putih
18.00 Nasi Putih 1 centong 175 kkal
Sayap ayam 1 sayap 210 kkal
(direbus) 1 buah
Tempe Bacem 78 kkal
Kurma 200 kkal
Air putih
03.30 Nasi Putih 1 centong 175 kkal
Gulai Sapi 1 mangkok 180 kkal
Tempe 1 buah 78 kkal

Total energi 1625 kkal


Terapi Gizi

 Berat badan ideal


 90% (TB-100) = 90% (150-100) = 45kg
 Total kebutuhan kalori
 Kalori basal = 45kg x 25 kkal = 1125kkal
 Umur 64 thn = -5% kalori basal = -56.25 kkal
 Aktifitas ringan = +10% kalori basal = +112.5 kkal
 BB Overweight = -10%
 Total kebutuhan kalori =1073.75 kkal
Menu
Waktu
Makanan
Makanan URT Analisis
Makan pagi Nasi putih 1 centong 175 kkal
Ayam rebus(dada) 1 potong 100 kkal
Sayur Sop (garam 1 mangkok 80 kkal
sedikit)

Selingan Pepaya 2-3 potong 66 kkal


Makan Nasi putih 1 centong 175 kkal
siang Buncis 1 mangkuk 66 kkal
Ayam rebus 1 potong 100 kkal
Selingan Pepaya 2-3 potong 66 kkal

Makan Nasi putih 1 centong 175 kkal


malam Sayur sop (garam 1 mangkok 80 kkal
sedikit)

Total energi 1083 kkal


Penatalaksanaan Aktivitas Fisik

 Frekuensi: 3x seminggu
 Intensitas : Ringan
 Tipe : Aerobik( jalan pagi, bersepeda, berenang,
senam aerobik)
 Durasi : Minimal 30 menit/hari
CLINICAL
SCIENCE
HIPERTENSI
Faktor Resiko

 1. Diet & asupan garam, stress,ras, obesitas, merokok, genetic


 2. system saraf simpatis = tonus simpatis, variasi diurnal
 3. keseimbangan antara modulator vasodilatasi & kontriksi
 4. Pengaruh system otokrin setempat yang berperan pada
system RAA
PATOGENESIS

 Secara Umum:
 1. RAAS
disturbed
 2. sympathetic
disturbed
 3. Endothelial
dysfunction
Kerusakan Organ Target

 1. jantung  hipertropi ventrikel kiri, angina/ miokard infark,


gagal jantung
 2. otak  stroke, transient ischemic attack
 3.Penyakit ginjal kronis
 4.Penyakit arteri perifer
 5.retinopati
Tata Laksana Hipertensi

1. DIURETICS : reduce intravascular volume and in some cases promote


vascular dilatation
 Loop Diuretics
 Act on thick ascending limb of Loop of Henle
 Powerful diuretics
 MoA : inhibit Na+-2Cl--K+ cotransport system  excretion of Na+ and
water
 Penting untuk keadaan akut seperti pulmonary edema
 Side Effect: Hypokalemia, Metabolic alkalosis, hypomagnesemia
 Common used drugs  Furosemide : (brand name : Lasix) 20mg 2x/hari
Tata Laksana Hipertensi

1. DIURETICS
 Thiazide Diuretics
 Act at distal tubule
 Moderate diuretics, absorbed well by oral administration, have longer action
 MoA : inhibit NaCl cotransporter  block reabsorption of Na
 Common used drugs  Hydrocholorothiazide : (brand name : Esidrix) 25mg 1x/hari
Tata Laksana Hipertensi

1. DIURETICS
 Potassium sparing diuretics
 Act on distal convoluted tubule and cortical collecting tubule
 Reduce K+ excretion  hypokalemia tidak terjadi, malah bisa
hyperkalemia
 Ada 2 tipe : aldosterone antagonist (ex. Spironolactone, eplenerenone), &
direct inhibitor of Na permeability in collecting duct (ex. Triamterene,
amiloride)
 Spironolactone : competes for he cytoplasmic aldosterone receptor 
inhibiting aldosterone-sensitive Na channel in kidney  K+ & H+
retain in circulation
 Triamterene: act independently of aldosterone. Inhibit Na reabsorption
at distal tubule
Tata Laksana Hipertensi

2. CALCIUM CHANNEL BLOCKER


 MoA: common property is impeding the influx of Ca++ through membrane
channels in cardiac and smooth muscle cell. It is the L-type channel that is
antagonized by CCB  contractile berkurnag dan jadi vasodilation and
negative inotropic of cardiac muscle
Tata Laksana Hipertensi

3. ACE INHIBITOR
 ACE Inhibitor
blocking the
formation of
Angiotensin II  it
decrease the
systemic arterial
pressure, facilitate
natriuresis, and
reduce adverse
ventricular
remodelling
Tata Laksana Hipertensi

3. ACE INHIBITOR
 Also, ACE normally
harusnya degrading
bradykinin, tapi
karena inhibited,
Bradykinin
accumulates and
contributes to
antihypertensive, tapi
juga jadi
menyebabkan batuk
Tata Laksana Hipertensi

4. ANGIOTENSIN II
Type 1 RECEPTOR
ANTAGONIST /
ANGIOTENSIN
RECEPTOR
BLOCKER (ARB)
 It compete with
Angiotensin II for
Angiotensin1Receptor
 inhibit AII-mediated
effect
 Ga efek Braydikinin
Tata Laksana Hipertensi

5. BETA-ADRENERGIC RECEPTOR ANTAGONIST


 It inhibits cathecolamine  decrease inotropy, slow the heart rate, decrease conduction
velocity
 Saat beristirahat, efeknya tidak akan maksimal karena sympatethic nervous systems in
inactive dan tidak ada cathecolamine. Tapi saat sympathetic aktif dan katekolamin
banyak, dia akan memberikan efek yang besar
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai