Anda di halaman 1dari 21

SKRINING DAN

PENCEGAHAN CA MAMMAE

Tety Ripursari, S.Keb.,Bd.,M.Kes


Pengertian Kanker Payudara

• Kanker payudara merupakan tumor ganas yang


menyerang jaringan payudara (kelenjar susu, saluran
kelenjar, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara)
• Kanker bisa terjadi saat ada perubahan atau mutasi gen
yang mengatur pertumbuhan sel →membuat sel
membelah dan tumbuh tak terkendali.
• Pertumbuhan sel kanker payudara yang tidak terkontrol
dapat merembet ke bagian tubuh lain melalui kelenjar
getah bening.
Gejala Kanker Payudara
01 02 03
Benjolan pada payudara Erosi atau eksema puting susu Keluarnya cairan
• Benjolan ini awalnya kecil, • Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke (Nipple dischange)
tetapi semakin lama akan dalam (retraksi), berwarna merah muda, • Wanita harus waspada
semakin besar lalu melekat atau kecoklat-coklatan sampai menjadi apabila dari puting susu
pada kulit atau bengkak hingga kulit kelihatan seperti kulit keluar cairan berdarah,
menimbulkan perubahan jeruk, mengkerut atau timbul borok atau encer dengan warna
pada kulit payudara atau ulkus pada payudara. semakin lama akan merah atau coklat, keluar
pada puting susu. semakin besar dan mendalam sehingga sendiri tanpa harus
dapat menghancurkan sebuah payudara, memijit puting susu dan
sering berbau busuk dan mudah berdarah. berlangsung secara terus
• Di ikuti : pendarahan pada puting susu, rasa menerus, hanya pada
sakit atau nyeri dan pembesaran kelenjar satu payudara dan
getah bening di ketiak, bengkak pada cairannya bukan air susu.
lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh
tubuh.
Ciri-Ciri Kanker Payudara Stadium 1-4
Stadium I Stadium II
Ciri-ciri kanker payudara stadium awal 1A: Ciri-ciri kanker payudara stadium awal 2A:
• Muncul tumor di payudara, namun ukurannya 1. Belum ada tumor di payudara, tapi sudah ada sel kanker
kurang dari 2 centimeter berukuran lebih dari 2 milimeter di kelenjar getah bening
• Sel kanker belum menyebar di luar jaringan di bawah lengan atau dekat tulang dada (bisa diketahui
payudara lewat biopsi).
2. Ditemukan tumor berukuran kurang dari 2 centimeter dan
Ciri-ciri kanker payudara stadium awal 1B: kanker mulai menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di
• Tumor di payudara terkadang sudah ada atau ketiak.
belum ada 3. Muncul tumor berukuran antara 2-5 centimeter tapi
• Ditemukan sekelompok sel kanker dengan terkadang sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah
ukuran antara 0,2 milimeter sampai 2 milimeter bening di ketiak.
di kelenjar getah bening.
Ciri-ciri kanker payudara stadium 2B :
1. Muncul tumor berukuran antara 2-5 centimeter
2. Ditemukan sekelompok sel kanker payudara dengan
ukuran antara 0,2-2 milimeter di antara 1-3 kelenjar getah
bening.
3. Sel kanker menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di ketiak
atau dekat tulang dada.
4. Ada tumor dengan ukuran lebih dari 5 centimeter tapi sel
kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak.
Stadium III Ciri-ciri kanker payudara stadium 3C :
1. Ditemukan tumor dan kanker telah menyebar
ke dinding dada dan atau kulit payudara.
Ciri-ciri kanker payudara stadium 3A :
2. Kanker telah menyebar ke 10 kelenjar getah
1. Belum ada tumor di payudara atau sudah muncul
bening di tubuh bagian atas atau bawah
tumor, namun sel kanker ditemukan di 4-9 kelenjar
tulang selangka.
getah bening di ketiak atau dekat tulang dada.
3. Kanker telah menyebar ke kelenjar getah
2. Ada tumor berukuran lebih dari 5 centimeter dan ada
bening di ketiak atau di dekat tulang dada.
sekelompok sel kanker payudara berukuran antara 0,2-
2 milimeter di kelenjar getah bening.
3. Muncul tumor berukuran lebih dari 5 centimeter dan
kanker telah menyebar di 1-3 kelenjar getah bening di
ketiak atau dekat tulang dada. Stadium IV
Ciri-ciri kanker payudara stadium 3B :
1. Ditemukan tumor dan sel kanker telah menyebar ke 1. Kanker payudara sudah mengganas dan
dinding dada dan kulit payudara serta menyebabkan menyebar ke luar jaringan payudara dan kelenjar
payudara bengkak atau muncul luka. getah bening.
2. Kanker menyebar sampai ke sembilan kelenjar getah 2. Di stadium akhir ini →kanker bisa merembet ke
bening di ketiak atau dekat tulang dada. organ lain seperti paru-paru, kulit, tulang, hati,
3. Sebagian besar kulit payudara kemerahan. sampai ke otak.
4. Payudara terasa panas dan bengkak.
5. Sel kanker menyebar ke kelenjar getah bening dan sudah
tampak di kulit.
Data Prognosis Daya Tahan Hidup Px Ca Mammae

1. Stadium 0 : 10-years survival ratenya 98% (nonpalpable breast cancer yang terdeteksi oleh
Mammografi/ USG)
2. Stadium I : 5-years survival ratenya 85%
3. Stadium II : 5-years survival ratenya 60-70%
4. Stadium III : 5-years survival ratenya 30-50%
5. Stadium IV : 5-years survival ratenya 15%
Faktor Resiko
1. Konsumsi makanan berlemak dan berprotein tinggi,
tetapi rendah serat dan dalam porsi yang banyak.
2. Hormon tertentu yang digunakan secara berlebihan,
seperti hormon penambah gairah seksual.
3. Pil kontrasepsi yang digunakan pada usia muda.
4. Perokok.
5. Wanita yang mengalami masa menopause setelah
umur 50 tahun.
6. Wanita yang tidak pernah melahirkan anak.
7. Wanita yang melahirkan anak pada usia di atas 35
tahun.
8. Wanita yang tidak pernah menyusui.
9. Anggota keluarga pernah terkena kanker payudara.
10. Wanita yang mengalami menarche lebih awal.
11. Wanita yang terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
Berhubungan
dengan diet

Riwayat adanya
tumor jinak
Hormon dan
faktor
reproduksi
Faktor Resiko
Riwayat raadiasi
Riwayat
pada daerah
keluarga
payudara

Berhubungan dengan Diet Hormon & Reproduksi Riwayat Radiasi pada


Daerah Payudara
Beberapa faktor yang memperberat seperti: 1. Menarche atau menstruasi pertama Riwayat radiasi sebelumnya pada
1. Peningkatan berat badan yang bermakna pada usia relatif muda (< 12 tahun) daerah payudara atau dada,
pada saat paska menopause 2. Menopause atau mati haid pada usia terutama bila didapat pada masa
2. Diet ala barat yang tinggi lemak relatif lebih tua (> 50 tahun) pertumbuhan saat payudara masih
3. Minuman beralkohol 3. Belum pernah melahirkan berkembang, meningkatkan risiko
4. Perokok aktif maupun pasif 4. Infertilitas terjadinya Kanker Payudara.
Faktor-faktor yang menurunkan risiko seperti: 5. Melahirkan anak pertama pada usia
1. Peningkatan konsumsi serat relatif lebih tua (> 35 tahun)
2. Peningkatan konsumsi buah dan sayur 6. Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu
3. Peningkatan aktivitas fisik lama
7. Tidak menyusui
Riwayat Tumor Jinak
Beberapa tumor jinak pada payudara dapat
Riwayat Keluarga bermutasi menjadi ganas, seperti termasuk
atipikal duktal hiperplasia.
Gen yang mempunyai kecenderungan untuk terjadinya Kanker
Payudara yaitu gen BRCA1, BRCA2. Rriwayat kanker pada
keluarga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit:
1. Tiga (3) atau lebih keluarga (saudara ibu/klien atau bibi) dari
sisi keluarga yang sama terkena Kanker Payudara atau
ovarium.
2. Dua (2) atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena
Kanker Payudara atau ovarium usia di bawah 40 tahun.
3. Adanya keluarga dari sisi yang sama terkena Kanker
Payudara dan ovarium.
4. Adanya riwayat Kanker Payudara bilateral pada keluarga.
Upaya Penanggulangan Kanker Payudara

1 Pencegahan primer

2 Pencegahan sekunder

3 Pencegahan tersier

4 Pelayanan Paliatif
1.Pencegahan Primer
• Kegiatan promosi kesehatan merupakan
salah satu bentuk pencegahan primer.
• Dimaksudkan untuk mengeliminasi dan Bentuk Pencegahan Primer
meminimalisasi pajanan penyebab dan
faktor risiko kanker, termasuk mengurangi • Kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan
kerentanan individu terhadap efek dari oleh individu/kelompok masyarakat peduli
penyebab kanker. kesehatan melalui berbagai media → seperti
• Merupakan upaya agar memberdayakan media cetak, elektronik, sosial, serta dapat
masyarakat agar peduli dan menjaga melibatkan tokoh agama dan tokoh
kesehatan dan meningkatkan perilaku sehat masyarakat → Untuk menjaga mutu promosi,
individu masing2 melalui perilaku CERDIK diperlukan pengawasan secara berkala oleh
1. (C) : Cek kesehatan berkala tenaga promosi kesehatan.
2. (E) : Enyahkan asap rokok • Bentuk pencegahan primer lainnya dapat
3. (R) : Rajin aktifitas fisik berupa proteksi khusus seperti vaksinasi →
4. (D) : Diet sehat pencegahan Kanker Payudara sampai saat ini
5. (I ) : Istirahat cukup belum ditemukan vaksinasinya.
6. (K) : Kelola stress
2. Pencegahan Sekunder
01 Deteksi Dini 02 Pengobatan Segera
Ada dua komponen deteksi dini yaitu :
1. Skrining
2. Edukasi tentang penemuan dini
(early diagnosis).

Program Deteksi Dini


• Salah satu bentuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang gejala dan tanda-tanda
kanker adalah pemberian edukasi masyarakat tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI), Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS), IVA dan Papsmear.
• Program atau kegiatan deteksi dini yang dilakukan pada masyarakat hanya akan berhasil
apabila kegiatannya dihubungkan dengan pengobatan yang adekuat, terjangkau, aman, dan
mampu laksana, serta mencakup 80 % populasi perempuan yang berisiko → dibutuhkan
perencanaan akan kebutuhan sumber daya dan strategi-strategi yang paling efektif untuk
melaksanakan program ini.
Penemuan Dini
Skrining (Early Diagnosis)
• Skrining adalah upaya pemeriksaan atau tes • Penemuan dini (early diagnosis), adalah
yang sederhana dan mudah yang upaya pemeriksaan pada masyarakat
dilaksanakan pada populasi masyarakat yang telah merasakan adanya gejala.
sehat, yang bertujuan untuk membedakan
masyarakat yang sakit atau berisiko terkena • Edukasi untuk meningkatkan kesadaran
penyakit di antara masyarakat yang sehat. tentang tanda-tanda awal kemungkinan
• Contoh : pemeriksaan sitologi untuk kanker di antara petugas kesehatan,
memeriksa lesi prakanker leher rahim dan kader masyarakat, maupun masyarakat
mammograf, Inspeksi Visual dengan secara umum merupakan kunci utama
aplikasi Asam Asetat (IVA) sebagai cara keberhasilannya.
untuk pemeriksaan lesi prakanker leher • Penemuan dini dapat dilakukan terutama
rahim, dan pemeriksaan klinis payudara
(SADANIS) pada penyakit-penyakit kanker seperti:
payudara, leher rahim, mulut, laring,
kolon-rectum, dan kulit.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Perbedaan Pemeriksaan Fisik Normal & Ca Mammae
Jenis Pemeriksaan Payudara Normal Kanker Payudara

Pengamatan Simetris Asimetris


(inspeksi)

Tidak tampak benjolan Ada benjolan

Tekstur kulit normal Tekstur kulit seperti kulit jeruk

Puting normal Puting masuk ke dalam (retraksi)

Tidak keluar cairan Kadang keluar cairan selain ASI

Tidak ada peradangan Ada peradangan

Perabaan (palpasi) Tidak ada benjolan Teraba benjolan keras, tidak dapat digerakkan,
permukaan tidak rata dan nyeri tekan
Skrining Kanker Payudara Oleh Petugas Kesehatan
Pemeriksaan Payudara Klinis Oleh Pemeriksaan Skrining Mammografi
Tenaga Medis Terlatih (SADANIS) • Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara
berkala, yaitu pada perempuan usia 40 – 50
• Pada perempuan sejak pertama mengalami haid tahun setiap 2 tahun sekali dan setiap 1 tahun
dianjurkan melaksanakan SADARI, sedangkan sekali pada perempuan di atas 50 tahun kecuali
pada perempuan yang lebih tua dianjurkan yang mempunyai faktor risiko.
SADANIS yang dilakukan setiap tiga tahun sekali. • Dilakukan pada perempuan yang bergejala
• Untuk perempuan yang mendapatkan kelainan maupun pada perempuan yang tidak bergejala
pada saat SADARI dianjurkan dilaksanakan (opportunistic screening dan organized
SADANIS sehingga dapat lebih dipastikan apakah screening).
ada kemungkinan keganasan.
• Pada perempuan berusia di atas 40 tahun,
dilakukan SADANIS setiap tahun. Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
USG dilakukan terutama untuk membuktikan
Langkah-langkah skrining adanya massa kistik dan solid/padat yang
1. Konseling mengarah pada keganasan, dan pada
2. Persiapan perempuan di bawah usia 40 tahun.
3. Tindakan inspeksi
4. Palpasi
3. Pencegahan Tersier
Upaya Kuratif & Rehabilitatif

• Diagnosis Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim membutuhkan


kombinasi antara kajian klinis dan investigasi diagnostik → sekali diagnosis
ditegakkan harus dapat ditentukan stadiumnya agar dapat mengevaluasi
besaran penyakit dan melakukan terapi yang tepat.
• Tujuan dari pengobatan adalah menyembuhkan, memperpanjang harapan
hidup, dan meningkatkan kualitas hidup.
• Prioritas pengobatan harus ditujukan pada kanker dengan stadium awal dan
yang lebih berpotensial untuk sembuh.
• Standar pengobatan kanker meliputi: operasi (surgery), radioterapi,
kemoterapi, dan hormonal yang disesuaikan dengan indikasi patologi.
4. Pelayanan Paliatif
• Pelayanan paliatif dilakukan pada pasien kanker sejak diagnosis ditegakkan dan
pengobatan harus terpadu termasuk pendekatan psikososial, rehabilitasi, dan
terkoordinasi dengan pelayanan paliatif untuk memastikan peningkatan kualitas
hidup pasien kanker.
• Untuk kasus pengobatan yang realistik adalah mengurangi nyeri dengan pelayanan
paliatif.
• Pelayanan paliatif yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup pasien Kanker
Payudara.
Modalitas Terapi Ca Mammae
1. Operasi: Breast Conserving Surgery (BCS) atau mastektomi baik simple maupun radikal.
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Hormonal
5. Terapi biologik (target therapy)

• Pengobatan dilakukan berdasar kajian klinis yang ada pada pasien dan sesuai protokol pengobatan.
• Dengan kemampuan dan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas, apabila ditemukan tumor pada
payudara, petugas kesehatan harus merujuk ke pelayanan dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih
tinggi seperti RS kabupaten/kota untuk mendapatkan konfirmasi diagnosis dan tindak lanjut yang
dibutuhkan oleh pasien tersebut.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai