Anda di halaman 1dari 18

Vaksin DPT

(difteri, pertusis, dan tetanus)

Oleh :

Bimbi Nabila Safitri


Marito Kalaudia Tamba
Dosen Pengampu :
Rodesia Mustika Roza, M.Si
NIP. 197101201997022001
PENGERTIAN

Vaksin jerap DPT (Difteri Pertussis Tetanus)


adalah vaksin yang terdiri dari toxoid difteri dan
tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertussis yang
telah diinaktivasi serta menyembukan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.
DPT sering menyebakan efek
samping yang ringan, seperti demam
ringan atau nyeri di tempat penyuntikan
selama beberapa hari. Efek samping
tersebut terjadi karena adanya
komponenHampir
pertusis85%di dalam
anak yang
vaksin.
mendapatkan
Pada kurang dari minimal
1% penyuntikan,
3 kali
DPT menyebabkan
suntikan yang komplikasi
mengandungberikut:
•Demam
vaksin
tinggi
difteri,
(lebih
akan
darimemperoleh
40,5° Celsius)
•Kejangperlindungan terhadap difteri
•Kejang demam selama
(resiko
10 tahun.
lebih tinggi pada
anak yang sebelumnya pernah
mengalami kejang atau terdapat riwayat
kejang dalam keluarganya)
•Syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak
memberikan respon).
VAKSIN DPT
 Penyakit difteri disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae.
 Difteri mudah menular, menyerang terutama saluran napas bagian atas,
dengan gejala demam tinggi, pembengkakan amandel (tonsil) dan terlihat
selaput putih kotor yang makin lama makin membesar dan dapat menutup
jalan napas.
 Penularan bakteri difteri umumnya melalui udara (batuk/bersin). Selain itu,
bakteri difteri dapat menular melalui benda atau makanan yang
terkontaminasi.
 Pencegahan difteri paling efektif adalah dengan imunisasi bersamaan
dengan tetanus dan pertusis (vaksinasi DPT) sebanyak 3 kali sejak bayi
berumur 2 bulan dengan selang penyuntikan 1-2 bulan.

 Efek samping imunisasi DPT yang mungkin timbul adalah demam, nyeri
dan bengkak pada permukaan kulit. Cara mengatasinya cukup diberikan
obat penurun panas.
 Penularan bakteri pertusis umumnya
 Penyakitudara
melalui pertusis
(batuk/bersin).
atau batuk rejan
Bakteriatau
biasa disebut
pertusis “Batukmenular
juga dapat Seratusmelalui
Hari“
disebabkan
benda atau makanan
bakteri Bordetella
yang pertussis.
terkontaminasi.
 Gejala pertusis yaitu batuk terus
 menerus, sukar
Pencegahan pertusis
berhenti,
paling
mukaefektif
menjadi
merah atau
adalah dengankebiruan
imunisasi
dan bersamaan
muntah
kadang-kadang
dengan tetanus dan
bercampur
difteri (vaksinasi
darah. Batuk
pertusis
DPT) sebanyak
diakhiri 3
tarikan
kali sejak
napasbayi
panjang
berumur
2 bulan
dan dalamdengan selang penyuntikan
dan berbunyi melengking.1-2
bulan.
Penyakit tetanus berbahaya karena mempengaruhi sistem urat
saraf dan otot.
Gejala tetanus diawali dengan kejang otot rahang (trismus atau
kejang mulut), pembengkakan, rasa sakit dan kejang di otot leher,
bahu atau punggung. Kejang-kejang segera merambat ke otot
perut, lengan atas dan paha.
Neonatal tetanus umum terjadi pada bayi baru lahir karena bayi
dilahirkan di tempat kotor dan tidak Asteril, terutama jika tali
pusar terinfeksi.
Infeksi tetanus disebabkan bakteri Clostridium titani yang
memproduksi toksin tetanospasmin.
Infeksi tetanus dapat terjadi karena luka terpotong, terbakar, aborsi,
narkoba (misalnya memakai silet untuk memasukkan obat ke dalam
kulit) maupun frostbite. Walaupun luka kecil bukan berarti bakteri
tetanus tidak dapat hidup di sana. Sering kali orang lalai, padahal luka
sekecil apapun dapat menjadi tempat bakteri tetanus berkembang biak.
Walaupun tetanus berbahaya, jika cepat didiagnosa dan mendapat
perawatan benar, penderita tetanus dapat disembuhkan. Penyembuhan
tetanus umumnya terjadi selama 4-6 minggu.
Tujuan Imunisasi

Imunisasi DPT bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap 3 penyakit penting yaitu
difteri, tetanus dan pertusis.

Jadwal Imunisasi DPT


Imunisasi DPT termasuk salah satu imunisasi dasar di Indonesia. Imunisasi DPT diberikan
sebanyak 3 kali. Imunisasi ini diberikan tiga kali karena pemberian pertama antibodi dalam
tubuh masih sangat rendah, pemberian kedua mulai meningkat dan pemberian ketiga
diperoleh cukup anantibodi
Tetanus dapat dicegah dengan pemberian imunisasi sebagai
bagian vaksinasi DPT. Setelah lewat masa kanak-kanak,
imunisasi tetanus terus dilanjutkan walaupun telah dewasa,
dengan vaksin TT (Tetanus Toxoid). Dianjurkan imunisasi tetanus
setiap interval 5 tahun. Wanita hamil sebaiknya mendapat
imunisasi tetanus dan melahirkan di tempat bersih dan steril
Pemberian imunisasi DPT
Imunisasi DPT diberikan dengan cara menyuntikkan vaksin DPT dengan
dosis 0,5 cc ke otot anak. Biasanya penyuntikan dilakukan di otot paha.

Biaya imunisasi DPT


Karena termasuk imunisasi dasar yang diwajibkan maka biaya imunisasi
DPT digratiskan pemerintah. Anda dapat melakukan imunisasi DPT anak
anda di posyandu atau puskesmas terdekat.

Jenis vaksin DPT


Imunisasi DPT merupakan salah satu jenis vaksin combo. Artinya, dalam
satu vaksin mengandung beberapa jenis vaksin untuk beberapa jenis
penyakit. Saat ini terdapat 2 jenis vaksin DPT.
Saat ini terdapat 2 jenis vaksin
DPT :
1. Vaksin yang mengandung
sel kuman pertusis.
2. Vaksin yang tidak
mengandung
mengandung kuman
pertusis, tapi berisi
komponen spesifik toksin
dari kuman pertusin,
disebut sebagai aseluler
pertusis,vaksin ini
mempunyai efek sedikit
demam,bengkak,nyeri.
Komplikasi imunisasi DPT
Reaksi lokal pada bekas tempat penyuntikan berupa
kemerahan,bengkak dan nyeri. Kejadian ini terjadi
pada 42,9% penerima imunisasi DPT.
Demam ringan. Hanya sekitar 2,2% yang mengalami
demam tinggi
Anak gelisah dan menangis terus menerus selama
beberapa jam pasca suntikan
Kejang demam terjadi sebanyak 0,06%
Reaksi alergi dan ensefalopati sangat jarang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai