Anda di halaman 1dari 28

PENGERTIAN

• Hepatitis adalah suatu peradangan organ hati


(liver) yang disebabkan oleh berbagai faktor
• Hepatitis dalam kehamilan merupakan suatu
penyakit hepatitis atau inflamasi organ hati
yang terjadi pada saat ibu hamil
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
• Penelitian Menunjukkan bahwa pada negara
berkembang lebih mudah terkena virus
hepatitis. Hal ini erat hubungannya dengan
higiene dan sanitasi yang baik
• Hepatitis virus dapat timbul pada ketiga
trimester kehamilan dengan angka kejadian
yang sama. Menurut sebuah penelitian, 9.5 %
hepatitis virus terjadi pada trimester I, 32 %
terjadi pada trimester II, dan 58.5 % terjadi
pada trimester III.
PATOFISIOLOGI

Virus Hepatitis menyerang hati dan


Degenerasi dan
menyebabkan peradangan dan infitrat
pada hepatosit
nekrosis sel
parenkim hati

Empedu menjadi Pembengkakan yang


memblokir sistem
tidak statis drainage hati

Darah : Hiperbilirubinemia
Urine : Uribilinogen
Kulit : hepatoselular jaundice
PENGARUH INFEKSI HEPATITIS VIRUS DALAM
KEHAMILAN

PENGARUH TERHADAP IBU


Infeksi virus hepatitis dalam kehamilan
Menibulkan gang fungsi liver, gangguan nutrisi dan
O2 ke jani dapat menimbulkan abortus, persalinan
premature, dan pendarahan.

PENGARUH TERHADAP JANIN


-Gangguan nutrisi dan O2 ke janin persalinan
premature.
-kematian janin
- Penularan virus hepatitis dari ibu ke bayi
Mekanisme penularan virus perinatal adalah :
• Adanya kebocoran plasenta yang menyebabkan
tercampurnya darah ibu dengan darah fetus.
• Tertelannya cairan amnion yang terinfeksi.
• Adanya abrasi pada kulit selama persalinan yang
menjadi tempat masuknya virus.
• Tertelannya darah selama persalinan.
• Penularan melalui selaput lendir.
AGEN TIPE TRANSMISI INKUBASI INFEKSI
KRONIK

HEPATITIS A RNA Enterik 15 – 49 hari No


Enterovirus

HEPATITIS B DNA Parenteral, 28 – 160 hari Yes


kontak intim,
intra uterin
HEPATITIS C RNA Parenteral, 15 – 160 hari Yes
kontak intim,
intra uterin

HEPATITIS D RNA Parenteral, 30 – 50 hari Yes


kontak intim,
intra uterin

HEPATITIS E RNA Enterik 15 – 65 hari No


Hepatitis A (VHA)
• Enterovirus RNA. Bentuk tergolong picornavirus
• Tipe hepatitis yag paling ringan diantara semua jenis
hepatitis. Bersifat self limiting
• Tidak sampai menyebabkan kerusakan jaringan hati yang
parah
• Terjadi pada 1 : 1000 ibu hamil di seluruh dunia. Kematian
<1% dari pasien dengan hepatitis akut
• Menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi, ikan
yang tidak matang, dll.
Tanda dan gejala infeksi VHA:
• Asimptomatik.
Subklinik, LFT meningkat
 
• Simptomatik (4 stadium)
a. Masa inkubasi : 18-50 hari
b. Prodromal (pra-ikterik): 4 hari – 1 mgg: lesu, lelah, anoreksia,
rasa tak enak abdomen kanan atas, demam (<39 derajat),
rasa dingin, sakit kepala, flu sindrom (sakit tenggorokan,
batuk, bersin).
c. Ikterik.
d. Fase penyembuhan: 6 bulan.
• Pemeriksaan Lab
Anti VHA : IgM (Infeksi akut), IgG (Infeksi
kronik)
• Terapi
a. Istirahat
b. Diet seimbang (TKTP dan rendah lemak)
c. Suportif
HEPATITIS B (VHB)
• Disebabkan oleh virus DNA-hepaDNAviridiae
• Tipe hepatitis yang berat sehingga dapat menyebabkan
kerusakan jaringan hati yang parah
• Menular melalui cairan tubuh (transfusi darah,hubungan
seksual), pemakaian jarum suntik bersama
• Pada ibu hamil dapat menularkan kepada bayi apabila :
a. Titer HBsAg tinggi
b. HBeAg positif
c. Terjadi infeksi akut khususnya jika terjadi pada trimester III
HBsAg Anti- HBc Anti HBs Status Hepatitis B
- - - Tidak pernah terinfeksi (pertimbangkan
divaksinasikan karena rentan untuk
terinfeksi).
- + + Pernah terinfeksi VHB sehingga terbentuk
kekebalan terhadap virus tersebut
- + - * Kemungkinan sembuh dari infeksi akut
dari VHB.
* Kemungkinan tes tidak sensitive untuk
mengukur kadar anti-HBs yang rendah pada
serum
* Kemunkinan positif palsu dari anti HBc
* Kemungkinan tidak terdeteksi kadar
HBsAg dalam serum, yang biasanya terjadi
pada orang yang terinfeksi kronik
- - + Terbentuk antibody terhadap VHB
(biasanya stelah vaksinasi).
+ + - * Jika anti-HBc IgM (+):Infeksi VHB akut
* Jika anti-HBc IgM (-): Infeksi VHB kronis
• Stadium infeksi Heb.B:
• a.Stad. 1 bersifat imunotoleran,2-4mgg,
asimptomaik
• b.Stad. 2 respon imun berkembang HBeAg
tetap di produksi, periodik, simptomatik (3-4
mgg : akut,˃9 tahun : kronis)
• c.stad. 3 mampu mempertahankan respon
imun, eliminasi hepatosit yang terinfeksi,
replikasi virus berakhir.
• d.Stad. 4 HBsAG hilang, fase penyembuhan
Gejala dan tanda penyakit hepatitis-B adalah sebagai berikut :
• Selera makan hilang
• Rasa tidak enak di perut
• Mual sampai muntah
• Demam tidak tinggi
• Kadang-kadang disertai nyeri sendi
• Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
• Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
• Kulit seluruh tubuh tampak kuning
• Air seni berwarna coklat seperti air teh.
• Terapi
a. Istirahat
b. Diet seimbang (TKTP dan rendah lemak)
c. Suportif
• Medikamentosa
a. Wanita hamil yang pergi / menetap di daerah endemik
hepatitis dan yang risiko tinggi hepatitis.
Dilakukan skrining dan diberikan HBIg 0.06 ml/kgBB (IM) dosis
tunggal dalam jangka waktu 7 hari setelah terpapar kemudian
dilanjutkan serial: 7 hari, 1 bulan, dan 6 bulan.
b. Terjangkit hepatitis berikan ativirus lamivudin dan
interferon
Hepatitis c (vhc)
• Virus RNA flaviridae
• Biasanya menjadi hepatitis kronik (>50%)
• Menular melalui transfusi darah dan transplantasi organ
• Ibu pengidap VHC  5% bayi terinfeksi meningkat jika ko-
infeksi dengan HIV. Transfer pasif s/d umur 12 bulan. Sampai
saat ini belum ada penelitian yang mendukung VHC dapat
ditularkan melalui ASI, sehingga ASI dapat tetap diberikan.
• Gejala klinis:
*Akut : asimptomatik. Ko-infeksi dengan VHB: gejala lebih berat.
a. Masa inkubasi 3-20 mgg. D/ pasti dengan serologis anti
VHC.
b. GK: malaise, nausea, nyeri perut kuadran atas, ikterus, urin
seperti teh, RNA VHC (+)
c. Histopatologi: sel hati bengkak, nekrosis, infiltrasi sel
mononuclear, kolestasis.
*Kronis:
a.Tidak spesifik, sering asimptomatik.
b.Histopatologis: aktif, persisten, lobuler.
• Terapi
a. Istirahat
b. Diet seimbang (TKTP dan rendah lemak)
c. Suportif
• Medikamentosa
Terjangkit hepatitis berikan ativirus Ribavirin dan interferon
Hepatitis d (vhd)
• Defektif RNA virus -> VHD perlu HBsAg
• VHD hanya ada pada penderita VHB kronik
• Menular melalui cairan tubuh (transfusi
darah,hubungan seksual), pemakaian jarum
suntik bersama
• Terapi
a. Istirahat
b. Diet seimbang (TKTP dan rendah lemak)
c. Suportif
• Medikamentosa
Terjangkit hepatitis berikan antivirus alpha
interferon
Hepatitis e (vhe)
• Virus RNA (Calcivirus)
• Tipe hepatitis yang ringan namun apabila terkena pada
wanita hamil akan menyebabkan hepatitis fulminan
• Menyebabkan kerusakan jaringan hati yang parah
• Menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi,
hubungan seksual,dll.
• Wanita hamil yang mendapatkan infeksi VHE pada trimester
III sering berakibat fatal dengan angka mortalitas ibu sekitar
30 %.
• Gejala kliniknya dapat dibagi dalam 2 fase yaitu :
- Fase Prodromal. Keluhannya berupa mialgia, arthralgia, demam,
anoreksia, nausea, vomitus, penurunan berat badan 2-4 kg, dehidrasi, dan
nyeri perutkanan atas.
- Fase Ikterik. Keluhannya berupa ikterik (bilirubin serum > 3 mg %), urine
gelap,feses berwarna terang, dan gatal-gatal.
• Keluhan dan tanda lain berupa urtikaria, diare, peningkatan
serumaminotranferase (ALT), hepatomegali, malaise, dan eksresi
viruspada feses 14 hari dari onset penyakit.
• Pada wanita hamil bisa fatal jika pada trisemester III, pada dewasa “self
limiting”, kronisitas (-)
• Diagnostik 
Identifikasi: antigen VHE dan anti VHE (konvalesense)
• Test diagnostik belum tersedia secara komersial. Serum IgM dan IgG anti
VHE dapat dideteksi dengan ELISA. Infeksi VHE didiagnosa jika anti VHE
IgM atau VHE RNA-nya positif .
Terapi :
Sampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk
VHE. Imunoprofilaksis untuk VHE belum tersedia tapi
mungkin saja dengan menggunakan darah donor dari
penderita yang berasal dari negara dengan prevalensi
hepatitis E yang tinggi. Untuk itu pecegahan secara
primer dengan meningkatkan higiene dan memastikan
bahwa air yang digunakan bersih sangat penting.
Wanita hamil yang menderita infeksi VHE harus
berobat dan diawasi oleh tenaga ahli sesegera
mungkin disamping istirahat dan minum air yang lebih
banyak untuk mencegah dehidrasi.
KESIMPULAN
 Infeksi virus hepatitis pada kehamilan
trisemester I dan II dapat menyebabkan
penularan secara vertical sebesar 10%, namun
jika infeksi virus hepatitis terjadi pada
kehamilan trisemester III, maka risiko
penularan secara vertical dapat meningkat
menjadi 76%.
 Hepatitis pada kehamilan bukan merupakan indikasi untuk
dilakukan abortus / terminasi kehamilan. Dengan pengobatan
konservatif, kehamilan dipertahankan se-aterm mungkin.
Sampai saat ini, peras bedah Caesar masih kontroversi karena
perbedaan angka transmisi hepatitis dari ibu ke bayi dianggap
tidak memiliki perbedaan yang bermakna antara persalinan
pervaginam dan perabdominal, sehingga persalinan
perabdominal dilakukan jika ada indikasi obstetrik saja. Pada
kala II persalinan dilakukan peringanan trauma pada jalan
lahir dan bayinya
 Pilihan persalinan dengan Seksio sesaria telah diusulkan
dalam menurunkan resiko transmisi VHB dari ibu ke janin.
Walaupun dari penelitian para ahli cara persalinan tidak
menunjukkan pengaruh yang bermakna dalam transmisi VHB
dari ibu ke janin yang mendapatkan imunoprofilaksis. ACOG
tidak merekomendasikan SC untuk menurunkan transmisi
VHB dari ibu ke janin. Pada persalinan ibu hamil dengan
titer VHB tinggi (> 3,5 pg/ml atau HbeAg positif) lebih baik SC
sebagai pilihan cara persalinan

Anda mungkin juga menyukai