Tn. HY
Pembimbing:
Thorax (belakang)
• Inspeksi Tidak ada perubahan warna kulit. Pergerakan dinding thorax belakang simetris kanan dan kiri.
• Palpasi Pergerakan dinding thorax belakang teraba simetris. Vokal fremitus suara
simetris kanan dan kiri.
• Perkusi Batas bawah paru kanan di Thorakal 9; Pada paru kiri di thorakal 10
• Auskultasi BND vesikuler pada paru kanan dan kiri. Wh -/-, Rh +/+
Jantung
• Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi Batas jantung kiri di ICS 5 midclavicula sin; kanan di ICS 4 parasternalis dex
• Auskultasi BJ I & II reguler, murmur (-), gallop (-); P2>P1 ; A2>A1 ; M1>M2 ; T1>T2
Abdomen
• Inspeksi Perut datar, pusar tidak menonjol, pelebaran pembuluh darah (-), sikatriks (-)
• Auskultasi Bising usus (+), 4x/menit
• Perkusi Timpani, nyeri ketok (-)
• Palpasi Supel, nyeri tekan (-)
– Hepar tidak teraba
– Limpa tidak teraba
– Nyeri ketok CVA (-/-)
Ekstremitas Refleks
• Lengan : Refleks Tendon
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-), Bisep : ++/++
turgor baik, tremor (-/-), massa (-/-), gerakan normal, Trisep : ++/++
kekuatan 5555/5555 Patela : ++/++
• Tungkai dan Kaki : Achiles: ++/++
• Kiri : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-),
sianosis (-), turgor baik, tremor (-), luka (-),
varises (-), otot eutrofi, sendi normal, gerakan
normal, kekuatan 5555/5555
• Kanan : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (+),
sianosis (-), turgor baik, tremor (-), luka (-),
varises (-), otot eutrofi, sendi normal, gerakan
normal, kekuatan 5555/5555
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urine Analisys
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
pH 6.0 4.5 – 8.0
Berat Jenis 1.015 1.004 – 1.025
Protein Positif 3 Negatif
Reduksi Positif 3 Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 0.2 < 0.2
Keton Negatif Negatif
Blood Small Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
MIKROSKOPIS URINE 28 –Mei - 2019 NILAI NORMAL
Leukosit 2-3 /LPB 0-5
Eritrosit 5-8 /LPB 0-3
Silinder 0/LPB
Sel epitel 0-1/lpk 0-15
Bakteri Positif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
Trichomonas Negatif Negatif
RESUME
Pasien laki-laki berusia 52 tahun datang ke IGD dengan keluhan dada
tengah terasa berat sejak 30 hari SMRS. Nyeri dirasakan hilang
timbul, tidak menjalar, dan seperti tertimpa beban berat. Nyeri
timbul saat pasien beraktivitas. Pasien cepat merasa lelah saat jalan
jauh dan naik tangga satu lantai. 3 hari SMRS nyeri dirasakan
semakin berat, batuk kering dan pasien mengeluh kedua kaki
bengkak. Pasien mengaku memiliki riwayat DM dan minum obat
glibenclamid namun danlam 1 bulan ini pasien tidak meminum obat.
Gambar 7.
Aterosklerosis
(Steinl, 2015)
Patofisiologi
Gambar 8. Proses Oklusi Pembuluh Darah
Gambar 9.
Patofisiologi Oklusi
Diagnosis STEMI
Anamnesis
• Angina tipikal
– Gambaran angina tipikal adalah rasa tertekan/berat daerah retrosternal
yang menjalar ke lengan kiri, leher, area interskapularis, bahu atau
epigastrium, berlangsung intermitten atau persisten (>20 menit). Sering
disertai dengan diaphoresis, mual/muntah, nyeri abdominal, sesak napas
dan sinkop.
• Angina Atipikal
– Gambaran angina atipikal adalah nyeri dipenjalaran angina tipikal, gangguan
pencernaan (indigestion), sesak napas yang tidak dapat dijelaskan,lemah
mendadak. Keluhan ini sering ditemui pada golongan muda (25-40 tahun)
dan tua (>75 tahun), wanita, penderita diabetes, gagal ginjal kronik, atau
demensia. Keluhan ini patut dicurigai menjadi angina equivalen apabila
ditemukan setelah dipicu oleh aktivitas.(9)
Gambar 10. Gambar 10. Kriteria NCEP
***Nyeri bukan khas iskemia berupa nyeri pleuritik
(tajam saat inspirasi atau respirasi), nyeri abdomen
tengah atau bawah, nyeri dada yang dapat ditunjuk
dengan 1 jari, nyeri dada akibat pergerakan tubu,
nyeri dada dengan durasi beberapa detik, nyeri dada
yang menjalar ke ekstremitas bawah.
EKG
• Gambaran infark miokard menjadi kuat jika
ditemukan gambaran EKG ;
1. Concordant, spesifisitas tinggi dan sensitivitas
rendah :
• Gambaran LBBB baru + elevasi segmen ST ≥ 1
mm pada sadapan dengan QRS kompleks positif
• Gambaran depresi segmen ST ≥ 1 mm di V1-V3
2. Discordant, spesifisitas dan sensitivitas rendah :
• ST segmen diskordan dengan kompleks QRS
negative
3. Jika tidak didapatkan elevasi segmen ST, maka kemungkinan dapat berupa NSTEMI
/ Angina pektoris tidak stabil, spesifisitas tinggi :
Depresi segmen ST ≥ 0,05 mm di sadapan V1-V3 dan ≥ 0,1mV di sadapan lainnya.
Elevasi segmen ST yang persisten (<20 menit)
Inversi gelombang T yang simetris ≥ 0,2 mV
jantung,
Takikardia
Dyspnea
Diaphoresis
Mual / muntah
TATALAKSANA
Perawatan di IGD Terapi Reperfusi
ACE inhibitor
Aktivitas fisik ( 30
Kontrol Tekanan darah. menit minimal 5 hari
dalam seminggu)
Angiotensin
Receptor
Blocker (ARB)
Pengaturan berat
Managemen Lipid badan sesuai BMI
Aldosterone
blockers
Terapi antiplatelet
dan antikoagulan
Komplikasi
Gagal Jantung
Hipotensi
Kongesti Paru
Syok Kardiogenik
Aritmia
Perikarditis