Anda di halaman 1dari 13

+ REFERAT ABSES

PARAFARING

Pembimbing :
Dr. Elfahmi Sp.THT

Disusun Oleh:
FAUZIAH RAHMI FITRI
1110070100114

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) SMF ILMU THT-KL


RSUD SOLOK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN 2016
+
RUANG PARAFARING

Batas ruang parafaring:

anteromedial:
fasia bukofaring yang
menutupi
M.konstriktor superior
anterolateral:
M. Pterigoid interna
posterolateral :
Ligamen stilomandibula
posteromedial:
Fasia alar (aponeurosis
stilofaring)
+
DEFINISI

Abses parafaring adalah kumpulan nanah yang terbentuk di

dalam ruang parafaring.


+

Ruang parafaring dibagi menjadi 2 bagian yang tidak sama

besarnya oleh prosesus styloid:

Ruang prestyloid berisi lemak, otot, kelenjar limfe dan

jaringan konektif

Ruang poststyloid berisi a. karotis interna, v. jugularis

interna, n. vagus dan saraf kranialis IX, X, XII


+
ETIOLOGI
Ruang parafaring dapat mengalami infeksi secara :
langsung akibat tusukan jarum pada saat melakukan tonsilektomi
dengan anastesi lokal

proses supurasi kelenjar limfe bagian dalam, gigi, tonsil, faring, hidung,
sinus paranasal, mastoid dan vertebra servikalis

penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring atau submandibula


+
PATOGENESIS
Infeksi yang bersumber dari gigi dapat menyebar ke jaringan
sekitar dan membentuk abses sublingual, submental,
submandibula, mastikator atau parafaring. Dari gigi anterior
sampai M1 bawah biasanya yang mula-mula terlibat adalah ruang
sublingual dan submental. Bila infeksi dari M2 dan M3 bawah,
ruang yang terlibat dulu adalah submandibula. Hal ini disebakan
posisi akar gigi M2 dan M3 berada di bawah garis perlekatan m.
milohiod pada mandibula sedang gigi anterior dan M1 berada
diatas garis perlekatan tersebut.12-14
+
GEJALA DAN TANDA

Trismus

Indurasi atau pembengkakan


disekitar angulus mandibula

Demam tinggi

Pembengkakan dinding
lateral faring
+
DIAGNOSIS
Diagnosis abses parafaring ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis,
Pemeriksaan fisik
Gejala klinis berupa demam, nyeri pembengkakan di sekitar angulus
mandibula, pembengkakan dinding lateral faring hingga menonjol ke
arah medial
Pemeriksaan penunjang
Foto polos jaringan lunak leher
Dapat diperoleh gambaran deviasi trakea, udara di daerah subkutis,
cairan di dalam jaringan lunak dan pembengkakan daerah jaringan
lunak leher
Tomografi komputer
Dapat membantu menggambarkan lokasi dan perluasan abses.
Dapat ditemukan adanya daerah densitas rendah, peningkatan
gambaran kontras pada dinding abses dan edema jaringan lunak
disekitar abses
Pemeriksaan kultur dan tes resistensi
Untuk mengetahui jenis kuman dan pemberian anitbiotika yang
sesuai
+
PENATALAKSANAAN
Pemberian antibiotika

Antibiotika
parenteral diberikan terhadap kuman
aerob dan anaerob

Penentuan antibiotika apa yang digunakan


tergantung hasil biakan kuman dan tes kepekaan
terhadap bakteri penyebab infeksi

Penggantian antibiotika dilakukan bila tidak ada


perbaikan klinis dalam waktu 2-3 hari dan antibiotika
dihentikan sesudah 2-3 hari gejala dan tanda klinis
reda
+
PENATALAKSANAAN
Drainase abses

Pada abses yang tidak terlalu besar dengan keadaan


umum pasien masih baik tanpa komplikasi dan faktor
resiko, tindakan drainase dapat ditunda 24-48 jam
dalam perawatan dan observasi yang ketat

Tindakan drainase pada abses parafaring dilakukan


dengan anestesi general
Drainase eksterna dilakukan secara teknik Mosher
Insisi intra oral dilakukan pada dinding lateral faring,
dilakukan bila perlu dan sebagai terapi tambahan dari
insisi eksternal
+
Insisi Moshers
+
KOMPLIKASI
Berbagai komplikasi dapat terjadi sebagai akibat keterlambatan
diagnosis, penatalaksanan yang tidak tepat dan tidak adekuat

Proses infeksi menjalar secara hematogen, limfogen dan


langsung (perkontinuitatum) ke daerah sekitarnya

Penjalaran ke superior bisa menyebabkan komplikasi intrakranial

Ke inferior menyebabkan nekrosis pembuluh karotis yang bisa


menyebabkan ruptur sehingga terjadi perdarahan hebat

Mediastinis terjadi jika infeksi sampai ke mediastinum yang bisa


berlanjut menjadi sepsis
+
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai