Anda di halaman 1dari 61

Diare Akut Pada Anak

Pendahuluan
Merupakan penyebab
utama morbiditas dan
mortalitas anak
dinegara berkembang.

Aspek terpenting Disebabkan infeksi


adalah mencegah oleh virus, bakteri
terjadinya dehidrasi atau parasit.

Diare virus
umumnya bersifat
self limiting
BAB dengan konsistensi
yang lebih lunak atau
cair dengan frekuensi 3
kali atau lebih dalam 24
jam

Diare
Klasifikasi
Berdasarkan lama kejadian :
Diare akut  diare yang berlangsung < 14 hari

Prolonged diare 7 sampai < 14 hari


(merupakan bagian dari diare akut)

Diare kronik/persisten berlangsung ≥ 14 hari

Diare persisten adalah diare yang disebabkan oleh


infeksi, awalnya bersifat akut namun kemudian melanjut
sampai ≥ 14 hari

Diare kronik dibedakan dari diare persisten


berdasarkan etiologinya yaitu disebabkan non infeksi
Epidemiologi
WHO dan Unicef

2 milyar kasus diare didunia setiap tahun di 1,9 juta terjadi pada anak dibawah 5 tahun
dunia, setiap tahun3.

85% kematian terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan.

Puncak insiden usia 6-24 bulan.

Di Indonesia
morbiditas  195 per 1000 tertinggi diantara Negara Mortalitas tahun 2007
penduduk. ASEAN mencapai 42%.

Data di padang tahun 2011

11.653 kasus balita sebanyak 4.755 kasus


Penularan
Faktor Risiko faktor penjamu

Tidak membuang tinja anak


Menurunnya motilitas usus
atau bayi dengan benar.

Berkurangnya keasaman
Tidak mencuci tangan
lambung,
penggunaan botol susu dan
penggunaan air minum yang Imunodefisiensi dan
tercemar imunosupresi

tidak ASI ekslusif pada 4-6


bulan. gizi kurang
Etiologi

Di negara berkembang kuman patogen penyebab


penting diare akut pada anak-anak yaitu:
Rotavirus, Escherichia coli enterotoksigenik,
Shigella, Campylobacter jejuni dan
Cryptosporidium

Penyebab utama diare akut


adalah rotavirus (55%)
Patogenesis
Virus
Menyerang Villus Disfungsi absorbsi usus halus terganggu.

Villus mengalami atrofi

Cairan dan makanan yang tidak tercerna akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus

Hiperperistaltik usus

Diare
Manifestasi klinis
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan fisik

lama diare
frekuensi
berat badan
volume
konsistensi
warna
bau Vital sign
ada / tidak lendir dan darah.
Bisa disertai muntah
Kencing
Selanjutnya dicari tanda-
Makanan dan minuman yang diberikan tanda utama dehidrasi
Demam atau penyakit lain
Tanda dehidrasi
PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI
Menurut WHO
Laboratorium

• darah lengkap Urine


• Elektrolit
• AGD • Urine lengkap
• Glukosa • kultur dan sensitivity test
• Kultur dan sensitivity test

Darah
Feses
pH feces ≤ 5,5
atau reducing Parasitologi Eritrosit
substances
positif

leukosit PMN. Kultur Laktoferin

Multiplexed
Anion gap feces Antigen virus
nucleic acid
tesT
5 pilar Penatalaksanaan diare

1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru


2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua
1. Rehidrasi dengan menggunakan
oralit baru
Berikan segera bila anak diare, untuk
mencegah dan mengatasi dehidrasi.

Rehidrasi dengan oralit baru, dapat


mengurangi rasa mual dan muntah. Komposisi oralit
baru
Dosis oralit : Oralit baru Mmol
osmolaritas rendah /L
< 2 tahun  50-100 ml tiap kali BAB
Natrium 75
> 2 tahun  100-200 ml tiap kali BAB
Klorida 65
Glucose, anhydrous 75
Kalium 20
Sitrat 20
Total osmolaritas 245
2. Zinc diberikan 10 hari berturut-turut
Meningkatkan absorpsi air dan
elektrolit, regenerasi epitel usus
& brush border apical dan
meningkatkan respon imun yang
mempercepat pembersihan
pathogen dari usus.
Mengurangi lama dan beratnya
diare, menurunkan frekuensi dan
volume buang air besar sehingga Dosis zinc
dapat menurunkan risiko -Anak usia < 6 bulan 10 mg/hari
terjadinya dehidrasi pada anak.
-Anak usia > 6 bulan 20 mg/hari
Dapat mengembalikan nafsu
makan anak.
3. ASI dan makanan tetap
diberikan

Makanan yang diberikan


sesuai dengan umur anak
dengan menu yang sama
pada waktu anak sehat dan
jumlah makanan ditingkatkan
setelah anak sehat.
ASI dilanjutkan,
Jika anak mendapat susu
formula, ganti susu formula
dengan formula bebas laktosa
(contoh SGM LLM+ atau SGM
soya)
4. Antibiotika selektif
Antibiotika hanya diberikan bila ada
indikasi seperti diare berdarah,
karena akan menganggu
keseimbangan flora usus dan
Clostridium difficile sehingga diare
sulit disembuhkan, selain itu juga
dapat menyebabkan resistensi
kuman terhadap antibiotik.
Hanya sebagian kecil (10 – 20%)
yang disebabkan oleh bakteri
patogen seperti V. cholera, Shigella,
Enterotoksigenik E. coli,
Salmonella, Camphylobacter dan
sebagainya.
5. Nasehat

Nasehat kepada orang tua


atau pengasuh untuk segera
kembali jika demam, BAB
berdarah, berulang, makan
atau minum sedikit, sangat
haus, diare makin sering
atau belum membaik dalam
3 hari
Terapi cairan dan
elektrolit

diare tanpa dehidrasi dehidrasi ringan sedang  dehidrasi berat, cairan


diberikan cairan 10
oralit 75 cc/kgBB (3 jam I/ intra vena. Anak dapat
ml/kgBB dengan cara 1
NGT, kecepatan 20 minum diberikan oralit 5
sendok setiap 1 sampai 2
ml/kgBB/jam ml/kgBB/jam
menit

Ringer Laktat dengan dosis


usia > 12 bulan : 30
100ml/kgBB usia < 12
ml/kgBB (½ jam I),
bulan : 30 ml/kgBB (1 jam
dilanjutkan 70 ml/kgBB
I), dilanjutkan 70 ml/kgBB
(2,5 jam)
(5 jam berikutnya)
Tanpa dehidrasi
TRO (Terapi Rehidrasi Oral)
• Oralit, air tajin, larutan gula garam, kuah sayur-sayuran
• 10 ml/kgBB atau untuk anak usia < 1 tahun adalah 50 – 100 ml,
• 1 – 5 tahun adalah 100 – 200 ml,
• 5 – 12 tahun adalah 200 – 300 ml
• dewasa adalah 300 – 400 ml setiap BAB.
DEHIDRASI RINGAN SEDANG
TRO (Terapi Rehidrasi Oral)

Terapi rehidrasi oral dengan oralit. Jumlah oralit yang


diberikan 3 jam pertama 75 cc/kgBB, atau melalui
nasogastrik dengan volume yang sama dengan
kecepatan 20 ml/kgBB/jam.
Dehidrasi berat
• Penderita diare dehidrasi berat harus dirawat di puskesmas
atau Rumah Sakit.
• cairan Ringer Laktat dosis 100 ml/kgBB.
• Cara pemberiannya :
< 1 tahun : 1 jam pertama 30 cc/kgBB, diLanjutkan 5 jam
berikutnya 70 cc/kgBB.
>1 tahun : ½ jam pertama 30 cc/kgBB dilanjutkan 2 ½ jam
berikutnya 70 cc/kgBB.
Mencegah penyebaran kuman
pathogen penyebab diare
(pemberian ASI yang benar, air
bersih, mencuci tangan dengan
sabun sehabis BAB dan sebelum
makan, penggunaan jamban)
Pencegahan
Memperbaiki daya tahan tubuh
penjamu (host)
LAPORAN
KASUS
Identitas Pasien

Nama : Dzakia
Anak ke :3
Umur : 4 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Nama ayah / ibu : E/S
Alamat : Pekan kamis, Bukittingi
Tanggal masuk : 13 Agustus 2018
Keluhan Utama

Seorang pasien permpuan umur 4 tahun 3


bulan dirawat di bangsal Anak RSUD Achmad
Muchtar Bukittinggi sejak tanggal 13 agustus
2018 dengan keluhan utama :

BAB encer sejak 1 hari yang lalu sebelum


masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang

BAB encer sejak 1 hari yll, frekuensi 10x


sehari, jumlah 1 gelas, konsistensi cair,berbau
anyir, tidak berlendir, dan tidak disertai darah

Muntah sejak 12 jam yang lalu, frekuensi 10x


sehari sebanyak 50 cc berisi apa yang di
makan
Demam sejak 6 jam yang
lalu terus menerus, tidak
berkeringat, tidak menggigil
dan tidak disertai kejang

Muntah sejak 4 hari yang


lalu, frekuensi 5x sehari
sebanyak 50 cc berisi apa
yang di makan
nafsu makan menurun semenjak sakit, pasien
terlihat sering haus

Penurunan berat badan tidak ada

Sesak nafas tidak ada

Batuk tidak ada

BAK warna dan konsistensi biasa


Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah menderita keluhan


yang sama seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga mengalami


keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Persalinan

Pasien lahir cukup bulan lahir spontan


ditolong dengan bidan, berat lahir 3000
gr, panjang lahir 48 cm, saat lahir
langsung menangis

Kesan : riwayat persalinan normal


Riwayat Makanan dan Minuman

Bayi : ASI ekslusif sampai usia 2 tahun, susu formula


sampai sekarang, buah biskuit 8 bulan, nasi tim 8 bulan ,
bubur susu tidak ada.

Anak : Makan 2x sehari, tidak menghabiskan 1 porsi


Daging 2x seminggu
Ikan 2x seminggu
Telur 2x seminggu
Sayur 4x seminggu

Kesan : Asupan nutrisi baik


Riwayat Imunisasi
Imunisasi Dasar/Umur Booster/Umur
BCG 1 bulan
DPT :
1. 2 bulan
2. 3 bulan
3. 4 bulan
Polio :
1. 2 bulan
2. 3 bulan
3. 4 bulan
Hepatitis B :
1. 2 bulan
2. 3 bulan
3. 4 bulan
Haemofilus influenza B :
1. 2 bulan
2. 3 bulan
3. 4 bulan

Campak 9 bulan

Kesan : Imunisasi dasar lengkap booster tidak ada


Riwayat pertumbuhan Umur Riwayat gangguan Umur
dan perkembangan perkembangan mental

Ketawa 3 bulan Isap jempol -


Miring -
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Gigit kuku -
Tengkurap - Seringmimpi -
Duduk 5 bulan Mengompol -
Merangkak 10 bulan Aktif sekali -
Kesan : Tidak ada gangguan tumbuh kembang
Berdiri 10 bulan Apatik -
Lari 12 bulan Membangkang -
Gigi pertama - Ketakutan -
Bicara 1 tahun 8 bulan Pergaulan jelek -
Membaca Kesukaan belajar -
Prestasi di sekolah

Kesan : tidak ada gangguan tumbuh kembang


Riwayat Keluarga

Ayah Ibu
Nama E S

Umur 46 Tahun 39 TAHUN

Pendidikan PNS SMA

Pekerjaan Pedagang IRT

Penghasilan - -

Perkawinan 1 1

Penyakit yang pernah - -


diderita
Saudara Kandung

No Saudara Kandung Usia Keadaan


1 N 16 tahun Sehat
2 A 11 tahun Sehat
Riwayat perumahan dan lingkungan

Rumah tempat tinggal : Permanen


Sumber air minum : Sumur
Buang air besar : Di dalam rumah (WC)
Pekarangan : Cukup luas
Sampah : Dibuang di TPS

Kesan : Higiene dan sanitasi baik


Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sakit sedang


Kesadaran : CMC
Tekanan darah : 110/70
Frekuensi nadi : 90 x/menit
Frekuensi napas : 24X/menit
Suhu : 38,3°C
Edema : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Anemia : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Berat badan : 15 kg
Tinggi badan : 95 cm
BB/U : (-2)-(-3) sd
TB/U : < (-3) sd
BB/TB : 0-1 sd
Status Gizi : Gizi baik
Pemeriksaan Fisik

Kepala : bulat, normocephal, ubun-ubun ada sedikt cekung


Rambut : hitam, tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata
tampak sedikit cekung, air mata ada
Telinga : tidak ada kelainan, terdapat sedikit serumen
Hidung : napas cuping hidung tidak ada
Tenggorok : T1-T1 hiperemis (-), dinding belakang faring
hiperemis (-)
Gigi dan mulut: mukosa bibir dan mulut kering,gigi tidak ada
caries
Leher : JVP 5-2 CMH2O, pembesaran KGB (-),
pembesaran kelenjer tiroid (-)
Pemeriksaan Fisik

Paru
Inspeksi : normochest,simetris kiri = kanan, ratraksi (-)
Palpasi : fremitus taktil sama kiri dan kanan
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru,
Auskultasi : bronkovesikular, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba 2 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas kanan : RIC IV Linea Parasternalis dextra
Batas Atas : RIC II Linea Parasternalis Sinistra
Batas Kiri : RIC V Linea midclavikularis Sinistra
Auskultasi : reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi : Distensi (-),
Palpasi : Soepel,Turgor baik, hepar dan lien tidak
teraba,turgor baik
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU meningkat

Punggung : tidak ditemukan kelainan


Genitalia : anus : eritema natum (-)
Kulit : hangat, sianosis (-), ikterik (-),
udem (-)
Ekstremitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium (11 Agustus 2018)

Hb : 12,5 g/dl
Leukosit : 11.690/mm3
Ht : 36,2 %
Trombosit : 515.000 /mm3
Diagnosis

Diagnosis kerja:
Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan - Sedang
Penatalaksanaan

Kegawatdaruratan:
IVFD dextr0se 5%+NaCl 0,9% 20 tpm (Makro)

Nutrisi
ML 1500 KKAL

Medikamentosa
ZINK tablet 1x20 mg

Edukasi :
-Jelaskan kepada orang tua bahwa pasien menderita peradangan
saluran cerna karena higenitas kurang
-Anjurkan orang tua untuk menjaga kebersihan
DISKUSI
Identitas

Anamnesis

Perempuan,
4 tahun 3
bulan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Penunjang Fsiik
Anamnesis

BAB encer

Nafsu
makan Anamnesis demam
menurun

muntah
Pemeriksaan Fisik

Mukosa mulut
Ubun-ubun
dan bibir
cekung
terlihat kering

Mata tampak
cekung
Imunisasi

Imunisasi Imunisasi
Tidak ada
dasar booster
Tata Laksana

Kegawatd
aruratan: medikam
13 NUTRISI :
IVFD entosa:
agustus ML 1500 edukasi
2018 Dextrose Zink 1x20
kkal
+NaCL mg
20 TPM
Prognosis

Quo ad vitam Quo ad


bonam  bukan functionam
penyakit bonam 
mengancam gangguan
nyawa aktivitas (-)

Quo ad
sanationam
dubia ad bonam
 sembuh
sempurna / aktif
kembali

Anda mungkin juga menyukai