Aggi Fitiyaningsih
1820221131
Pembimbing
dr. Salikur K, M. Biomed, Sp.KJ
Obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP)
dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku
TERBAGI MENJADI :
01 02 03 04
Antipsikotik
Klasifikasi Antipsikotik
• Mulut kering
• Haus
• Mual, muntah , diare
• Kelemahan otot
• Poliuria
• Tremor halus
• Hypotiroidsm
• Peningkatan BB
• Oedem tungkai
• Metalic taste
• Lekositosis
• Gangguan daya ingat dan konsentrasi
03:
Obat Anti ansietas
Indikasi
Menghilangkan rasa cemas
Menghilangkan keadaan psikosomatik yang berhubungan dengan
rasa cemas
Antikonvulsi
Pelemas otot
Induksi anestesi umum
Klasifikasi
Benzodiazepin Non Benzodiazepin
○ Diazepam ○ Sulpiride
○ Chlordiazepoxide ○ Buspirone
○ Lorazepam
○ Clobazam
○ Bromazepam
○ Alprazolam
Obat antiansietas
mekanisme kerja benzodiazepin
o Benzodiazepin berikatan spesifik dengan reseptor GABA (+) inhibisi neuron
GABA hiperaktivitas mereda
Farmakodinamik
o Efek antiansietas diazepam terjadi pada kadar 300-400 ng/ml, klordiazepoksid pada kadar
750-1000 ng/ml
o Lewat sawar plasenta
o Terdapat di ASI
o Berpengaruh pada bayi
Efek samping
Sedasi
Relaksasi otot
Henti obat mendadak rebound phenomena
Ketergantungan – pada dosis tinggi dan jangka waktu lama (>3 mgg)
Reaksi toksik kordiazepoksid: rash, mual, nyeri kepala, fungsi seksual ↓,
vertigo
Intoksikasi
Kontraindikasi alkohol (efek depresi ↑), gangguan pernapasan
Pemilihan sediaan antiansietas
Pengobatan dimulai dengan obat yang paling efektif, efek samping ↓, tidak boleh
diberikan terus-menerus karena dapat menyebabkan adiksi dan sindrom withdrawal
dan toleransi
Prinsip Terapi
04:
Obat Antidepresi
Pendahuluan
Anti depresan adalah kelompok obat yang heterogen dengan efek utama
mengendalikan gejala depresi.
Hipotesis terjadinya gejala depresi di sebabkan rendahnya kadar neurotransmitter di
neuron pasca sinaps.
• Mekanisme kerja :
- menghambat "re-uptake aminergic neurotransmiter"
- menghambat penghancuran oleh enzim "monoamine oxidase“
Sehingga terjadi peningkatan jumlah "aminergic neurotransmiter, pada celah sinaps neuron
tersebut yang dapat meningkatan aktivitas reseptor serotonin
Klasifikasi obat
Trisiklik
Bersifat serotonergik dengan menghambat ambilan kembali neurotransmiter yang di lepaskan dari neuron ke prasinaps ke celah
sinaps tapi ambilan kembali tersebut tidak bersifat selektif. Dengan demikian kemungkinan muncul berbagai efek samping yang
tidak di harapkan dapat terjadi.
MAOI
Bekerja menghambat enzim monoaminase, yang memetabolisme serotonin sehingga jumlah serotonin yang di lepaskan ke celah
sinap bertambah dan dengan demikian yang di teruskan pasca sinaps juga akan bertambah.
SNRI
Bekerja dengan menghambat ambilan kembali neurotransmiter norepineprin pasca sinaps meningkat
Antidepresi trisiklik
Efek samping tetrasiklik
" atropine toxic syndrome " dengan gejala:
Eksitasi SSP, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, toxic confusional state (confution, delirium,
disorientation)
Efek Farmakodinamik
○ Efek psikologik
○ Susunan Saraf Otonom
○ Kardiovaskular
Selective serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI)