Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI

LAPORAN KASUS
- Post ORIF Digiti IV Manus Sinistra
ec Fraktur Tanpa Komplikasi-
Putri Chairunnisa (1910221019)

Pembimbing: dr. Ilma Fiddiyanti, Sp.Rad

Kepaniteraan Klinik Departemen Radiologi


RSUD Cilegon
Banten
Periode 26 Oktober – 14 November 2020
Tn. S, 52 thn

KU: kontrol fraktur manus digiti IV sinistra post orif ec terkena ekor ikan pari

RPS: RPD RPK RSOS-EK


• bekas operasi tidak nyeri, tidak merah, tidak • Keluhan • Tidak ada • pekerjaan: buruh
panas, tidak bengkak, tidak ada keluar belum yang • rutin olahraga
cairan atau nanah, tidak baal pernah mengalami • jarang beli makan diluar
• jari bekas operasi masih kaku digerakkan dirasakan yang sama rumah
• demam disangkal sebelumnya • DM (-) • Pasien merokok sudah lama
• sebelumnya jari luka terkena ekor ikan pari • DM (-) • HT (-) • Anak: 2
di bulan agustus, pasien kemudian pergi ke • HT (-) • Alergi (-)
faskes primer dan hanya diberi obat salep, • Alergi (-)
dan sebulan kemudian(september) karena • Riw. Op 1x
keadaan jari memburuk (busuk, keluar jari manis
nanah), pasien dirujuk ke RS untuk tangan kiri
penanganan lukanya dan dilakukan operasi
pada lukanya
Pemeriksaan Fisik
• KU: tampak sakit ringan • Status Lokalis: digiti IV manus
• Kesadaran: Compos Mentis sinistra
- Tumor (-)
• Tanda Vital - Rubor (-)
- TD: - - Dolor (-)
- S: 37C - Fungsiolaesa (+): kaku utk plantar
- N: 70x/mnt flexi
- RR: 18 x/mnt
• Status Generalisata : dbn
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah tepi tidak dilakukan
• Rontgen Manus Sinistra PA dan OBLIQUE
Expertise Foto
• Kedudukan tulang baik Kesimpulan:
• Tampak fraktur di os phalang • Pen & screw terpasang baik
digiti IV manus sinistra • Tak tampak tanda-tanda
• Pen & screw terpasang baik osteomielitis
• Sendi dan celah sendi baik
• Jaringan lunak bengkak
Diagnosis: Post ORIF Digiti IV
Manus Sinistra ec Fraktur Tanpa
Komplikasi
Planning: Lanjutkan kontrol rutin
Osteomielitis
Penjelasan singkat
1. Identifikasi
• Nama
• Usia
• Jenis Kelamin
• Tanggal Pemeriksaan
• No. RM/ No. Rontgent
2. Proyeksi
• AP (Anteroposterior)
• Lateral
• Obliques
• PA (Posterioranterior)
3. Klinis: autoanamnesis
4. Artefak
5. Tercakup semua
6. Tidak goyang
7. Orientasi
• Kiri/Kanan

Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” jakarta


Prinsip Umum:
Cara Menafsirkan Radiografi
RULES OF TWO • 2 posisi proyeksi  proyeksi dilakukan sekurang kurangnya 2
• 2 sendi pada anggota gerak dan tungkai harus di foto, di atas dan di bawah
sendi yang mengalami fraktur
• 2 sisi: bandingkan sisi lainnya (hanya kasus sulit)
• 2 trauma, pada trauma yang hebat sering menyebabkan fraktur pada dua
daerah tulang.
• 2 kesempatan: bandingkan film saat ini dengan film lama
• 2 kunjungan: ulangi film setelah prosedur atau setelah interval
• 2 pendapat: minta pendapat kolega
• 2 catatan: tuliskan temuan klinis dan radiografi
• 2 spesialis: mendapat laporan radiologis formal
• 2 pemeriksaan: jangan lupakan tes lain seperti ultrasonografi, computed
tomography, magnetic resonance imaging, dan pemindaian tulang isotop

Fundamentals of radiology. In Fundamentals of Surgical Practice


ABCS
Anatomic appearance / Alignment abnormalities Bony mineralization and texture abnormalities Cartilage (Joint Space) abnormalities Soft Tissue Abnormalities

Otot : ukuran dari gambaran jaringan lunak

Struktur tulang : ukuran dan jumlah tulang Densitas tulang Menilai lebar celah sendi : menyempit atau melebar

Kapsul sendi: normalnya tidak terlihat

Kontur tulang: permukaan dan kontinuitas garis tulang Tekstur tulang: struktur trabekula Permukaan Tulang subchondral

A B C S
Periosteum : normalnya tidak terlihat, normal jika terlihat saat
penyembuhan fraktur

Perubahan densitas tulang


Kedudukan tulang antar tulang : normal tidak ada dislokasi, Lempeng epifisis : ukuran dan relativitasnya sesuai umur
fraktur dan subluksasi tulang.

Temuan lain pada jaringan lunak

How to Interpret Radiographs. ABC of Emergency Radiology


Dalam pembacaan foto rontgen perlu adanya beberapa kelengkapan yang harus disebutkan meliputi:

• Lokasi: nama tulang yang terlibat dan


bagian tulang yang terlibat.
• Jenis fraktur
• Displacement
• Angulasi, arah bahwa sudut titik fraktur
digunakan untuk menggambarkan posisi
fraktur
• Rotasi Fragmen
LENGAN BAWAH PA-setelah 1. Pasien masuk ke dalam
cedera Duduk-dengan lengan dalam kamar pemeriksaan, letakkan
posisi Pronasi kaset di atas tempat kaset.
Sejajarkan arah sinar
terhadap susunan kaset
tersebut.
2. Posisikan pasien. Telapak
tangan harus menghadap ke
bawah, siku ditekuk tegak
lurus, seperti pada gambar,
dan lengan atas sejajar
dengan tempat kaset.
3. Pusatkan sinar dan sejajarkan
lagi arah sinar jika mungkin.
4. Pajankan sinar X.
Jika Posisi AP maka posisi
tangan menghadap atas /
supinasi

The WHO Manual of Diagnostic Imaging: Radiographic Technique and Projections)


LENGAN BAWAH
LATERAL- setelah
cedera 1. Pasien masuk ke dalam
kamar pemeriksaan, letakkan
kaset di atas tempat kaset.
Sejajarkan arah sinar
terhadap susunan kaset
tersebut.
2. Posisikan pasien. Pasien
berdiri atau duduk (yang lebih
nyaman bagi pasien). Ibu jari
harus terletak paling atas.
3. Pusatkan sinar dan sejajarkan
lagi arah sinar jika mungkin.
4. Pajankan sinar X.

The WHO Manual of Diagnostic Imaging: Radiographic Technique and Projections)

Anda mungkin juga menyukai