TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1.1.3 Tanda dan Gejala Penyakit Cholelithiasis (Muttaqin & sari, 2013)
1.1.3.1 Perut atas, epigastric, atau sakit abdominal kanan
atas yang dapat menyebar ke bahu kanan
1.1.3.2 Rasa sakit pada Right Upper Quadrant (RUQ)
meningkat dengan palpasi abdomen kanan atas
selama inspirasi (tanda Murphy) menyebabkan pasien
berhenti mengambil napas panjang
1.1.3.3 Mual dan muntah, terutama setelah makan makanan
berlemak
1.1.3.4 Selera makan hilang
1.1.3.5 Demam
1.1.3.6 Udara bertambah pada saluran usus (bersendawa,
kentut)
1.1.3.7 Kulit gatal gatal karena terbentuknya garam empedu
1.1.3.8 Feses berwarna merah tanah liat karena kurangnya
ulobilinogendi dalam usus (biasanya dikonversi dari
bilirubin yang telah diblok dengan aliran empedu)
1.1.3.9 Penyakit kuning- kulit berwarna kekuningan dan
membran mukosa berubah warna
1.1.3.10 Icterus- perubahan warna menjadi kekuningan
pada sklera (putih pada mata)
1.1.3.11 Urin berwarna gelap dan berbusa karena ginjal
beusaha membersihkan bilirubin.
Presipitasi / pengendapan
Batu tersebut tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan operasi
Kriteria evaluasi:
-secara subjektif pernyataan nyeri berkurang atau teradaptasi
-skala nyeri 0-1 (0-4)
- TTV dalam batas normal, wajah pasien rileks.
Intervensi Rasional
Kaji nyeri dengan pendekatan Bila pasien mengalami skala nyeri 3 (0-
PQRST 4), ini merupakan periingatan yang
perlu diwaspadai karena memberikan
manifestasi klinik yang bervariasi dari
komplikasi pasca bedah kolesistektomi
Kriteria evaluasi:
-membuat pilihan diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam situasi individu
-menunjukkan peningkatan berat badan
Intervensi Rasional
Kaji status nutrisi pasien, turgor kulit, Memvalidasi dan menetapkan derajat
berat badan, derajat penurunan berat masalah untuk menetapkan pilihan
badan, integritas mukosa intervensi yang tepat
oral,kemampuan menelan, riwayat
mual atau muntah, dan diare
Kaji pengetahuan pasien tentang Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh
intake nutrisi kondisi sosial ekonomi pasien.
Pertahankan kebersihan mulut Akumulasi partikel makanan dimulut
dapat menambah bau dan rasa tak
sedap yang menurunkan napsu makan
Beri diet sesuai kondisi klinik atau Diet yang diterapkan segera setelah
tingkat toleransi suatu serangan yang kuat biasanya
dibatasi oleh makanan cair dan rendah
lemak.
Beri diet pascabedah kolesistektomi Diet pasien dapat berupa diet rendah
lemak, tinggi karbohidrat dan protein
yang diberikan segera sesudah
pembedaahan
Berikan makan dengan perlahan pada Pasien dapat berkonsentrasi pada
lingkungan yang tenang mekanisme makan tanpa adanya
distraksi atau gangguan dari luar
Kolaborasi dengan ahli diet untuk Merencanakan diet dengan kandungan
menetapkan komposisi dan jenis diet nutrisi yang adekuat untuk memenuhi
yang tepat kebutuhan energi dan kalori.
Monitor perkembangan berat badan Penimbangan berat badan dilakukan
sebagai evaluasi terhadap intervensi
yang diberikan.
Aktual/Resiko pola nafas tidak efektif b.d. nyeri pasca –kolesistektomi ada saat
ekspansi paru-paru
Tujuan : Dalam waktu 1X24 jam tidak terjadi perubahan pola napas.
Kriteria Evaluasi :
- Laporan secara subyektif tidak sesak napas,bisa bernapas oktimal tanpa
disertai nyeri pada insisi luka.
- RR dalam batas normal 16-20 X per menit
- Pemeriksaan gas arteri pH 7,40 ± 0,005 , HCO3 24 ± 2 mEq/L, dan PaCO2 40
mmHg.
- kadar elektrolit normal.
Intervensi Rasional
Kaji faktor penyebab pola napas tidak Mengidentifikasi untuk mengatasi
efektif. penyebab dasar dari penurunan
ekspansi pasca bedah kolesistektomi.
Pasien yang menjalani pembedahan
saluran bilier cenderung mengalami
komplikasi paru seperti pada semua
pasien dengan insisi abdomen bagian
atas.pasien harus diingatkan untuk
menarik napas dalam setiap jam agar
paru - paru dapat berkembang penuh
dan terjadinya atlektasis dapat
dicegah.ambulasi yang dini mencegah
komplikasi paru disamping komplikasi
lain,seperti tromboflebitis.komplikasi
paru lebih cenderung terjadi pada
pasien lansia dan obesitas.
Istirahatkan pasien dengan posisi Posisi fowler akan meningkatkan
fowler ekspansi paru optimal.Istirahat akan
mengurangi kerja
jantung,meningkatkan tenaja cadangan
jantung,dan menurunkan tegangan otot
abdominal sehingga dapat menurunkan
respons nyeri pasca bedah
Manajemen lingkungan tenang dan Lingkungan tenang akan menurunkan
batasi pengunjung. stimulus nyeri eksternal dan
pembatasan pengunjung akan
membantu meningkatkan kondisi
oksigen ruangan yang akan berkurang
apabila banyak pengunjung yang
berada di ruangan
Beri kosigen 3 liter/menit. Terapi pemeliharaan untuk kebutuhan
oksigenasi.
Ajarkan dan bantu menyangga sekitar Menurunkan penarikan pada kulit akibat
luka pasien pada saat latihan napas peningkatan intraabdomen sekunder
dalam. dan batuk akan menurunkan stimulus
nyeri dan pasien mendapat
dukungan,serta kepercayaan diri untuk
melakukan pernapasan diafragma
karena pada kondisi klinik sebagian
besar pasien pascabedah takut untuk
melakukan latihan pernapasan
diafragma.
Ajarkan mengatur posisi atau Posisi disesuaikan dengan toleransi
menggunakan bantal apabila pasien pasien pasca bedah.Biasanya posisi
mengalami nyeri saat melakukan fowler atau miring ke sisi yang sehat
pernapasan dalam. atau duduk dengan menggunakan
bantal dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan menurunkan
respons nyeri pada pasien.
Kolaborasi Tujuan intervensi keperawatan pada
Pantau data laboratorium alkalosis adalah menurunkan pH
analisis gas darah sistemik sampai ke batas yang aman
berkelanjutan. dan menanggulangi sebab-sebab
alkalosis yang mendasarinya.Dengan
monitoring,perubahan dari analisis gas
darah berguna untuk menghindari
komplikasi yang tidak diharapkan.
BAB 1
Pendahuluan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah medical bedah
keperawatan I dan mendapatkan gambaran tentang penyakit
cholelithiasis
1.2.2 Tujuan khusus
1.2.2.1 untuk mengetahui dan mengerti akan pengertian cholelithiasis
1.2.2.2 untuk mengetahui penyebab dari cholelithiasis
1.2.2.3 untuk memahami tanda dan gejala cholelithiasis
1.2.2.4 untuk memahami patofisiologis cholelithiasis
1.2.2.5 untuk memahami pemeriksaan penunjang cholelithiasis
1.2.2.6 untuk memahami komplikasi cholelithiasis
1.2.2.7 untuk memahami penatalaksanaan cholelithiasis
1.2.2.8 untuk memahami pemberian asuhan keperawatan klien
cholelithiasis
BAB 3
Kesimpulan
DI SUSUN OLEH :
YOGYAKARTA
2019