Anda di halaman 1dari 17

Diagnosis dan Tatalaksana

Terkini Tuli Mendadak


Prof.Dr.dr. Jenny Bashiruddin,Sp.THT-KL(K)
Pendahuluan
Tuli mendadak
Definisi : Onset cepat sensasi subjektif gangguan pendengaran
(dalam 72 jam) pada 1 atau kedua telinga
Merupakan suatu kegawat daruratan medis
Mengindikasikan suatu fungsi abnormal dari koklea, saraf pendengaran atau pusat
auditori dan prosesing
DETEKSI SEGERA sangat penting !!!
Jenis tersering adalah Tuli saraf mendadak (Sudden sensorineural hearing
loss/SSNHL)
Memiliki Window of time untuk keberhasilan intervensi medis untuk pemulihan
pendengaran dan / atau mengurangi tinnitus  meningkatkan QOL yang signifikan
Chandrasekhar SS et al. Clinical Pactice Guideline: Sudden Hearing loss (Update) Executive Summary. American academy of otolaryngology- Head and Neck Surgery.2019;16:195-210
Attanasio G, Russo FY, Di Porto E, Cagnoni L, et al. Prediction of hearing recovery in sudden deafness treated with intratympanic steroids. Acta Otorhinolaryngologica Italica.2018;38:453-459.
Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam Med.2021;34:216-223
Pendahuluan
Kasus : 5-27/100.000 pasien per tahun
Insiden : 11/100.000 usia< 18 th, 77/100.000 age > 65 th
Laki: Perempuan: 1,07:1, usia > 65 th  1,30:1
Etiologi  90% : idiopatik
 10% : neoplastik, infeksi, autoimun, neurologik, ototoksik
Teori Umum peyebab: infeksi virus, ruptur membran koklea, trauma
vaskular
32%-65% kasus perbaikan spontan (cenderung terjadi dalam 2 minggu
pertama dan probabilitas semakin menurun dalam periode 3 bulan)

Chandrasekhar SS et al. Clinical Pactice Guideline: Sudden Hearing loss (Update) Executive Summary. American academy of otolaryngology- Head and Neck Surgery.2019;16:195-210
Attanasio G, Russo FY, Di Porto E, Cagnoni L, et al. Prediction of hearing recovery in sudden deafness treated with intratympanic steroids. Acta Otorhinolaryngologica Italica.2018;38:453-459.
Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam Med.2021;34:216-223
Peran Dokter dan
Spesialis THT
Peningkatan
Hanya 10-15 % kasus terdiagnosis pada gejala awal
kewaspadaan

Unilateral hearing loss yang


mendadak

Umumnya disertai Tinitus


Gejala klinis spesifik dan/atau vertigo

Pemeriksaan telinga normal


Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a
diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam
Med.2021;34:216-223
Role of Physician and ENT Specialist

Gejala Klinis

2-3%  Tuli bilateral


Berkaitan dengan gejala rasa penuh di telinga, berdenging, dizziness
Ipsilateral tinnitus  gejala paling sering
 penyakit penyerta yang paling sering menetap
Dizziness  30-60% kasus

Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a


diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam
Med.2021;34:216-223
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi kanalis akustikus, membran timpani, dan pemeriksaan saraf
kranial  hasil otoskop umumnya NORMAL

• Pemeriksaan garpu tala  metode reliable

Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a diagnostic and therapeutic emergency. J Am
Board Fam Med.2021;34:216-223
Audiometri
Evaluasi paling akurat
Diagnosis SSNHL penurunan > 30 dB pada 3 frekuensi berurutan
 Evaluasi audiometri periode : 14 hari dan evaluasi
berkala
Evaluasi : Audiometri nada murni dan Audiometri tutur

Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a


diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam
Med.2021;34:216-223
Chandrasekhar SS et al. Clinical Pactice Guideline: Sudden Hearing
loss (Update) Executive Summary. American academy of
otolaryngology- Head and Neck Surgery.2019;16:195-210
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
o Evaluasi : autoimun, hiperlipidemia, fungsi tiroid

Pencitraan
MRI  evaluasi kondisi patologis retrokoklea (vestibular
schwannoma : 2,5%)

Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a


diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam
Med.2021;34:216-223
Chandrasekhar SS et al. Clinical Pactice Guideline: Sudden Hearing
loss (Update) Executive Summary. American academy of
otolaryngology- Head and Neck Surgery.2019;16:195-210
Tatalaksana
Steroid sistemik
Pemberian steroid per oral dimulai dalam 2 minggu setelah gejala
muncul (prognosis paling baik)
Efek terapi steroid berkurang jika dimulai setelah 4-6 minggu onset.
 Kontraindikasi: diabetes tidak terkontrol yang bergantung dengan
insulin, TB, atau ulkus peptikum
Dosis rekomendasi:
Prednison oral: 1 mg/kgBB/hari dosis tunggal (dosis
maksimal 60mg/hari, dosis diturunkan bertahap)  dalam
14 hari
Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing
Metilprednisolon : 48 mg
loss: a diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board
Fam Med.2021;34:216-223 Dexametason : 10 mg
Tatalaksana
Steroid Sistemik

Efek samping: pandangan kabur, glaukoma, peningkatan BB, kelemahan otot,


osteoporosis, rentan infeksi, perburukan diabetes dan hipertensi

61% kasus perbaikan “zona efektif steroid” yang berkaitan dengan tuli
derajat sedang

Penelitian di Jerman : 500 mg/hari selama 3 hari, dilanjutkan dengan


60mg/hari selama 11 hari dibandingkan dengan regimen umum  tidak
terdapat perbedaan manfaat yang bermakna
Marx M et al. International consensus (ICON) on treatment of sudden sensorineural hearing
loss. European Annals of Otorhinolaryngology, Head and Neck diseases. 2017
https://doi.org/10.1016/j.anorl.2017.12.011
2017.
Tatalaksana
Steroid Intra Timpani (IT) Cara pemberian obat
Qiang et al : perbaikan lebih
baik dibandingkan dengan Battaglia et al : tingkat
steroid sistemik (tuli derajat Kombinasi dengan perbaikan lebih baik pada
ringan-sedang) steroid sistemik terapi kombinasi IT dan
Dispenza et al : Steroid oral vs steroid sistemik dibandingkan
steroid IT : tidak terdapat dengan prednisolon dosis
berbedaan bermakna Sebagai terapi tinggi yang diturunkan
Primer perlahan.
Hong et al: Steroid oral vs
steroid IT: Perbedaan signifikan Terapi penyelamatan (dimulai
pada frekuensi nada tinggi Salvage Treatment dari 2 minggu setelah gejala
dengan steroid oral, tidak muncul  modalitas paling
terdapat perbedaan bermakna efektif
pada tingkat penyembuhan
Metaanalisis  perbaikan
Marx M et al. International consensus (ICON) on treatment of sudden sensorineural hearing
audiometri nada murni : 11.54
loss. European Annals of Otorhinolaryngology, Head and Neck diseases. 2017
https://doi.org/10.1016/j.anorl.2017.12.011
dB.
2017.
Tatalaksana
Steroid Intra Timpani (IT)

Dengan guidance otomikroskop, dan pungsi secara


hati-hati pada MT dengan menggunakan jarum
spinal 22-27G  injeksi cairan steroid pada rongga
telinga tengah (konsentrasi tinggi akan tercapai id
telinga dalam dengan absorpsi sistemik yang
minimal).
Dosis pemberian: 0.4-0.8 ml cairan IT hingga 8 sesi,
setiap hari atau 3 kali seminggu, 2 kali seminggu
hingga satu kali per minggu selama 3-4 sesi.

Marx M et al. International consensus (ICON) on treatment of sudden sensorineural hearing loss. European Annals of Otorhinolaryngology, Head and Neck diseases. 2017 https://doi.org/10.1016/j.anorl.2017.12.011
2017.
Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam Med.2021;34:216-223
Chandrasekhar SS et al. Clinical Pactice Guideline: Sudden Hearing loss (Update) Executive Summary. American academy of otolaryngology- Head and Neck Surgery.2019;16:195-210
Pilihan terapi lainnya
Antiviral
Vasoaktif
Vasodilator
Agen Rheologik
Diuretik
Hyperbaric oxygen therapy (HBOT) kombinasi dengan
steroid dalam 2 minggu munculnya gejala atau sebagai
salvage treament
Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam
Med.2021;34:216-223
Chandrasekhar SS et al. Clinical Pactice Guideline: Sudden Hearing loss (Update) Executive Summary. American academy of
otolaryngology- Head and Neck Surgery.2019;16:195-210
Terapi Neuro Rehabilitasi

Target : neuroplastisitas
Metode : Constraint induced sound therapy (CIST)
Efek dari deprivasi suara (constraint/pembatasan) pada
telinga normal bersamaan dengan stimulasi musik (terapi
suara) pada telinga yang terganggu.
Tujuan : mencegah/mengubah pemahaman maladaptif korteks
auditori yang terjadi akibat SSNHL unilateral.

Singh A, Irugu DVK. Sudden sensorineural hearing loss- A contemporary review of management issues. Journal of
otology.2019
Evaluasi

Audiometri  Segera setelah dan dalam 6 bulan pengobatan selesai

Pasien dengan perbaikan sebagian atau tanpa perbaikan dan/atau


tinitus persisten.  rehabilitasi pendengaran dan terapi suportif,
konseling, speech reading, auditory training

Rehabilitasi pendengaran dan peningkatan kualitas hidup  alat bantu


dengar, implan koklea

Prince DPA, Stucken EZ. Sudden sensorineural hearing loss: a diagnostic and therapeutic emergency. J Am Board Fam Med.2021;34:216-223
Prognosis
• Usia : semakin tua  semakin lambat penyembuhan
• Terdapat gejala vertigo saat onset
• Derajat ketulian : tuli berat memiliki prognosis penyembuhan lebih kecil
• Durasi ketulian : terapi yang dimulai setelah satu minggu onset  prognosis lebih baik
• Gambaran audiometri: low and mid-frequency hearing loss memiliki prognosis yang
lebih baik disbanding flat and severe losses.Pola audiogram ascending prognosis lebih
baik disbanding pola descending
• Waktu antara onset dan tatalaksana Angka rekoveri pada minggu pertama : 87%,
minggu kedua : 52%, >3 bulan: <10%
• Penyakit penyerta sistemik  DM, hiperlipidemia, hipertensi  prognosis lebih buruk

Chandrasekhar SS et al. Clinical Pactice Guideline: Sudden Hearing loss (Update) Executive Summary. American academy of otolaryngology- Head and Neck Surgery.2019;16:195-210
Singh A, Irugu DVK. Sudden sensorineural hearing loss- A contemporary review of management issues. Journal of otology.2019
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai