Anda di halaman 1dari 33

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN

DALAM TATALAKSANA TULI


MENDADAK

Oleh:
Zainul A. Djaafar, Sp.THT-KL(K)
RS. Khusus THT - Bedah KL Proklamasi Jakarta Pusat

WEBINAR PRINSIP PENANGANAN TULI MENDADAK


Minggu, 14 Maret 2021
Pukul: 09.00-12.00 1
PENDAHULUAN
TULI MENDADAK atau SUDDEN DEAFNESS (SD)
adalah ketulian yang terjadi secara tiba-tiba,
biasanya unilateral (97%) yang dapat bersifat
ringan, sedang atau berat/ tuli total.
Ketulian dapat dimulai dengan ringan lalu
bertambah berat dalam 1-3 hari mencapai 30dB
atau lebih.

2
PENDAHULUAN
Ketulian/rasa kurang dengardapat terjadi tanpa
ada penyakit/penyebab sebelumnya.
SD berat/total dapat menyebabkan pasien stress,
bingung, menangis sedih karena tidak bisa
berkomunikasi seperti biasa.

Tuli akan dirasa makin sangat menggangu bila


satu telinga yang lain tidak berfungsi dengan baik.

3
PENDAHULUAN

Dengan kata lain, pasien TULI MENDADAK  tiba-tiba


merasa jatuh dalam keadaan sunyi  tidak mendengar
suara disekitarnya dan tidak bisa berkomunikasi seperti
biasa.

Atas dasar demikian KASUS TULI MENDADAK 


dimasukan kedalam kategori KASUS EMERGENSI  Pasien
harus segera mendapatkan pengobatan yang SEGERA,
BENAR dan TEPAT.
4
1. Anatomi Telinga, Jenis dan
derajat ketulian
Jenis ketulian :
1. Tuli Hantar (TH)
2. Tuli Sensorineural (TSN)
3. Tuli Campur (TC)

Derajat Ketulian
1. Ringan -30-40 dB
2. Sedang 40-60 dB
3. Berat 60-80 dB
4. Sangat Berat, > 90 dB

SD  Adalah tuli sensorineural (Tuli Syaraf )


Letak kerusakan  perkiraan terbanyak di koklea ( Rumah Siput )
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Dalam jurnal internasional literatur tertua 1973
(Laringoscope)  topik: SUDDEN IDIOPATHIC
SENSORI-NEURAL HEARING LOSS: SOME
OBSERVATIONS.

Literatur tertua kedua 1975 (Trans Sect Oto-laringol


Am Acad Ophthalmol Otolaryngol)  topik THIRTY
TWO CASES OF SUDDEN PROFOUND HEARING LOSS
OCCURRING IN 1973: INCIDENCE AND PROGNOSTIC
FINDING. 5
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Perhatian Dokter THT Internasional terhadap TULI


MENDADAK cukup besar, terbukti dengan adanya 6 kali
konsensus tentang DIAGNOSTIK dan PENGOBATAN SD
atara lain:
Meksiko (2012), Jerman (2014), Paris (2017) dan Spanyol
(2018).

Insiden TULI MENDADAK 4.000 kasus/tahun di USA


dan di Jerman dengan angka yang lebih tinggi.
6
PENYEBAB SD
Faktor penyebab
- Dikatakan 10-15% tidak diketahui
- Beberapa penyakit yang dapat sebagai
penyebab:
-Virus
-Infeksi
-Auto Immun
-Trauma
-Gangguan system saraf (Tumor Akustik)
7
PENGOBATAN SD
Semua Jurnal melaporkan  pengobatan utama pada SD
adalah CORTICOSTEROID.

CARA PEMBERIAN:
 Oral sistemik
 Intra-vena sistemik
 Intra-timpani (IT)
 Kombinasi sistemik+ intra-timpani.

Beberapa konsensus dan penelitian  cara pemberian


CORTICOSTEROID bisa tunggal atau kombinasi. 8
FAKTOR MEMPENGARUHI PROGNOSIS
HASIL PENGOBATAN
1. Saat OS mendapat pengobatan (maksimal 7 hari
setelah Onset)
2. Umur
3. Derajat Gangguan pendengaran
4. Pola karakteristik audiometri
5. Gejala penyerta: Vertigo, tinnitus.
6. Komorbid: DM (Diabetes Melitus), HT (Hipertensi)
7. Hiperkolesterol (?)
8. Agregasi Trombosit (?)
9. Tinnitus/ Vertigo 9
KRITERIA HASIL PENGOBATAN
Menurut Siegel (Kriteria Siegel)
 Sembuh Sempurna (complete recovery)  ambang
dengar setelah terapi <25 dB (tidak bergantung
pada gain)
 Sembuh partial (partial recovery)  gain ≥ 15 dB
dan ambang dengar setelah terapi 25-45 dB
 Perbaikan minimal (slight improvement)  gain
≥ 15 dB dan ambang dengar setelah terapi <45 dB
 Tidak terdapat perbaikan (No improvement)  gain
<15dB dan ambang dengar setelah terapi <75 dB
10
EFEK SAMPING PENGOBATAN
Efek samping Kortikosteroid:
Pemberian Sistemik:
 Perdarahan serebral
 Infark miokard
 Ischemia attack
 Sinkop
Pemberian Intra Timprani:
 Oesteomyelitis pada kaki, leukimia, infark
miokard, kanker kandung kemih, nyeri
dada/endocarditis dan perburukan PPOK 11
INSIDEN SD DI INDONESIA
Seingat Saya  1967-1990 sewaktu dalam pendidikan/
Staf THT RSCM  belum ada laporan kasus, simposium,
seminar atau kongres tentang SD.

Di RS. Khusus THT-Bedah KL Proklamasi Jakarta Pusat 


tercatat 47 kasus (1998) dan 35 kasus (1999)  yang
dilakukan rawat inap.

Data terakhir dari tanggal 1-10-2020 s/d 30-01-2021 


tercatat 41 kasus SD  tatalaksana rawat jalan dan
rawat inap. 12
HASIL PENGOBATAN (INDONESIA ?)
Laporan literature luar negeri  HASIL KOMPLIT
(complete recovery) dan HASIL PARSIAL (partial recovery)
 mencapai 40-60%.

Pengalaman kami  pasien SD yang datang ke RS Khusus


THT-Bedah KL Proklamasi Jakarta Pusat  ditangani oleh
banyak dokter sesuai dengan kedatangan pasien.

Pengobatan SD yang memberikan hasil KOMPLIT dan


PARSIAL  masih sedikit.
13
PENGALAMAN PRIBADI
RASA SENANG DAN BAHAGIA DENGAN HATI BERBUNGA-
BUNGAketika mendapatkan hasil KOMPLIT pada Kasus
SD yang ditangani.

HATI DISELIMUTI RASA SEDIH SERTA BINGUNG  ketika


mendapatkan hasil RINGAN atau TIDAK ADA PERBAIKAN.

Akan dilaporkan 2 Kasus dengan HASIL KOMPLIT dan 2


Kasus dengan TIDAK ADA HASIL.
Ke-4 Kasus mempunyai Kriteria mirip sama  hanya
ketulian lebih berat (Waktu Datang)
14
CONTOH KASUS
(PENGALAMAN PRIBADI)
1.Ny. Umi AD 56 Tahun
Dtg Tgl : 07-12-2018
AD: Sudah lama Rusak / Tuli (OMSK)
AS: Tuli mendadak
Audiogram : PTA ±80 dB
Spech Test : 10% pd 100 dB
15
SAMBUNGAN…..
Ny. Umi AD  56 Thn

Audiogram Tgl 07-12-2018

Tuli Lama/OMSK SD Tgl 07-05-2018 16


SAMBUNGAN…..
Ny. Umi AD  56 Thn
Speech Test Tgl 07-12-2018 (Sebelum Terapi)

TULI LAMA/OMSK SD Tgl 07-12-2018 17


SAMBUNGAN….. Kontrol Post Terapi
Ny. Umi AD  56 Thn
Audiogram : 31-12-2018 ( 24 hari setelah post
terapi )

Tuli Lama/OMSK Post Terapi SD ± 20 dB 18


SAMBUNGAN
Ny. Umi AD 56 Thn
Spech Test Tgl 31-12-2018 (24 hari post terapi)

TULI LAMA/OMSK SDPost Terapi 19


CONTOH KASUS KE-2
Tn. Ferry R 48 Thn  datang 13-09-2019
Diagnosa: SD Kiri  PTA 80 dB
Speech: 20% pada 100 dB

20
Sambungan..
Tn. Ferry R  48 Thn
Audiogram 13-09-2019 (Pre-Terapi)

AD Normal AS Tuli Mendadak (SD)


PTA: 80 dB
21
Sambungan..
Tn. Ferry R  48 Thn
Audiogram 21-10-2019 (40 hr. Post-Terapi)

AD telinga sehat AS 40 hari Post Terapi


22
CONTOH KASUS KE-3
Ny. Mefita D (55 Thn)
Datang tanggal 14-10-2020
Diagnosis: AS SD Total.
Audiogram dan Speech sebelum
Terapi dan Setelah Terapi TIDAK
ADA PERBAIKAN.
23
Sambungan…
Ny. Mefita D 55 Th
Audiogram  14-10-2020 (saat datang)

AS: SD Total  Sebelum Terapi (14-10-2020)


PTA : > 100 dB
24
Sambungan…
Ny. Mefita D 55 Th

AS: SD Tuli Total (14-10-2020)


Audiogram 27-10-2020  13 hari Post Terapi 
HASIL TIDAK ADA PERBAIKAN
25
CONTOH KASUS KE-4

Tn. Slamet B (41 Thn)


Datang tanggal 08-02-2021
Diagnosis/ SD Berat/ TOTAL AS. (saat
datang)
PTA : 100 dB
Speech : 0% pd 100 dB
26
SAMBUNGAN
Tn. Slamet B (41 Thn)
AUDIOGRAM  08-02-2021 (saat datang)

AD  SD TOTAL (Pre-Terapi)

27
SAMBUNGAN
Tn. Slamet B (41 Thn)
AUDIOGRAM : 23-02-2021 (15 Hari Post Terapi)

Audiogram 15 hari post Terapi HASIL TIDAK ADA


PERBAIKAN
28
PENUTUP/ KESIMPULAN/ SARAN
1. Nampaknya kasus TULI MENDADAK cukup banyak di
Jakarta (Indonesia)?

2. Sebagian besar kasus berada pada masa umur


produktif  memerlukan pendengaran baik untuk
berkomunikasi.

3. Mengingat terapi harus SEGERA MUNGKIN/DINI 


maka informasi tentang penyakit TULI MENDADAK 
harus lebih digalakan kepada masyarakat indonesia.
29
PENUTUP/ KESIMPULAN/ SARAN
4. Dari pengamatan saya  tatalaksana kasus tuli mendadak
tidak sama oleh setiap dokter THT di jakarta.

5. Hasil tatalaksana KOMPLIT (COMPLETE RECOVERY)  masih


kecil.

6. Perlu diadakan  penelitian multiklinik atau seminar, minimal


simposium  dengan TOPIK KHUSUS TULI MENDADAK 
diundang pembicara yang telah cukup banyak mendapatkan
hasil baik (COMPLETE RECOVERY/ PARTIAL RECOVERY) pada
kasus2 TULI MENDADAK yang ditanganinya.
30
MUHASABAH (Evaluasi Diri)
• Tuli Mendadak/SD … diturunkan Allah SWT….. 50 Thn
Sudah.
• Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti, belum
ada cara pencegahan dan belum ada obat yang pasti.
• Kita PARA DOKTER  mari berusaha terus, kerja terus,
dan jangan lupa Doa.
• Karena ada Firman Allah SWT :

- “Apabila aku sakit, Allah-lah yg menyembuhkan” (QS.


Asy-Syuara : 80)
- “TIDAKLAH AKU BERIKAN ILMU ITU KECUALI SEDIKIT”
(QS. Al-Isra : 85)
31
SEKIAN SEMOGA
BERMANFAAT
TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai